Anda di halaman 1dari 36

Membangun Ekonomi

Bermartabat
Animasi Aksi Puasa Pembangunan 2020
REMAKA dan OMK
Disusun oleh:
Rm. Agus, Rm. Jemmy, Rm. Lucky, Bp. Thomas
Aksi Puasa Pembangunan dan Prapaskah
• Aksi Puasa Pembangunan sudah kita kenal sejak 1970 :
• Memperkaya penghayatan Prapaskah dengan tindakan nyata
terkait keprihatinan Gereja terhadap persoalan masyarakat.
• Mendorong Gereja keluar dari zona nyaman, masuk dalam
keseharian masyarakat yang penuh gejolak dan tantangan.
• Tidak berkutat hanya pada perubahan sikap batin, tetapi juga
pada perubahan perilaku atau cara hidup. Tidak sebatas doa
dan ritual di altar, tetapi keluar bersentuhan dengan aneka
urusan pasar.
• Semua dilandasi misteri salib Yesus yang menyelamatkan
dan diarahkan kepada kesejahteraan umum masyarakat.
• Aksi Puasa Pembangunan ( APP ) juga merupakan
pewartaan, pelayanan dan kesaksian Gereja di tengah
masyarakat.
• Berpihak kepada yang lemah, miskin, dan tersingkir.
• Untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan umum.
• Melibatkan seluruh umat Katolik, termasuk Remaka OMK.
• Keterlibatan Remaka dan OMK disesuaikan dengan
usia, kemampuan dan kreativitas :
• Belajar peka hati, belarasa dan bergerak bersama dalam
aksi-aksi menanggapi keprihatinan Gereja.
• Mewujudkan pertobatan batin ke dalam perubahan cara
hidup dan perilaku.
• Aksi-aksi itu dirancang sebagai gerakan yang massif,
berkelanjutan, menjawab soal konkret di masyarakat,
namun sering hanya bertahan seumur jagung.
• Jadi viral hanya di sekitar masa Prapaskah dan Paskah; maka perlu
dibenahi dengan rencana aksi jangka panjang yang harus
dipertanggungjawabkan secara publik.
• Kerjasama dengan lembaga founding untuk proyek pemberdayaan
yang real, misalnya proyek kelola lahan; propaganda tema APP;
penggalangan massa, dll.
• Aksi Puasa Pembangunan selalu harus dibenahi, agar tetap
berbobot, mewadahi pembinaan cara hidup. Terlebih dalam tiga
tahun ke depan berbicara tentang tema pengelolaan ekonomi
yang fundamental dalam kehidupan masyarakat.
Tema APP 2020
Membangun Ekonomi Bermartabat
• Bagian dari tema APP 2020-2022 : Melindungi dan Mengelola Sumber
Hak Ekonomi Masyarakat Yang Bermartabat, Berbelarasa dan
Berkelanjutan.
• Dalam tiga tahun ke depan berbicara soal yang sama, tetapi beda
aksentuasi atau beda pokok persoalan yang disorot.
• Ekonomi Bermartabat, 2020, menekankan manusia sebagai pelaku dan tujuan
utama ekonomi, melawan korporasi yang mengutamakan profit dan produksi.
• Ekonomi Berbelarasa, 2021, menekankan sikap Gereja yang berpihak kepada
yang lemah dan miskin, melawan struktur dan sistem ekonomi yang tidak adil.
• Ekonomi Berkelanjutan, 2022, menekankan ekonomi yang ramah lingkungan,
melawan ekonomi yang merusak lingkungan.
• Ekonomi tidak berbicara soal uang semata, tetapi soal tata kelola
ruang hidup bersama umat manusia di planet bumi dengan segala
kekayaan sumber hidup penopangnya.
• Istilah Ekonomi berasal dari dua akar kata dalam bahasa
Yunani, yaitu Oikos ( Rumah ) dan Nomos ( aturan, tatanan,
hukum ).
• Ekonomi berarti menata atau menyelenggarakan hidup rumah
tangga, rumah keluarga umat manusia di bumi agar semua
sejahtera layak manusiawi.
