Si
• There are two types of bacteria: Gram-negative and Gram-positive. The key difference is the
presence of an extra outer membrane in Gram-negative bacteria.
• It’s essentially an extra line of defence that makes it harder for antibiotics to penetrate, thus
making Gram-negative bacteria more difficult to kill and more prone to developing resistance.
• bakteri bentuk batang atau silinder “basil” Contoh bakterinya adalah bakteri Staphylococcus aureus, dapat
ditemukan di permukaan kulit maupun hidung,
• bentuk bulat “kokus” Contoh bakterinya adalah Bacillus anthracis. biasa ditemukan di dalam tanah.
• bentuk spiral “spirillum”. Contoh bakterinya adalah Treponema pallidum, bakteri penyebab penyakit sifilis.
● Klasifikasi Bakteri
Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh energi bakteri dapat
dibedakan menjadi:
Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain.
Bakteri heterotroph juga terbagi dalam jenis yaitu: Bakteri Saprofit dan Bakteri Parasit.
Bakteri Autotrof
Bakteri Autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri. Bakteri autototrof juga
terbagi dalam 2 jenis yaitu: Bakteri fotoautotrof dan Bakteri Kemoautotrof.
Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk memperoleh energinya
Bakteri anerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energinya
Reproduksi Bakteri
Reproduksi bakteri aseksesual yaitu reproduksi yang tidak kawin melainkan dengan cara
membelah diri
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu reporoduksi dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya.
Reproduksi Bakteri
Selain memiliki peranan baik bagi manusia bakteri juga memeliki peranan yang merugikan
manusia, seperti:
Ada banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti: TBC, Tetatnus, Tifus, Sifilis dan lepra.
Selain merugikan manusia bakteri juga merugikan hewan melalui penyakit Sapi Gila dan TBC pada
Unggas
Bakteri juga dapat merugikan tumbuhan dengan menyebabkan bercak coklat pada tanaman anggrek
dan menyebabkan rebah pada pepaya
● PENGERTIAN VIRUS
Virus termasuk bagian dari mikroorganisme. Dinamakan bagian dari mikroorganisme karena
merupakan makhluk hidup dengan ukuran hanya beberapa mikro atau mungkin lebih kecil dari itu,
karena 1 mikron sama dengan 0,001 mm. Virus merupakan organisme parasit, yang mana ia
membutuhkan inang untuk bertahan hidup. Virus harus menemukan inang untuk bereproduksi,
termasuk melalui sel tubuh manusia. Tanpa menumpang ke tubuh inangnya, ia tidak bisa mereplikasi
diri. Beberapa virus bahkan dapat membunuh sel inangnya untuk dapat berkembang biak. Jika ia tidak
menemukan inang, virus tidak bisa hidup dalam waktu yang lama.
● CIRI-CIRI VIRUS
● Hanya memiliki satu jenis asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid atau selubung protein.
Asam nukleat ini yaitu DNA atau RNA.
● Ukurannya sangat kecil yaitu antara 25 – 300 nm. Untuk 1 nm sama dengan 10-9 m.
● Tubuh virus tidak berbentuk sel. Sehingga virustidak memiliki inti sel, membran plasma, dan
sitoplasma.
● Virus hanya dapat hidup dan berkembang biak pada sel hidup atau dikenal juga sebagai parasit
intraseluler obligat.
● Virus merupakan suatu makhluk metaorganisme. Makhluk metaorganisme merupakan suatu
bentuk peralihan antara benda mati atau memiliki sifat yang dapat dikristalkan dan makhluk hidup atau
dapat berkembang biak.
● Virus memiliki beberapa bentuk tubuh. Bentuk tubuh virus yaitu bulat, batang, bentuk T, dan
silindris.
●
● KLASIFIKASI VIRUS
● Bacteria vs viruses
● Bacteria and viruses are too tiny to be seen by the naked eye, can cause similar symptoms and are
often spread in the same way, but that’s where the similarities end.
● A bacterium is a single, but complex, cell. It can survive on its own, inside or outside the body.
● Most bacteria aren’t harmful. In fact, we have many bacteria on and inside our body, especially
in the gut to help digest food.
● Viruses are smaller and are not cells. Unlike bacteria, they need a host such as a human or animal
to multiply. Viruses cause infections by entering and multiplying inside the host’s healthy cells.
Klasifikasi Protozoa
1. Rhizopoda (Sarcodina)
● Rhizopoda adalah protoza yang bergerak menggunakan kaki semu (pseudopodia). Protista jenis
ini sifatnya heterotrof dan mendapatkan makanan dengan cara mengonsumsi organisme lain
seperti ciliata atau alga uniseluler.
● Rhizopoda bisa hidup bebas di air tawar, air laut, atau tanah yang berair dan lembap. Protista
jenis ini juga bisa hidup sebagai parasit yang menyebabkan penyakit pada organisme yang
ditumpanginya.
● Contoh rhizopoda antara lain Amoeba, Actinopoda, dan Foraminifera.
