JASAD SHAHABAT NABI (SAYYIDINA HIJR BIN 'ADI) YANG MAKAMNYA DI HANCURKAN OLEH WAHHABI-SALAFI TAKFIRI
TERNYATA MASIH UTUH,MESKIPUN JASAD BELIAU SETELAH PENGHANCURAN MAKAM TERSEBUT ,TIDAK DIKETAHUI AKAN
DIBAWA KEMANA ?
setelah kita membaca fakta bahwa wahhabi takfiri menghancurkan bahkan membongkar dan membawa jasad shahabat nabi
hijr bin 'adi disini :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=551266284916165&set=a.305511979491598.75101.100000983943902&type=1
Ternyata Jasad Beliau (sayyidina hijr bin 'adi) Rodhiallohu Anhu Wa Ardhoh masih utuh, Subhanalloh Wal hamdulillah wala
ilaha illahu wallohu akbar
hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Ibnu Abil Izz Al-Hanafiy rahimahullah berkata :
، فقد شوهد منهم َبعَد ُم َدٍد ِمن دفنه كما هو لم يتغير: وأما الشهداء، وحرم هللا على األرض أن تأكل أجساد األنبياء كما روي في السنن
وهللا أعلم........ فيحتمل بقاؤه كذلك في تربته إلى يوم محشره
Dan Allah telah mengharamkan bagi bumi tuk memakan jasad para Nabi sebagaimana diriwayatkan dalam kitab-kitab sunan.
Adapun syuhadaa , Di antara mereka telah disaksikan selang beberapa waktu setelah dikuburkannya bahwa tidak ada
perubahan dalam dirinya ( yakni masih utuh jasadnya) sebagaimana waktu dikuburkannya. Dan mungkin keadaannya di dalam
tanah tetap seperti itu hingga hari berkumpul (kiamat)..........................Wallaahu a’lam .
Ketahuilah Bahwa wahhabi ini tidak mempercayai sesuatu yang secara tekstual/mantuq tidak terdapat di dalam nash,mereka
tak mempercayai qowariqul aadat, ketika ada seseorang yang aneh dan mempunyai kelebihan mereka akan berkata "ini sihir ,
ini syirik DLL", mereka juga tidak mempercayai konsep kewalian,karomah DLL. padahal dalam Majmu Fatawanya Jilid 4 Hal.379
Ibnu Taimiyah mengakui keberadaan wali qutb, autad dan abdal. Dia juga menegaskan, jika malaikat membagi rejeki dan
mengatur alam maka orang-orang saleh bisa berbuat lebih dari para malaikat.Apalagi para wali qutb, Autad, Ghauts, wali abdal
dan Nujaba’.
ُثَّم ُه ْم ِفي اْلَحَياِة الُّد ْنَيا َو ِفي اآْل ِخ َرِة ُي ْلَهُم وَن الَّتْس ِبيَح َك َم ا ُي ْلَهُم وَن. إَّن ُع َلَم اَء اآْل َد ِم ِّييَن َمَع ُوُج وِد اْل ُمَناِفي َواْل ُم َضاِّد َأْح َس ُن َوَأْفَض ُل: َو َقْد َقاُلوا
الَّنَفَس ؛ َوَأَّم ا الَّنْفُع اْل ُم َتَع ِّدي َوالَّنْفُع ِلْلَخ ْلِق َوَتْد ِبيُر اْل َع اَلِم َفَق ْد َقاُلوا ُهْم َتْج ِري َأْرَزاُق اْل ِع َباِد َع َلى َأْي ِديِه ْم َوَيْن ِزُلوَن ِباْل ُع ُلوِم َواْل َوْح ِي َوَيْح َف ُظوَن
َأَّن َصاِلَح اْل َبَش ِر َلُه ْم ِمْث ُل َذِلَك َوَأْكَثُر ِم ْنُه َوَيْكِفيك ِم ْن َذِلَك َش َف اَع ُة الَّش اِفِع اْل ُمَش َّفُع ِفي: َواْلَجَواُب. َوُيْم ِسُكوَن َوَغ ْي ُر َذِلَك ِم ْن َأْف َعاِل اْل َم اَل ِئَكِة
ُثَّم َبْعَد َذِلَك َتَق ُع َش َف اَع ُة اْل َم اَل ِئَكِة َوَأْيَن ُه ْم ِم ْن. اْل ُم ْذ ِنِبيَن َوَش َف اَعُتُه ِفي اْل َبَش ِر َك ْي ُيَح اَس ُب وا َوَش َف اَع ُتُه ِفي َأْه ِل اْلَجَّنِة َحَّت ى َيْد ُخ ُلوا اْلَجَّنَة
{ َوُي ْؤِثُر وَن َع َلى َأْنُف ِس ِه ْم َوَلْو َكاَن ِبِه ْم َخَصاَصٌة } ؟ َوَأْيَن ُه ْم ِم َّمْن َيْد ُع وَن إَلى: { َوَم ا َأْرَس ْلَن اَك إاَّل َرْح َم ًة ِلْل َع اَلِميَن } ؟ َوَأْيَن ُهْم َع ْن اَّلِذيَن: َق ْو ِلِه
} اْل ُه َد ى َوِديِن اْلَح ِّق ؛ َوَمْن َس َّن ُس َّنًة َحَس َنًة ؟ َو َأْيَن ُه ْم ِم ْن َق ْو ِلِه َصَّلى الَّلُه َع َلْي ِه َوَس َّلَم ” { إَّن ِم ْن ُأَّم ِتي َمْن َيْش َفُع ِفي َأْكَثَر ِم ْن َرِبيَع َة َوُم َض َر