• Ekonomi mengurusi Manusia, Planet bumi dan Profit.
• Manusia menjadi pelaku dan tujuan utama seluruh dinamika ekonomi.
• Planet bumi dalam arti luas jagad raya. Dalam arti sempit dan khusus
ibu pertiwi, tanah air, bumi nusantara, kota dan desa tempat kita hidup.
Oleh Paus Fransiskus disebut Rumah Bersama, dlm Laudato Si.
• Profit adalah manfaat dari semua sumber hidup yang menjadi penopang
untuk mencapai kesejahteraan umum.
• Ekonomi Bermartabat menyangkut tata kelola ekonomi yang
memperhatikan etika, moral, iman kristiani; termasuk di
dalamnya perhatian terhadap kelestarian alam.
• Dalam kacamata iman kristiani, pengelolaan ekonomi
tidak boleh direduksi hanya pada peningkatan
produksi dan profit. Tidak boleh kapitalistis,
eksploitatif, konsumeris, hedonis. Tidak boleh
mengorbankan manusia dan kelestarian alam.
• Kelola rumah bersama dalam kacamata iman kristiani
harus terarah kepada kesejahteraan umum, keadilan
dan keutuhan ciptaan.
• Manusia bebas dan mandiri mengupayakan
kesejahteraannya; sebagai pelaku dan tujuan utama yang
harus diprioroitaskan.
• Sumber-sumber hidup sebagai penopang dikelola dengan
memperhatikan keberagaman, keselarasan dan
kelestariannya, sesuai etika, moral dan iman kristiani.
• Demikianlah pembahasan tema membangun ekonomi
bermartabat tidak berdiri sendiri,
• Mempunyai rangkaian dengan ekonomi berbelarasa
dan berkelanjutan.
• Menyangkut tata kelola rumah bersama yang
menyimpan banyak persoalan dan harus dikelola
dengan pedoman etika, moral dan iman kristiani.
• Mengundang Remaka dan OMK untuk terlibat di
dalamnya dengan belajar peka hati dan bergerak
bersama dalam aksi-aksi nyata.
PELUANG PARTISIPASI REMAKA DAN OMK
• Remaka dan OMK dipanggil untuk terlibat aktif dalam
pembangunan ekonomi bermartabat sesuai usia, kemampuan dan
kreativitas.
• Bermain peran sebagai NABI yang memperjuangkan
pembangunan ekonomi bermartabat di tengah tantangan
beragam dewasa ini.
• Belajar bersama dan memberdayakan diri dengan praktek
langsung menyelenggarakan proyek percontohan dan proyek
propaganda ekonomi bermartabat melalui media sosial dan
pentas seni budaya.
• Proyek Percontohan dan propaganda dipertimbangkan cocok
dengan potensi Remaka dan OMK : Berjangka panjang, berjejaring
dengan founding pemberdayaan dan harus serius direncanakan
karena terikat pertanggungjawaban publik.
• Proses belajar dan pemberdayaan diri itu dilakukan dengan
praktek langsung di lapangan, eksperential partisipatif.
• Membentuk kelompok kerja untuk jangka waktu setahun.
• Berproses bersama pendamping setempat untuk pemetaan,
kajian, pengolahan dan perwujudan proyek membangun
ekonomi bermartabat; dalam tiga jenis aksi yakni proyek
percontohan, proyek produksi film pendek dan produksi
paket seni budaya pentas panggung untuk propaganda.
• Jika disepakati, dapat diadakan Festival Film Pendek hasil
proses animasi tersebut di tingkat keuskupan, untuk
menampilkan unggulan prestasi dan unggulan favorit.
• Dibentuk panitia penyelenggara, bekerjasama dengan
Komsos, KomKep, PSE, Kerawam, Panitia APP Keuskupan.
• Diselenggarakan mulai Nopember 2019 s.d. Agustus 2020.
Alur Proses Dalam Animasi
• Tahap 1. Pemetaan. Remaka dan OMK membentuk kelompok
kerja untuk program pembangunan ekonomi bermartabat,
dimulai dengan eksplorasi sumber-sumber hidup setempat
untuk mendapatkan data, persoalan dan riwayatnya.
