Anda di halaman 1dari 19

PENELITIAN HADIST

‫َ وَ ل قُ َّوةَ إ¸ َ وقَ َ َ ْ ع َنا نَب¸َّيُك‬ َ َ ‫لَ َّما قَا َل َ َعَلى َّ ¸ة‬


‫ْم‬ ‫َّل ب¸الل¸ ا َل ه س‬ ‫ح‬ ‫ال ص قَا ل‬ ‫ح‬
‫َكَذا‬ ‫ْو‬ ‫َل‬ ‫َّي‬
¸ ‫َل‬ ‫ََل‬
‫م‬
(Jika seorang mu’adzin mengucapkan lafal Hayya 'Alash shalah', maka jawablah 'Laa
Haula Walaa Quwwata Illaa Billah')

Diajukan untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Studi Hadist

Program Studi Sejarah Peradaban Islam

Via HadistSoft dan sumber dari Fathul Bari: 613

Dosen Pengampu:

DR. H. Achmad Zuhdi Dh,M.Fil.

Disusun oleh:

Muh. Naufal Ramadhan (03020222056)

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2022
BAB I

PENDAHULUAN
Di era digital saat ini perkembangan teknologi mulai berkembang pesat dalam segala
aspek,khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan agama. Sehingga kita dapat dengan mudah
memanfaatkan teknologi yang ada secara mudah dan praktis sehingga dapat mengurangi resiko
kesalahan atau ke-keliruan yang ada. Salah satunya yakni aplikasi/software pendeteksi atau
meneliti suatu hadist yang dinamakan HaditsSoft.

Melalui aplikasi HaditsSoft kita dapat dengan mudah meneliti hadist mulai dari
sanad,matan,rowi,bahkan hingga profil dari tokoh dalam sanad tersebut dan ijma’ulama
mengenai hadist tersebut,dan masih banyak yang lainnya. Sehingga dengan aplikasi tersebut kita
dapat meneliti hadist tersebut apakah hadist tersebut tergolong shahih,hasan,dhoif,atau bahkan
maudlu. Dalam proses penelitian hadist saat ini,saya ingin mengambil satu contoh hadist yang
akan kita teliti golongan hadist tersebut. Hadist tersebut berbunyi:

‫ج ري َ حَّد َثن‬
ِ َ ُ ‫ِ ه َقا َ ل‬ َ ‫ َ حَّد َثَنا ْ س َ حا‬٥٧٨: ‫صحيح البخاري‬
‫ا‬ ‫ٍر َقا َ ل‬ ‫إ ُق ْ ب ُ ن ه َحدّثََنا َ و ْ ه ب‬
‫ْب‬ ‫َرا َو‬
‫ُن‬ ‫ْي‬
‫َح‬ ‫َ و ُ ْ خ َوانِنَا أََّنهُ َقا َ ل ل‬ َ‫ِ ه َ شا ٌم َ ع ْ ن يَ ْ حَيى َن ْ ح َوهُ َقا َ ل ي‬
‫َّي‬ ‫َّما َقا َ ل‬ ‫ْحَيى َحدّثَِني َب ض‬
‫َعلَى‬ ‫إ‬ ‫ْع‬
‫ال َّص ََلةِ َقا َ َ َ و ََل ُق َّوَة إ َّ َّ ِلل َ َ ْ عَنا ُ ك َ ص َ علَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫َيُقو ُل‬ ‫َّلى‬ ‫ََّل ِبا َوقَا َل ه س َن ِبَّي ْم‬ ‫ح‬ ‫َل‬
‫َكذَا‬ ‫ل ْو‬
‫ل َّال‬ ‫ِم‬
‫َل‬
Shahih Bukhari 578: Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Rahawaih berkata: telah
menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir berkata: telah menceritakan kepada kami Hisyam
dari Yahya seperti itu, Yahya berkata: dan telah menceritakan kepadaku Sebagian saudara
kami bahwa dia berkata:

Jika mu'adzin mengucapkan: 'Hayya 'Alash shalah' (Marilah melaksanakan shalat) dia
menjawab: 'Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah' (Tidak ada daya dan kekuatan melainkan
dengan izin Allah). Dia berkata: "Demikianlah kami mendengar Nabi kalian shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda."
Berikut langkah-langkah menginstal dan cara menggunakan aplikasi HaditsSoft:

1. Download terlebih dahulu aplikasi HaditsSoft menggunakan aplikasi browser yang ada di
laptop anda melalui link dibawah:
https://www.nughazimedia.com/2021/08/haditssoft-40-aplikasi-kitab-hadits-14.html

2. Setelah link di klik lalu scroll kebawah,kemudian klik tulisan “DISINI”,setelah di klik
tulisan tersebut otomatis browser akan mendownload aplikasi HaditsSoft.

