Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan oleh faktor fisik dan
psikologis.
Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini sebagai
waktunya untuk bersantai dan ada pula yang menganggapnya sebagai hukuman.
juga masyarakat yang masih menghormati orang yang berusia lanjut terutama yang
dianggap berjasa bagi masyarakat sekitar
Mempunyai status kelompok minoritas. Adanya sikap sosial yang negatif tentang
usia lanjut.
Adanya perubahan peran. Karena tidak dapat bersaing lagi dengan kelompok yang
lebih muda.
Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena adanya konsep diri yang negatif yang
disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
Ada keinginan untuk menjadi muda kembali. Mencari segala cara untuk
memperlambat penuaan.
Tugas Perkembangan dewasa akhir
Adapun tugas perkembangan pada masa dewasa akhir ini, diantaranya:
Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal di hari tua.
Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan
Membina kehidupan rutin yang menyenangkan.
Saling merawat sebagai suami-istri
Mampu menghadapi kehilangan (kematian) pasanan dengan sikap yang positif
(menjadi janda atau duda).
Melakukan hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.
Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.
Perkembangan Biologis Pada Dewasa Akhir
Periode dewasa akhir merupakan periode akhir dalam kehidupan masnusia di dunia
ini. Periode ini memiliki tugas yang berat untuk bertahan menjalaninya, kekuatan
fisik yang menurun, hilangnya masa kerja, kematian pasangan hidup, dan memiliki
peran sosial yang cukup berat. Perubahan dalam aspek biologis memjadi perubahan
yang terasa berat bagi manusia pada tahapan ini.
Kesehatan fisik pada masa dewasa akhir menjadi kegelisahan yang berat pada masa
ini. Kekuatan fisik, panca indera, potensi, dan kapasitas intelektual mulai menurun
pada tahap ini. Perubahan fisik yang terlihat diantaranya rambut yang mulai memutih,
kulit keriput, dan gigi yang mulai tanggal.
Sistem saraf mulai melemah ditandai dengan menurunnya kemampuan intelektual,
mulai sering lupa, dan melemahnya reflek sensorik dan motorik. Hal ini terjadi
karena neuron-neuron tidak dapat mengganti sel-sel dengan sendirinya. Organ-organ
tubuh seperti alat reproduksi mulai menunjukkan menopouse sehingga menjadi
ketidakberfungsian organnya, jantung mulai tidak beraturan detaknya.
Menurunnya kekuatan otot-otot mengakibatkan pengaturan suhu tubuh menjadi sulit.
Insomia mulai terjadi, sehingga kenyenyakan tidur sulit didapatkan. Gigi yang
tanggal mengakibatnya sulitnya menghaluskan makanan, padahal fungsi alat
pencernaan lainnya telah mengalami penurunan fungsi, hal ini menambah sulitnya
metabolisme tubuh.
Dalam sistem pernafasan. Kapasitas paru-paru tidak bekerja secara maksimal,
meskipun tanpa penyakit. Patu-paru menjadi tidak elastis, dada menyusut, dan
diafragma melemah. Terlebih jika semasa mudanya giat merokok atau menghirup
polusi udara. Begitu pula dengan tulang, Tulang mulai menunjukkan kekeroposan,
tulang belakang membungkuk, persendian sakit, mudah terserang osteoporosis.
Perkembangan Spiritual
Sebuah penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama
menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan
optimisme.
Kebutuhan
spiritual
(keagamaan)
sangat
berperan
memberikan
2.Lanjut usia yang religius penyembuhan penyakitnya lebih cepat dibandingkan yang
non religius.
3.Lanjut usia yang religius lebih kebal dan tenang menghadapi operasi atau masalah
hidup lainnya.
4.Lanjut usia yang religius lebih kuat dan tabah menghadapi stres daripada yang
nonreligius, sehingga gangguan mental emosional jauh lebih kecil.
5.Lanjut usia yang religius tabah dan tenang menghadapi saat-saat terakhir (kematian)
daripada yang nonreligius.
Perkembangan Emosional
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat
menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000).
Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan
baru seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut
usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi
dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian
suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri
cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang
yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik,
maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang
disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat
sehingga dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan
masalah baru.
Perkembangan Intelektual
teoretisi. Model timing of events difokuskan pada perubahan tidak biasa dan
nonnormatif.