• Tahap 2. Kajian. Hasil eksplorasi dikaji untuk melihat potensi,
persoalan dan peluang solusinya.
• Tahap 3. Pengolahan. Hasil kajian diolah menjadi Proposal
Proyek yang diajukan ke lembaga founding untuk
mendapatkan subsidi dana, misalnya Panitia APP Keuskupan
atau founding lain.
• Tahap 4. Perwujudan. Kelompok mulai mewujudkan proyek
dan publikasi untuk propaganda bagi umat dan masyarakat.
• Keempat tahap proses diterapkan dalam 4 pertemuan:
I. Rumah Bersama Yang Asyik. Menggambarkan kekayaan
potensi sumber-sumber hidup di sekitar kita yang sering
luput dari perhatian, padahal asyik.
II. Rumah Bersama Yang Berisik Dan Terusik. Menggambar
kan keadaan sekitar yang dilanda krisis dan banyak
persoalan, sehingga perlu dibenahi. Berisik dan terusik.
III. Rumah Bersama Yang Cantik. Menggambarkan rancangan
yang cantik tentang ekonomi bermartabat yang akan
dikelola oleh Remaka dan OMK.
IV. Mengabdi Publik. Menggambarkan proses propaganda
ekonomi bermartabat yang dimotori oleh Remaka dan
OMK di Keuskupan Malang dan publik luas.
Pertemuan Pertama
Rumah Bersama Yang Asyik
• Tema APP 2020 Membangun Ekonomi Bermartabat,
bagian dari tema APP 2020-2022 Melindungi dan
mengelola Sumber Hak Ekonomi Masyarakat Yang
Bermartabat, Berbelarasa, Berkelanjutan.
• Ekonomi Bermartabat, 2020 : Manusia sebagai pelaku dan tujuan
ekonomi, tidak boleh dikorbankan demi profit dan produksi.
• Ekonomi Berbelarasa, 2021 : Gereja berpihak kepada yang lemah
dan misikin, melawan ketidakadilan.
• Ekonomi Berkelanjutan, 2022 : Ekonomi yang ramah lingkungan,
melawan ekonomi yang merusak ekologi.
• Remaka dan OMK dipanggil untuk terlibat di dalamnya,
sesuai usia, kemampuan, kreativitas dan soal setempat.
• Ekonomi tidak berbicara soal uang semata, tetapi soal
tata kelola ruang hidup bersama di bumi ini untuk
kesejahteraan semua makhluk, manusia terutama.
• Ekonomi mengurusi : Manusia, Bumi dan Profit.
• Manusia : Pelaku dan tujuan ekonomi
• Bumi : Jagat raya, ibu pertiwi, tanah air, Nusantara, kota
dan desa tempat kita tinggal sekarang. Disebut Rumah
Bersama oleh Paus Fransiskus dalam dok. Laudato Si.
• Profit : Manfaat dari sumber-sumber hidup di bumi sebagai
penopang kesejahteraan manusia.
• Ekonomi bermartabat menyangkut pengelolaan yang
berpedoman pada etika, moral, iman dan keutuhan
ciptaan.
• Remaka dan OMK dipanggil untuk membangun ekonomi
bermartabat itu, memperhatikan 3 hal penting :
• kompak berkerja sebagai satu tim, jangka waktu lama.
• mengenal sumber-sumber hidup setempat yang harus
dikelola
• mau ambil peran sebagai siapa / apa ?
• Kita buat 2 dinamika untuk membuktikan kita siap menjadi
tim yang kompak dan menjadi penjelajah yang jeli memotret
keadaan sekitar dalam eksplorasi sumber-sumber hidup.
• Dinamika kelompok yang pertama mempraktekkan tari
zaman diiringi nyanyian seperti contoh yang disiapkan.
• Dinamika kelompok yang kedua mengamati peraga untuk
menjawab jumlah bujur sangkar, harimau dan wajah.
•Sesudah dinamika digali makna kedua dinamika kelompok
Dinamika Kelompok Tari Zaman Aceh
Duduk sebaris, rapat, gerak berulang, seirama dgn lagu
• Kita turun eksplorasi, ya kawan. Jalan-jalan menjelajah, ya
piknik. Siap photo dan video. Lacak habis, kupas tuntas.