3. Ketika sudah terdownload maka aplikasi HaditsSoft akan tersimpan di


penyimpanan laptop,dan instal aplikasi HaditsSoft.

4. Setelah terinstal maka otomatis aplikasi HaditsSoft akan muncul ditampilan desktop anda.
5. Lalu klik dua kali pada icon aplikasi HaditsSoft yang ada di tampilan desktop
anda,dan kemudian akan muncul tampilan menu pada aplikasi HaditsSoft seperti
berikut.

6. Kemudian anda dapat mencari hadits dengan cara mengklik pada icon pencarian yang ada di
pojok kiri atas,setelah di klik icon tersebut anda dapat memasukkan kata kunci

َّ
‫”لَ َّ ما قَا َ َ َلعى‬
‫ص‬
‫ال‬ ‫َل ح‬
“‫َلِة‬
‫َّي‬
7. Di sebelah kiri adalah 14 kitab hadits yang berisikan ayat hadits di atas, kemudian
di bawahnya adalah susunannya yang lebih rinci.
8. Jika anda ingin mengetahui sanad dari Hadits tersebut anda bisa klik ikon rantai di
bagian pojok kanan atas.
9. Selanjutnya klik simbol warna bertumpuk tiga dibawah icon rantai untuk melihat
kedudukan para perawi tersebut, sebagaimana contoh gambar dibawah ini.

10. Lalu klik nama para perawi jika anda ingin mengetahui riwayat perawi,komentar para ulama’
dan juga jumlah Hadits yang diriwayatkan oleh para perawi,kemudian akan muncul seperti
dibawah ini.
Panah merah menunjukkan profil perawi antara lain: Nasab,kalangan,tempat lahir dan juga
tahun wafat.

Panah hitam menunjukkan komentar ulama’ tentang tsiqah atau tidaknya perawi tersebut.

Panah hijau menunjukkan jumlah Hadits yang diriwayatkan oleh perawi.

11. Demikianlah cara instal dan juga pengoperasian aplikasi HaditsSoft.


BABI II

PEMBAHASAN
A. Analisis Sanad

Menganalisis sanad berarti mempelajari setiap biografi atau riwayat hidup para perawi
hadits dengan cara meneliti dan mencari tahu informasi dari berbagai sumber mengenai riwayat
atau rekam jejak kehidupan perawi, kuat dan lemahnya dengan gambaran umum, dan sebab
sebab yang kuat dan lemah perawi secara terperinci.

Ada 2 cara untuk menelitinya, yakni: Dilihat dari kalangan dan tahun wafat. Untuk tahun
wafat jika jarak antara perawi satu dengan selanjutnya tidak melebihi dari 50 tahun, maka kita
boleh menduga perawi tersebut dengan yang selanjutnya bertemu.

Dan untuk kalangan jika perawi tersebut dari kalangan shahabat,tsiqah hafizh, tsiqah
sampai shaduq la basa’bih maka tidak ada permasalahan sanad dalam hadist tersebut.

(Akan tetapi hadis yang diteliti ini termasuk kriteria hadis yang lemah sanadnya/DHAIF,
karena ada satu perawi yang kurang jelas kredibilitasnya dan juga biografinya/MAJHUL).

a. Segi Kuantitas Sanad

Untuk menjelaskan apakah hadits tersebut bersambung dengan sejumlah perawi-perawi


sebelumnya, maka saya membuat bagian seperti berikut.

