KAL
KEPRIBADIAN MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM
PENDIDIKAN
Ucapan puja-puji dan syukur hanya semata milik Allah SWT. Hanya Kepadanya lah kami
memuji dan bersyukur, meminta ampunan dan pertolongan. Kepadanya juga lah kita meminta
perlindungan dari kejelekan diri dari syetan yang senantiasa membisikkan kebatilan kepada
hati kita.
Dengan rohmat serta pertolongan-Nya, puji syukur, akhirnya makalah tentang Karakteristik
Perkembangan Kepribadian Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan ini
bisa terselesaikan dengan lancar. Kami menyadari sepenuh hati bahwa tetap terdapat
kekurangan yang ada pada makalah ini.
Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk materi
evaluasi kami mengenai penulisan makalah selanjutnya.
Penyusun
Kelompok 2 Page i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15
Kelompok 2 Page ii
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. “Masa remaja
adalah usia yang paling rawan dalam kehidupan anak-anak. Salah mendidik, anak akan
menjadi sosok yang angkuh, egois dan pemberontak” (menurut Dr. Farah Agustin, Psikolog
anak). Di usia ini anak-anak mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan yang
terjadi itu, meliputi: jasmani, rohani, pikiran, perasaan dan sosial. Dalam pembagian tahap
perkembangan manusia, maka masa remaja menduduki tahap progresif.
Masa remaja adalah puncak perkembangan seluruh aspek-aspek kepribadian anak. Sebab
setelah melewati masa remaja ini anak tersebut akan menjadi seorang yang dewasa yang
boleh dikatakan telah terbentuk suatu pribadi yang relatif tetap.
Perkembangan moral, nilai dan sikap (tingkah laku) ini berkembang sangat pesat pada masa
remaja. Dapat dikatakan bahwa pada masa remaja menjadi penentu perkembangan hal-hal
tersebut.
Penanaman nilai-nilai keagamaan menyangkut konsep tentang ketuhanan, semenjak usia dini
mampu membentuk religiositas anak mengakar secara kuat pada masa remaja dan
mempunyai pengaruh sepanjang hidup. Pada teori Harms, dinyatakan bahwa pemahaman
anak tentang tuhan melalui tiga fase, dan masa remaja adalah masa yang mengalami
fase individualistic stage. Dua situasi yang mendukung perkembangan rasa agama pada usia
remaja adalah kemampuannya untuk berfikir abstrak dan kesensitifan emosinya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
a. Makna Kepribadian
1. May mengartikan kepribadian sebagai “a social stimulus value”. Jadi menurutnya cara
orang lain mereaksi, itulah kepribadian individu. Dalam kata lain, pendapat orang lain
yang menentukan kepribadian individu itu.
Kepribadian dapat juga diartikan sebagai kualitas prilaku individu yang tampak dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Keunikan peyesuaian
tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Kerakter, yaitu kosenkuen tidaknya dalam mematuhi etika prilaku, konsisten atau teguh
tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
Kelompok 2 Page 2
2. Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya meraksi terhadap
rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
3. Sikap, sambutan terhapa objek yang bersifat positif, negative atau ambivalen (ragu-ragu).
5. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan unutk menerima resiko dari tindakan atau
perbutan yang dilakukan.
Salah satu kata kunci dari defenisi kepribadian adalah penyesuaian. Penyesuaian itu dapat
diartikan sebagai suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental
dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, tegangan emosional, frustasi
dan konflik dan memelihara keharmonisan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan
tuntutan lingkaran.
Dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja dijelaskan bahwa fase remaja
merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan
matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. (Yusuf, 2009:184).
Dalam Islam, secara etimologi kalimat remaja berasal dari murahaqoh, kata kerjanya adalah
raahaqo yang berarti al-iqtirab (dekat). Secara terminology berati mendekati kematangan
secara fisik, akal dan jiwa serta social. (Al-Mighwar, 2006:55).
Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya
untuk mencapai integrasi dalam hubungan social orang dewasa, yang kenyataannya
merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. (Al-Mighwar, 2006:56).
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Fase remaja merupakan fase yang sangat unik
Kelompok 2 Page 3
karena pada fase tersebut seseorang akan mengalami perubahan secara jasmani maupun
rohani.
Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrasi
kepribadian. Faktor-faktor dan pengalaman baru yang tampak terjadinya perubahan
kepribadian pada masa ramaja meliputi:
3. Kesadaran terhadap diri sendiri, keinginan untuk mengarah diri dan mengevaluasi
kembali tentang standar (norma), tujuan dan cita-cita.
4. Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual, berteman dengan pria dan
wanita.
5. Munculnya konflik sebagai dampak dari masa transisi antara masa anak dan masa
dewasa. (Yusuf, 2009:201).
Disadari atau tidak, mau atau tidak secara psikologi remaja dalam pergaulan sehari-hari
dengan teman sebaya, apabila ada sesuatu hal yang tidak disenangi mereka akan segera
melakukan demo (bentu aksi) yang diungkapkan secara nyata. Maka sering dalam dunia
remaja apabila terjadi kesalah pahaman di antara satu dengan yang lainnya, antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya, mereka akan bertindak secepatnya dan itu lebih
mengarah pada kekerasan atau perkelahian.
Apabila hal ini sering mereka lakukan tanpa ada yang dapat mencegah dari hal yang
demikian atau tidak adanya rambu-rambu yang dapat menghentikan mereka, maka untuk
selamanya hal itu akan terus berkelanjut tanpa peduli dengan apapun dan resiko yang akan
dihadapi sering diabaikan
Early Adolescence (13-15) Waktu ini sekarang adalah cepatnya pertumbuhan yang
sering membawa kejanggalan, memperlihatkan kurangnya koordinasi antara pikiran dan
badan. Hal ini juga memberikan rasa malu pada anak-anak muda karena organ-organ tubuh
tertentu, seperti hidung, mulut dan kaki bertumbuh lebih cepat dari anggota tubuh yang lain
Kelompok 2 Page 4
membuat mereka seperti seorang gadis yang kecilnya berwajah buruh tetapi waktu dewasa
menjadi gadis yang molek dan memberikan rasa ketakutan yang tak tersalurkan yang
membuat mereka akan selalu merasa begitu. Usia untuk bergerombol sekarang mencapai
puncaknya dan mulai mulai surut digantikan oleh ketertarikan kepada lawan jenis dan
disertai perasaan malu pada periode ini. Hal ini dapat dilihat melalui karakteristik-
karakteristik:
a. Remaja Awal
1. Karakteristik Mental:
2. Karakteristik Fisik:
b. Perkembangan fisik sangat cepat dengan nafsu makan yang kuat menyertai masa
pertumbuhan ini.
e. Anak wanita lebih tinggi dari anak laki-laki pada usia 12 tahun sampai 13
tahun, benar-benar lebih tinggi pada usia 14 tahun dan mulai berkurang pada usia 15
tahun dan 2 inchi lebih pendek dari laki-kali pada usia 16 tahun.
Kelompok 2 Page 5
3. Karakteristik Sosial
1. Usia ini adalah usia yang menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dengan satu
ketakutan bahwa dirinya berbeda dengan kelompoknya. Remaja mencari persetujuan
dari kelompok untuk semua aktifitas.
2. Remaja mencari lebih banyak kebebasan secara individu dengan suatu ketajaman
batin yang baru menunjukkan kwalitas secara pribadi. Weigles menandai: “
Pandangannya menembus tindakan-tindakan yang dihasilkan dan mengambil
semangat diantara manusia. Mereka mulai melihat mutu ketajaman batin untuk
merasakan nilai hakiki pada kebenaran, iman dan pengorbanan diri. Mereka penuh
dengan ambisi dan membuat rencana untuk masa depan.
3. Keinginan untuk encari uang sering melanda anak remaja pada usia ini,
menghasilkan keinginan untuk lepas dari sekolah
4. Pada usia ini juga sering terjadi pergantian suasana hati. Suatu ketika aktifitas
ditunjukkan, sementara lain waktu lesu. Di pagi hari, anak-anak permulaan remaja
mungkin baik dengan keinginan hati , sementara di siang hari mereka mungkin tamak.
Satu jam mereka jadi egois tiba-tiba di lain waktu menjadi penakut.
c. Rasa humor yang jelek, anak perempuan cenderung tertawa genit. Anak remaja
pada usia ini mempunyai rasa ketertarikan pada lawan jenis. Ini adalah usia yang
bahaya untuk seksualitas dan keinginan berteman. apabila anak remaja tidak
dibekali untuk menjalin hubungan secara pribadi.
4. Karakteristik Kerohanian
1. Ketertarikan pada hal-hal kerohanian berkurang secara drastis pada usia ini tetapi
remaja dipengaruhi oleh tingkah laku teman-teman sepergaulannya.