” ؟ َوَأْيَن ُهْم ِم ْن اَأْلْقَطاِب َواَأْلْو َتاِد واألغواث ؛ َواَأْلْبَد اِل َوالُّنَجَباِء ؟
Apakah ini pendapat Ibnu Taimiyah ini tergolong khurafat, takhayul dan bid’ah?Adakah dasarnya dari Qur’an dan Sunnah?
mereka sering lupa bahwa Allah Azza Wajalla maka kuasa dan maha berkehendak, apapun yang di kehendaki Allah azza
wajalla pasti terwujud meskipun secara tidak tersurat dalam nash, seperti Utuhnya Jasad Shahabat Nabi sayyidina Hijr Bin adi
radhiyallohu anh tersebut....
UNTUK ITU KAMI HIMBAU KAUM MUSLIMIN AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH....
HINDARKAN-LAH GENERASI DAN KETURUNAN KITA DARI VIRUS VIRUS PEMIKIRAN MEREKA, ADAPUN KARAKTERISTIK
MEREKA SEBAGAI BERIKUT :
BIDANG AQIDAH
1.1 Tauhid Rububiyyah : Dengan Tauhid ini, mereka mengatakan bahwa kaum musyrik Mekah dan orang-orang kafir juga
mempunyai Tauhid.
2.1 Tauhid Uluhiyyah : Dengan Tauhid ini, mereka menafikan Tauhid umat Islam yang bertawassul, beristighosah dan
bertabarruk sedangkan ketiga-tiga perkara tersebut diterima oleh mayoritas ulama’ Islam khusunya ulama’ empat mazhab.
3.1 Tauhid Asma’ dan Sifat : Tauhid versi mereka ini boleh menjerumuskan seseorang ke lembah tashbih (penyerupaan) dan
tajsim (penjisiman)
2) Tafwidh yang digembar-gemburkan oleh mereka adalah bersalahan dengan tafwidh yang dipegang oleh ulama’ Ashy'ariyah.
3) Memahami ayat-ayat mutashabihat secara dhahir tanpa uraian dan penjelasan terperinci dari ulama’ mu’tabar (aimmatul
madzahib)
4) Menolak Ashya’irah dan Maturidiyyah yang merupakan panutan mayoritas ulama’ Islam dalam perkara Aqidah
5) Sering mengkrititik Ashy'ariyah bahkan sehingga mengkafirkan Ashya’irah
6) Menyamakan Ashyai’rah dengan Mu’tazilah dan Jahmiyyah atau Mua’ththilah dalam perkara mutashabihat
7) Menolak dan menganggap pengajian sifat 20 sebagai satu konsep yang bersumberkan falsafah Yunani dan Greek
8) Bersembunyi di sebalik mazhab Salaf
9) Golongan mereka ini dikenali sebagai al-Hashwiyyah, al-Karramiyyah, al-Mushabbihah, al-Mujassimah atau al-Jahwiyyah
dikalangan ulama’ Ahli Sunnah wal Jama’ah
10) Sering membuat tipu daya bahwa kononnya Abu Hasan Al-Ash’ari telah kembali ke mazhab Salaf setelah bertaubat dari
mazhab Ashy'ariyah
11) Mendakwa kononnya ulama’ Ashy'ariyah tidak betul-betul memahami faham Abu Hasan al-Asha’ri, bahkan sering
mendakwa konon mereka adalah pengikut Imam Abu al-Hasan al-'Ash'ari yang benar. Sungguh lucu klaim dan dakwaan
semacam ini [Belakangan Ini]
12) Menolak ta’wil dalam bab Mutashabihat
13) Sering mendakwa bahwa kebanyakan umat Islam telah jatuh ke kancah syirik (dimana dosanya tidak di ampuni oleh Allah)
14) Mendakwa bahwa amalan memuliakan Rasulullah SAW (seperti membaca sholawat ad diba'i,simtud duror DLL) dapat
membawa kepada kemusyrikan
15) Tidak boleh mengambil ibroh/hikmah sejarah makam para anbiya’, ulama’ dan solihin dengan dakwaan menghindari syirik
16) Kefahaman yang salah berkenaan syirik sehingga sangat mudah menghukum dan memvonis orang sebagai membuat
amalan syirik
17) Menolak tawassul, tabarruk dan istighathah
18) Mengganggap tawassul, tabarruk dan istighathah sebagai sebagai cabang-cabang syirik
19) Memandang remeh dan merendahkan kelebihan-kelebihan (karamah) para awliya’
20) Menyatakan bahwa ibu bapa dan datuk Rasulullah SAW tidak terselamat dari azab api neraka.
