Anda di halaman 1dari 27

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI

BAKTERI PENYEBAB INFEKSI


NOSOKOMIAL
Oleh:
Prasetyawati, S.SiT.,M.KKK
Prodi Teknologi Laboratorium Medis
2023
ISOLASI

• Isolasi bakteri merupakan proses pengambilan bakteri


dari medium atau lingkungan asalnya, dan
menumbuhkan pada medium buatan sehingga
diperoleh biakan atau kultur murni hasil isolasi
tersebut.
• Populasi bakteri dapat diisolasi menjadi biakan atau
kultur murni, terdiri dari satu jenis bakteri yang dapat
dipelajari morfologi, sifat, dan kemampuan biokimianya.

• Dalam memindahkan bakteri dari satu tempat ke tempat


lain harus menggunakan prosedur aseptik.
• Aseptik dalam hal ini berarti bebas dan sepsis,
yaitu kondisi terkontaminasi karena terdapat
mikroorganisme (MO) lain yang tidak
dikehendaki.

• Teknik Aseptik sangat penting apabila bekerja


dengan bakteri, selain melindungi laboran juga
menghindari kontaminasi MO lain
IDENTIFIKASI BAKTERI
• Bakteri dapat diidentifikasi dengan mengetahui reaksi
biokimia tersebut.

• Dengan menanam bakteri pada medium, maka akan


diketahui sifat suatu koloni bakteri

• Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia dapat dilihat


dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan
reagen kimia yang digunakan
IDENTIFIKASI BAKTERI DENGAN CARA :

• Mengamati karakteristik makroskopis


*) bentuk koloni (titik, bulat, tidak teratur, seperti
akar, filament atau berbenang dan kumparan)
*) Tepi koloni (utuh, berombak, berbelah,
bergerigi, berbenang dan keriting)
*) Warna koloni (keputihan, kekuningan,
kemerahan, coklat, jingga, orange, pink, hijau dan
ungu)
*) Elevansi koloni ( rata, timbul datar, melengkung
dan cembung)
*) Struktur koloni ( halus mengkilat, kasar,
berkerut, atau kering seperti bubuk)
*) Ukuran beragam, dapat diketahui dengan
mengukur diameter dari koloni bakteri yang
tumbuh
• INFEKSI NOSOKOMIAL adalah Infeksi yang disebabkan
oleh bakteri dari benda yang ada di lingkungan rumah sakit.
• Di negara berkembang → Penyebab utama penyakit dan
kematian yang dapat dicegah, yang paling penting:
• Infeksi Saluran Kencing, pneumonia dan diare
• Infeksi sesudah pembedahan atau prosedur medis invasif,
dan
• Infeksi maternal dan neonatal
DAMPAK INFEKSI NOSOKOMIAL
• Ketidakberdayaan fungsional
• Tekanan emosional
• Beberapa kasus menyebabkan kondisi kecacatan → kualitas hidup menurun
• Salah satu penyebab kematian di negara miskin, terutama yang dilanda
HIV/AIDS.

Note : pelayanan medis yang tidak aman merupakan factor penting dalam
transmisi HIV (Gisselquist dkk, 2002)
PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL
• Mentaati praktik pencegahan infeksi yang dianjurkan, terutama
kebersihan dan Kesehatan tangan → pemakaian sarung tangan
• Melaksanakan proses dekontaminasi, pencucian peralatan dan
benda lain yang kotor, diikuti dengan sterilisasi atau desinfektan
tingkat tinggi
• Meningkatkan keamanan dalam ruang operasi dan area resiko tinggi
lainnya dimana kecelakaan perlukaan yang sangat serius dan
paparan pada agen penyebab infeksi sering terjadi
• Mikroorganisme yang sering berpotensi menyebabkan
infeksi nosokomial adalah Proteus sp., Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, Candida albicans, dan
Pseudomonas aeruginosa.
PROTEUS SP
1.Morfologi

Proteus sp termasuk dalam family Enterobacteriaceae bakteri


bentuk batang, gram negatif, tidak berspora, tidak berkapsul,
berflagel petritik, berukuran 0,4 – 0,8 x 1,0 – 3,0 mm.

Proteus sp termasuk dalam bakteri non laktosa fermeter,


bersifat fakultatif aerob/anaerob.
2. Sifat Biakan

*) Merupakan bakteri aerob/anaerob fakultatif.