Kelompok 2 Page 6
3. Ini adalah usia dimana cita-cita untuk pekerjaan seumur hidup sering akan ditentukan.
Hal penting dari pegangan sebelum anak-anak remaja ini tentukan nasibnya dalam
menyelesaikan perkerjaan.
ertumbuhan berlanjut dengan cepat, anak muda dalam banyak hal mencapai
ketinggianP fisiknya pada akhir periode usia ini. Dimana pada waktu yang lalu anak-anak
ini telah melalui satu periode dimana mereka mencari jati diri, remaja sekarang mulai
untuk mengembangkan rasa individualitasnya dan menjadi seseorang yang mempunyai
keputusannya sendiri.
1. Karakteristik Mental:
1. Remaja berada pada usia dimana dia akan senang sekali bertanya segala sesuatu
dan ingin bukti sebelum dia menerimanya.
2. Mereka mempunyai rasa hormat yang besar terhadap “bea siswa” dan sering
cenderung untuk mengambil satu jawaban atas sesuatu yang akan dipegang
menjadi bukti bahwa seserang mempunyai nama besar.
2. Karakteristik Fisik:
1. Seksualitas berkembang terus, suatu kekuatan untuk berurusan dengan hal ini.
2. Tinggi dan berat badan mencapai 85% dari usia pada masa dewasa.
3. Karakteristik Sosial:
Kelompok 2 Page 7
3. Sangat peka, dan sering dipengaruhi oleh pendapat orang banyak dan apa yang
dipikirkan oleh kelompoknya adalah pasti baik untuk dilakukan.
4. Karakteristik Kerohanian:
1. Mereka terus berkembang dalam pengenalan akan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai
kerohanian menjadi terutama, dengan alasan akan pergaulan yang salah, mereka akan
kehilangan daya tarik.
2. Apa yang belum dilakukan dalam memberikan pondasi yang akan mendasari dasar
pemikirian mereka sekarang menjadi sulit untuk diberikan.
Secara fisik, ini adalah waktu yang lambat untuk bertumbuh, pertumbuhan yang
terlambat pada bagian yang lain akan menyesuaikan dengan bagian yang lain. Kepribadian
muncul dan karakter menjadi tetap. Rasa memerlukan orang lain sekarang menemukan jalan
keluarnya, tidak dalam grup-grup atau kelompok-kelompok tetapi dalam satu klub, kelompok
persaudaraan, tempat satu rumah dan gereja.
Keraguan apapun akan berhubungan dengan keagamaan yang juga dipikirkan dan
suatu dasar yang memuaskan dalam penemuan iman atau ini adalah penolakan terhadap
barang peninggalanpada masa lalu, dengan kekecewaan yang menhasilkan sinisme.
Ketertarikan pada lawan jenis telah menemukan pemecahannya melalui cinta dan rumah
tangga dan membangun sebuah rumah tangga.
Ada dua golongan besar yang termasuk faktor luar yang mempengaruhi
manusia.Dua golongan itu ialah golongan organis,yaitu manusia binatang dan tumbuh-
tumbuhan dan golongan anorganis,termasuk di dalamnya adalah keadaan alam, dan
Kelompok 2 Page 8
benda-benda.Termasuk di dalam keadaan alam adalah iklim,perkehidupan (petabi, pelaut,
pegungungan, perdagangan,dan sebagainya) dan termasuk keadaan benda yaitu benda-
benda alam yang bukan hasil budaya dan yang merupakan hasil budaya,misalnya keadaan
perumahan bangunan-bangunan,dan sebagainya.
Ini semua member warna dalam perkembangan seseorang.Oleh karena itu sikap
dan sifat seseornag anak kota berlainan dengan anak dari desa.Bukan perbedaanya
kualitas dan yang lainya,melainkan hanya berbeda dalam bentuk atau
gambarnya.Perbedaan itu disebabkan oleh faktor dalamnya.Faktor dalam yang mankah
yang menerima pengaruh itu,sampai di mana ketajaman penerimaanya,untuk apakah
pengaruh itu diterima dan sebagainya,menetukan warna seorang remaja,disamping faktor
luarnya.
