Anda di halaman 1dari 5

Putu Sindy Reiska Jayanti

Astrocalyx15

Abnormal Pregnancy
1. Introduction:
 Epidemiologi terjadi mayoritas di negara berkembang
 Kejadian kehamilan abnormal akan meningkatkan angka kematian ibu hamil
dan melahirkan (maternal death)
 Angka maternal death di dunia mencapai 515.000 hingga 536.000 tiap
tahunnya
 Faktor yang menyebabkan antara lain kurangnya keinginam politik, rendahnya
sumberdaya manusia dan finansial, keterbatasan gerografik
2. Kehamilan abnormal meliputi:
 Hipertensi dalam Kehamilan
 Pre Term Labor
 Ante Partum Bleeding
 Post Partum Bleeding
 Post Term Labor
 Twin Pregnancy
3. Hipertensi Dalam Kehamilan
 Ada 4 kelompok hipertensi dalam kehamilan, antara lain:
a. Hipertensi Gestasional
Merupakan tekanan darah >= 140/90 mmhg yang didapatkan melalui 2x
pengukuran dengan selang waktu 6 jam
Hipertensi muncul setelah usia gestasional 20 minggu
Tanpa tanda Pre Eklampsia dan history hipertensi
Proteinuria (-)
b. Pre Eklampsia dan Eklampsia
Tekanan darah >= 140/90 mmhg
Hipertensi muncul setelah usia gestasional 20 minggu
Proteinuria (+) minimal 300mg dalam 24 jam atau urine dipstick +1 (30
mg/dl)
Eklampsia = isi kejang (bukan merupakan epilepsi, cedera kepala, atau
psikotik)
c. Superimposed Pre Eklampsia
Ada 2 cara definisi:
1. proteinuria (+) setelah usia gestasional 20 minggu dan ada hipertensi
kronis
2. Sebelum usia gestasional 20 minggu mengalami hipertensi, proteinuria,
low platelet (<100.000), elevasi enzim hepar (AST ALT >= 70)
d. Hipertensi Kronis
Hipertensi yang ditemukan sebelum usia gestasional 20 minggu atau
bahkan sebelum hamil, tanpa proteinuria.
 Severity
Tanda pemberat meliputi:
a. Tekanan darah mencapai >=160/110 mmhg
Putu Sindy Reiska Jayanti
Astrocalyx15

b. Proteinuria >= +3 (dalam 24 jam lebih dari 5 gram)


c. Peningkatan enzim liver (AST/ALT >= 70)
d. Low Platelet <100.000 atau mengalami anemia hemolitik micro angiopati
e. Nyeri kepala hingga gangguan visual
f. Pain di abdominal (Right Upper Quadran)
g. Pulmo Edema dan Sianosis
h. Oligouria <500cc per hari
Sindrom HELLP:
a. Hemolisis = LDH>= 600 atau Bilirubin >= 1,2
b. Elevation Liver Enzim = AST atau ALT >=70
c. Low Platelet <100.000
Berdasarkan keberatannya:
a. Severe
Platelet =<50.000, LDH >600, AST/ALT>= 70
b. Moderat
Platelet >50.000 atau =< 100.000, LDH >600, AST/ALT>= 70
c. Mild
Platelet >100.000, LDH >600, AST/ALT>= 40
 Management
a. Sesuai usia gestasi
Diusahakan se aterm mungkin (37 minggu) kalau pre term berikan
steroid untuk maturasi paru
b. Stabilisasi
c. Anti Kejang
MgSO4 terbukti menurunkan kemungkinan eklampsia dan placenta
abrupsi
d. Anti Hipertensi
Nifedipine atau metildopa
e. Kenali dan tatalaksana komplikasi
f. Tahu kapan dilahirkan (37 minggu) dan cara labornya
 Komplikasi
a. Pada Ibu
Menjadi hipertensi kronis  superimposed  Hipertensi Gestasional 
PE/E
Harus melahirkan dengan Cesarean
Pulmo edema
ARF (Acute Renal Failure)
Hipertensi encepalopati
Cerebral Hemoragik
b. Pada Fetus
Pre Term Birth
Perinatal Death
Putu Sindy Reiska Jayanti
Astrocalyx15

Growth Restriction (Oligohidraamnion dan placenta abrupsi)