*) Proteus sp mengeluarkan bau khas dan swarming pada media BAP.

*) Proteus sp menunjukkan pertumbuhan yang menyebar pada suhu 37ºC.

*) Proteus sp membentuk asam dan gas dari glukosa sifatnya khas antara
lain:

a. mengubah fenil alanine menjadi asam fenil alanine piruvat atau PAD

b. menghidolisa urea dengan cepat karena adanya enzim urease pada TSIA

c. bersifat alkali asam dengan membentuk H2S.


ESCHERICHIA COLI
1. Taksonomi

Domain : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli


2. Morfologi

a. Bakteri Gram negatif

b. Berbentuk batang pendek lurus (kokobasil)

c. Tidak memiliki kapsul dan tidak memiliki spora

d. Bersifat anaerob fakultatif

e. Bergerak dengan flagel peritrik sehingga mempunyai motil positif

f. Escherichia coli memiliki suhu pertumbuhan berkisaran 10-40°C, dengan


suhu pertumbuhan optimum adalah 37°C
• E. coli • E. coli setelah pewarnaan
3. Sifat bakteri:

a. Umumnya tidak berbahaya,

b. Namun ada beberapa jenis E. coli yang menghasilkan racun dan


menyebabkan diare parah

c. Penularan melalui kontak langsung dengan bakteri E. coli

d. Konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasibakteri E.


coli yang berbahaya
CANDIDA ALBICANS

• Spesies cendawan ini merupakan penyebab infeksi oportunistik yang


disebut kandidiasis pada kulit, mukosa, dan organ dalam manusia.

• Beberapa karakteristik dari spesies ini adalah berbentuk


seperti telur (ovoid) atau sferis dengan diameter 3-5 µm dan dapat
memproduksi pseudohifa.
• Spesies C. albicans memiliki dua jenis morfologi, yaitu
bentuk seperti khamir dan bentuk hifa.

• Selain itu, fenotipe atau penampakan mikroorganisme ini


juga dapat berubah dari berwarna putih dan rata menjadi
kerut tidak beraturan, berbentuk bintang, lingkaran,
bentuk seperti topi, dan tidak tembus cahaya.

• Cendawan ini memiliki kemampuan untuk menempel


pada sel inang dan melakukan kolonisasi
PSEUDOMONAS AERUGINOSA

1. Taksonomi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma proteobacteria
Order : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadadaceae
Genus : Pseudomonas
Species : aeruginosa
2. Morfologi

a. Berbentuk batang

b. Bakteri ini bersifat gram negative

c. Tampak dalam bentuk tunggal, berpasangan, kadang-kadang rantai pendek

d. Dapat bergerak (motil) karena adanya satu flagel (flagella polar)

e. Bersifat aerob obligat (dapat hidup dan berkembang dalam keadaan tanpa
oksigen)

f. Berkapsul

g. Berukuran sekitar 0,5-2,0 µm

h. Tidak menghasilkan spora dan tidak dapat memfermentasikan karbohidrat


PSEUDOMONAS AERUGINOSA
• Bakteri Pseudomonas aeruginosa secara luas dapat
ditemukan di alam, contohnya di tanah, air, tanaman, dan
hewan.

• Pseudomonas aeruginosa adalah patogen oportunistik.

• Bakteri ini merupakan penyebab utama


infeksi pneumonia nosokomial.
• menjadi bakteri utama yang menyebabkan infeksi pada pasien, tidak
hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa yang memiliki kondisi imun
tubuh rendah dan lemah.

• Ketika bakteri ini ditumbuhkan pada media yang sesuai, bakteri ini akan
menghasilkan pigmen nonfluoresen berwarna kebiruan, piosianin.

• Beberapa strain Pseudomonas juga mampu menghasilkan pigmen


fluoresen berwarna hijau, yaitu pioverdin.

• Bakteri ini sering juga digunakan untuk mendegradasi zat – zat pestisida
TUGAS INDIVIDU

1. Buatlah makalah dengan mengambil kasus Infeksi Nosokomial


yang terjadi, kemudian Analisa (lengkapi dengan gambar
bakteri)

2. Makalah ditulis dengan huruf Arial 11 spasi 1.5

3. Kumpulkan dalam bentuk Hardcopy pada tanggal 30 Oktober


2023.

Anda mungkin juga menyukai