GIZI MASYARAKAT
DOSEN PENGAMPU :
Sukamto M,Kes
KELOMPOK 2 :
Fakultas Farmasi
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya kami telah dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “GIZI” Selawat beriring salam penulis kirimkan
kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-sebesarnya.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun kami
menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan kekurangan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………...............................ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...1
A. Latar Belakang………………………………………………………….......1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….......3
A. Pengertian Gizi………………………………………………………...........3
B. Pengertian Ilmu Gizi…………………………………………………..........3
C. Fungsi dari Gizi…………………………………………………………......3
D. Definisi Status Gizi………………………………………………………....4
E. Indikator Status Gizi……………………………………………………......5
F. Macam-macam Zat Makanan dan Fungsinya……………………………....5
G. Masalah Gizi Di Indonesia............................................................................14
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………........28
A. Kesimpulan……………………………………………………………........28
B. Saran………………………………………………………………………...28
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................`.29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini
Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih.
Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya
masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang
disertai dengan minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan. Dengan
demikian, sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah
terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi.
Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada penduduk. Mulai
dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir
dengan berat badan rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah
gizi kurang pada balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut.
Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari sumber
penyakit (agens), pejamu (host) dan lingkungan (environment). Hal itu disebut juga dengan
istilah penyebab majemuk (multiple causation of diseases) sebagai lawan dari peiiyebab
tunggal (single causation).
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Agar kita dapat memahami tentang definisi gizi, memahami gizi dalam kesehatan
masyarakat, dan juga mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi status gizi seseorang.
Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu agar mahasiwa dapat memehami apa
dimaksud dengan gizi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti “makanan”.
Menurut dialek Mesir, “ghidza” dibaca “ghizi”.
Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan.
Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan
setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan yang
berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula.
Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup,
yaitu:
3
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap
orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang
cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-
satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara
wajar dan sehat.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga
dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan,
ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu
atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik-buruknya penyediaan
makanan sehari-hari. Adapun definisi lain menurut Suyatno, Ir. Mkes, Status gizi yaitu
Keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan (“intake”) zat
4
gizi dan jumlah yang dibutuhkan (“requirement”) oleh tubuh untuk berbagai fungsi
biologis: (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan
lainnya). Status gizi yang baik diperlukan untuk mempertahankan derajat kebugaran dan
kesehatan, membantu pertumbuhan bagi anak, serta menunjang pembinaan prestasi
olahragawan. Status gizi ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko
untuk terjadinya kesakitan atau kematian. Status gizi yang baik pada seseorang akan
berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses
pemulihan kesehatan. Status gizi juga dibutuhkan untuk mengetahui ada atau tidaknya
malnutrisi pada individu maupun masyarakat. Dengan demikian, status gizi dapat
dibedakan menjadi gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih.
Indikator status gizi yaitu tanda-tanda yang dapat memberikan gambaran tentang
keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Indikator status
gizi umumnya secara langsung dapat terlihat dari kondisi fisik atau kondisi luar
seseorang.
a. KARBOHIDRAT
b. LEMAK
c. PROTEIN
d. VITAMIN
e. MINERAL
f. AIR
5
Zat-zat makanan tersebut memiliki 3 fungsi yaitu :
A. KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau Hidrat arang adalah nama umum untuk bahan yang mengandung
unsurKarbon(C), Hidrogen(H), Oksigen(O). Karbohidrat tersusun oleh ketiga unsur tersebut
dengan komposisi CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber panas dan energi utama
dalam tubuh.
Karbohidrat yang kita konsumsi sehari-hari dalam bentuk du macam yaitu gula dan zat
tepung. Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain jagung, gandum, beras, umbi-
umbian, dan gula. Bahan makanan dari sumber karbohidrat, agar muda diserap maka akan
mengalami proses pencernaan baik secara mekanik atu kimiawi.
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat dapat diketahui dengan cara menguji
bahan makanan tersebut menggunkan zat penguji. Adanya zat tepung/amilum dalam
makanan dapat diuji dengan cara menetesi bahan makanan tersebut dengan
larutan lugol dan iodine. Bila menunjukkan warna biru sampai hitam berarti bahan makanan
tersebut mengandung amilum atau zat tepung.Sedangkan bahan makanan yang mengandung
gula dapat diuji dengan larutanFehling A dan B (warna biru). Bahan makanan yang sudah
dihaluskan atau dibuat larutan ditetesi dengan Fehling A dan B kemudian dipanaskan. Bila
larutan berubah dari warna biru menjadi warn oranye sampai merah maka baha makanan
tersebut mengandung gula., nasi, jagung, umbi.