• Ojok ngawur, jok urakan, yang sopan. Kita rapat sebarisan,
komandan. Ingat waktu dan laporan. Garap tugas, kompak
cekatan.
• Rumah kita istimewa, ya asyik. Banyak macam, banyak pernik,
yang unik. Kita jaga jangan usik. Tuk warisan adik-adik.
• Kita lihat rumah asyik, I see. Kita kaji yang terusik, I judge. Kita
rancang yang terbaik. Rumah kita rumah cantik.
• Semua sehat, badan kuat, yo brangkat. Biar hujan, biar panas,
terabas. Pulang lengkap, laporan siap. Kita hebat, kita kompak.
Dinamika Kelompok kedua
Amati Peraga : Berapa Jumlah Bujur Sangkar ?
Dinamika Kelompok kedua
Amati Peraga : Berapa Jumlah harimau ?
Dinamika Kelompok kedua
Amati Peraga : Temukan Wajah Dalam Gambar ?
Inspirasi Kitab Suci dan Ajaran Gereja
Kej. 2:15; GS 1; GS 63
• Tuhan mengambil manusia itu dan menempatkannya di Taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.( Kej 2: 15 ).
• Mengusahakan = Adobah ( Ibrani ) : bekerja bagi Tuhan, melayani yang suci.
• Memelihara = Samar ( Ibrani ) : memberi perhatian yang dalam, melindungi.
• Bdk. Ul 33:9 tugas imam dan Mzm 12:8 perlindungan biji mata
• Manusia mendapat mandat budaya dari Tuhan untuk mengelola bumi sejak
sebelum jatuh dalam dosa. Sesudah jatuh mandat tidak ditarik, tetapi
harus dijalani dengan berpeluh dan derita.
• Dibatasi peraturan untuk keselarasan relasi semua ciptaan dan selalu
diperbarui dalam perkembangan jaman.
• Tidak makan buah pohon pengetahuan = jangan menyamakan diri atau merasa lebih
berkuasa dari Tuhan. Jaga keselarasan dengan alam.
• Hukum Hari Sabat dan Tahun Yobel : Keseimbangan, pemulihan, keadilan.
• Hukum Cinta Kasih dalam PB : Kasih kepada Tuhan, Belarasa yang lemah.
• Ajaran Gereja menafsirkan peraturan Tuhan dalam KS seiring
perkembangan jaman.
• Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang jaman
sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita,
merupakan kegembiraan, harapan, duka dan kecemasan para murid
Kristus juga ( LG 1 ).
• Dalam soal ekonomi diingatkan bahwa manusia sebagai pelaku dan
tujuan utama ekonomi tidak boleh dikorbankan demi profit dan
penguasaan sumber-sumber ekonomi. Manusia menjadi pencipta, pusat
dan tujuan seluruh kehidupan sosial ekonomi ( GS 63 ). Manusia
siapapun harus diprioritaskan. Seluruh usaha ekonomi harus
bermuara pada kesejahteraan semua orang dengan memperhatikan
keterbatasan, keseimbangan dan kelestarian sumber-sumber hidupnya.
• KS dan Ajaran Gereja memberi inspirasi tentang tugas untuk
mengelola ekonomi secara bermartabat. Kita dipercaya Tuhan
dan harus bertanggungjawab kepada Tuhan.
Tugas Eksplorasi Sumber Sumber Hidup Sekitar
• Tugas eksplorasi untuk mengenal sumber-sumber hidup sekitar
• Potensi, Potret Keadaan Terkini, Persoalan, Riwayat
• Foto, Video, Sketsa, Wawancara, goggling internet, berita
media massa, dokumen atau berkas, sample fisik.

• Kelompok Kerja diberi tugas eksplorasi dengan variasi beragam

• Sasaran : ………………………………………………………………
• Tugas pokok : Potensi, potret keadaan, persoalan, riwayat
• Jadwal : ………………………………………………………………
• Tata Tertib : Izin penjaga; jaga kesantunan, tepat waktu.
