Anda di halaman 1dari 17

JURNAL

HADITS TENTANG TANGGUNG JAWAB MANUSIA TERHADAP


KELUARGA DAN MASYARAKAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits untuk MA/SMA/SMK
Dosen Pengampu: Dr. Yana Mulyana, M.Ag

Disusun Oleh :

Muhammad Rizky Zaky Hakim (2021.01.068)

Muhammad Ripa’i Suhada (2021.01.048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH (STAIA)
CICALENGKA-BANDUNG
2023
HADITS TENTANG TANGGUNG JAWAB TERHADAP ORANG TUA DAN
MASYARAKAT

Muhammad Rizky Zaky Hakim,Muhammad Ripa’i Syuhada

Email: muhammadrizkyzakyhakim@gmail.com

Sekolah Tinggi Agama Islam Al Falah (STAIA)

Abstrak
Tanggung Jawab Sangat Diperlukan Dan Merupakan Hal Yang Sangat Penting
Dalam Keberlangsungan Organisasi di rumah maupun di lingkungan masyarakat.
Jika Hal Ini Tidak Ada Maka Akan Hancurlah Sebuah Organisasi, Dalam jurnal
Ini Akan Dibahas Mengenai Mengembangkan Dan Memadukan Develop And
Integrated (Mengembangkan Dan Terintegrasi) Keilmuan Manajemen Pendidikan
Sub Topik Wewenang Dan Tanggung Jawab terhadap orang tua dan masyarakat.
Disini Akan Menggunakan Pendekatan Interkonektif Serta Akan Dikonsultasikan
Dan Di Komunikasikan Berdasarkan Al-Qur‟An Dan Hadits. Sebagai Wujud
Kesempurnaannya, Manusia Diciptakan Oleh Allah Setidaknya Memiliki Dua
Tugas Dan Tanggung Jawab Besar. Pertama, Sebagai Seorang Hamba Yang
Berkewajiban Untuk Memperbanyak Ibadah Kepada Nya Sebagai Bentuk
Tanggung Jawab 'Ubudiyyah Terhadap Tuhan Yang Telah Menciptakannya.
Kedua, Sebagai Khalifah Yang Memiliki Jabatan Ilahiyah Sebagai Pengganti Allah
Dalam Mengurus Seluruh Alam. Dengan Kata Lain, Manusia Sebagai Khalifah
Berkewajiban Untuk Menciptakan Kedamaian, Melakukan Perbaikan, Dan Tidak
Membuat Kerusakan, Baik Untuk Dirinya Maupun Untuk Makhluk Yang Lain.
Kata Kunci: Tanggung Jawab, islam
Abstrak

Responsibility Is Very Necessary And Is A Very Important Thing In The


Sustainability Of The Organization At Home And In The Community. If this doesn't
exist then an organization will destroy. Here will use an interactive approach and
will be consulted and communicated based on the Qur'an and hadith. As a Form of
Perfection, Humans Created by Allah Have At Least Two Major Duties And
Responsibilities. First, as a servant who is obliged to increase his worship as a
form of 'Ubudiyyah's responsibility towards God who has created him. Second, as a
caliph who has a divine position as a substitute for Allah in managing the entire
universe. In other words, humans as caliphs are obliged to create peace, make
improvements, and not cause damage, both for themselves and for other creatures.
Keywords: Responsibility, Islam

A. PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk Allah yang memiliki potensi kemakhlukan yang paling bagus,
mulia, pandai, dan cerdas. Manusia mendapatkan kepercayaan untuk menjalankan dan
mengembankan titah-titah amanatNya serta memperoleh kasih sayangnya yang sempurna.
Sebagai wujud kesempurnaannya, Manusia diciptakan oleh Allah setidaknya memiliki dua
tugas dan tanggung jawab besar. Pertama, sebagai seorang hamba yang berkewajiban untuk
memperbanyak ibadah kepada Nya sebagai bentuk tanggung jawab 'ubudiyyah terhadap
Tuhan yang telah menciptakannya. Kedua, sebagai khalifah yang memiliki jabatan ilahiyah
sebagai pengganti Allah dalam mengurus seluruh alam. Dengan kata lain, Manusia sebagai
khalifah berkewajiban untuk menciptakan kedamaian, melakukan perbaikan, dan tidak
membuat kerusakan, Baik untuk dirinya maupun untuk makhluk yang lain.

Setiap manusia harus memiliki rasa tanggung jawab, rasa tanggung jawab itu harus
disesuaikan dengan apa yang telah dilakukan. Arti dari tanggung jawab menurut kamus
bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban memikul,
menanggung segala sesuatunya, dan menanggung segala akibatnya. Makna tanggung jawab
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang
tidak disengaja.

Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan


kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup
dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila dikaji
tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus dipikul sebagai akibat dari
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang
beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau
buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengadilan atau pengorbanan.
B. PEMBAHASAN

1. Hadits Tentang Tanggung Jawab Terhadap Orang Tua Dan Masyarakat

‫ ُكلُّ ُك ْم‬:‫وعن بن عمر رضي هللا عنهما عن النبي صلى هللا عليه وسلّم ق>>ال‬
,‫راع على أه > ِل بيتِ > ِه‬
ٍ ‫ وال ّر ُج ُل‬,‫راع‬
ٍ ‫ُئو ٌل عَنْ َرعيّتِ ِه واألمي ُر‬
ْ ‫س‬ ْ ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم‬
ٍ ‫َر‬
ْ‫راع وكلّكم مس>>ئو ٌل عن‬
ٍ ‫ فكلّكم‬,‫زوجه>>ا َو َولَ>> ِد ِه‬
ِ ِ ‫اعيَّةٌ على بي‬
‫ت‬ ِ ‫والم>>رأةُ َر‬
‫ (متفق عليه‬.‫َر ِعيَّتِ ِه‬
a. Terjemah Hadis
Dari ‘Abdullāh bin ‘Umar bahwa dia mendengar Rasūlullāh telah bersabda: kalian
adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.
Imām (kepala Negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas
rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan
rumah tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga
tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan diminta
pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut” (HR. al-Bukhārı̄ ).
b. Kandungan Hadis
Hadis di atas menjelaskan kepada kita bahwa setiap manusia itu diberi tugas
memimpin atau menjaga. Baik kaitannya dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain.
Secara pribadi, seseorang diberi tugas menjaga dirinya sendiri. Pemuka atau Imām diberi
tugas memimpin rakyatnya. Suami bertugas memimpin dan menjaga istrinya. Seorang istri
diberi amanat memimpin anak-anak suaminya. Pembantu diberi tugas menjaga harta atau
kekayaan tuan dan anak biberi tugas menjaga kekayaan orang tuanya. Tugas adalah amanat.
Apa pun jabatan yang ada pada diri seseorang, dia harus mempertanggungjawabkan tugas
yang dibebankan kepadanya di hadapan yang dipimpin dan di dalam pangadilan Allah kelak.
Tak seorang pun mampu melepaskan diri dari tanggung jawab itu. Oleh karenanya, dia harus
benar-benar waspada dan hati-hati serta haurs bersikap adil dan bijaksana dalam
menjalankan tugasnya. Apabila lengah dan mengabaikan tugasnya, maka celakalah dia
sebab di samping akan menyengsarakan yang dipimpin, kelak kemudian tidak mampu
mempertanggung jawabkannya. Namun apabila tugas tersebut dilaksanakan secara baik,
maka dia akan selamat dan akan diberi pahala yang besar oleh Allah Swt. Oleh karena itu
kita harus benar-benar waspada dan hati-hati dalam menjalankan tugasnya.

C. PENJELASAN
Al - Qur’an Menyebutkan Bahwa Tanggung jawab manusia itu ada 2, yaitu:
secara vertikal dan horisontal. Vertikal dengan cara mengabdi dan menyembah Allah.
Horisontal dengan cara berbuat baik kepada manusia, baik itu orang tua, sanak kerabat, anak
yatim piatu, orang miskin, tetangga, teman, hamba sahaya, dan ibnu sabil.
Tanggung Jawab dalam Masyarakat
1 Q.S. Al-An’am: 70

ٌ‫س‬ ۟ ‫ين ٱتَّ َخ ُذ‬


ۢ ‫ َل نَ ْف‬O‫ ُّد ْنيَا ۚ َو َذ ِّكرْ بِ ِٓۦه َأن تُب َْس‬O‫وةُ ٱل‬Oٰ Oَ‫وا ِدينَهُ ْم لَ ِعبًا َولَ ْه ًوا َو َغ َّر ْتهُ ُم ْٱل َحي‬ َ ‫َو َذ ِر ٱلَّ ِذ‬
ۗ ‫ٓا‬OOَ‫ ْذ ِم ْنه‬O‫ ْد ٍل اَّل يُْؤ َخ‬O‫ون ٱهَّلل ِ َولِ ٌّى َواَل َشفِي ٌع َوِإن تَ ْع ِدلْ ُك َّل َع‬
ِ ‫ْس لَهَا ِمن ُد‬ َ ‫ت لَي‬ْ َ‫بِ َما َك َسب‬
ٓ
َ ‫وا يَ ْكفُر‬
‫ُون‬ ۟ ُ‫ُوا ۖ لَهُ ْم َش َرابٌ ِّم ْن َح ِم ٍيم َو َع َذابٌ َألِي ۢ ٌم بما َكان‬
َِ
۟ ‫وا بما َك َسب‬
۟
َ ِ ُ‫ين ُأب ِْسل‬ َ ‫ُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ ‫ك ٱلَّ ِذ‬

Artinya:
“Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah
(mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka,
karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi
syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun,
niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan
ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan
azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.”
(Q.S. Al-An’am: 70)
Pada Q.S Al-An’am ayat 70, Allah memerintahkan Nabi Muhammad
dan kaum Muslimin agar tidak bergaul dengan orang-orang yang memperdaya agama untuk
kepentingan dunianya. Mereka menjadikan agama sebagai candaan karena sudah terpedaya
oleh hafa nafsu. Mereka yang sudah tertipu dengan kehidupan dunia, dampaknya akan
berbahaya yang menjerumuskan diri dalam kesengsaraan. Sebagai tanggung jawab sosial
dan moral, dalam ayat ini Allah telah memerintahkan agar mereka diingatkan dengan ayat-
ayat Al-Qur’an agar tidak terjerumus ke dalam neraka. Karena tidak ada satu orang pun yang
bisa menolong mereka kecuali Allah SWT. Dihari itu, tidak ada segala sesuatu yang bisa
dijadikan tebusan untuk mereka sendiri agar bisa terhindar dari azab Allah yang keji.

Q.S. An-Nisa’: 36
۟ ‫وا ٱهَّلل َ َواَل تُ ْشر ُك‬
‫رْ بَ ٰى َو ْٱليَ ٰتَ َم ٰى‬OOُ‫ ِذى ْٱلق‬O ِ‫نًا َوب‬O ‫ْن ِإحْ ٰ َس‬Oِ ‫وا بِِۦه َش ْيـًٔا ۖ َوبِ ْٱل ٰ َولِ َدي‬ ۟ ‫َوٱ ْعبُ ُد‬
ِ
‫ب َوٱب ِْن‬ ْ Oِ‫ب ب‬
ِ ‫ٱل َج ۢن‬O ِ ‫اح‬ َّ ‫ب َو‬
ِ O ‫ٱلص‬ ِ ُ‫ار ْٱل ُجن‬ِ O‫رْ بَ ٰى َو ْٱل َج‬OOُ‫ار ِذى ْٱلق‬ ِ O‫ين َو ْٱل َج‬ِ ‫ ِك‬O ‫َو ْٱل َم ٰ َس‬
َ ‫ت َأ ْي ٰ َمنُ ُك ْم ۗ ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل ي ُِحبُّ َمن َك‬
‫ان ُم ْختَااًل فَ ُخورًا‬ ْ ‫يل َو َما َملَ َك‬
ِ ِ‫ٱل َّسب‬
Artinya:

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat,
ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri.” (Q.S. An-Nisa’: 36)

Tanggung jawab manusia secara vertikal yaitu beribadah, kita menyembah dan
mengabdi kepada Allah. Sedangkan ibadah menjadi kewajiban seseorang kepada Allah SWT
sebagai Penciptanya. Dalam hal ini, ibadah dibagi menjadi 2 yaitu : 
Bersifat khusus (mahdah), contohnya salat, puasa, zakat, dan haji.
Bersifat umum (ghairu mahdah), yaitu perbuatan baik yang dilaksanakan dalam rangkah
patuh dan taat kepada Allah. Contohnya bersedekah, menyingkirkan hal-hal yang dapat
menghalangi orang di jalan, menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat, dan lain-lain.

Kita harus ikhlas dalam melaksanakan ibadah. Karena jika kita tidak ikhlas maka itu
termasuk (riya’), maksudnya kegiatan yang kita lakukan semata-mata ingin dilihat dan
dipuji orang lain. Riya’ termasuk ke dalam perbuatan syirik kecil (sagir). 
Tanggung jawab manusia secara horisontal yaitu kewajiban sesama manusia, salah
satunya berbuat baik dengan kedua orang tua. Ini menjadi kewajiban kita setiap manusia.
Perintah mengabdi kepada Allah diiringi perintah berbuat baik kepada ibu bapak adalah
suatu peringatan bahwa jasa mereka itu sungguh besar yang tidak dapat dinilai harganya
dengan benda. Berbuat baik kepada kedua orang tua itu mencakup segala aspek, baik
perbuatan ataupun perkataan yang membuat mereka senang. Kita bersikap sopan santun
kepada orang tua juga termasuk berbuat baik. Mematuhi segala perintah dan nasihatnya,
kecuali yang dilarang Allah. Mendoakan kedua orang tua kita agar semua dosanya diampuni
juga termasuk berbuat baik.
Kita juga diperintahkan berbuat baik dengan sanak kerabat, karena mereka yang
paling dekat setelah orang tua, baik adanya hubungan darah maupun tidak. Lalu kita juga
harus berbuat baik kepada anak yatim dan orang miskin. Untuk anak yatim kita harus
meyantuninya, sedangkan untuk orang miskin, kita harus membiayai kehidupan sehari-
harinya. Kekafiran itu sangat dekat dengan kekufuran. Maka dari itu, agar mereka tidak
terjerumus ke lembah kehinaan dan tetap menjadi anggota masyarakat, kita harus
berperikemanusiaan yang mempunyai sifat kasih sayang dan siap membantu mereka.
Demikian halnya tetangga dekat, tetangga jauh, teman, ibnu sabil, dan hamba sahaya. Kita
wajib membantu dan menolong mereka baik dengan bantuan materi ataupun moral.
Sehingga timbul semangat untuk meningkatkan taraf hidupnya dan bersama-sama menjadi
warga masyarakat yang tenteram dan sejahtera.
Contoh Tanggung Jawab di Lingkungan Keluarga :
1. Menjaga nama baik keluarga. 
2. Memelihara kebersihan, menyamanan, keamanan dalam keluarga.
3. Mematuhi aturan yang ditetapkan bersama.
4. Bertingkah laku sesuai norma dan aturan yang berlaku di keluarga.
5. Menjaga keharmonisan keluarga dengan saling menyayangi.
6. Tidak berbohong kepada sesama anggota keluarga.

Contoh Tanggung Jawab di Lingkungan Sekolah :


Contoh tanggung jawab individu di lingkungan sekolah, antara lain:
1. Datang ke sekolah tepat waktu.
2. Mengerjakan semua tugas yang diberikan.
3. Tidak meninggalkan kelas saat pelajaran.
4. Tidak melakukan kecurangan.
5. Melaksanakan jadwal piket. 
6. Memiliki sikap toleransi dan saling menyayangi antarteman.
7. Belajar dengan giat dan tekun. 
8. Menghormati guru dan staf akaedemik lainnya. 
Contoh Tanggung Jawab di Lingkungan Masyarakat :
Sementara itu, contoh tanggung jawab individu di lingkungan masyarakat, antara lain:
1. Melaksanakan jadwal ronda lingkungan setempat.
2. Melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan.
3. Menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya. 
4. Hidup tolong menolong jika ada tetangga yang membutuhkan.
5. Saling menghormati dan menghargai aturan yang ada.
6. Menjauhi perbuatan yang tidak sesuai dengan norma. 
Nah, itulah contoh sikap tanggung jawab di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Semoga kita kita melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan baik dan istiqomah dalam
menjalankannya.

D. Kewajiban Dan Tanggung Jawab Terhadap Keluarga dan Masyarakat :


Merawat orang tua atau birrul walidain merupa amalan yang utama. Hukumnya fardhu ain
dan amalan ini merupakan hak orang tua atas anak-anaknya. Orang tua, apalagi jika sudah
sepuh, merupakan gerbang untuk masuk ke dalam surga.

Hadist Jihad Merawat Kedua Orang Tua :

‫ ٌل ِإلَى‬O‫ ا َء َر ُج‬O‫ض َى هَّللا ُ َع ْنهُ َما يَقُو ُل َج‬


ِ ‫اص َر‬ِ ‫عن َعبْد هَّللا ِ ب َْن َع ْم ِرو ب ِْن ْال َع‬
‫ال لَهُ َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا‬ َ َ‫النَّبِ ِّى صلى هللا عليه وسلم فَا ْستَْأ َذنَهُ فِى ْال ِجهَا ِد فَق‬
‫ال فَفِي ِه َما فَ َجا ِه ْد‬
َ َ‫ال نَ َع ْم ق‬
َ َ‫اك؟ ق‬َ ‫عليه وسلم َأ َح ٌّى َوالِ َد‬

Artinya, “Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra, seorang sahabat mendatangi
Rasulullah saw lalu meminta izin untuk berjihad. Rasulullah saw bertanya, ‘Apakah kedua
orang tuamu masih hidup?’ ‘Masih,’ jawabnya. Rasulullah saw mengatakan, ‘Pada
(perawatan) keduanya, berjihadlah,’”
(HR.Muslim,AbuDawud,At-Tirmidzi,An-Nasa’i,danIbnuMajah).
Membahagiakan Orang Tua
  Membahagiakan orang tua hukumnya adalah wajib, dalam posisi apapun seorang
anak berada, mulai dari masih sekolah atau kuliah, bekerja, sudah dewasa dan sudah
menikah ketika ayah dan ibu sudah tua renta, serta ketika ayah dan ibu sudah meninggal,
tetap wajib membahagiakan dan mendoakan orang tua,

ِ ‫ول هَّللا‬
ِ O‫ ٌل ِإلَى َر ُس‬O‫ ا َء َر ُج‬O‫ال َج‬O َ Oَ‫ا ق‬OO‫ض َى هَّللا ُ َع ْنهُ َم‬
ِ ‫َع ْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن َع ْم ٍرو َر‬
ِ Oَ‫ى يَ ْب ِكي‬
‫ان‬O َ Oَ‫ت َأب‬
َّ ‫و‬O ُ ‫ُك َعلَى ْال ِهجْ َر ِة َوتَ َر ْك‬ َ ‫ت ُأبَايِع‬ ُ ‫ال ِجْئ‬
َ َ‫صلى هللا عليه وسلم فَق‬
‫ال ارْ ِج ْع فََأضْ ِح ْكهُ َما َك َما َأ ْب َك ْيتَهُ َما‬
َ َ‫فَق‬
Artinya,
“Dari sahabat Abdullah bin Amr ra, ia bercerita, seorang sahabat mendatangi
Rasulullah saw dan mengatakan, ‘Aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan
kutinggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis. Rasul menjawab, ‘Pulanglah,
buatlah keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis,’’”
(HR,AbuDawud).
Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Setiap manusia membutuhkan bantuan orang lain dan diperlukan komunikasi dengan
orang lain sehingga terbentuklah masyarakat dan Dalam sebuah masyarakat, setiap anggota
memiliki tanggung jawab ikut serta menjaga kelangsungan hidup warga masyarakat. 
Contoh tanggung jawab terhadap masyarakat, antara lain:

- Berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan masyarakat. 


- Melakukan perbuatan yang sesuai peraturan atau norma yang berlaku. 
- Berani melaporkan kejadian yang merugikan masyarakat. 
- Menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya. 

E. Analisis Hadits tentang Tanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakat(
Mengapa Hadits ini perlu di ajarkan kepada siswa MA/SMA/SMK )
Hadits tentang Tanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakat ini harus di
ajarkan kepada anak didik khususnya siwa MA/SMA/SMK karena hadits ini sangat penting
bagi anak didik untuk di pelajari dan diamalkan untuk diri mereka sendiri karena merupakan
akhlak mahmudah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, supaya mereka dapat bertanggung
jawab terhadap dirinya dari perbuatan yang tercela, juga dengan mempelajari hadits tentang
Tanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakat ini, diharapkan anak didik bisa
membentengi dirinya agar tidak terjerumus kedalam kesengsaraan. Apalagi jika dilihat dari
rata-rata umur mereka yang masih remaja dan sangat rentan akan pergaulan bebas,
diperlukan adanya perhatian khusus yang dapat membimbing mereka melewati masa-masa
tersebut dengan baik, sehingga mereka dapat mengatur untuk bisa bertanggung jawab atas
dirinya terhadap hal-hal yang positif.

Zaman sekarang, dalam keseharian kita, ditengah pegaulan kita, ditengah masyarakat
kita, kita dapat melihat berbagai perilaku yang tidak baik. Baik kita mengamatinya secara
langsung maupun kita dapatkan dari media elektronik. Kita dengar dan kita lihat kebanyakan
untuk zaman sekarang banyak anak remaja yang tidak dapat bertanggung jawab atas apa
yang ia buat sehingga terjerumus ke dalam keterpurukan di dunia, banyak sekali hal-hal
yang terjadi seperti tidak bisa menahan amarah dan banyak terjadi pertengkaran baik itu
sesama teman ataupun yang lainnya, kemudian tawuran antar pelajar, antar kampung, antar
desa, pengeroyokan, perampokan, pencurian yang disertai kekerasan kemudian
penyalahgunaan narkoba, melukai orang tua bahkan membunuh keluarga dan seperti kita
lihat di media sosial banyak sekali pelajar yang melakukan sex bebas sehingga banyak
pelajar-pelajar yang putus sekolah karena hamil di luar nikah dan mengharuskan mereka
untuk menikah muda. Hal itu dapat terjadi karena mereka tidak bisa bertanggung jawab atas
apa yang ia buat terhadap dirinya dan minimnya pengetahuan agama yang mereka miliki,
juga kurangnya perhatian dan edukasi dari lingkungannya, sehingga mereka kehilangan arah
dan terjerumus kedalam perbuatan-perbuatan tersebut.

Mengapa hadits ini sangat penting sekali bagi mereka? Tentu saja hadits ini berperan
penting, karena merupakan salah satu pedoman yang harus mereka tanamkan ke dalam diri
mereka masing-masing, bukan hanya dapat mengetahui tentang kontrol diri saja. Tapi
mereka menjadi tau bagaimana cara-caranya, manfaat, dan hikmah dari Tanggung jawab
terhadap orang tua dan masyarakat sehingga mereka dapat mengaplikasikannya kedalam
kehidupan sehari-hari.
Metode dan media yang tepat untuk mengajarkan hadits tentang Tanggung jawab
terhadap orang tua dan masyarakat
metode yang tepat untuk mengajarkan hadits ini kepada anak didik menurut kami
bisa di lakukan dengan metode drama, ceramah dan metode tanya jawab.
Untuk metode drama ini agar anak bisa lebih mudah memahami nya dan tau seperti
apa Tanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakat itu jika diamalkan dalam kehidupan
sehari hari. Dan biasanya dengan metode drama ini anak didik lebih mudah menangkap
materi yang di ajarkan khusunya materi hadits tentang Tanggung jawab terhadap orang
tua dan masyarakat. Contohnya untuk metode drama misalnya anak didik memerankan
drama yang ada kaitan nya dengan Tanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakat
seperti memerankan kisah tentang tanggung jawab atau teladan kepada orang tua
Dan untuk metode ceramah. Pola interaksi dalam pembelajaran berjalan satu arah
karena dalam metode ini guru memberikan informasi secara aktif dimana guru akan
menerangkan, menjelaskan isi kandungan hadits dan penjelasannya kepada siswa secara
pasif menerima informasi dengan mendengarkan, mencatat apa yang disampaikan oleh
gurunya. Metode ini adalah metode yang paling banyak dilakukan oleh para pendidik
walaupun umurnya paling tua. Dengan metode ini diharapkan anak dapat mengetahui apa itu
Tanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakat, cara mengontrol diri dan hikmah dari
Tanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakat . Jadi dalam metode ceramah ini dengan
cara menjelaskan kepada anak cara aberTanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakt
dalam menghadapi berbagai situasi. Kemudian menjelaskan kepada anak didik unuk ada
rasa percaya diri dalam melakukan kehidupan ini.
Metode ketiga yang digunakan adalah metode tanya jawab, setelah menyampaikan
materinya, guru memberikan pertanyaaan untuk mengecek kesungguhan siswa dalam
mendengarkan materi yang telah disampaikan oleh pendidik dan murid diberikan
kesempatan untuk bertanya jika belum memahami penjelasan gurunya. Dalam metode ini,
pola yang digunakan berjalan dua arah, yakni dengan adanya interaksi antara murid dan
guru sehingga lebih menghidupkan suasana kelas. Setelah metode tanya jawab, metode
yang digunakan adalah latihan atau penugasan, dalam metode ini siswa diberikan tugas atau
latihan mengenai materi yang telah disampaikan agar lebih memahami materi dan
merangsang siswa lebih aktif dan rajin. Pemberian tugas dan latihan tersebut bisa berbentuk
latihan soal dikelas, hafalan hadits, dan PR (pekerjaan rumah).
Kemudian untuk alat dan media pembelajaran yang digunakan dalam mengajarkan hadits ini
menurut kami bisa disesuaikan dengan seiring berkembangnya zaman, yakni dengan
menggunakan Power Point untuk menjelaskan materi dengan visualisasi yang cukup
menarik sehingga murid tidak mudah bosan, kemudian video-video mengenai contoh sikap
Tanggung jawab terhadap orang tua dan masyarakat, yang bisa ditonton anak-anak agar
lebih mudah memahami. Lalu untuk alat pembelajarannya bisa menggunakan Laptop,
proyektor, whiteboard dan lain sebagainya.

KESIMPULAN
Kita dengar dan kita lihat kebanyakan untuk zaman sekarang banyak anak remaja
yang tidak dapat bertanggung jawab atas apa yang ia buat sehingga terjerumus ke dalam
keterpurukan di dunia, banyak sekali hal-hal yang terjadi seperti tidak bisa menahan amarah
dan banyak terjadi pertengkaran baik itu sesama teman ataupun yang lainnya, kemudian
tawuran antar pelajar, antar kampung, antar desa, pengeroyokan, perampokan, pencurian
yang disertai kekerasan kemudian penyalahgunaan narkoba, melukai orang tua bahkan
membunuh keluarga dan seperti kita lihat di media sosial banyak sekali pelajar yang
melakukan sex bebas sehingga banyak pelajar-pelajar yang putus sekolah karena hamil di
luar nikah dan mengharuskan mereka untuk menikah muda.
DAFTAR PUSTAKA

Jailani, M. S. (2014). Teori pendidikan keluarga dan tanggung jawab orang tua dalam
pendidikan .  Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 245-260.

Mas, S. R. (2011). Partisipasi masyarakat dan orang tua dalam penyelengaraan


pendidikan. el-hikmah.
Sholikhati, Y., & Herdiana, I. (2015). Anak berkonflik dengan hukum (ABH), tanggung jawab
orang tua atau masyarakat. In  Seminar Psikologi dan Kemanusiaan  (pp.
464-469).
Sholikhati, Yunisa, and Ike Herdiana. "Anak berkonflik dengan hukum (ABH), tanggung jawab
orang tua atau negara."  Seminar Psikologi dan

Anda mungkin juga menyukai