Anda di halaman 1dari 7

Makalah Mata Kuliah Studi Tafsir Quran Hadis Pendidikan

TEMA
HADIST TENTANG METODE PENDIDIKAN ISLAM
(METODE KETELADANAN, METODE PEMBIASAAN DAN HUKUMAN, METODE
DIALOG)

PENYUSUN :
1. Marwah Annisa (20220720030)
2. Tasya Maulida (20220720032)
3. Vivin Reswana Samsuddin (20220720036)

1. Hadis Metode Pendidikan Islam

Mufrodat :

‫َفاِح ًش ا‬ ‫ِل‬
‫ُمُر وا‬ ‫َو اْض ِر ُبوُه ْم‬ ‫اْلُم ْف ُس‬ ‫َم َتاَع‬
Kotor/ keji Perintahkanlah Pukul mereka Bangkrut Harta

‫َشَتَم‬ ‫َقَذ َف‬ ‫َس َف َك‬ ‫َدَم‬ ‫ُطِر َح‬


Mencela Menuduh Menumpahkan Darah Dilemparkan

Hadist Metode Keteladanan Rasulullah dalam Mengajar

‫ُد اِهلل ِن و ِض‬ ‫َد َنا َد اُن َأيِب ْمَح َة ِن اَأْلْع ِش ن َأيب اِب ن ِق‬
‫َي‬ ‫َر‬ ‫ُر‬ ‫ْم‬ ‫َع‬ ‫ْب‬ ‫ْب‬ ‫َع‬ ‫ْن‬ ‫َع‬ ‫َو ٌل َع َم ْسُر‬ ‫َم َع‬ ‫َز َع‬ ‫َح َث َعْب َعْن‬
‫اُهلل َعْنَه ا َقاَل ْمَل َيُك ِن الَّنُّيِب صلى اهلل عليه وسلم َفاِح ًش ا َو ال ُمْف َح ًش ا َو َك اَن َيُقوُل ِإَّن ِم ن‬
‫ِخ َياِر ُك ْم َأْح َس َنُك ْم َأْخ اَل ًقا‬
Makalah Mata Kuliah Studi Tafsir Quran Hadis Pendidikan

Hadist Metode Pembiasaan dan Hukuman

‫ ُمُر وا‬: ‫عن َعْم ِر و ْبِن ُش َعْيٍب َعْن َأِبيِه َعْن َج ِّد ِه َقاَل َقاَل َرُس وُل الَّلِه صلى اهلل عليه وسلم‬
)‫َأْو الَدُك ْم ِبالَّصالِة َو ُه ْم َأْبَناًء َس ْبِع ِس ِنَني َو اْض ِر ُبوُه ْم َعَلْيَه ا َو ُه ْم َأْبَناُء َعْش ٍر (رواه ابو داود‬

Hadist Metode Dialog

‫َعْن َأيِب ُه َر ْيَر َة َأَّن َرُس وَل الَّلِه َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َأَتْد ُر وَن َم ا اْلُم ْف ِلُس َقاُلوا اْلُم ْف ِلُس ِفيَنا‬
‫اْلِق ا ِة ِب اَل ٍة ِص اٍم َزَك اِة‬ ‫ِل ِم‬ ‫ِإ‬ ‫ِد‬
‫َمْن ال ْر َه َم َلُه َو ال َم َتاَع َفَق اَل َّن اْلُم ْف َس ْن ُأَّم يِت َيْأيِت َيْو َم َي َم َص َو َي َو‬
‫ِم‬
‫َو َيْأيِت َقْد َشَتَم َه َذ ا َو َقَذ َف َه َذ ا َو َأَك َل َم اَل َه َذ ا َو َس َف َك َدَم َه َذ ا َو َض َر َب َه َذ ا َفُيْع َطى َه َذ ا ْن‬
‫ِه ِخ ِم‬ ‫ِتِه ِإ ِن‬ ‫ِم‬ ‫ِتِه‬
‫َح َس َنا َو َه َذ ا ْن َح َس َنا َف ْن َف َيْت َح َس َناُتُه َقْبَل َأْن ُيْق َض ى َم ا َعَلْي ُأ َذ ْن َخ َطاَياُه ْم‬
‫َفْطِر َح ْت َعَلْيِه َّمُث ُطِر َح يِف الَّناِر – رواه مسلم‬

2. Terjemah Hadis
Hadis Metode Keteladanan Rasulullah dalam Mengajar

Telah bercerita kepada kami ‘Abdan dari Abu Hamzah dari Al A’masy dari Abu Wa’il
dari Masruq dari ‘Abdullah bin ’Amru Ra berkata : “Nabi Muhammad SAW tidak
pernah sekalipun berbicara kotor (keji) dan juga tidak pernah tidak pernah berbuat keji
dan beliau bersabda:” Sesungguhnya di antara orang yang terbaik dari kalian adalah
orang yang paling baik Akhlaknya. (HR Bukhari)

Hadis Metode Pembiasaan dan Hukuman

Dari ‘Amr ibn Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, Rasulullah SAW berkata:
“Perintahkanlah anak kalian untuk shalat ketika berusia 7 tahun dan pukul mereka (jika
menolak shalat) ketika berusia 10 tahun.” (HR Abu Daud)

Hadis Metode Dialog

Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ‘Tahukah kalian
siapakah orang yang muflis (bangkrut) itu? Para sahabat menjawab, ‘Orang yang muflis
(bangkrut) diantara kami adalah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya harta.’
Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang yang muflis (bangkrut) dari umatku adalah orang
yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) melaksanakan shalat, menjalankan
puasa dan menunaikan zakat, namun ia juga datang (membawa dosa) dengan mencela si
Makalah Mata Kuliah Studi Tafsir Quran Hadis Pendidikan

ini, menuduh si ini, memakan harta ini dan menumpahkan darah si ini serta memukul si
ini. Maka akan diberinya orang-orang tersebut dari kebaikan-kebaikannya. Dan jika
kebaikannya telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya, diambillah keburukan
dosa-dosa mereka, lalu dicampakkan padanya dan ia dilemparkan ke dalam neraka.
(HR. Muslim)

3. Penjelasan Hadis
Hadist Pertama : Hadist Metode Keteladanan Rasulullah dalam Mengajar
Hadits ini menjelaskan bahwa pentingnya akhlak pada saat berkata dan melakukan
perbuatan, yang dimana Nabi Muhammad SAW pun ketika berbicara atau
menyampaikan sesuatu tidak pernah menggunakan bahasa kurang baik atau kasar,
dengan demikian Nabi Muhammad SAW selalu dijadikan contoh teladan yang luar biasa
hebatnya dalam menjaga segala perbuatan dan perkataan. hal ini dikatakan oleh Abdullah
bin amr ra. selain itu Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa sebaik-baiknya
diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Yang dimana maksud dari perkataan
ini menekankan pentingnya perilaku yang baik dan mulia dalam berhubungan dengan
orang lain. Yang dimana kualitas seseorang itu bukan hanya didapat dari fisik dan materi
tetapi juga dari segi akhlaq dan karakter yang baik. Rasulullah ingin memberitahu bahwa
karakter atau perilaku yang baik, sopan santun, kejujuran, kasih sayang, dan nilai-nilai
moral yang lainnya sangat dibutuhkan dan dihargai dalam islam. Dan dengan kita
memiliki akhlak yang baik kita akan menjadi teladan dan memberikan pengaruh yang
positif terhadap masyarakat. Dan adapun bahwa akhlak seseorang mencerminkan baik
atau buruknya orang tersebut. Akhlak terpuji, seperti memperlakukan penjahat dan
makhluk lain dengan baik, dapat mengangkat derajat seseorang di mata Tuhan dan
manusia. Ciri akhlak yang baik adalah kecenderungan menolong dan melindungi dari
perbuatan buruk. Tugas utama pendidikan Islam adalah mengembangkan akhlak mulia
dan melahirkan pribadi-pribadi yang bermoral, rendah hati, percaya diri, santun, dan
bijaksana. Oleh karena itu, dalam islam, kebaikan akhlak dianggap sebagai point utama
kebaikaan manusia.

Hadist Kedua : Hadist Metode Pembiasaan Dan Hukuman


Hadist diatas memberitahukan bahwa shalat adalah ibadah yang paling utama, pada hari
kiamat amalan yang pertama kali dihisab adalah amalan shalat. Juga menjelaskan bahwa
Rasulullah SAW memerintahkan untuk mendidik anak mengenai pembiasaan shalat sejak
usia 7 tahun dan memukul jika anak tidak mau mengerjakan shalat pada usia 10 tahun.
Tetapi hukuman memukul ini dilakukan bertujuan untuk memberikan efek jera karena
telah melakukan kesalahan demi sebuah pembiasaan, bukan karena disengaja dilakukan
tanpa alasan. Tetapi orang tua tidak boleh melakukan hukuman ini jika belum
membiasakan anak shalat sejak usia tujuh tahun, karena dimulainya mendidik anak shalat
adalah ketika usianya telah tujuh tahun.
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting di dalam mendidik anak-anaknya,
terutama tanggungjawab dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Orangtua
diperintahkan untuk memaksa anak-anaknya beribadah, boleh memukul tetapi dengan
Makalah Mata Kuliah Studi Tafsir Quran Hadis Pendidikan

pukulan yang mendidik bukan menyiksa yang maknanya tanpa rasa sakit, serta pukulan
jangan dilakukan di wajah anak karena tidak diperbolehkan. Tetapi memukul ini
merupakan opsi terakhir yang dilakukan setelah semua tindakan lembut sudah dilakukan
dan tidak berhasil dalam memerintahkan anak untuk sholat. Karena orangtua mempunyai
waktu yang cukup lama untuk mendidik anak dan menanamkan kebiasaan shalat sebelum
melakukan hukuman memukul pada usia 10 tahun jika anak tidak menaati perintah
shalat.
Pembiasaan adalah proses pembentukan sikap dan perilaku melalui proses pembelajaran
yang berulang-ulang. Maka suatu kegiatan yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang
dilakukan secara berulang-ulang dan akhirnya menjadi kebiasaan. Anak-anak perlu
dididik, dilatih, dan dibiasakan dengan sesuatu, sehingga anak menjadi biasa dalam
menjalankan ibadah shalat, sesuatu yang sudah biasa dijalankan akan terasa ada yang
kurang jika belum ditunaikan. Tetapi sebelum menerapkan pembiasaan terhadap seorang
anak, harus diawali terlebih dahulu dengan pembiasaan dari orangtuanya, karena anak
usia dini lebih banyak meniru perilaku dari pendidiknya.

Hadist Ketiga : Hadist Metode Dialog


Hadist diatas menjelaskan tentang begitu banyak kesalahan dan dosa terhadap orang lain.
Jadi pahalanya hilang sama sekali. Setelah pahala berakhir, masih banyak orang yang
mengejarnya, namun karena kebaikan orang tersebut hilang, dia tidak bisa lagi
menyembunyikan kesalahannya. Nasib orang yang bangkrut parah sungguh sangat
disayangkan, orang yang dianiayanya akhirnya menimpakan dosa perbuatan buruknya
kepada orang tersebut. Dengan demikian pahala amal shalehnya tidak hilang sama sekali,
sedangkan amal keburukannya terus menumpuk, tidak hanya dosanya sendiri yang
dibebankan padanya, tapi juga dosa orang lain yang pernah ia lukai di masa lalu.
Hadits Nabi di atas menghimbau kepada seluruh umat manusia untuk mengoreksi diri
sendiri karena seringkali manusia lalai. Sangat mudah untuk mengoreksi seseorang dan
mencari-cari kesalahan dan dosa orang lain, tetapi tidak pernah pernah mencari-cari
kesalahan pada diri sendiri. Banyak orang yang membanggakan atas banyaknya amal
ibadah yang mereka lakukan, tanpa kita sadari bahwa mereka juga melakukan berbagai
dosa dan kesalahan. Seringkali orang tidak menyadari bahwa tindakannya antara lain
menyakiti orang lain, menyulitkan, menipu, dan mempersulit hal-hal lain.
Seseorang bangkrut karena meskipun ia beramal dengan amal shaleh seperti shalat dan
puasa, namun ia menindas orang lain, merampas hak orang lain, maka kesalahan orang
yang pernah ditindasnya juga dibebankan padanya, sehingga ia menjadi bangkrut dan
bahkan menjadi orang celaka maka jangan sakiti orang lain lagi, sakiti orang lain. Hindari
pertengkaran, hindari dari fitnah, makian, saling merendahkan, lalu bersihkan hati dan
pikiran dari perbuatan maksiat. Sesungguhnya yang paling berharga bukanlah soal harta
melainkan ibadah. Amal tidak ada nilainya jika tidak dibarengi dengan membangun
hubungan sesama manusia yang baik. Apa gunanya menambah pahala jika tidak diiringi
dengan adab yang baik Akhlak dan perilaku yang baik terhadap orang lain menunjukkan
baik baiknya pemahaman agama seseorang.
Makalah Mata Kuliah Studi Tafsir Quran Hadis Pendidikan

4. Nilai-nilai Pendidikan
Hadist Pertama : Hadist Metode Keteladanan Rasulullah dalam Mengajar
 Akhlak yang mulia: Pendidikan menekankan akhlak yang mulia yang dimana
sangat penting untuk membentuk individu yang memiliki karakteristik yang baik
untuk suatu proses pengajaran. Karena pendidikan bukan hanya membentuk
individu yang cerdas tetapi jugaa individu yang memiliki karakter yang rendah
hati dan tidak memiliki rasa iri dengan yang lainnya.
 Kebijaksanaan: dalam pendidikan Islam selalu diajarkan bahwa apa yang kita
pikirkan dan kita lakukan harus dengan keputusan yang tepat supaya bisa menjadi
individu yang bijaksana .
 Hormat terhadap hak orang lain: pendidikan Islam selalu mengajarkan untuk
selalu menghargai hak orang lain seperti dalam mengemukakan ekspresi dan
pendapat dalam suatu proses pengajaran.

Hadist Kedua : Hadist Metode Pembiasaan Dan Hukuman


 Pentingnya pengulangan : Untuk menjadikan sesuatu itu menjadi sebuah
kebiasaan maka perlu dilakukan pengulangan. Contohnya seperti shalat, jika
shalat dilakukan pembiasaan berulang-ulang dan menjadi kebiasaan maka ketika
seseorang tidak melakukan shalat itu pasti akan merasa ada sesuatu yang kurang
bahkan gelisah. Tetapi itu semua juga dimulai dari orangtuanya terlebih dahulu
(tidak hanya menyuruh tetapi juga menyontohkan)
 Bertahap dalam melakukan sesuatu : Dalam pendidikan shalat kepada anak
dilakukan secara bertahap, saat berusia 7 tahun anak dididik untuk mendidirikan
shalat (diberi pemahaman) tetapi belum boleh untuk dipukul atau dihukum bila
meninggalkan shalat. Hingga pada usia 10 tahun ketika anak tersebut
meninggalakn shalat maka baru boleh memberikan hukuman yaitu dengan
memukul agar anak tersebut jera. Kebertahapan ini sesuai dengan Allah
menciptakan manusia secara bertahap.
 Tegas dalam mendidik : Sebagai orangtua harus tegas kepada anak tentang hal-hal
yang baik terutama pada hal shalat. Apalagi ketika anak sudah berusia 10 tahun
dan meninggalkan shalat maka berikanlah hukuman dengan dipukul.
 Disiplin dalam mengerjakan kebaikan : Ketika anak sudah merasakan hukuman
dan pembiasaan pasti nantinya anak tersebut akan merasa lebih disiplin untuk
mengerjakan shalat seperti yang sudah dibiasakan oleh orangtuanya sejak usia
dini. Bahkan tidak hanya disiplin pada hal shalat saja tetapi pada hal-hal baik
lainnya.

Hadist Ketiga : Hadist Metode Dialog


 Berperilaku baik : Sekalipun seseorang telah menunaikan ibadah seperti shalat,
puasa, dan zakat, namun jika ia berperilaku buruk seperti mencela, menyalahkan,
Makalah Mata Kuliah Studi Tafsir Quran Hadis Pendidikan

memakan harta orang lain, menumpahkan darah, atau memukul orang lain, maka
ia menanggung dosa dan wasiat
 Menjaga hubungan sosial dengan orang lain : guru dapat mengajarkan nilai-nilai
tersebut kepada siswa dan membantu mereka memahami pentingnya menjaga
hubungan sosial yang baik dengan orang lain.

5. Kesimpulan
Sebaik-baiknya manusia di antara kita adalah yang paling baik akhlaknya. Ini
menggarisbawahi bahwa kualitas seseorang tidak hanya terletak pada fisik dan materi,
tetapi juga pada akhlak dan karakter yang baik. Akhlak yang baik mencerminkan kualitas
seseorang dan memiliki dampak positif pada masyarakat. Dalam pendidikan Islam,
pengembangan akhlak mulia dianggap sebagai tujuan utama, menciptakan individu yang
bermoral, rendah hati, percaya diri, santun, dan bijaksana. Kebaikan akhlak dianggap
sebagai aspek utama kebaikan manusia dalam Islam.
Pembiasaan adalah proses pembentukan sikap dan perilaku melalui proses pembelajaran
yang berulang-ulang. Anak-anak perlu dididik, dilatih, dan dibiasakan dengan sesuatu,
sehingga anak menjadi biasa dalam menjalankan ibadah shalat, dan jika anak enggan
untuk melakukannya maka hukumlah dengan pukulan yang mendidik.
Serta menghimbau kepada seluruh umat manusia untuk mengoreksi diri sendiri karena
sering kali manusia lalai. Sangat mudah untuk mengoreksi seseorang dan mencari-cari
kesalahan dan dosa orang lain, tetapi tidak pernah mencari-cari kesalahan pada diri
sendiri. Banyak orang yang membanggakan atas banyaknya amal ibadah yang mereka
lakukan, tanpa kita sadari bahwa mereka juga melakukan berbagai dosa dan kesalahan.
Sering kali orang tidak menyadari bahwa tindakannya antara lain menyakiti orang lain,
menyulitkan, menipu, dan mempersulit hal-hal lain.
Metode Pendidikan Islam, semua erat kaitannya bahwa setiap sesuatu itu ada
hubungannya dengan Habluminallah maupun Habluminannas. Sehingga metode ini
mencakup tentang 3 aspek yaitu Aqidah, Ibadah, dan Akhlak, semuanya saling berkaitan
sehingga terbentuknya seseorang dengan kepribadian yang baik sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Referensi
Abdullah, M. Y. (2007). Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur'an. Jakarta: Amzah.
Sonin. (2021). Metode Pendidikan Rasulullah SAW dan Relevansinya dengan Metode
Pendidikan Islam Masa Kini. Al-Ulum (Jurnal Pendidikan dan Kajian Islam, 1-19.
Suryani. (2012). Hadis Tarbawi (Analisis Paedagogis Hadis-hadis Nabi). Yogyakarta: Teras.
Syah, I. J. (2018). Metode Pembiasaan Sebagai Upaya Dalam Penanaman Kedisiplinan Anak
Terhadap Pelaksanaan Ibadah (Tela'ah Hadist Nabi Tentang Perintah Menajarkan Anak
dalam Menjalankan Sholat). JCE (Jurnal of Childhood Education), 147-175.
Umar, B. (2015). Hadis Tarbawi : Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta: Amzah.
Makalah Mata Kuliah Studi Tafsir Quran Hadis Pendidikan

Utama et al. (2021). Metode Pembelajaran ala Rasulullah SAW (Kajian Tentang Metode
Pengajaran Rasulullah SAW Ditinjau dari Hadist). Al-Manar : Jurnal Komunikasi dan
Pendidikan Islam, 62-73.

Anda mungkin juga menyukai