Anda di halaman 1dari 23

Pseudomonadaceae

KELOMPOK 5 :

DEWI CITRA ASTINA 1010181027


MIRANDA ZAPUTRI 1010181058
NURUL ANISA PUTRI 1010181065
PUTRI NUR INTAN 1010181204
Pseudomonas

Kuman pseudomonas berbentuk batang bergerak dan mengahasilkan


pigmen yang mudah larut dalam air dan berdifusi di dalam medium
pertumbuhan. Kuman ini terdapat banyak di tanah, sampah, air dan
udara. Dan diantara 30 sepesies kuman pseudomonas yang diketahui,
hanya satu yang patogen terhadap hewan dan manusia yaitu
Pseudomonas aeruginosa

 Sedillet (1850) seorang ahli bedah perancis sudah melihat adanya eksudat
yang berwarna biru kehijauan pada pakaian–pakaian operasi.
 Fordas (1860) dapat mengisolasi Kristal dari kain linen yang terkena luka
bernanah dan menamakannya pyocianine.
 Gessard dapat mengisolasi penyebabnya dan terus dipelajarinya sampai
tahun 1882 – 1925.
Pseudomonas aeruginosa
Klasifikasi

Kingdom Bacteria
Filum Proteobacteria
Kelas Gamma proteobacteria
Ordo Pseudomonadales
Famili Pseudomonadaceae
Genus Pseudomonas migula 1894
Tipe sepesises Pseudomonas aeruginosa
Species Pseudomons aeruginosa
Sifat Morfologi

 Batang pendek, lurus / bengkok, gram (-)


 Ukuran 0,5 – 1,0 X 3,0 – 4.0 um
 Bergerak aktif flagel polar, ampitrik dengan 1 atau 2-3
flagel dan flagella terletak pada kedua ujung kuman.
 Tidak bersepora, tidak berkapsul
 Struktur dinding sel = Enterobacteriaceae
 Sering (+) pili perlekatan pada permukaan sel dan
resisten terhadap fagositosis
Sifat Pertumbuhan

 P. aeruginosa tumbuh dengan baik pada suhu 37-42°C


 Pertumbuhannya pada suhu 42°C membantu membedakannya dari
spesies pseudomonas lain dalam kelompok fluoresen.
 Bakteri ini bersifat oksidase positif, tidak memfermentasi laktosa
dan dengan mudah dibedakan dengan bakteri lactose-fermenter,
tetapi banyak
 Strain mengoksidasi glukosa. Identifikasi biasanya berdasarkan
morfologi koloni, sifat oksidase-positif, adanya pigmen yang khas.
Sifat Antigenik

Pseudomonas aerogunosa memiliki dua macam antigen, ialah :


antigen-H dan antigen-O, dan paling sedikit ada 7 tipe antigen
Pseudomonas aerogunosa yang telah di tetapkan.

Lipopolisakarida menentukan ke khususan antigen. Vaksin dari


tipe-tipe ini yang diberikan pada penderita “high-risk” akan
memberikan perlindungan terhadap sepsis Pseudomonas 10
hari kemudian. Pengobatan seperti ini diberikan pada kasus-
kasus leukimia, luka bakar, fibrosis kristik dan penekanan
immun.
Sifat Biokimia

Kuman ini dapat mencairkan gelatin dan tidak membentuk H2s indol ( - ) dan kadang –
kadang terjadi false indol (+), hal ini terjadi bila dipakai reagensia Ehrlich dan sebaiknya
memakai reagensia dari kovac tidak memecah urea.
Pseudomonas aerogunosa yang baru diisolir dari jaringan tumbuh mampu membentuk
2 macam pigemen, yaitu :
1. Pyocinine adalah berwarna hijau kebiruan yang dapat larut dalam air dan
kholoroform dan mempunyai kemampuan anti jasad renik.
2. Fluorescine berwarna kehijaun – hijauan, berfluoresensi, larut dalam air dan tidak
larut dalam khlorofom.
Patogenisitas

• Bakteri patogen yang bersifat opotunistik seperti; Pseudomonas aerogunosa.