6
B. LEMAK
a. Lemak hewani, adalah lemak yang berasal dari hewan. Bahan makanan yang
merupakan sumber lemak hewani antara lain telur, daging, susu, keju, dan mentega.
Telur Keju,Susu Daging
b. Lemak nabati, adalah lemak yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang
merupakan sumber lemak nabati antara lain kacang tanah, alpokat, kemiri, minyak
wijen, dan biji bunga matahari.
Dalam proses pencernaan, bahan makanan yang mengandung lemak akan disederhanakan
menjadi asam lemak dan gliserol. Bila keperluan energy sudah tercukupi lemak akan
disimpan tubuh di bawah lapisan kulit dan sekitar organ-organ dalam.
7
C. PROTEIN
Keuntungan Protein:
a. Sumber energi
b. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
c. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
d. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
a. Protein hewani, adalah protein yang berasal dari hewan. Bahan makanan yang
merupakan sumber protein hewani yaitu telur, ikan, dan daging. Telur Ikan
b. Protein nabati, adalah protein yang bersal dari tumbuhan. Bahan makanan yang termasuk
sumber protein nabati yaitu kacang kedelai, kacang panjang, kacang hijau, kacang
kedelai, dan kacang panjang.
Sintese Protein
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini
dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya
8
kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan
sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan
berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah
membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat
disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi
di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
Kekurangan protein dapat mengakibatkan (Kwashiorkor).
D. VITAMIN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah
“vitamin” sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena
tidak memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu
kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya
“hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
a. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K .Vitamin ini memiliki sifa
dapat disimpan dan bila jumlah yag tersedia sudah mencukupi tubuh, maka dapat
disimpan lebih lama
b. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C. Vitamin ini bila jumlahnya melebihi
kebutuhan tubuh, akan dibuang bersama urine.
9
Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena
mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan.
Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu
(disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah
vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang
disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut
disintetis di dalam usus oleh bakteri.
· Membantu
penglihatansaat malam
B1 · Membantu Daging Beri-beri, Kerusakan
pencernaan segar, hati, Saraf dan Jantung
Kuning
· Mencegah beri-
telur,
beri
Kacang
· Mencegah hijau
gangguan saraf
10
B2 · Membantu Susu, Katarak
pertumbuhan Kuning
telur,
· Menjaga kulit agar
Wortel,
tetap sehat
Kedelai
· Membantu
oksidasi biologis
B6 · Membantu krja Jagung, Pelagra(kerusakan
saraf Ikan, kulit dan mungkin
Daging, saraf Anemia)
· Menjaga
Telur
kesehatan kulit
· Membantu
pembentukan sel darah
merah
B12 · Membantu Hati, Ikan, Sembelit, Anemia
pembentukan sel darah Susu pernisiosa
merah
· Membantu
pertumbuhan
C · Menjga tulang, Jeruk, Arbei, Sariawan
gigi, dan gusi Cabe rawit
hijau,
· Mencegah skorbut
Kentang
D · Mengatur kadar Minyak Rakitis
zat kapur ikan, Kuning
telur,
· Memperbesar
Mentega,
penyerapan zat kapur
Susu
11
E · Mencegah Kecambah, Tidak ada penyakit
kemandulan Kuning defisiensi yang
telur, diketahui pada
· Mencegah
MInyak manusia
pendarahan
kelapa
· Mencegah
keguguran
K · Membantu Sayuran Darah sukar
pembekuan darah hijau, membeku
Kedelai,
· Merangsang
Susu,
pembentukan protrombin
Kacang
dalam hati
E. MINERAL
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks
dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu
yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
12
Phospor -Bersama kalsium membentuk Telur,
(P) gigi daging,
susu, ikan
-Bahan pembentuk tulang
Besi (Fe) -Untuk pembentukan Sayuran, Anemia
hemoglobin biji
berkulit,
hati
Yodium -Pembentukan hormone Ikan laut, Pembesaran
(I) teroksin tiram, kelenjar
kerang gondok
Flour (F) -Mencegah kerusakan gigi dan Susu, Kerusakan gigi
gusi sayuran
Kalium -Membantu kontraksi otot Susu,
(K) daging,
ikan
Natrium -Membantu kontraksi otot Garam,
(Na) susu,
daging
Belerang -Membentuk rambut dan kuku Susu,
(S) daging,
ikan
F. AIR
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-
13
puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air
tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti
suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah
(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan
manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta
pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan
gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi
dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat
menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.
Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004,
yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus
listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu
pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+
serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga
terbentuk kembali beberapa molekul air.
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada
elektroda dan dapat Dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan
hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan hidrogen.
14
rata-rata dan mempunyai sel otak yang kapasitasnya 15%-20% lebih rendah
dibandingkan dengan anak yang bergizi baik. Studi di beberapa negara menunjukkan bahwa
anak yang pernah menderita gizi salah, hasil tes mentalnya kurang bila dibandingkan dengan
hasil tes mental anak lain yang bergizi baik. Anak yang menderita gizi salah mengalami
kelelahan mental serta fisik, dan dengan demikian mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi
di dalam kelas, dan seringkali ia tersisihkan dari kehidupan sekitarnya.
Anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah telah diteliti
memiliki persentase di bawah ukuran normal bagi tinggi dan berat badan anak sehat.
Sedangkan hubungan antara zat gizi dan produktivitas kerja telah dikenal baik sejak satu
abad yang lalu oleh orang-orang yang mempunyai budak belian yang melihat bahwa gizilah
berarti penurunan nilai modal. Produktivitas pekerja yang disiksa atau mendapat tekanan
akan memberikan hasil yang lebih rendah bila dibandingkan dengan keadaan yang diurus
dengan baik, dalam artian diberikan makanan yang bergizi cukup baik.
Gizi salah merupakan sebab-sebab penting yang berhubungan dengan tingginya angka
kematian di antara orang dewasa meskipun tidak begitu mencolok bila dibandingkan dengan
angka kematian di antara anak-anak yang masih muda. Dampak relatif yang ditimbulkan oleh
gizi salah ialah melemahkan daya tahan tehadap penyakit yang biasanya tidak mematikan
dan perbaikan gizi adalah suatu faktor utama yang membantu meningkatkan daya tahan
terhadap penyakit. Status gizi juga berhubungan langsung dengan lamanya waktu yang
diperlukan untuk penyembuhan setelah menderita infeksi, luka, dan operasi yang berat.
Pengaturan makanan adalah upaya untuk meningkatkan status gizi, antara lain
menambah berat badan dan meningkatkan kadar Hb. Berikut adalah pengaturan makanan
yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi:
1. Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, berat badan, jenis
kelamin, dan aktivitas.
2. Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragam bahan makanan,
vitamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan.
3. Menu disesuaikan dengan pola makan.
15
4. Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan pemberian makanan sumber zat besi
yang berasal dari bahan makanan hewani karena lebih banyak diserap oleh tubuh
daripada sumber makanan nabati.
5. Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, juga perlu menambah
makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti pepaya, jeruk, nanas,
pisang hijau, sawo kecik, sukun, dll.
Seperti yang telah kita ketahui, masalah gizi yang salah kian marak di negara kita.
Dengan demikian diperlukan penanggulangan guna memperbaiki gizi masyarakat Indonesia.
Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi gizi salah, baik gizi kurang
maupun gizi lebih.
16
10. Ø Upaya pengawasan makanan dan minuman;
11. Ø Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.
Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu,
atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh gondok endemik
merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu
antropometri, klinis, dan biokimia.
1. Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang
gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
a. Penggunaan
Salah satu contoh penilaian ststus gizi dengan antropometri adalah Indeks Massa Tubuh.
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang
sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko
terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap
penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan
seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Pedoman ini bertujuan
17
memberikan penjelasan tentang cara-cara yang dianjurkan untuk mencapai berat badan
normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-hari yang lebih seimbang dan
cara lain yang sehat.
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan
dan pengukur tinggi badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18
tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
IMT =
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai
berikut:
Kategori IMT
Kurus 17,0-18,4
Normal 18,5-25,0
Gemuk 25,1-27,0
Obesitas >25,0
2. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi
masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial
epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang
dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
a. Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical
surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat
status gizi
18
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom)
atau riwayat penyakit.
3. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang
digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan
otot.
a. Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan
kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
a. Penggunaan
Berangkat dari besarnya masalah gizi dan kesehatan serta bervariasinya faktor penyebab
masalah ini antar wilayah, maka diperlukan program yang komprehensif dan terintegrasi baik
di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Jelas sekali kerja sama antar sektor terkait
menjadi penting, selain mengurangi aktivitas yang tumpang tindih dan tidak terarah.