• Laporan akhir : Data foto, video, sketsa,dokumen dan narasi
Pertemuan Kedua
Rumah Bersama Yang Berisik dan Terusik
• Dalam pertemuan ini, kita akan melakukan kajian terhadap
hasil eksplorasi untuk mendalami persoalan dan solusinya.
• Studi Kasus :
Perahu berlayar dengan 5 penumpang kena badai dan nyaris karam.
Penumpangnya : Nahkoda, Ibu hamil, Narapidana, Pastor dan Duda
punya 2 anak di rumahnya. Terancam mati kalau tidak diambil putusan.
Ada satu sekoci yang hanya mampu menampung 4 penumpang.
Siapa yang harus diselamatkan ?
• Dalam kajian diperlukan kepekaan terhadap krisis, prioritas
dan solusi-solusi tepat dengan alasan jelas. Data eksplorasi
kita kaji untuk mendalami pokok soal dan prioritas solusinya.
Inspirasi Kitab Suci Kej. 6:5-7
Ketika dilihat Tuhan bahwa kejahatan manusia makin besar di bumi dan bahwa
segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka
menyesalah Tuhan bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi dan hal itu memilu
kan hatiNya. Berfirmanlah Tuhan : Aku akan menghapus kan manusia di muka bumi,
baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di
udara, sebab Aku menyesal bahwa Aku telah menjadikan mereka ( Kej. 6:5-7 ).
• Kutipan dari Cerita Air Bah : Konsekuensi dari kejahatan manusia
adalah kehancuran atau kemusnahan.
• Tuhan cepat bertindak : Melihat, menyesal, pilu, memutuskan
pemusnahan seketika. Sedetik bagi Tuhan, ratusan tahun baru disadari
manusia. Usia Nuh dipanggil 500 th. Air bah datang usia Nuh 600 tahun.
Selama seabad rencana Tuhan baru terjadi
• Tuhan tidak netral : Membela makhluk lain yang dirusak oleh kejahatan
manusia. Kejahatan manusia berakar dari hatinya.
• Kita harus punya kesadaran krisis dan tanggungjawab bela yg lemah.
Tugas Kajian Hasil Eksplorasi
• Kajian terhadap data Eksplorasi
• Krisis atau persoalan apa yang dilihat di lapangan ?
• Ancaman keberlangsungannya ke depan bagaimana ?
• Kerugian sosial apa yang harus dipikul masyarakat ?
• Pertimbangan untuk mencari solusi :
• Bagaimana cara-cara meredam krisis atau kerusakan ?
• Bagaimana cara menjamin keberlangsungannya untuk ke depan?
• Edukasi atau langkah apa yang harus dilakukan ?
• Laporan Akhir
• Foto dan video, dokumen, sketsa dan wawancara dipadukan dengan
hasil kajian sebagai data bukti dengan keterangan naratif
• Presentasikan untuk dikritisi sehingga analisa lebih lengkap.
• Krisis memperlihatkan siapa yang dominan dan siapa atau apa yang jadi
korban. Harus segera ditanggapi dengan cepat dan belarasa bagi yang
lemah dengan solusi tepat untuk bangun ekonomi bermartabat .
Pertemuan Ketiga
Rumah Bersama Yang Cantik
• Dalam pertemuan tahap ketiga ini, Kelompok akan diberi tugas
membuat Proposal Proyek Membangun Ekonomi Bermartabat
dengan dasar hasil kajian eksplorasi yang sudah diselesaikan
pada tahap kedua.
• Rumah Bersama yang cantik menggambarkan rencana aksi
dari kelompok-kelompok dalam keterlibatannya membangun
ekonomi bermartabat yang diidamkan.
• Dengan metode skenario building, kelompok harus membuat
narasi rencana aksi secara lengkap dan menyeluruh.
• Dari narasi itu kemudian disusun Proposal Proyek sesuai
dengan panduan, untuk diajukan ke Panitia APP Keuskupan
atau founding lain.
Dinamika Kelompok
Hubungkan 9 titik dengan minimal garis satu tarikan yang tak
terputus.