2. Flagellata (Zoomastigophora)
● Flagellata adalah protozoa yang bergerak menggunakan flagela atau bulu cambuk. Organisme ini
mayoritas menghabiskan hidupnya sebagai parasit di tubuh manusia dan hewan. Sedangkan
sebagian kecilnya hidup secara bebas di air laut atau air tawar.
● Contoh flagellata antara lain Trypanosoma evansi, Trypanosoma cruzi, Giardia lamblia, dan
parasit Leishmania.
3. Ciliata (Ciliophora)
● Ciliata adalah protozoa yang bergerak menggunakan silia atau rambut getar yang menutupi
seluruh permukaan ciliata secara merata. Selain untuk membantu bergerak, silia juga digunakan
untuk memasukkan makanan ke dalam tubuh ciliata.
● Bentuk protozoa ini sangat bervariasi tiap jenisnya. Contoh ciliata antara lain Paramecium,
Bursaria, Didinium, Coleps, Acineto, Stylonichia, dan Vorticella.
4. Sporozoa (Apicomplexa)
● Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Namun, organisme ini bisa berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya melalui aliran darah inang yang ditumpanginya.
● Sporozoa sepenuhnya hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan seperti burung dan tikus.
Protozoa jenis ini akan masuk ke tubuh inang melalui perantara, seperti Plasmodium yang bisa
masuk ke tubuh manusia lewat gigitan nyamuk.
Edukasi
Melakukan edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat terkait:
• Pengertian malaria
• Penularan malaria
• Gejala malaria
• Pencegahan malaria
• Pengobatan malaria
1. Malaria
● Penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang paling banyak diketahui adalah malaria. Infeksi
malaria dimulai di darah dan disebarkan oleh nyamuk. Protozoa penyebab penyakit malaria
antara lain adalah Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium falciparum.
● Sebagian besar gejala malaria disebabkan oleh racun yang dihasilkan parasit ketika menyerang
sel darah merah. Racun ini dapat menyebabkan anemia hingga penyumbatan pembuluh darah
kecil di seluruh tubuh
2. Giardiasis
● Giardiasis adalah infeksi parasit yang dimulai di usus. Infeksi ini biasanya ditularkan melalui air
minum yang telah terkontaminasi parasit giardia. Gejala utama giardiasis adalah diare, serta dapat
menyebabkan gas dan sakit perut.
● Gejala giardiasis dapat berlangsung selama satu sampai tiga minggu. Terkadang gejalanya akan
membaik tetapi kemudian kembali lagi. Meskipun sulit didiagnosis, biasanya penyakit yang
disebabkan oleh protozoa giardia dapat ditangani dengan pemberian antibiotik.
3. Toksoplasmosis
● Toksoplasmosis atau toxo disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan dikenal sebagai
penyakit kematian janin. Parasit ini dapat ditemukan di kelenjar getah bening, mata, dan juga
otak.
● Parasit penyebab toxo paling sering menginfeksi dari mengonsumsi daging yang kurang matang
atau terdapat kontak dari tangan-ke-mulut yang tidak disengaja dengan kotoran hewan yang
terkontaminasi. Toxo dapat menyebabkan kematian pada orang dengan sistem imun rendah atau
janin di dalam kandungan.
4. Penyakit tidur (Trypanosomiasis Afrika)
● Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh Trypanosoma brucei gambiense (98% kasus) dan
Trypanosoma brucei rhodesiense (2%). Kedua protozoa ini disebarkan oleh gigitan lalat tsetse.
5. Disentri amoeba
● Penyakit disentri amoeba disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica. Penderita disentri
amuba akan mengalami gangguan pencernaan dan menyebabkan diare. Protozoa penyebab
disentri dapat mengalir melalui dinding usus dan masuk ke aliran darah serta ke organ lain seperti
hati. Parasit lalu dapat menyebabkan abses hati.
●
FUNGI (JAMUR)
Dosen Pengampu :
apt. Wahyudi, S.Farm., M.Si
● Definisi
Fungi/Jamur merupakan organisme eukariotik uniselular atau multiselular. Tubuh jamur biasanya
disusun oleh benang halus hifa yang saling bergabung membentuk miselium.
Secara morfologi, jamur (kingdom Fungi) menyerupai tumbuhan. Meskipun demikian, jamur
tidak termasuk tumbuhan karena tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan
fotosintesis. Jamur memiliki sel senositik, dinding sel disusun oleh kitin (polisakarida), dan alat
perkembangbiakannya berupa spora.
● Ciri-ciri Jamur
1. Eukariotik
2. Uniseluler dan multiseluler
3. Tidak memiliki klorofil
4. Hidup sebagai parasit
5. Hidup ditempat lembab, kurang cahaya, dan kaya zat hara
6. Tidak memiliki jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem
7. Bentuk tubuhnya hifa dan misellium
8. Berproduksi dengan pembentukan spora
● Struktur Jamur
• Benang-benang halus yang menyusun tubuh jamur disebut dengan hifa.