19
Berikut ini merupakan pemikiran untuk program yang akan datang, antara lain:
a. Banyak hal yang harus diperkuat untuk melaksanakan program perbaikan gizi,
mulai dari ketersediaan data dan informasi secara periodik untuk dapat digunakan
dalam perencanaan program yang benar dan efektif. Kajian strategi program yang
efisien untuk masa yang datang mutlak diperlukan, mulai dari tingkat nasional
sampai dengan kabupaten.
b. Melakukan penanggulangan program perbaikan gizi dan kesehatan yang bersifat
preventif untuk jangka panjang, sementara kuratif dapat diberikan pada kelompok
masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Bentuk program efektif seperti
perbaikan perilaku kesehatan dan gizi tingkat keluarga dilakukan secara
professional mulai dipikirkan, dan tentunya dengan ketentuan atau kriteria yang
spesifik lokal.
c. Melakukan strategi program khusus untuk penanggulangan kemiskinan, baik di
daerah perkotaan maupun perdesaan dalam bentuk strategi pemberdayaan
keluarga dan menciptakan kerja sama yang baik dengan swasta.
d. Secara bertahap melakukan peningkatan pendidikan, strategi ini merupakan
strategi jangka panjang yang dapat mengangkat Indonesia dari berbagai masalah
gizi dan kesehatan.
Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang
umum dialami oleh anak-anak dan ibu hamil. Meskipun ini termasuk masalah gizi yang
sudah dapat dikendalikan, kekurangan vitamin A dapat berakibat fatal bila tidak segera
ditangani.
20
Jangan khawatir, kekurangan vitamin A dapat dicegah dengan pemberian kapsul vitamin
A. Kapsul vitamin A diberikan setahun dua kali pada bulan Februari dan Agustus, sejak anak
berumur enam bulan. Kapsul merah (dosis 100.000 IU) diberikan untuk bayi umur 6-11
bulan dan kapsul biru (dosis 200.000 IU) untuk anak umur 12-59 bulan.
2. GAKI
Tubuh Anda membutuhkan sejumlah iodium untuk membuat zat kimia yang dikenal
sebagai hormon tiroid. Hormon tiroid inilah yang mengendalikan metabolisme dan fungsi
penting tubuh lainnya. Kekurangan iodium atau GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium) memang bukanlah satu-satunya penyebab kadar tiroid dalam tubuh menjadi rendah.
Namun, kekurangan iodium dapat menyebabkan pembesaran abnormal kelenjar tiroid, yang
dikenal sebagai gondok.
Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah telah mewajibkan semua garam yang
beredar harus mengandung iodium sekurangnya 30 ppm. Bagaimana dengan Anda, sudahkah
menggunakan garam beryodium?
3. Anemia
Anemia merupakan kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat
untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Masalah kesehatan ini paling banyak ditemukan
pada ibu hamil dengan gejala-gejala berupa rasa lelah, lemah, pucat, detak jantung tidak
beraturan, dan sakit kepala.
Berdasarkan data yang diambil dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, lebih dari 15
persen balita dan 37 persen ibu hamil mengalami anemia. Studi menunjukkan bahwa ibu
hamil yang anemia memiliki risiko meninggal dalam proses persalinan hingga 3,6 kali lebih
besar akibat pendarahan dan atau sepsis.
Untuk mencegah terjadinya anemia, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi paling
sedikit 90 pil zat besi selama kehamilannya. Zat besi yang dimaksud adalah semua konsumsi
21
zat besi selama masa kehamilannya, termasuk yang dijual bebas maupun multivitamin
yang mengandung zat besi.
1. Gizi kurang
Tubuh kurus akibat gizi kurang sering kali dinilai lebih baik daripada tubuh gemuk
akibat gizi lebih, padahal kenyataannya tidak. Sama seperti obesitas, anak maupun remaja
dengan gizi kurang memiliki risiko pada kesehatannya. Nah, Anda bisa mengukur kategori
status gizi Anda melalui kalkulator BMI ini.