Inspirasi Kitab Suci
Kej. 6:13-14; 8:21-22; Mat 13:3-8
Berfirmanlah Allah kepada Nuh : Aku telah memutuskan untuk
mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan
kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-
sama dengan bumi. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir,
bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan
pakal dari luar dan dari dalam ( Kej. 6:13-14 ).
Bahtera yang dibangun Nuh menjadi tempat berlindung ketika
air bah menenggelamkan bumi. Nuh dan keluarganya serta
pengungsi lain dalam Bahtera belum sejahtera penuh, tetapi
sudah luput dari kemusnahan.
Sebuah inspirasi bagus untuk menyiasati krisis, yaitu dengan
membangun shelter atau rumah evakuasi sementara dari krisis.
Rumah aman sebelum korban krisis mendapatkan rumah tetap,
rumah bersama yang cantik.
Sesudah air bah surut, Nuh keluar dari Bahtera bersama keluarga dan makhluk lain
berpasangan, mulai hidup di bumi yang baru. Lalu Nuh membangun mezbah dan
mempersembahkan korban bakaran yang berkenan kepada Tuhan.
Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam
hatiNya : Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang
ditimbulkan hatinya adalah jahat sejak kecil dan Aku tidak akan membinasakan
lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada,
takkan henti henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan
hujan, siang dan malam. Kej. 8: 21-22.
Bumi baru sesudah air bah disiapkan Tuhan untuk Nuh dan keluarganya serta semua
makhluk yang telah diselamatkan dalam bahtera.
Tuhan mengikat manusia dan semua makhluk dengan perjanjian, ditandai dengan
Pelangi di Langit. Dalam Perjanjian Tuhan menetapkan peraturan dan larangan yang
harus dipatuhi oleh manusia, tentang relasi antar makhluk dan relasi dengan Tuhan
yang tidak akan mengutuk dan memusnahkan bumi lagi.
Tuhan mengatur irama alam : dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan
malam. Manusia menabur dan menunai; beranakcucu dan memenuhi bumi.
Sebuah inspirasi yang indah tentang rumah bersama yang cantik yang layak
diidamkan ketika Remaka dan OMK terlibat membangun ekonomi bermartabat.
Dalam perumpamaan Penabur dalam Mat 13:3-8 kita dapat juga
menggali inspirasi untuk membangun ekonomi bermartabat.
Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur,
sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung-burung dan
memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang
tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis. Tetapi sesudah matahari terbit layulah ia dan menjadi kering karena
tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tanah yang baik, lalu berbuah, ada
yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh
kali lipat. ( Mat 13:3-8 ).
Perumpamaan Yesus ini menggambarkan proyeksi karya Yesus di
dunia. Yesus menebarkan benih dengan empat kemungkinan
outputnya : Benih tidak sempat tumbuh; benih sempat tumbuh
tapi mati kering; benih sempat tumbuh tapi mati terhimpit dan
benih tumbuh di tanah baik menghasilkan buah berlipat.
Kita dapat menggali inspirasi dari perumpamaan ini tentang
kerjasama, kesempatan menjadi tanah baik, buah-buah yang
dihasilkan dan kesadaran untuk siaga jaga.
• Kerjasama. Orang Israel bercocok tanam dengan menabur benih lebih
dahulu, baru kemudian membalik tanah. Berbeda dengan cara bertani di
Indonesia, membalik tanah dulu baru tebar benih. Penabur perlu
kerjasama dengan teman untuk membalikkan tanah, supaya benih aman
dan mendapat kesempatan tumbuh. Bagi kita kerjasama juga penting,
kerja sama dalam jejaring dengan mitra kerja pendukung.
• Kesempatan menjadi tanah baik. Tanah baik dapat menumbuhkan benih
sampai berbuah lebat. Kalau digarap dengan baik maka tanah pinggir
jalan, tanah berbatu dan bersemak punya kesempatan menjadi tanah
baik.
• Buah yang lebat. Tidak ada yang sia-sia kalau orang sudah bekerja keras
dalam usahanya. Selalu ada buah yang dapat diharapkan, entah
materiil atau rohaniah. Usaha yang gagal dan macet di tengah jalan
dapat berbuah jika siap dikoreksi dan berbenah diri.