• Hifa pada jamur dapat bercabang-cabang yang nantinya akan membentuk jaringan yang disebut
miselium.
• Miselium ini yang akan membentuk jalinan hingga terbentuknya tubuh buah seperti pada jamur
merang.
• Selain itu, hifa pada jamur juga memiliki pembatas atau sekat antar sel yang disebut septa. Septa
pada jamur memiliki pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dari sel ke sel
lainnya.
• Jamur yang sifatnya parasitisme memiliki hifa yang termodifikasi yang dinamakan dengan
haustorium.
• Nah, haustorium ini memiliki ujung yang fungsinya menembus jaringan host dan mengabsorbsi
nutrisi dari host.
• Adapun hifa pada sebagian miselium berdiferensiasi membentuk alat reproduksi yang fungsinya
menghasilkan spora. Miselium ini dinamakan dengan miselium generative.
Klasifikasi Jamur
Zygomycota
merupakan kelompok jamur yang membentuk spora istirahat berdinding tebal yang dikenal
dengan zigospora
umumnya adalah jamur yang hidup saprofit, yaitu mendapatkan makanan dari organisme yang
sudah busuk atau mati. Contohnya : Rhizopus pilobolus
Basidiomycota
mencakup sebagian besar spesies makroskopis dan sangat mencolok.
Jamur ini sering dijumpai di tanah lapang dan di hutan-hutan.
Ciri khususnya memiliki hifa bersepta dengan sambungan apit.
Contohnya : Amanita muscaria, Aricularia (jamur kuping), Amanita phallaide
Deuteromycota
Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic
sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias.
Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan panu)
dan dapat menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila ,
yaitu jamur oncom.
● Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur
1. Air =Dimana air merupakan pelarut esensial yang dibutuhkan bagi semua reaksi biokimiawi dalam
sistem hidup dan sekitar 90% menyusun berat basah sel.
2. Suhu dan kelembapan =Kebanyakan kapang bersifat mesofilik, yaitu mampu tumbuh baik pada
suhu kamar. Suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang adalah sekitar 25-30 derajat
celsius. Kondisinpertumbuhan jamur yang optimal adalah berkisar 26-28 derajat celcius dengan
kelembapan udara saat pembentukan misellium udara sekitar 60%-75% sedangkan saat menumbuhkan
tubuh buahnya membutuhkan kelembapan udara sekitar 80%-90%.
3. Oksigen dan PH = Jamur yang bersifat aerobik merupakan jamur yang membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya. Pada umumnya jamur membutuhkan pH terhadap pertumbuhannya sekitar 2-8,5.
Akan tetapi, pada kondisi pH asam atau rendah mempunyai pertumbuhan jamur yang lebih baik.
4. Substrat = Pada umumnya jamur mampu memproduksi enzim hidrolitik, misalnya amylase,
pektinase, proteinase, dan lipase. Sehingga jamur dapat tumbuh pada makanan yang mengandung pati,
protein, pektin, dan lipid.
5. Komponen penghambat jamur = Sebagian jamur mampu mengeluarkan komponen yang dapat
menghambat organisme lainnya. Komponen ini berupa antibiotik dan fungisidal yang mampu
menghambat pertumbuhan jamur.
● Manfaat Jamur
● 1. Rhizopus oryzae
○ bermanfaat dalam fermentasi kedelai menjadi tempe (bahan makanan)
● 2. Penicillium chrysogenum
○ bermanfaat dalam produksi antibiotik penisilin (industri farmasi)
● 3. Saccharomyces cerevisiae
○ bermanfaat dalam fermentasi minuman anggur (minuman beralkohol)
● 4. Neurospora sitophila
○ bermanfaat dalam fermentasi oncom dari ampas tahu (bahan makanan)
● 5. Candida lipolytica
○ bermanfaat dalam produksi asam nitrat (pengawet makanan) dan produksi enzim lipase
(industri farmasi)
● Kerugian Jamur
● 1. Aspergillus flavus
○ kontaminan pada kacang (racun aflatoksin)
● 2. Inea versicolor
○ infeksi kulit oleh jamur (dermatomikosis)
● 3. Zygosaccharomyces Nusbaumeri
○ tumbuh pada cairan madu
● 4. Alternaria citrii
○ pembusukan buah jeruk
● 5. Tinea capitis
○ infeksi pada kulit, rambut, dan kuku (dermatophytes)
DOSEN PENGAMPU:
Apt. Wahyudi, S.Farm., M.Si
KLASIFIKASI ALGA
Memiliki banyak sel.
Bentuknya seperti benang/lembaran.
Memiliki ukuran mikroskopis.
Ada juga yang berukuran makroskopis.
Alga Hijau (Chlorophyta)
Memiliki banyak sel.
Bentuknya seperti benang/lembaran.
Memiliki ukuran mikroskopis.
Ada juga yang berukuran makroskopis.