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya akan mengalami
kehidupan masa depan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan zat gizi yang tidak terpenuhi
dalam masa pertumbuhan balita akan meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit infeksi
pada awal-awal kehidupannya dan berlangsung hingga ia dewasa. Beberapa risiko gizi
kurang di antaranya sebagai berikut:
2. Stuning
Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena pemberian makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat
anak berusia dua tahun. Gejala-gejala stunting di antaranya:
22
Proporsi tubuh cenderung normal, tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk
usianya
ii
Berat badan rendah untuk anak seusianya
Pertumbuhan tulang tertunda
Pada tahun 2013, sebanyak 37,2 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Kondisi
ini seringkali dianggap normal karena alasan keturunan. Padahal, stunting dapat
memengaruhi perkembangan otak, mengurangi produktivitas seseorang di usia muda, dan
meningkatkan risiko pengembangan penyakit tidak menular di usia lanjut. Stunting juga
dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas, dan kematian akibat
infeksi.
Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah mulai dari awal kehamilan hingga dua
tahun pertama kehidupan anak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi ibu hamil harus terpenuhi
untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Selain itu, pemberian ASI eksklusif dan gizi
seimbang pada balita perlu menjadi perhatian khusus agar anak tidak tumbuh pendek
atau stunting.
Berdasarkan laporan gizi global atau Global Nutrition Report di tahun 2014, Indonesia
termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi sekaligus,
yaitu stunting (pendek), wasting (kurus), dan overweight atau gizi lebih (obesitas).
Gizi lebih, umum dikenal dengan obesitas, termasuk dalam masalah gizi yang
mengancam kesehatan masyarakat. Gizi lebih atau obesitas merupakan kondisi abnormal
atau kelebihan lemak yang serius dalam jaringan adiposa yang dapat mengganggu kesehatan.
Yuk, cek kategori status gizi Anda melalui kalkulator BMI ini untuk mengetahui apakah
Anda termasuk gizi lebih atau tidak.
Penyebab gizi lebih yang paling mendasar adalah ketidakseimbangan energi dan kalori
yang dikonsumsi dengan jumlah yang dikeluarkan. Baik pada kelompok anak-anak, remaja,
maupun dewasa, prevalensi gizi lebih ini terus meningkat hampir satu persen setiap tahun.
23
Bila sejak kecil anak sudah terkena obesitas, maka mereka akan lebih rentan terkena penyakit
tidak menular saat dewasa, seperti diabetes dan penyakit jantung.
ii
Untuk menjaga berat badan tetap seimbang dan ideal, Anda perlu mengubah pola hidup
sehat dengan membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, meningkatkan konsumsi
buah dan sayuran, serta melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Terdapat banyak faktor yang menimbulkan masalah gizi. Faktor tersebut terdiri dari
faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung adalah kurangnya asupan
makanan dan penyakit infeksi. Seseorang yang asupan makanannya kurang akan
mengakibatkan rendahnya daya tahan tubuh sehingga dapat memudahkan untuk sakit.
Kekurangan asupan makanan dapat disebabkan karena ketidaktersediaannya pangan
sehingga tidak ada makanan yang dikonsumsi. Penyakit infeksi disebabkan oleh kurangnya
pelayanan kesehatan pada masyarakat dan keadaan lingkungan yang tidak sehat.
Di negara berkembang secara ekonomi dan kctersediaan makanan tinggi, biasanya
masalah gizi akan menurun sedangkan masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung,
diabetes dan hipertensi cenderung meningkat. Peningkatan tersebut sangat berhubungan erat
dengan kegemukan (obesitas), tingginya asupan lemak jenuh, rendahnya asupan sayur dan
buah, serta rendahnya aktivitas fisik.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), menunjukkan prevalensi gizi
kurang pada balita 19,6% (tahun 2013). Namun secara nasional pada tahun 2013, prevalensi
kurus dan sangat kurus masih cukup tinggi yaitu masing-masing 12,1% dan 5,3%. Adapun
masalah tubuh pendek atau stunting pada balita di Indonesia saat ini masih cukup serius
sekitar 37,2%, Untuk prevalensi bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sekitar
24
10,2%. Untuk masalah kegemukan pada anak usia 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8%,
ii
Sedangkan prevalensi kegemukan pada remaja usia 13-15 tahun di Indonesia sebesar
10.8%, Prevalensi kegemukan pada remaja usia 16 hingga 18 tahun sebanyak 7,3%
Prevalensi usia dewasa (>18tahun) dengan berat badan lebih 13,5% dan kegemukan 15,4%,
Teori lain menyebutkan, masalah gizi terjadi akibat pengaruh faktor penjamu, penyebab
(agen) dan lingkungan. Ketiga faktor tersebut harus seimbang karena apabila tidak hanya
akan menimbulkan masalah gizi.
A. PENJAMU
Penjamu (host) adalah faktor yang terdapat pada diri manusia, seperti :
1. Genetik (keturunan), seseorang yang mempunyai keturunan obesitas, akan cenderung
beresiko obesitas.