• Siaga Jaga. Ada empat kemungkinan yang akan terjadi. Harus siap dari
awal kalau usaha gagal, macet karena berbagai alasan dan kalau usaha
berhasil. Selalu ada tantangan yang harus disikapi dengan kerja keras
dan kreatif.
Skema Skenario Building
Faktor
Internal 1. Benih Tidak Tumbuh
Benih
2. Benih Tumbuh, Mati Kering
Yang
Ditabur 3. Benih Tumbuh, Mati Terhimpit
Faktor
4. Benih Tumbuh, Berbuah Lebat
Eksternal

Benih yang ditabur dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh faktor internal


( Kepribadian, Kondisi Diri ) dan Faktor Eksternal ( Sosial, Politik, Ekonomi,
Lingkungan, Keamanan ), sehingga dapat menghasilkan empat
kemungkinan : Benih tidak tumbuh, benih tumbuh tapi mati kering atau
terhimpit dan benih tumbuh berbuah lebat. Demikian halnya dalam usaha
membangun ekonomi bermartabat, harus siap dengan kemungkinan-
kemungkinan seperti itu.
• Buatlah Narasi tentang proyek yang akan direncanakan dengan
menggambarkan kemungkinannya kalau gagal, macet, berhasil.
• Latar belakangnya apa?
• Pokok persoalannya apa ?
• Peluang aksi bagaimana dan apa saja ?
• Peluang hasilnya akan gagal kalau ….; sempat jalan lalu
macet kalau ….; berhasil kalau …..
• Jenis Proyek yang dapat dipilih, antara lain :
• Proyek Percontohan Olah Lahan
• Proyek Film Pendek untuk Propaganda
• Proyek Paket Seni Pentas untuk Propaganda.
• Sesudah narasi selesai, susunlah Proposal Proyek masing-
masing kelompok sesuai dengan panduan.
Berbakti Untuk Publik
• Publikasi hasil karya kelompok kepada umat dan
masyarakat dengan berbagai cara dalam berbagai
kesempatan yang direncanakan dengan matang.
• Kalau disepakati ada Festival Film Pendek, maka hasil
karya harus diposting di kanal yang disiapkan panitia
media sosial.
• Kelompok juga harus membuat Laporan
Pertanggungjawaban kepada founding yang telah
membantu sesuai panduan yang disiapkan.
FESTIVAL FILM PENDEK APP KEUSKUPAN MALANG 2019

Tujuan Meningkatkan kualitas animasi APP dalam kompetisi


Memacu kreativitas dan ketrampilan
Memperluas jangkauan kesaksian ke masyarakat
Unggulan Unggulan Prestasi dari penilaian Juri
Unggulan Favorit dari “ Like “ di postingan medsos
Agenda Nop – Des Bentuk Panitia dan Perencanaan program
Jan – Feb Sosialisasi : Poster, mimbar, medsos,
Mar – Mei Proses Kreatif sesuai agenda animasi
Jun – Agt Penayangan, Penjurian, Pengumuman
Rekanan Komsos, Komkep, PSE, Kerawam.
Film Pendek diupload dengan menggunakan Google Drive, kemudian link
Google Drive dikirim ke malangappomk@gmail.com
https://drive.google.com/folderview?id=1ICUOna8OeHU_zREtqmzqoMAUJm1lBWf-
Contoh Skenario Film Pendek
Nabi Ekonomi Bermartabat
• Somad membuat kebun sledri dekat kamar dengan
media botol plastik bekas. Setiap hari, pagi dan sore
Somad menyiram dan ajak omong sledri-sledrinya.
• Pembantu rumah yang melihat kebiasaan Somad itu
mengira Somad gila, lalu melaporkan ke orang tuanya
dan menyebarkan gossip ke tetangga.
• Somad dan orang tua menerangkan apa yang
dilakukan Somad adalah proyek percontohan olah
lahan dalam rangka program ekonomi bermartabat.

Anda mungkin juga menyukai