• Reproduksi Seksual Pada Prokariota, reproduksi seksual tidak terjadi secara meiosis, namun melalui transformasi, transduksi, konjugasi, dan plasmid.
• Transformasi Transformasi adalah reproduksi seksual dengan cara pemindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya secara langsung tanpa penghubung.
DNA tersebut didapat dari bakteri yang mengalami lisis sehingga potingan DNA nya yang mengandung alel lepas. DNA ini kemudian masuk kedalam sel melalui
dinding sel yang terbuka dan menyebabkan sel tersebut memiliki satu kromosom dari dua DNA yang berbeda.
• Transduksi Transduksi adalah reproduksi seksual dengan cara pemindahan DNA yang dibantu oleh virus fage sebagai perantara. Jika suatu bakteri diinfeksi
oleh virus fage, bakteri tersebut akan mengalami lisis dan melepaskan fage beserta DNA yang dimilikinya. Virus fage dan DNA tersebut kemudian menempel
pada bakteri lain. Kemudian virus fage tersebut memasukan DNA inang bakterinya yang lama ke inang bakterinya yang baru sehingga terjadi rekombinasi gen.
• Konjugasi Seperti dilansir Mikrobiologi Umum, konjugasi adalah reproduksi seksual dengan cara pemindahan DNA antara dua bakteri secara langsung.
Bakteri jantan memiliki pilus yang digunakan untuk menempel pada bakteri betina.
STRUKTUR INTRASELULER
• Sel bakteri dikelilingi oleh membran sel, yang terutama terbuat dari
fosfolipid. Membran ini membungkus isi sel dan menjadi pembatas bagi
nutrien, protein, dan komponen-komponen penting lainnya di sitoplasma
agar mereka tetap berada di dalam sel.Tidak seperti eukariota, sel bakteri
biasanya tidak memiliki struktur besar yang terbungkus membran di
dalam sitoplasma mereka, seperti nukleus, mitokondria, kloroplas, dan
organel-organel lainnya.Meskipun demikian, sejumlah bakteri
mempunyai organel yang berikatan dengan protein, contohnya
karboksisom,yang menciptakan kompartemen untuk memisahkan aspek-
aspek metabolisme bakteri.Selain itu, bakteri memiliki sitoskeleton
multikomponen untuk mengatur lokalisasi protein dan asam nukleat di
dalam sel, serta untuk mengelola proses pembelahan sel.
STRUKTUR EKSTRASELULER
• Lapisan yang mengelilingi bagian luar membran sel adalah
dinding sel. Dinding sel bakteri terbuat dari peptidoglikan (disebut
juga murein),yang disusun oleh rantai polisakarida yang
terhubung secara silang dengan peptida yang mengandung asam
amino-D.Dinding sel bakteri berbeda dari dinding sel tumbuhan
dan fungi, yang masing-masing terbuat dari selulosa dan
kitin.Dinding sel bakteri juga berbeda dengan arkea yang tidak
mengandung peptidoglikan. Bagi banyak bakteri, dinding sel
sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka karena
beberapa zat, misalnya penisilin (antibiotik yang diproduksi oleh
jamur Penicillium), mampu membunuh bakteri dengan
menghalangi satu langkah reaksi dalam sintesis peptidoglikan.
BAKTERI BERDASARKAN TEMPAT HIDUP
Aerob
Bakteri ini membutuhkan oksigen agar bisa bertahan hidup. Beberapa jenis bakteri aerob dapat
memicu masalah
lingkungan, seperti korosi, kekeruhan air, dan bau busuk.
Anaerob
Kebalikan dari bakteri aerob, bakteri ini tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Pada manusia,
sebagian besar
bakteri anaerob terdapat di saluran pencernaan.
Bakteri anaerob berpotensi menjadi penyebab berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari tetanus,
keracunan serius,
dan infeksi gigi.
Anaerob fakultatif
Bakteri ini mampu bertahan hidup dengan atau tanpa oksigen. Mereka biasa ditemukan di tanah,
air, dan tubuh
manusia maupun hewan. Contohnya adalah Salmonella
BAKTERI GRAM POSTIF DAN GRAM NEGATIF
• Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna • Bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah
kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan muda.Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur
berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur
pewarnaan Gram.Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh
ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan
prosedur penting dalam klasifikasi bakteri
PENYEBAB INFEKSI BAKTERI
Banyak bakteri yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh tubuh. Hanya sebagian di antaranya yang dapat menyebabkan penyakit.
Infeksi terjadi saat bakteri merugikan masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak dengan cepat.
• Lactobacillus acidophilus juga dapat melawan bakteri vagina yang dapat menyebabkan
keputihan. Probiotik jenis ini dapat ditemukan di dalam minuman susu fermentasi seperti
yoghurt, tempe, dan keju.
BIFIDOBACTERIUM ANIMALIS
Jenis probiotik ini terkenal karena mampu memperbaiki gerak usus.
Bakteri Bifidobacterium animalis sering digunakan untuk terapi orang
dengan sindrom iritasi usus besar atau konstipasi kronis.
ESCHERICHIA COLI
Escherichia coli jarang dianggap sebagai bakteri baik. Padahal, sebuah studi yang dilakukan di
Jepang dan diterbitkan oleh jurnal Inflammatory Bowel Disease menemukan strain E. Coli
bermanfaat untuk kesehatan. Bakteri ini dilaporkan dapat mencegah dan mengobati kolitis
ulserativa atau peradangan di usus besar.
PENULARAN PENYAKIT BAKTERI
1. Secara langsung. Penularan bakteri dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi bersin, batuk, ciuman, atau berhubungan seksual. Ibu hamil juga dapat menularkan
bakteri ke anak yang tengah dikandung melalui plasenta atau kontak dengan jalan lahir saat persalinan.
2. Secara tidak langsung. Bakteri dapat tertinggal pada benda-benda sekitar, seperti handuk, meja, hingga gagang pintu. Bakteri yang terdapat pada benda tersebut dapat
berpindah ketika benda tersebut disentuh orang lain.
3. Melalui gigitan hewan. Misalnya pada penyakit Lyme, yang ditularkan oleh gigitan kutu.
DAFTAR PUTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
https://www.alodokter.com/infeksi-bakteri
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3214691/sepuluh-bakteri-baik-yang-menguntungkan-bagi-
manusia
http://fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-
book/Mikrobiologi%20Hasil%20Perikanan%20Jilid%201/bab_3_morfologi_mikroba.pdf