2. Usia, kebutuhan asupan gizi berbeda setiap kelompok usia.
3. Jenis kelamin
4. Etnik, masyarakat pada etnik tertentu, cenderung memiliki pola dan kebiasaan yang
sama.
5. Fisiologis, kebutuhan ibu hamil lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak
hamil.
6. Imunologik, orang yang mudah terkena penyakit adalah orang yang daya tahan
tubuhnya lemah.
B. PENYEBAB (AGEN)
Penyebab (agen) adalah sesuatu yang keberadaan atau ketidakberadaannya menimbulkan
masalah gizi, seperti:
Keberadaan menimbulkan masalah
1. Zat kimia dan obat-obatan dapat menimbulkan keracunan.
2. Faktor psikis
3. Biologis (bakteri, jamur)
25
Ketidakberadaannya menimbulkan masalah
1. Zat gizi, contohnya kekurangan vitamin C mengakibatkan sariawan.
2. Kimia (hormon)
C. LINGKUNGAN
Lingkungan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Lingkungan Fisik, seperti : cuaca, iklim, tanah dan air. Faktor-faktor ini dapat
mempengaruhi kesuburan tanaman yang merupakan sumber makanan.
2. Lingkungan Biologis, seperti : kepadatan penduduk.
3. Lingkungan Sosial Ekonomi, seperti : pekerjaan, tingkat urbanisasi, perkembangan
ekonomi, dan bencana alam.
1. AKIBAT GIZI KURANG
a. Pertumbuhan
Akibat kekurangan zat gizi pada masa pertumbuhan adalah seseorang tidak dapat
tumbuh dengan optimal dan pertumbuhan otot akan terhambat.
b. Produksi Tenaga
Kekurangan zat gizi sebagai sumber tenaga dapat menyebabkan kekurangan
tenaga untuk bergerak, bekerja dan melakukan aktifitas fisik.
c. Pertahanan Tubuh
Protein berguna dalam pembentukan antibodi. Kekurangan protein menyebabkan
system imun dan antibodi menurun sehingga seseorang mudah terserang penyakit.
d. Struktur dan Fungsi Otak
Kekurangan gizi pada penyakit pada masa janin dan balita dapat berpengaruh
pada pertumbuhan otak karena sel-sel otak tidak dapat berkembang. Otak mencapai
pertumbuhan yang optimal pada usia 2-3 tahun. Setelah itu, pertumbuhan otak akan
menurun dan berakhir pada usia awal remaja.
e. Perilaku
Anak yang menderita kekurangan gizi akan memiliki perilaku yang tidak tenang,
cengeng dan apatis. Sedangkan untuk pada orang dewasa akan menunjukkan perilaku
tidak tenang, mudah emosi dan mudah tersinggung.
26
2. MENGATASI MASALAH GIZI
Cara mengakhiri masalah gizi adalah dengan penanggulangan secara jangka panjang dan
akan sangat bergantung pada kemampuan seseorang untuk bekerja sama untuk mewujudkan
perkembangan pendidikan dan ekonomi, perbaikan gizi, kedamaian, pengendalian
pertumbuhan penduduk, serta perbaikan sanitasi. Apabila diaplikasikan dengan benar maka
harapannya adalah dapat mengurangi masalah gizi dan penyakit infeksi serta akan
meningkatkan usia harapan hidup.
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu
atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik-buruknya penyediaan
makanan sehari-hari
B. Saran
Untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan gizi, maka kita harus menjaga
kesehatan dengan cara meningkatkan status gizi lebih baik lagi.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://husnhy.blogspot.com/2013/11/gizi-dalam-kesehatan-masyarakat.html
http://www.academia.edu/4311779/Konsep_Ilmu_Kesehatan_Masyarakat
http://ph.fk.ugm.ac.id/index.php?mod=pendidikan&sub=gk&act=view&typ=html
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-permaisih-886-
gizihttp://lynada.wordpress.com/prinsip-gizi-ibu-hamil/
http://dianhusadapermatasari.blogspot.com/p/prinsip-gizi-untuk-wanita-hamil.html
gizikuseimbang.blogspot.com/2009/03/gizi-seimbang-bagi-wanita-hamil.
http://dianhusadapermatasari.blogspot.com/p/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://health.kompas.com/read/2011/01/27/15343488/Gizi.Seimbang.Pedoman.Gizi.Terbaru
29
ii