4. Pre Term Labor
 Merupakan kelahiran antara 20 minggu hingga kurang dari usia aterm (<37
minggu), tanpa memperhatikan berat badan lahir bayi
 Kategori lain yaitu tentang berat badan lahir bayi
a. Low Birth Weight (<2500 gram)
b. Very Low Birth Weight (<1500 gram)
c. Extremely Very Low Birth Weight (<1000 gram)
 Faktor Resiko
a. History Obgyn Ibu (pernah PTB, kembar, vaginal bleeding)
b. Gaya hidup ibu (merokok, alcohol, narkoba, STD)
c. Berbadan Ibu sebelum hamil (<50 kg atau IMT rendah)
d. Usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun)
e. Ras (africo – American)
f. Medical (DM dan Hipertensi)
g. Stress Ibu
h. Kemiskinan sehingga jarang ante natal care
 Management
a. Bed rest total
b. Tokolitik (anti mules)
c. Lung maturasi (steroid dexamethasone 12 mg per hari selama 2 hari)
d. Evaluasi kausa lalu management
e. Evaluasi outcome
f. Konsul perinatology atau rujuk langsung
5. Ante Partum Bleeding
Ada 2 jenis yang klasik meliputi:
a. Placenta Solusio atau placenta abrupsi
Terlepasanya setengah atau seluruh plasenta yang premature (sebelum waktu
normalnya) padahal placenta sudah terimplantasi di lokasi yang normal
(fundus atau corpus)

Lihat placentanya nempel ditempat


yang benar

b. Placenta Previa
Adanya jaringan placenta yang menutupi setengah atau seluruh osteum serviks
Putu Sindy Reiska Jayanti
Astrocalyx15

Lihat bagian osteum serviks ditutupi


oleh placenta seluruhnya

6. Post Partum Bleeding


 Terbanyak membuat mortalitas dan morbiditas ibu
 Didefinisikan sebagai perdarahan lebih dari 500 ml pada persalinan per
vaginam atau lebih dari 1000 ml pada persalinan cesarean
 Penyebabnya ada 2, antara lain:
a. Primer (<24 jam)
i. Tonus (atonia uteri)
Overdistensi (Kembar, multipara, makrosomia, oligohidraamnion)
Relaksan (nifedipine, mg, NO, Indometacine, Beta mimetic)
Obat anestesi halogenasi
Percepatan labor dengan oksitosin
Corioamnionitis
Fibroid uteri atau myoma
ii. Tissue
Fibroid Placenta atau sisa placenta mengganggu kontraksi
Placenta accreata atau lobata
Obstruktif Labor atau labor yang lama
Bedah myomectomy atau Cesarean clasik lower segment
iii. Trauma
Trauma episiotomy atau vulvo vagina
iv. Trombosit
DIC, HELLP, Von Willebrand, atau penggunaan antikoagulan pada
pasien penggantian katup jantung
b. Sekunder (>24 jam)
Infeksi uterus atau sisa placenta maupun involusi abnormal plasenta
7. Post Term Labor
 Melahirkan pada usia gestasional lebih dari 42 minggu (294 day)
 Komplikasi pada anak:
a. Aspirasi mekoneum
b. Infeksi intra uterine
c. Makrosomia
d. Oligohidraamnion
e. Apgar syndrome
f. Low PH arteri umbilicus
g. Dismaturitas
Putu Sindy Reiska Jayanti
Astrocalyx15

h. Perinatal Death
 Komplikasi pada ibu:
a. Injury perineal
b. Distosia bahu
c. Cesarean mode kelahirannya
 Management
Berikan induksi oksitosin saat usia gestasional 41 minggu dipercaya dapat
menurunkan kemungkinan ibu harus melahirkan cesarean atau menurunkan
perinatal death yang akhirnya menurunkan kematian fetus
8. Twin Pregnancy
 Definisi adalah kehamilan dengan lebih dari 1 fetus
 2 tipe antara lain:
Monozigot = dari 1 sel ovum yang terfertilisasi membelah menjadi 2 (kembar
identic)
Dizigot = dari 2 sel ovum dan 2 sel sperma (kembar tidak identic)
 Tipe dari Monozigotik

 Komplikasi pada ibu


a. Hemorrhoids
b. Kelelahan dan cemas
c. Hyperemesis gravidarum
d. Maternal anemia
e. Thrombocytopenia
f. Preeclampsia
g. Abruption placenta
h. Gestational diabetes
 Komplikasi pada fetus
a. Fetal growth restriction
b. Discordant growth (perbedaan diantara fetus yang signifikan)
c. Single fetal demise in multiple gestations
d. Immaturity
e. Intrapartum complications
f. Perinatal neurologic damage
g. Perinatal mortal

Anda mungkin juga menyukai