Nabi Muhammad SAW (w. 11 H)

Mu'awiyah bin Abi Sufyan Shakhr bin Harb bin Umayyah (w. 60 H) Kalangan:
Sahabat

Nama tidak diketahui (Tahun wafat dan kalangan tidak diketahui)

Yahya bin Abi Katsir Shalih bin Al Mutawakkil (w. 132 H) Kalangan: Tabi’in
kalangan biasa
Hisyam bin Abi 'Abdullah Sanbar (w. 154 H) Kalangan: Tabi’in kalangan
pertengahan

Wahab bin Jarir bin Hazim (w. 206 H) Kalangan: Tabi’ut Tabi’in kalangan biasa

Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad (w. 238 H) Kalangan: Tabi’ul Atba’ kalangan tua

Imam Bukhori (w.256 H)

b. Segi Kualitas Sanad


Agar suatu hadits dapat dikatakan sahih maka harus memenuhi sejumlah
persyaratan baik dari segi sanad maupun matan. Syarat kesahihan dari segi sanad yakni
ketersambungan di antara para sanad, para sanadnya dikenal mempunyai sifat adil, dan
mempunyai hafalan yang kuat. Ketersambungan antar para sanad dapat dilihat melalui
golongan mereka dan tahun wafat mereka. Jika jaraknya tidak melebihi 50 tahun,maka
dapat diduga bahwa kedua perawi pernah bertemu. Agar dapat mengetahui lebih jelas
tentang para perawi, penulis membuat analisa berikut.

A. Mu’awiyah bin abi Sufyan shakhr bin Harb bin Umayyah

Mu’awiyah bin abi Sufyan shakhr bin harb bin umayyah merupakan kalangan shahabat
dan bernasab al- qurasyiy al umawi. Beliau hidup di syam dan wafat pada tahun 60 H.

Guru- guru beliau adalah Nabi Muhammad saw, Abu bakar as- Siddiq, Umar bin
Khattab, Ummu Habibah binti abi Sufyan

Murid - murid beliau adalah jarir bin Abdullah al- baji, al sa’ib bin yazid bin akht namrm
ibn abbas, muawiyah bin hadeej, jazid bin jariyya, abu umama bin sahl, abu idris al- khulani,
sa’ad ibn al- musayyib, qays bin abi hazi, lahaaq bin hameed bin sa’ad, humaid bin abdur
Rahman, Muhammad bin jubayr bin mut’im. (https://muslimscholars.info/ )

Bukhori:18 Abu daud: 21 Darimi: 13


Muslim : 16 Nasa’i: 31 Ahmad: 113
Tirmidzi: 8 Ibnu majjah:16 Malik: 7

Kesimpulan:

1. Muawiyah bin abu Sufyan shakr bin harb bin umayyah dapat diyakini bertemu
dengan nabi Muhammad dengan beberapa bukti. Pertama, beliau adalah seorang
shahabat yang dipastikan bertemu dengan nabi saw. Kedua, bahwa diantara guru
muawiyah bin abu Sufyan shakr bin harb bin umayyah salah satunya adalah nabi
Muhammad saw. Ketiga, dilihat dari hatun wafat antara keduanya tidak melebihi
50 tahun, sehingga dimungkinkan bertemu.
2. Karna Muawiyah bin abu Sufyan shakr bin harb bin umayyah adalah seorang
sahabat, maka dapat diyakini bahwa beliau orang yang tziqah dan adil
B. Nama tidak diketahui

Biografi, guru, dan muridnya tidak di ketahui. Hanya kitab hadisnya saja yang tertera.

Bukhori; 26 Abu daud: 228 Darimi: 34


Muslim: 25 Nasa’i: 110 Ahmad: 1025
Tirmidzi: 56 Ibnu majjah: 34 Malik: 31
Kesimpulan:

- Para Ulama’ tidak berkomentar apapun tentang beliau.


C. Yahya bin Abi Katsir Shalih bin al Mutawakkil

Yahya bin abi katsir shalih bin al mutawakkil merupakan kalangan tabi’in kalangan biasa
dan bernasab ath tha’iy al bashrry. Kunya beliau abu nashr. Beliau hidup di yamamah dan wafat
pada tahun 132 H.

Guru- guru beliau adalah anas bin malik, abu salman bin abdur Rahman, , hilal bin abi
maymuna, Muhammad bin Ibrahim bin al- harith, y’la bin hkym al- thqfy, Muhammad bin abdur
Rahman bin sa’d, Muhammad AR bin thauban, abu qalabah, Abdullah bin zayd al- jarni, al-
mandhar bin malik bin qata’, zayd bin salam, damdam bin jashon, Abdullah bin abi Talha, b’jh
bin Abdullah Ibrahim bin Abdullah bin qariz, hyh bin habs, abu katsir al- shayim, abu shuba
mawla al- mahir, abu Jaafar sang muadzin, uqba bin abd al- ghafr, ikrama, ata’bin abi rabah,
ubaidillah bin mqsm, beberapa, abu umama bin sahl, urwa’ibn al- zubayr, al- hakam bin mayna’a
al- ansar mwlahm, mamtur abu salam al- aswad, lainya

