Konsumen korporasi merupakan konsumen yang menarik
untuk didekati yang didasarkan bahwa konsumen korporasi cenderung memiliki loyalitas yang cukup tinggi selama produk dan jasa yang diberikan oleh seorang wirausaha memenuhi kriteria yang ditetapkan. Jumlah pesanan dari konsumen korporasi biasanya dalam jumlah besar. Sehingga posisi konsumen korporasi juga sangat menarik untuk dipertimbangkan dalam mengembangkan usaha. Perilaku korporasi tidaklah sama dengan perilaku konsumen individual. Perlu proses yang lebih panjang dalam mendekati konsumen perusahaan. Proses tersebut dapat berupa penawaran langsung atau tender (pelelangan) yang dimulai dari mempelajari konsumen, presentasi , negosiasi sampai kepada persetujuan. Penjualan kepada konsumen korporasi, memerlukan rencana dengan langkah awal bisa berupa presentasi atau sekadar surat penawaran. Strategi penjualan harus didasarkan pada analisa menyeluruh atas kondisi konsumen, produk, pasar, dan persaingan. Proses penjualan harus melalui sejumlah tahap sebelum kesepakatan dicapai. Siapkan perencanaan strategi penjualan dan negosiasi serta presentasi. Pastikan bahwa semua informasi yang relevan dimiliki untuk memungkinkan menjawab semua pertanyaan konsumen. STRATEGI PENJUALAN
Pelajari sasaran konsumen dengan
penelitian literatur dan bertanya
Rencanakan presentasi yang menarik
dengan memperhatikan sasaran
Buat presentasi; berikan
informasi sebanyak mungkin
Negosiasi kondisi yang memenuhi
sasaran kita maupun konsumen
Adakah persetujuan; rangkuman butir-butir
penting dan tekankan pada manfaatnya Mempelajari Konsumen Korporasi Strategi penjualan kepada konsumen korporasi bergantung pada keahlian bernegosiasi dan meyakinkan calon pembeli, yang hanya dapat diterapkan dengan baik bila didukung oleh pemahaman dan keyakinan akan produk atau jasa yang ditawarkan. Konsumen perlu diberi tahu apa yang perlu mereka ketahui. Memiliki pengetahuan terhadap produk sendiri saja tidaklah cukup, harus pula ditambahkan pengetahuan produk serupa agar ada pembanding. Kondisi ini menuntut wirausaha menampilkan kepercayaan diri melalui berbagai upaya dengan mempelajari literatur tentang pasar, pengetahuan teknis, operasi, dan produksi kepada anggota tim dalam menjual produk dan jasa kepada konsumen korporasi. KORESPONDENSI SURAT
Janjikan kelebihan produk yang paling utama
Perluas kelebihannya, segera setelah pembukaan
Dukungan rincian produk atau jasa dengan bukti penjualan
Sampaikanlah bahwa mereka akan mendapat rincian segera mungkin
Nyatakan apa ruginya bila tidak memanfaatkan tawaran
Ulangi keuntungan utamanya pada bagian penutup penawaran
Dorong tindakan-buat pembaca tahu bahwa mereka perlu cepat bertindak
Menghubungi Konsumen Korporasi
Untuk melakukan penjualan kepada konsumen korporasi, maka
perlu dilakukan kontak atau menghubungi konsumen korporasi. Menghubungi konsumen korporasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu komunikasi lewat surat, menggunakan telepon dan memanfaatkan pertemuan dengan konsumen. Komunikasi Lewat Surat. Cara ini dikenal sebagai Direct mail untuk perkenalan dan pendahuluan. Jika korespondensi berhasil maka akan ada pertemuan dengan konsumen, dan setelah pertemuan segera menulis surat untuk mengkonfirmasikan apa yang telah dibicarakan. Jika penjualan gagal atau tidak terjadi proses transaksi, harus tetap menulis surat yang menyatakan terima kasih dan harapan agar konsumen tetap mengingat untuk kesempatan lain. Untuk melancarkan komunikasi lewat surat, wirausaha harus mampu menulis dan selalu meningkatkan mutu tulisannya. Karena korespondensi atau surat adalah cara yang efektif, maka yang paling penting adalah memiliki daftar konsumen potensial yang terkini. Menggunakan Telepon Diperlukan teknik bertelepon yang terlatih sebagai wirausaha
untuk menghubungi perusahaan untuk membuat janji bertemu
dan menawarkan produk. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: Merencanakan Pertemuan Dengan Konsumen. Setiap kontak dengan konsumen harus direncanakan dengan matang. Tentukan sasaran dengan jelas: apakah untuk menjual atau mengumpulkan data kebutuhan konsumen? Pastikan data dan angka mengenai produk kita dan pesaing.