1. Perkembangan Seksualitas
2. Perkembangan Fantasi
3. Perkembangan Emosi
Perkembangan ini mulai nampak pada masa pemuda fase negatif.Pada saat itu
emosi remaja serba tidak menentu.Merasa sangat gelisah,rasa gundah,tetapi ia tidak
mengerti.mengapa ia demikian resah,gelisah,sedih.Ia bersikap menolak perintah
Kelompok 2 Page 9
harapan,tetapi ia tidak mengerti apa yang akan diperbuat setelah menolak semuanya
itu.
Pada akhir fase ini,para remaja berusah untuk menjadi pusat perhatian dari
lingkunganya.Ia bersikap egois,bahkan ia merasa serba super,sehingga mau tidak mau
lawan jenisnya tertarik,mengagumi dan akhirnya berserah diri padanya.
Sikap introvertnya mulai kembali ekstovet.Ia mulai memuja sesuatu yang baik,apakah
keadaan alam,sesuatu hasil seni ataukah lawan jenisnya.Ia bersikap memuja,baik
kepada gurunya yang menghargai karyanya ataukah itu orang tuanya yang memuji
kepandainya,apakh itu seorang gadis yang mengaguminya entah karena apapun.Di
sinilah ia mulai menemukan akunya kembali.Ia mulai percaya kepada
kepribadianyanya lagi.
4. Perkembangan Kemauan/keinginan
5. Perkembangan Fikiran
6. Perkembangan Aestetika
7. Perkembangan Religi
Kelompok 2 Page 10
Perkembangan di dalam Pribadi Remaja tidak dapat menerima segala sesuatu yang
berada di luar pikiranya.Ia selalu meminta bukti konkret untuk mendapatkan kebenaran.Dan
kebenaran harus dapat dilihatnya dengan alat indera,dengan
mata,telinga,peraba.
Setahap demi setahap keadaan atau sikap semacam itu berkembang pula mengikuti
perkembangan jiwanya.Sehingga perlu adanya pendekatan terhadap Agama dan kepercayaan
masing-masing setiap individu.
Setiap tahap usia manusia pasti ada tugas-tugas perkembangan yang harus dilalui.
Bila seseorang gagal melalui tugas perkembangan pada usia yang sebenarnya maka pada
tahap perkembangan berikutnya akan terjadi masalah pada diri seseorang tersebut. Untuk
mengenal kepribadian remaja perlu diketahui tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas
perkembangan tersebut antara lain:
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut
terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh
tertentu. Misalnya si Ani merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka Ani akan
berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya. Perilaku Ani yang demikian tentu
menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Ani akan selalu
menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan Ani tidak memiliki
teman, dan sebagainya.
Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan emosional dari
luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada teman-temannya yang senasib
dengannya. Jika orangtua tidak menyadari akan pentingnya tugas perkembangan ini,
maka remaja Anda dalam kesulitan besar.
Kelompok 2 Page 11
3. Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
Ada sebagaian besar remaja yang tetap tidak berani bergaul dengan lawan
jenisnya sampai akhir usia remaja. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakmatangan
dalam tugas perkembangan remaja tersebut.
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi
dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-
bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan
membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah "aku" ?, sehingga hal
tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya.
Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang
dihadapinya.
Kelompok 2 Page 12
Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Guru dapat membimbing
remaja untuk pengendalian emosi negative.
Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara guru dalam
mendidik remaja.
Dengan mempelajari berbagai karakteristik remaja akan sangat membantu siswa yang masih
dalam masa remaja, untuk keberhasilan proses pengajaran. Karena setiap remaja
berbeda,maka guru mau tidak mau harus bisa menjadi teman dan orang tua bagi remaja itu
sendiri. Diperlukan sikap polos, objektif terhadap siswa,adil dan menunjukkan perhatian serta
rasa simpatik dalam menghadapi remaja.
BAB III
PENUTUP
Kelompok 2 Page 13
KESIMPULAN
Karakter remaja di bagi menjadi 3 yaitu karakter remaja awal, karakter remaja pertengahan
dan karakter remaja akhir. Dari tiga karakter tersebut aspek yang di cangkup adalah karakter
mental, karakter fisik, karakter sosial, karakter rohani.
Implikasinya dalam pendidikan adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan pengajar dalam hal
memahami siswa sebagai sosok remaja, yaitu:
Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang
dihadapinya.
Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Guru dapat membimbing
remaja untuk pengendalian emosi negative.
Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara guru dalam
mendidik remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok 2 Page 14
Syaeful Bakhri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Usaha Nasional
Kelompok 2 Page 15