Murid- murid beliau adalah putranya Abdullah, ayoub al- sakhtiyani, yahya bin sa’id al-
Ansari, abdur Rahman bin amr’al- awza’I,al- hasain bin dhakwan al-mua’lam, ma’mar bin
rashid, hisham bin hassan al- azdi, hisam bin abi Abdullah al- dastawa’I, hmam bin yahya bin
dinar, ayoub bin al- njar bin ziyad, aban bin yazid al- tar, harb bin shadaad al- yashkari,hjaj bin
abi uthman, shayban bin abdur Rahman , ikrama bin ammar, ali bin al- mubark al- hina’iy,
Imran bin daud al ami abu al- awwam, abu ismail al abad. (https://muslimscholars.info/ )

Bukhori: 136 Abu daud: 73 Darimi: 62


Muslim: 102 Nasa’i: 140 Ahmad: 494
Tirmidzi: 64 Ibnu majjah: 64 Malik: 0
Kesimpulan:

1. Yahya bin abi katsir shalih bin al mutawakkil. Beliau adalah seorang tabi’in
kalangan biasa yang dipastikan bertemu dengan perawi yang tidak di ketahui
namanya.
2. Berdasarkan komentar dari para Ulama’ diantaranya Abu Hatim berkomentar tentang
Yahya bin Abi Katsir Shalih bin al Mutawakkil, bahwa beliau adalah orang yang
Tsiqah.

D. Hisyam bin Abi Abdullah Sanbar

Hisyam bin abi Abdullah sanbar merupakan kalangan tabi’in kalangan pertengahan dan
bernasab ad dastuwa’I ar rib’i. kunyah beliau abu bakar. Beliau hidup di bashrah dan wafat
pada tahun 154 H.

Guru- guru beliau adalah yahya bin abi katsir, Qatada, yonus, bin abi al farat al- askaf,
shu’iab bin al- habhab al- azdi, amir bin abd al- wahd, matr bin tahman al- waraq
Muhammad bin muslim bin tadrs, al- qasim bin awf al- shybany, badayl bin maysarah,
ayoub al- sakhtiyani, abu ja’far al- khutumi, umayr bin yazid, khalid bin Ubaid al- tky, hmad
bin abi sulaiman, najih bin abdur Rahman dan lainnya.

Murid- murid beliau adalah anak-anaknya Abdullah, mu’adh bin jabal, shu’bah bin al-
hajjaj, Abdullah bin Mubarak, abdul warith bin sa’id bin dhakwan, abdur Rahman bin
mahdi, yahya bin sa’ad bin farroukh al- qatan, isma’il bin Ibrahim- ibnu aliya , bashr bin al-
mufadhl bin lahaq, abdul ali, Muhammad bin ja’far ghandar, waki’bin al- jarrah, kathir bin
hisham al- klaby, Muhammad bin abi adi, al- nadr bin shumayl al- maazni, abdul samad bin
abdul warith bin sa’ad, khalid bin al-harith bin Ubaid, hmd bin ms’d’h, al tmymy, abu amir
al- aqdi, wahb bin jarir bin hazim bin zayd, yazid bin zari’, yazid bin harun, abu daud,
sulaiman bin daud bin a;- jarud, hisam bin abdul malik al- tayalasi, mua;dh bin fdalh al-
zhrany, makki bin Ibrahim bin bashary, al- fadl bin dakayn, abu na’eem, muslim bin
Ibrahim al- azdy. (https://muslimscholars.info/ )

Jumlah hadis yang diriwayatkan:

Bukhori: 82 Abu daud: 69 Darimi: 57


Muslim: 112 Nasa’i: 100 Ahmad: 362
Tirmidzi: 49 Ibnu majjah: 31 Malik: 0
Kesimpulan:

1. Hisyam bin abi Abdullah sanbar dapat diyakini bertemu dengan yahya bin abi katsir
shalih bin al mutawakkil dengan beberapa bukti. Pertama, beliau adalah seorang tabiin
dari kalangan pertengahan yang dipastikan bertemu dengan yahya bin abi katsir shalih
bin al mutawakkil. Kedua, berdasarkan Riwayat hidup, mereka berdua memiliki
hubungan murid dan guru antara Hisyam bin abi Abdullah sanbar dengan yahya bin abi
katsir shalih bin al mutawakkil. Ketiga, dilihat dari tahun jarak wafat antara keduanya
tidak melebihi 50 tahun. Sehingga dimungkinkan bertemu.
2. Berdasarkan komentar ulama’(diantaranya al- ajli)berkomentar tentang sosok Hisyam
bin abi Abdullah sanbar, bahwa beliau adalah orang yang tsiqah.

E. Wahab bin Jarir bin Hazim

Wahab bin jarir bin jazim merupakan kalangan tabi’ut tabi’in kalangan biasa dan
bernasab al azdily. Kunyah beliau adalah abu al- abbas. Beliau hidup di bashrah dan wafat pada
tahun 206 H.

Guru- guru beliau adalah jarir bin hazim bin zayd ikrama bin ammar, hisyam bin hassan
al azdi, Abdullah bin awnbin artaban, hisyam bin abi Abdullah al- dastawa’I shu’bah bin al-
hajjaj, skhar bin jwyryh abu, musa bin ali bin rabah, qurrah bin khalid al- sadusi, salam bin abi
mut’ia, hammad bin zayd al aswad bin shayban al- sadusi, lainnya.

Murid- murid beliau adalah ahmad bin hanbal, ali bin al- madini, yahya bin ma’in, ishaq
bin rahwwaya, zuhayr bin harb, Abdullah bin Muhammad al- musandi, harun bin Abdullah al-
hamal, ahmed bin ’a'ad bin Ibrahim amr bin ali bin bahr al bahil, abdul a’ala bin hamad bin
nasr al- bahil, Muhammad bin abi bakr bin ali, al- hasan bin ali al- Halwani. Dan lain- lain.

( https://en.m.wikipedia.org/wiki/Wahb_ibn_Jarir)

Jumlah hadis yang diriwayatkan oleh beliau:

Bukhori:33 Abu daud: 16 Darimi: 29

Muslim: 32 Nasa’i: 15 Ahmad: 73


Tirmidzi : 27 Ibnu majjah: 8 Malik:0

Kesimpulan

1. Wahab bin jarir bin hazim dapat diyakini bertemu dengan Hisyam bin abi Abdullah sanbar
dengan beberapa bukti. Pertama, beliau adalah seorang tabi’ut tabi’in kalangan biasa,
diyakinkan bertemu dengan Hisyam bin abi Abdullah sanbar. Kedua, berdasarkan Riwayat
hidup, mereka berdua memiliki hubugan murid dan guru antara wahab bin jarir bin hazim
dengan Hisyam bin abi Abdullah sanbar. Ketiga, dilihat dari jarak wafat antara keduanya tidak
melebihi 50 tahun, sehingga kemungkinan bertemu.

2. Berdasarkan komentar beberapa ulama’(diantaranya yahya bin ma’in) berkomentar tentang


sosok wahab bin jarir bin hazim , bahwa beliau adalah orang yang tsiqah.

F. Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad

Ishaq bin Ibrahim bin makhlad merupakan kalangan tabi’ul at’ba’kalangan tua dan
bernasab al hanzhaliy al marwaziy. Kiuyah beliau adalah abu ya’qub. Beliau hidup di himsh dan
wafat pada tahun 238 H.

Guru- guru beliau adalah usman bin uyaynah, ismail bin Ibrahim- ibnu Aliyah, jarir bin
abdul hameed al- razi, bashr bin al- mufadl bin lahaq, hafs bin ghyath, suleiman bin nafeh al-
abdi untuk ayahnya roya, ma’tmar bin sulaiman al- taufayl Abdullah bin idris bin yazid al- audi,
Abdullah bin Mubarak, abdur Razzaq ahmad bin hanbal, abdul aziz bin Muhammad al- daruradi,
atab bin bashayr isa bin yonus bin abi ishaq Muhammad bin khazim al- darir Muhammad bin
ja’far ghandar baqiyyah al- walid bin sa’bantauan, shu’aib bin ishaq bin abdur Rahman, several

Murid- murid beliau adalah al-bukhori, imam muslim, abu daud, imam tirmidzi, imam
nasa’I, baqiyya bin al-walid bin saád , yahya bin aadm bin sulaiman, (syekhnya) ishaq bin
mansur al- kausa) Muhammad bin rafa’I yahya bin ma’in ( dari rekan) Muhammad bin yahya bin
faris al- dhalil zakharia bin yahya al- saji khiyatul sunnnah, Muhammad bin aflah al- tark, abu al-
abbas al- sarraj. (https://www.atsar.id/2019/04/biografi-ishaq-ibnu-rahawaih.html?m=1)

Jumlah hadis yang diriwayatkan belau:

Bukhori: 103 Abu daud: 5 Darimi: 33

Muslim: 618 Nasa’i: 348 Ahmad: 7

Tirmidzi: 1 Ibnu majjah: 0 Malik:0

Kesimpulan:

1. ishaq bin Ibrahim bin makhlad dapat diyakini bertemu dengan Wahab bin jarir bin jazim
dengan beberapa bukti. Pertama, beliau adalah tabi’ul at’ba’kalangan tua yang
dipastikan bertemu dengan Wahab bin jarir bin jazim. Kedua, berdasarkan Riwayat
hidup, mereka berdua memiliki hubungan murid dan guru antara ishaq bin Ibrahim bin
makhlad dengan Wahab bin jarir bin jazim. Ketiga, dilihat dari tahun jarak wafat antara
keduanya tidak melebihi 50 tahun, sehingga dimungkinkan bertemu.
2. Berdasarkan komentar beberapa ulama’di antaranya Ibnu Hajar al ‘Asqalani
berkomentar tentang Ishaq bin Ibrahim Makhlad, bahwa beliau adalah orang yang
Tsiqah Hafidz Mujtahid.

G. Imam Bukhori

Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Ismail bin Ibraahim bin alMughirah bin
Bardizbah al Ju’fi al-Bukhari. Beliau lahir padat tahun 194 H dan wafat pada tahun 256 H. Imam
Bukhari adalah penyusun kitab paling shahih. Beliau mempelajari hadis sejak dini dan
melakukan perjalanan ke seluruh dunia muslim mengumpulkan hadis.

Guru-guru beliau diantaranya Abu Muamar al-Maqd, Yahya bin Yahya bin Bukair,
Yahya bin Sulaiman bin Yahya, Ya’qub bin Sulaiman bin Yahya, dll.

Muridnya adalah Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi, dan lain-lain.


(https://muslimscholars.info/ )

Kesimpulan :

1. Imam Bukhari diyakini bersambung dengan Abdullah bin Amru karena adanya
hubungan antara murid dan guru.

2. Para ulama menyebutkan bahwa kitab beliau Al-Jami’ As Shahih dianggap sebagai
kitab paling shahih setelah Al-Qur’an.
c. Analisis Ketersambungan Sanad
Dalam analisis ketersambungan sanad hadis, maka diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk penelusuran biografi para perawi agar kita dapat mengetahui guru dan murid dari perawi
tersebut, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

NO NAMA PERAWI GURU MURID STATUS

1. Mu’awiyah bin abi Nabi Muhammad saw, Jarir bin Abdullah al SAHABAT
Sufyan shakhr bin harb Abu bakar as- Siddiq, baji, al sa’ib bin yazid

bin umayyah Umar bin Khattab, bin akht namrm ibn

Ummu Habibah binti abbas, muawiyah bin

abi Sufyan hadeej, jazid bin jariyya

2. Nama perawi tidak - - Tidak ada


diketahui komentar Ulama’

3. Yahya bin Abi Katsir Anas bin malik, abu Ayoub al- Sakhtiyani, TSIQAH
salman bin abdur Yahya bin Sa’id al-
Shalih bin al
Rahman, , hilal bin abi Ansari, Hisam bin abi
Mutawakkil maymuna, Abdullah al- dastawa’I
Muhammad bin
Ibrahim bin al- harith,
4. Hisyam bin Abi Yahya bin abi katsir, Mu’adh bin jabal, TSIQAH
Abdullah Sanbar Qatada, yonus, bin abi shu’bah bin al- hajjaj,
al farat al- askaf, Abdullah bin Mubarak,
shu’iab bin al- habhab Wahb bin jarir bin
al- azdi hazim bin zayd
5. Wahab bin Jarir bin Jarir bin hazim bin Ahmad bin Hanbal, Ali TSIQAH
Hazim zayd ikrama bin bin al- Madini, Yahya
ammar, hisyam bin bin ma’in, ishaq bin
hassan al azdi,Hisyam rahwwaya, zuhayr bin
bin abi Abdullah al- harb,
dastawa’I shu’bah
bin al- hajjaj
6. Ishaq bin Ibrahim bin Ahmad bin hanbal, ali Al-bukhori, imam TSIQAH
Makhlad bin al- madini, yahya muslim, abu daud,
bin ma’in, ishaq bin imam tirmidzi, imam
rahwwaya, zuhayr bin nasa’I, baqiyya bin al-
harb, walid bin saád , yahya
bin aadm bin sulaiman

B. Keadilan dan Kedhabitan Sanad

Untuk megetahui apakah perawi tersebut memiliki keadilan dan kedhabitan yang sesuai
dengan syarat keshahihan sebuah hadits, maka diperlukan ilmu rijalul hadits atau ilmu untuk
mengetahui keadaan, sifat, ataupun biografi periwayat hadits. Adapun tabel dibawah ini ialah
hasil pendapat dari kalangan muhaditsin mengenai sifat para perawi hadits.

No. Nama Perawi Ratibah


1. Mu’awiyah bin abi Sufyan shakhr bin harb bin Umayyah SAHABAT
2. Nama perawi tidak diketahui -
3. Yahya bin Abi Katsir Shalih bin al Mutawakkil TSIQAH
4. Hisyam bin Abi Abdullah Sanbar TSIQAH
5. Wahab bin Jarir bin Hazim TSIQAH
6. Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad TSIQAH

I. Analisis Matan
Dalam meneliti matan hadis, ada beberapa aspek yang menjadikan matan suatu
hadis dapat di katakan Shahih. Diantaranya yaitu:
- Tidak bertentangan dengan Al-Qur’an
- Tidak bertentangan dengan hadis mutawatir yang isinya sudah pasti
- Tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan
- Tidak bertentangan dengan ijma’ ulama’
- Tidak bertentangan dengan sunnatulah
- Mampu diterima dengan akal sehat/masuk akal

Sehingga jika matan dalam hadis tersebut tidak bertentangan dengan aspek-aspek diatas
dan masuk akal. Maka kita bisa menilai hadis tersebut hadis shahih.

a. Segi Kualitas Matan


Untuk dapat mengetahui kualitas hadits tersebut shahih atau tidak bisa dilihat dari
isinya yang tidak bertentangan dengan Al-Quran, Hadits shahih lain, dan akal sehat.
Hadits ini menjelaskan tentang ”Apa yang harus diucapkan ketika mendengar suara
mu’adzin yang melafalkan ’Hayya ‘Alash shalah”
‫خب َرَنا َي ِزيُد ْب َ ُ َ ْ َخب ِ ه َ شا ٌم الدَ ُّ َ ع ْ ن َ ع ْن‬ َ ْ ‫ َأ‬١١٧٦ : ‫سنن الدارمي‬
‫ْسَتَ وائ ي َي ْ حَيى‬ ‫ُن ه ر ن َرَنا‬
‫او أ‬
‫معا ِويََة َفَنادَى ا ُ مَنا ِدي فَ َقا َل‬
َ ُ ‫حة قَا َ َ َلعى‬ َ َ َ ‫ُ م َ ح َّم ِد ْب ِن َ ار ِهي ْب َ حا ِر ِ َ ْب‬
ُ‫لََّّال‬ ‫ْل‬ ‫َم ِن ا ِث َع ْن ع س ِن ط َل د خ‬ ‫ِإ ْب‬
‫ْ نل َا‬ ‫ي ى‬ ‫ْل‬
‫ْل‬
‫كب ُر ُ ر َقا ْ ش َهُد َأ ْن ََل َّلَّالُ َقا َ ل َ وأَنَا أَ ْ ش َهدُ أَ ْن‬ َ ْ ‫أَ َْكب ُر َّلَّالُ أ ُ ر َفَقا َ ل ِ ويَُة لََّّ ُال َأ‬
‫ََل ِإلََه ِإَّ َل‬ ‫ِإلَه ِإ ََّل‬ ‫كب َل أ‬ َ ْ ‫لََّّ ُال َأ‬ ‫ُمعَا‬ ‫ْكب‬
‫رسو َّلَّ ِال َقا َ ل ْ ش َ ُ م َ ح َّمدًا َ رسُو َ ل َي َ ْ َ رِ ني َب‬ ُ َ ‫َّلَّالُ َقا َ ل َأ ْ ش َهدُ أ َّ ن ُم‬
‫ُل لَّ َّالِ َقا ْحيَى و خ ْع ُ ض‬ ‫َوأَنَا أ َهُد أ ّن‬ ‫ُل‬ ‫َح َّمًدا‬
‫أَ َب‬
‫معا َ ُ ت‬ َ
َ ُ ‫أ ْص َ حابَِنا أَنَُّه لَ َّ ما قَا َل َ َلعى َّ ص ََِلة َقا َ َ و ََل ُق َّوَة ِإ َّ َّ ِلل ُث َّم‬
‫ويةُ س َنِبيَُّك ْم‬ ‫ََّل بِا َقا َ ل‬ ‫َل ََل ح‬ ‫ال‬ ‫َهذا َح َّي‬ َ ‫َيُقو ُ ل‬
َ ِ
‫ِم‬ ‫ْو‬
‫ْع‬ ‫َل‬
Sunan Darimi 1176: Telah mengbarkan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan
kepada kami Hisyam Ad Dastawa`i dari Yahya dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits dari
'Isa bin Thalhah ia berkata: "Kami pernah masuk menemui Mu'awiyah, lalu mu`adzin
mengumandangkan adzan, saat mu`adzin mengucapkan; 'ALLAHU AKBAR (Allah Maha
Besar), ' maka Mu'awiyah mengucapkan; 'ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar), ' mu`adzin
mengucapkan; 'ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAHU (Aku bersaksi bahwa tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah), ' Mu'awiyah berkata; 'Dan akupun juga bersaksi
(demikian), ' mu`adzin mengucapan; "ASYHADU ANNA MUHAMMADAN
RASULULLAH (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah) ', Mu'awiyah berkata;
"Dan aku pun juga bersaksi (demikian).' Dan Yahya berkata; "Dan sebagian sahabat kami
pernah mengabarkan kepadaku bahwa ketika mu`adzin mengucapkan; "HAYYA ALAS
SHALAAT (Mari shalat) ', Mu'awiyah menjawab; "LAA HAULA HAULA WA LAA
QUWWATA ILLA BILLAHI (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan kehendak)
Allah) ', kemudian Mu'awiyah berkata; "Aku telah mendengar Nabi kalian mengucapkan
demikian."

Jadi, pada hadis tersebut menjelaskan apabila seorang mu’adzin mengucapkan "Hayya Alas
Shalaah”, maka kita dianjurkan menjawabnya dengan lafal “Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa
Billah”.

b. Hasil Penelitian Matan


Dari penjelasan penelitian matan diatas dapat memunculkan hasil yaitu, Rasulullah
pernah bersabda apabila ketika mu`adzin mengucapkan “Hayya Alas Shalaah” , maka
jawablah dengan lafal “Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah”.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan langkah-langkah dan tata cara penelitian hadis, serta hasil penelitian hadis
melalui aplikasi HaditsSoft menghasilkan kesimpulan yaitu:

1) Berdasarkan penelitian terhadap sanad hadis ini telah ditemukan satu perawi yang
belum diketahui secara pasti nama tokohnya dan biografinya/MAJHUL. Akan
tetapi perawi yang lainnya adalah orang-orang yang Tsiqah, lalu dapat disimpulkan
bahwa sanad hadis ini adalah DHAIF/lemah sanadnya.

2) Menurut para ulama’ para perawi yang tertera di hadis ini dinilai Tsiqah yang di-
indikasikan bahwa perawi tersebut terhindar dari syaz dan illat (kecacatan sifat
dan pribadi perawi), kecuali satu perawi yang belum diketahui secara pasti.

3) Berdasarkan sanad dan matan hadis ini, maka dapat disimpulkan bahwa hadis ini
Dhaif dari persambungan sanadnya/Hadis Munqathi’(hadis yang terputus
sanadnya mulai ditengah sebanyak satu perawi).

Seperti itulah penjabaran mengenai beberapa rangkaian langkah-langkah dan tata


cara penelitian hadis dengan menggunakan aplikasi HaditsSoft. Apabila terdapat kekeliruan
dalam penulisan maupun pembahasan mohonuntuk dimaklumi sebab keterbatasan ilmu.

Anda mungkin juga menyukai