Perkirakan waktu untuk mencakup semua pokok pembicaraan
dan siapkan data yang relevan - brosur, misalnya - untuk diberikan kepada konsumen. Mendengarkan konsumen. Biarkan konsumen mengatakan apa yang mereka butuhkan dan ajukan pertanyaan sebelum mengatakan apa yang kita tawarkan. Presentasi Menyampaikan pesan dalam presentasi secara tatap muka atau di hadapan orang banyak merupakan ujung tombak penjualan. Berhasil atau tidaknya penjualan sering ditentukan oleh baik tidaknya presentasi. Dalam ilmu salesmanship dikenal tiga jenis teknik persiapan presentasi penjualan, yaitu : Persiapan Presentasi Standar
Banyak perusahaan menyiapkan teks standar presentasi oleh tim
yang telah menguasai hal-hal yang bersangkutan dengan produk mereka, produk perusahaan saingan, konsumen sasaran, syarat pembelian dan teknik presentasi penjualan yang dibekali brosur perusahaan dan leaflet produk. Persiapan Presentasi Terencana Dalam teknik presentasi penjualan ini Wirausaha menyusun sendiri rencana presentasi mereka disesuaikan dengan latar belakang, sikap dan kebiasaan calon pembeli. Dalam presentasi penjualan terencana bukan isi presentasi yang berlainan untuk tiap orang prospek, melainkan urutan atau cara penyampaian isi tersebut. Berbeda dari presentasi penjualan standar, dengan persiapan yang terencana umumnya dapat melakukan presentasi penjualan secara lebih luwes. Dengan demikian diharapkan gairah calon pembeli untuk mendengarkan tetap hidup hingga akhir presentasi. Persiapan Presentasi Terprogram Teknik persiapan presentasi penjualan terprogram biasanya merupakan pesanan khusus, dengan spesifikasi khusus produk sesuai dengan kebutuhan calon pembeli. Dengan data dan informasi yang diberikan calon pembeli masing-masing pemasok mempersiapkan blue print, design, spesifikasi dan taksasi harga. Dokumen tender tersebut dipresentasikan di depan tim teknis perusahaan pemesan. Biasanya tim teknis tadi terdiri dari orang-orang yang mempunyai pengetahuan teknis dan keuangan produk yang ditawarkan. Negosiasi Setelah konsumen setuju melakukan transaksi, syarat dan ketentuan masih harus dirundingkan. Bersiaplah menghadapi perbedaan dan usahakan mencapai kepuasan bersama. Menyiapkan Perundingan
Mengantisipasi apa yang mungkin dikatakan atau ditanyakan
pembeli akan menguntunugkan kita dalam perundingan. Jika tak siap, satu pertanyaan bisa menghancurkan seluruh strategi. Banyak kontrak penjualan hilang akibat kurang persiapan. Siapkan kemampuan terbaik dengan berlatih bersama rekan yang berperan sebagai konsumen. Pusatkan pada pertanyaan yang mungkin timbul, cara menjawab terbaik, dan bagaimana bersikap untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. Memenuhi Kebutuhan Kedua Belah Pihak Tujuan kita adalah menjual dengan ketentuan yang memenuhi kebutuhan usaha kita. Memenuhi kebutuhan pembeli harus selalu disertakan. Oleh karena itu, hadapi perundingan dengan gambaran jelas mengenai apa yang terbaik, sedang, dan terburuk yang dapat kita terima juga perlu gambaran jelas, apa yang diharapkan konsumen. Menekankan Manfaat Pembeli tidak segan menekan kita sampai tidak untung. Namun, akan lebih baik menekankan keuntungan dalam hal waktu, efisiensi dan kelebihan daya saing bagi konsumen. Harga absolut tidak begitu penting (asal masih dalam batas kemampuan konsumen) dibandingkan nilainya atas uang yang dibayar. Menghadapi Pesaing Dalam setiap negosiasi, biasanya ada pihak ketiga: pesaing kita. Penawaran mereka membatasi kesepakatan yang bisa kita capai. Konsumen akan membayar lebih besar (atau menerima syarat yang kurang menguntungkan) hanya jika kita bisa memberikan argumen yang meyakinkan tentang kelebihan kita. Pelajari tentang kompetitor dan tangani. Menentukan Harga Menjual dengan baik berarti tidak menurunkan harga karena dua alasan: a) harga sering bukan tujuan utama konsumen; b) harga adalah kunci keuntungan. Menurunkan harga sebagai taktik utama bisa mengancam keuntungan perusahaan tanpa meningkatkan penjualan. Akan lebih baik jika harga kita naikkan, misalnya, menaikan harga dengan memberi tambahan yang menarik. Perhitungan menunjuk kan bahwa lebih sulit mendapatkan keuntungan dengan menekan harga dibandingkan dengan menaikkan harga. Oleh karena itu, kurangi harga sesulit mungkin dan sekecil mungkin. Memanfaatkan Otoritas Tertinggi Jika terjadi kebuntuan karena harga, coba mengalah agar pembeli merasa menang. Pergi pada atasan, atau minta staf menghadap kita. Langkah akhir ini untuk memberi kesan fleksibel, dan sebagai alasan saat bertahan. Ada penjual yang biasa menghadapi klien dengan mengatas namakan atasannya, yang sebenarnya sudah bertahun-tahun tidak menangani persoalan perusahaan. Namun, jangan buat pengecualian bila penjualan jadi tidak menguntungkan. Mencapai Persetujuan dan Kesepakatan Untuk menggolkan penjualan, wirausaha perlu menggiring konsumen sampai merasa mantap menerima tawaran. Beri informasi sebanyak mungkin, atasi setiap kritik, dan minta keputusan - tapi jangan mendesak Menimbang Penutupan
Dalam menutup kita perlu bertindak yang secara langsung atau
tidak, mendorong pembeli untuk melakukan transaksi, jangan bertindak menurut pola tetap - kita menghadapi individu dan harus mempertimbangkan hal ini dalam merencanakan penutup. Ada konsumen yang suka pendekatan langsung; ada yang lebih suka punya pilihan, atau sedikit desakan. Mendapat Masukan Kritik konsumen bisa mematahkan semangat, tapi orang yang banyak mengkritik kemungkinan akan membeli tiga kali lebih besar daripada yang tidak mengkritik sama sekali. Orang yang tidak mengkritik kurang memberikan umpan balik sehingga penjualan l lebih sulit. Sebaliknya, pengkritik memberi reaksi, berbicara dan membantu penjual menentukan langkah. Jangan remehkan kritik konsumen, anggap sebagai masalah serius untuk dibahas menjelang tahap akhir negosiasi. Mengarahkan Konsumen Tunggu sampai yakin kalau kita telah mendapat dan memberikan informasi yang cukup untuk menuju penutupan yang baik dan membawa keputusan untuk membeli. Lalu rangkum semua pokok pembicaraan dan tekankan betapa sesuai sasaran konsumen dengan produk atau jasa kita. Tanyakan apakah semua masalah telah terpenuhi, untuk membantu menjernihkan situasi dan memberikan kita kesempatan terakhir untuk memupus kritik yang masih ada. Menutup Penjualan Kita perlu bertindak cepat dan tidak melewatkan momentum membeli. Bila tiba waktunya untuk menandatangani kontrak, konsumen akan melihat bahwa keuntungan/manfaat yang kita tawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka dan keputusan membeli hanyalah suatu formalitas. Sediakan pena dan blanko pemesanan di atas meja, jangan keluarkan pada akhir negosiasi yang memberi kesan kalau kita mendesak konsumen untuk membeli.