21) Mengharamkan mengucap "radiallahu anha" bagi ibu Rasulullah SAW, Sayyidatuna Aminah [Belakangan Ini]
22) Menamakan Malaikat Maut sebagai 'Izrail adalah bid'ah [Belakangan Ini] - Fatwa Soleh Uthaymin
1) Sering membid’ahkan amalan umat Islam bahkan sampai ke tahap mengkafirkan mereka (TAKFIR)
2) Mengganggap diri mereka sebagai mujtahid atau berlagak seperti para mujtahid walaupun tingkat ilmu mereka belum
memadai (walaupun tidak layak)
3) Sering mengambil hukum secara langsung dari al-Quran dan hadis (tanpa mempertimbangkan qoul para imam empat
madzhab, hal ini karena mereka sudah merasa sebagai mujtahid )
4) Sering memperolok dan menjelekkan ulama’ pesantren dari golongan Syafi'iyyah dan juga golongan agama yang lain
(Wahhabi di indonesia).
5) Ayat-ayat al-Quran dan Hadis yang ditujukan kepada orang kafir sering ditafsiri dan di voniskan ke orang Islam (sungguh
tidak layak).
6) Memaksa orang lain berpegang dengan pendapat mereka walaupun pendapat mereka itu shazz (janggal).
7) Bersikap "taqiyyah" apabila dirasakan perlu. Fatwa mereka berbeda apabila berbicara di hadapan masyarakat umum dengan
pengajian khusus bersama mereka [Belakangan Ini].
8) Apabila mereka sedikit dan tidak berkuasa, mereka melontarkan slogan "Berlapang dada", namun apabila jumlah mereka
banyak dan berkuasa mereka melontarkan slogan "Meghilangkan Bid'ah" [Sikap ini diambil berdasarkan kata-kata para ulama'
Mekah yang memerhatikan sikap Wahhabi di Mekah sewaktu permulaan perkembangan mereka sampai kini.][Belakangan Ini].
9) Apabila mereka menerima tentangan daripada mayoritas ulama', mereka menyatakan itu adalah asam garam dalam
perjuangan. Sedangkan para ulama' menyatakan bahwa apabila sesuatu itu ditolak oleh mayoritas para ulama', maka itu
adalah tanda-tanda kesesatan, kepelikan dan kejanggalan (shadzz) atau ketergelinciran (zallah) Karena para ulama' umat Nabi
Muhammad SAW tidak akan bersepakat di dalam kesesatan seperti hal nya yang disebut di dalam hadis Rasulullah SAW
[Belakangan Ini]
ULUMUL HADITS
ULUMUL QUR’AN
1) Menganggap tajwid sebagai menyusahkan dan tidak perlu (Sebagian Wahhabi di Malaysia ) [dan sebenarnya terdapat
beberapa "ulama' Saudi" yang menyatakan tajwid itu bukanlah sunnah, tetapi bid'ah. Namun mayoritas "ulama' Saudi" tidak
bersetuju dengan kata-kata mereka].[Belakangan Ini]
2) Mendakwa ayat-ayat mutashabihat sebagai ayat muhkamat. [Belakangan Ini]
FIQH
1) Menolak faham bermazhab kepada imam-imam yang empat; pada hakikatnya mereka bermazhab “TANPA MAZHAB”
2) Mencampurbaurkan amalan empat mazhab dan pendapat-pendapat lain sehingga membawa kepada talfiq yang haram
3) Memandang amalan bertaqlid sebagai bid’ah; kononnya mereka berittiba’ (padahal cara belajar mereka melalui buku-buku
terjemahan)
4) Sering mengungkit soal-soal khilafiyyah
5) Sering menggunakan dakwaan ijma’ ulama dalam masalah khilafiyyah
6) Sering mendakwa bahwa amalan mereka merupakan hasil ijma’ ulama’
7) Menganggap apa yang mereka amalkan adalah sunnah dan pendapat pihak lain adalah bid’ah
8) Sering mendakwa orang yang bermazhab sebagai taksub mazhab (fanatisme madzhab), sedangkan mereka taksub kepada
Ibnu Taymiyyah, Ibnu al-Qayyim al-Jawziyyah dan Muhammad Ibn Abdul Wahhab [Belakangan Ini].
9) Salah faham terhadap makna bid’ah yang menyebabkan mereka mudah membid’ahkan orang lain
10) Sering berhujah dengan al-tark, sedangkan al-tark bukanlah satu sumber hukum
11) Mempromosikan mazhab fiqh baru yang dinamakan sebagai Fiqh al-Taysir, Fiqh al-Dalil, Fiqh Musoffa, dll [yang jelas
terkeluar daripada fiqh empat mazhab]
12) Sering menawarkan agar hukum ahkam fiqh dipermudahkan dengan menggunakan hadis “Yassiru wa la tunaffiru”
sehingga pemahaman ini akan menjerumuskan pada tatabbu’ al-rukhas (mengikuti yang ringan-ringan) bahkan lebih parah dari
itu.
13) Sering mengatakan bahwa fiqh empat mazhab telah ketinggalan zaman
NAJIS
1) Sebagian dari mereka sering mempertikaikan dalil bagi kedudukan babi sebagai najis mughallazah
2) Menyatakan bahwa bulu babi itu tidak najis Karena tidak ada darah yang mengalir
ADZAN
SOLAT
1) Mempromosi “Sifat Solat Nabi ’صلى هللا عليه و سلم, dengan alasan kononnya solat berdasarkan fiqh mazhab adalah bukan
sifat solat Nabi SAW yang benar.
2) Menganggap lafaz usolli (melafalkan niat/talafudzun niat) sebagai bid’ah yang keji (padahal 26 ulama dari berbagai ulama
madzhab menyatakan sunnah)
3) Berdiri secara terkangkang ataupun seperti huruf Y terbalik yang menyalahi konsep berdiri secara iktidal (lurus dan
sederhana) [Belakangan Ini]
4) Tidak membaca ‘Basmalah’ secara jahar (keras)
5) Menggangkat tangan sewaktu takbir pada paras bahu
6) Meletakkan tangan di atas dada sewaktu qiyam (berdiri)
7) Menganggap perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam solat sebagai perkara bid’ah (Sebagian Wahhabiyyah Malaysia )
8) Menganggap qunut Subuh sebagai bid’ah
9) Menggangap penambahan “wa bihamdihi” pada tasbih ruku’ dan sujud adalah bid’ah
10) Menganggap menyapu muka selepas solat sebagai bid’ah - Fatwa Soleh Usthaymin
11) Solat tarawih hanya 8 rakaat; yang lebih parah lagi, mengatakan solat tarawih itu sebenarnya adalah solat malam (solatul-
lail) seperti yang dibuat pada malam-malam biasa.
12) Zikir jahar di antara rakaat-rakaat solat tarawih dianggap bid’ah
13) Tidak ada qadha’ bagi solat yang sengaja ditinggalkan
14) Menganggap amalan bersalaman selepas solat adalah bid’ah - Fatwa Soleh Usthaymin
15) Menggangap lafaz sayyiduna (taswid) dalam solat sebagai bid’ah
16) Mereka Menggerak-gerakkan jari sewaktu tahiyyat awal dan akhir
17) Boleh jama’ dan qasar walaupun kurang dari dua marhalah
18) Memakai jubah dengan singkat yang melampau
19) Menolak sembahyang sunat qabliyyah sebelum Jumaat
20) Menolak konsep sembahyang menghormati waktu [li hurmah al-waqt]
21) Menolak konsep fidyah sembahyang walaupun umum mengetahui ia adalah pendapat mazhab Hanafi dan pendapat dhaif
di dalam mazhab Syafi'i.
1) Menganggap amalan menziarahi maqam Rasulullah Shallohu alaihi wasallam, para anbiya’, awliya’, ulama’ dan solihin
sebagai bid’ah dan solat tidak boleh dijama’ atau qasar dalam ziarah seperti ini (karena perjalanan-nya di anggap sebagai
perjalanan maksiat)
2) Mengharamkan wanita menziarahi kubur
3) Menganggap talqin sebagai bid’ah
4) Mengganggap amalan tahlil dan bacaan Yasin bagi kenduri arwah sebagai bid’ah yang haram
5) Tidak membaca doa’ selepas solat jenazah
6) Sebagian ulama’ mereka menyeru agar Maqam Rasulullah SAW dikeluarkan dari masjid nabawi atas alasan menjauhkan
umat Islam dari syirik
7) Menganggap kubur yang bersebelahan dengan masjid adalah bid’ah yang haram
8) Doa dan bacaan al-Quran di perkuburan dianggap sebagai bid’ah
MUNAKAHAT (PERNIKAHAN)
1). Talak tiga (3) dalam satu majlis adalah talak satu (1)
1) Menolak sambutan Maulid Nabi, bahkan yang lebih teruk lagi menyamakan sambutan Maulid Nabi dengan perayaan Kristian
bagi nabi Isa a.s.
2) Menolak amalan marhaban
3) Menolak amalan barzanji.
4) Berdiri ketika bacaan mawlid adalah bid’ah
5) Menolak sambutan Ma’al Hijrah, Isra’ Mi’raj, dll.
1) Mencoba mengalihkan "Maqam Ibrahim "عليه السالمnamun usaha tersebut telah dipatahkan oleh al-Marhum Sheikh
Mutawalli Sha'rawi ketika itu [Belakangan Ini].
2) Menghilangkan tanda telaga zam-zam untuk Mengelak oleh orang yang bertawaf ketika sedang bertawaf [sekarang tanda
tersebut hendak dibuat semula] [Belakangan Ini].
3) Mengubah tempat sa'ie di antara Sofa dan Marwah (Namun Hal ini yang mendapat tentangan ulama' Islam dari seluruh
dunia) [Belakangan Ini - dan Khilafiyyah di antara para ulama' kontemper].
4) Nama "Hajar Ismail" bagi bagian sisi Ka'bah adalah bid'ah dan tidak harus (wajib) [Belakangan Ini] - Fatwa Soleh Usthaymin
1) Ramai para professional mereka menjadi ‘ustadz-ustadz’ Meskipun Kapasitas Keilmuan Belum memadai(di Malaysia)
2) Sering menawarkan untuk kembali kepada al-Quran dan Hadis (tanpa menyebut para ulama’, sedangkan al-Quran dan Hadis
sampai kepada umat Islam melalui para ulama’ dan para ulama’ juga yang memelihara al-Quran dan Hadis untuk umat ini)
3) Sering mengkritik Imam al-Ghazali dan kitab “Ihya’ Ulumiddin”
4) Masih menggunakan kitab al-Tauhid oleh Imam Ibnu Khuzaimah walaupun Imam al-Bayhaqi telah menyatakan bahwa Imam
Ibnu Khuzaimah telah menarik kitab tersebut dan bertaubat dari penulisannya itu. Ini dinyatakan oleh Imam al-Bayhaqi di
dalam Kitab al-Asma' dan al-Sifat. [Belakangan Ini]
PERHATIAN :
Ini adalah Sebagian dari ciri-ciri umum golongan Wahhabiyyah yang secara TIDAK SADAR diamalkan dalam masyarakat kita.
Sebagian daripada ciri-ciri ini adalah disepakati di antara mereka dan Sebagiannya tidak disepakati oleh mereka. Ini adalah
Karena di dalam golongan Wahhabiyyah ada berbagai bagai pendapat dan mazhab dalam berbagai peringkat. apabila kita
cermati setiap tokoh Wahhabiyyah mencoba berijtihad dan mengenengahkan pendapat masing-masing sehingga sangat
terlihat bahwa mereka terlalu jauh dari aliran Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah. saya terpaksa mengugurkan banyak lagi ciri-ciri lain
yang berkaitan untuk meringkas tulisan saya ini. Wallahu A’lam.
Maha suci Allah Yang Telah Menjadikan Perbedaan sebagai "warna" dan "seni" dalam kehidupan kita.
Sumber :
http://www.alama-alaudin.blogspot.com/2012/02/ciri-ciri-wahhaby-salafy-palsu-al.html