• Kemunculan penyakit dimulai dengan adanya gangguan atau kelainan dari
sistem pertahanan tubuh yang normal.
• Bakteri ini menempel dan membentuk koloni pada membran mukosa atau
kulit, menginvasi secara lokal, dan menyebabkan penyakit sistemik.
• Kebanyakan infeksi oleh Pseudomonas bersifat invasif dan toksinogenik.
• Infeksi Pseudomonas yang paling utama, terjadi dalam 3 fase berbeda, yaitu :
1. Perlekatan bakteri dan kolonisasi.
2. Invasi lokal.
3. Penyebaran penyakit sistemik.
• Faktor penentu patogenitas sangat berperan dalam fase-fase ini dan juga
memberikan pengaruh utama pada sindroma-sindroma khas yang muncul
bersama dengan penyakit yang timbul.
Diagnosis lab

1. Spesimen
Spesimen diambil dari lesi kulit, urin, darah, cairan spinal,
sputum, dan bahan lain harus diambil sesuai dengan jenis
infeksi.
2. Hapusan
Batang gram-negatif sering terlihat pada hapusan. Tidak ada
karakteristik morfologi spesifik yang membedakan
Pseudomonas dari enterik atau batang gram negatif lain.
3. Biakan
Spesimen ditanam pada lempeng agar darah dan media
deferensial yang biasanya digunakan untuk membiakkan
bakteri batang gram-negatif enterik.

Pseudomonas tumbuh cepat pada sebagian besar media


tersebut, tetapi mungkin tumbuh lebih lambat dibanding
enterik. P. aeruginusa tidak meragikan laktosa dan mudah
dibedakan dari bakteriperagi laktosa. Biakan merupakan
tes spesifik dari diagnosis infeksi P.aeroginusa.
Pencegahan

• Kuman ini banyak terdapat di air laut, sehingga perlu perhatian


khusus untuk pekerja pekerja kapal, perenang dan juru masak
sea food.
• Pengolahan dan penyimpanan makanan laut harus cermat.
Pengobatan

• Biasanya self limitting.


• Pada kasus berat, perlu rehidrasi dan penambahan elektrolit.
• Antibiotika : Kloramfenikol, Kanamisin, Tetrasiklin dan
Sefalotin.
Pseudomonas cocovenenans
Klasifikasi

Kingdom Bacteria
Filum Proteobacteria
Kelas Beta Proteobacteria
Ordo Burkholderiales
Famili Burkholderiaceae
Genus Burkholderia
Species B. gladioli
Sifat Morfologi

Berbentuk batang dan pleomorph.


Bergerak aktif dengan 4 flagella.
Tidak berselubung dan bipolair serta
gram negatif.
Sifat Biokimia

Kuman ini meragi menjadi asam : glukosa, laktosa,


arabinosa, ramnosa, levulosa, galaktosa dan askulin.
Sedang mannit, maltosa, sakarosa, selulosa, dan indol
negatif. Gram (-) dan gerak (+).
Patogenisitas

Pseudomonas cocovenenans, bakteri ini hanya dapat tumbuh pada tempe


bongkrek yang membentuk racun jika bahan dasar tempe adalah kelapa
parut, ampas kelapa atau bungkil kelapa, sedangkan tempe dari kedelai atau
ongcong dari bungkil, kacang tanah tidak beracun walaupun ditulari bakteri
ini.

Bakteri Pseudomonas cocovenenans bila tumbuh pada ampas kelapa akan


memproduksi racun toxoflafin dan asam bongkrek, toxoflafin bewarna
kuning asam tampak jelas jika tempe bongkrek tekontaminasi racun ini.
Diagnosis lab

1. inokulasi pada bermacam macam media padat untuk


membedakan koloni.
2. Gelas objek aglutinasi dengan serum spesifik Plasmodium
coccovenenans.
3. Pengamatan ada / tidaknya pembentukan toksin.
4. Hewan percobaan ( burung merpati diberikan ekstrak toksin
tersangka secara peros atau untuk pemeriksaan biologis.
Pencegahan

• Dengan penambahan kapang / jamur Monilla sitophila sebagai


pengganti kapang bongkrek, bila terkontaminasi dengan bakteri
bongkrek atau Pseudomonas cocovenenans tidak terbentuk racun,
namun bukan tempe bongkrek yang dihasilkan melainkan oncom.
• Dengan penambahan antibiotik Aureomycin dan Terramycin untuk
mencegah pertumbuhan Bakteri bongkrek.
Pengobatan

Pseudomonas merupakan bakteri gram negatif, oleh karena


itu bakteri ini resisten terhadap Penicillin dan mayoritas
beta-lactam antibiotik tetapi sebagai sensitif terhadap
Piperacilin, Imipenem, Tobramycin atau Ciprofloxain.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai