Anda di halaman 1dari 9

ACX

RESUME LECTURE 5 & 6


MALARIA DAN FILARIASIS
By : Satrya Indrawangsa

1. Malaria disebabkan oleh protozoa / hewan bersel 1 (obligate intracellular parasites), seperti
plasmodium, amoeba, flagellata.
2. 5 spesies penyebab malaria :
 Plasmodium falciparum : penyebab kematian paling banyak
 Plasmodium vivax : paling banyak menginfeksi
 Plasmodium ovale
 Plasmodium malariae Antara malariae dan knolesi memiliki struktur morfologi yang mirip
 Plasmodium knowlesi secara mikroskopis sehingga harus dibedakan dengan metode PCR
Plasmodium knolesi ditemukan di Serawak Malaysia
dan Kalimantan Utara
Pada awalnya ditemukan pada kera ekor panjang dan
ternyata dapat menginfeksi manusia

3. Siklus Hidup
1. Nyamuk Anopheles yang mengandung sporozoit
menggigit manusia
2. Sporozoit masuk ke eritrosit, ikut siklus Exo-
erythrocytic cycle
3. Dalam waktu 1 jam, sporozoit masuk ke sel hati,
menginfeksi dan berkembang menjadi schizont
(human liver stages)
4. Schizont pecah / ruptured mengeluarkan merozoit
(human blood stages)
5. Merozoit masuk ke eritrosit membentuk immature
(early) trophozoite / ring form
6. Ring form berkembang menjadi mature tropozoit/
growing tropozoite kemudian menjadi schizont ,
schizont lalu ruptured dan kembali mengikuti
siklus eritrosit (dapat sembuh bila diobati)
7. Selain mengikuti siklus eritrosit, ada juga tropozoit
muda yang berkembang menjadi gametosit
membentuk makro dan mikrogametosit.
8. Nyamuk Anophles kembali menggigit manusia
yang dlm tubuhnya terdapat makro dan
mikrogametosit, kemudian makro dan
mikrogametosit kawin menjadi ookinet dalam
tubuh nyamuk yang menggigit manusia tadi
9. Ookinet berkembang menjadi oocyst
10. Oocyst memasuki mosquito stages dimana
Beberapa jenis plasmodium tidak selalu mengikuti siklus no 5 oocyst akan ruptured dan melepaskan
tadi, melainkan akan diam/dormant di sel hati disebut sporozoites dalam kelenjar liur nyamuk
hypnozoites. Hal inilah yang menyebabkan malaria bisa kumat 11. Kembali ke no.1
lagi setelah beberapa waktu
ACX

4. Nyamuk dalam malaria berperan sebagai host definitif (karena dalam tubuh nyamuk terjadi
perkembangan secara seksual)
5. Nyamuk Anopheles sebagai vektornya
6. Untuk menegakkan diagnosis dapat dilakukan : anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan lab
7. Laboratory diagnosis untuk malaria Blood smear
a. Diagnosis mikroskopis Fluorescent Microscopy
Quantitative Buffy Coat (QBC)
b. Deteksi Antigen Immunochromatographic Dipstick : RDT
c. Serologi IFA
d. Diagnosis molekuler ELISA
PCR
Real Time PCR
8. Diagnosis laboratorium malaria yang harus bisa kita lakukan sebagai syarat kita
menjadidokter adalah diagnosis mikroskopis dan RDT.
9. Diagnosis mikroskopis
a. Blood smear dari darah tepi
b. Pengecatan Giemsa
Tetes tebal ± diameter 1 cm dan tetes tipis/ preparat hapusan
(Thick and Thin Blood smear)
10. Plasmodium dalam RBC

Ketika merozoit masuk ke eritrosit maka membentuk cincin/ring.


Bentuk berupa amoeboid (tidak beraturan/posisi inti tidak teratur)
hasil metabolisme hemoglobin berupa titik-titik (dot) dalam RBC dan
setiap dot punya nama masing-masing (maurer’s dot, dll)
Inti akan membelah dari 2 menjadi 4 dan seterusnya
setiap spesies plasmodium memiliki jumlah inti yang berbeda.
P malariae = paling sedikit intinya 8-12, dibandingkan spesies lain
P vivax = paling banyak intinya.
Melalui pemeriksaan darah tepi kita dapat menemukan ring, growing,
schizont muda sampai schizont matur.

11. Malaria Blood Smear / hapusan darah


a. Merupakan gold standard untuk diagnosis malaria
b. Sampel darah diambil dari vena atau tusukan pada ujung jari (darah tepi)
(SKDI darah tepi)
c. Object glass yang baru dan bersih
Untuk setiap pasien, harus dilakukan tetes tebal dan tetes tipis/hapus. (bisa dalam satu slide
atau dua slide)
ACX
Tebal

Preparat hapus
Dengan 1 objek glass

Kiri tebal, kanan hapus


1. Ujung jari ditusuk
2. Tekan ujung jari untuk keluarkan
darah
3. Tempel
4. Sudut objek glass di putar”
5. Keluarkan darah lagi
6. Diputar” dengan diameter kurang
lebih 1 cm (tebal)
7. Liat gambar, dari no.4 dst untuk
preparat hapus (udah pernah kan
waktu PK)

12  Dalam tetes tebal, eritrosit akan hancur karena tidak difiksasi sehingga
akan terlihat hanya parasitnya saja
 Bagusnya tetes tebal akan lebih mudah melihat positif atau negatif
karena jumlah darahnya banyak, tebal dan berlapislapis sehingga yang
terlihat hanya parasit dan leukositnya
 Namun kelemahannya akan sulit membedakan spesies dari parasit
kecuali oleh orang yang berpengalaman
 Untuk Tetes tebal kita menegakkan diagnosis dengan cara
Tetes tebal membandingkan sel limfosit

Membandingkan sel limfosit


13
ACX

Ini yang
ditemukan dalam
preparat hapus

1. Satu tetes darah pada objek glass


2. Sentuh dengan 1 tepi objek glass lain
3. Didiamkan saat kontak hingga melebar
4. Didorong dengan sudut 45 derajat secara “cepat dan halus”
5. Preparat yang bagus berbentuk seperti lidah api

Nanti kita akan selalu membandingkan eritrosit yang terinfeksi plasmodium dan yang tidak, mana
yang membesar dan tidak (kata dokter dalam prakter gak perlu membedakan jenis dottnya, cukup
dari membesarnya eritrosit atau tidak)
Dalam preparat hapus kita dapat menemukan :

ciparum
P.Falciparum yang khas adalah bentuk ring, ring bisa
banyak atau banyak sekali kalau ( malaria berat benign) bisa
metosit)
banyak , bisa double dott (2 inti), bisa double infection ( 1
eritrosit bisa ada 2 sampai 3 ring) , ada juga yang accole(ring
tidak masuk ke eritrosit tetapi menempel pada permukaan)
Pada stadium tropozoit dan schizont, falciparum tidak ada di
darah tepi namun ada di daerah organ dalam
Pada fase gametosit baru dia ke darah tepi
Yang spesifik bentuk gametosit seperti bulan sabit atau pisang
Eritrosit tidak membesar

P. Vivax ring tidak terlalu bisa dibedakan, pada


stadium perkembangan eritrosit yang terinfeksi
akan membesar (lebih besar dibandingkan eritrosit
lainnya)
P.Malarie eritrosit tidak membesar, yang khas
adalah bentuk tropozoit adalah band form (bentuk
pita melintang) , fase schizont seperti bunga
mawar (roset inti” di luar dan butir” kromatin di
dalam)
P.Ovale mirip vivax eritrosit membesar tetapi
bentuk eritrosit yang terinfeksi membesar dan
ovale disertai fimbrae

P.Vivax
ACX

No P. Falciparum P.Vivax P.Malariae P.Ovale


1. Ukuran tetap membesar tetap membesar
Eritrosit
2. khas Ring : banyak, double Ring : Fase tropozoit : Band form Besar, irregular
dott, double infection, Besar, irregular (pita melintang)
accole
3. khas Gametosit : khas seperti Gametosit : Eritrosit Fase schizont : bentuk mawar Bulat oval membesar
bulan sabit atau pisang membesar (roset) disertai fimbrae
4. Sitoplas Maurer’s dot Schuffner’s dot - Schuffner’s dot
ma
ACX

5. Gambar
P.Falciparum
ring form

p.malariae tropozoit
Malaria RDT atau (band
Dipstick
form)RDT mendeteksi antigen atau
protein spesifik yang dihasilkan oleh parasit malaria.
Principle-lateral flow atau metode stik
immunochromatographic.
Kemunculan signifikan antigen yang ditandai dengan
P. Falciparum gametosit perubahan warna pada penyerapan strip nitroselulosa.
(bentuk bulan RDTs sensitif pada antibodi malaria yang digunakan untuk
sabit/pisang) pemeriksaan (screening) darah donor.
ACX

Menggunakan darah dan buffer

RDT untuk Falciparum

DIAGNOSIS FILARIASIS

1. Ada 3 spesies penginfeksi di Indonesia :


Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori

2. Diagnosis berdasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


laboratourim
3.
ACX

Hampir semua nyamuk, dapat menjadi vektor filariasis,


4. Siklus Hidup bahkan anopheles, aedes aegypti juga dapat menularkan
filariasis, namun biasanya nyamuk culex (biasanya keluar
malam hari dan hidup di saluran air,got) adalah penular
penyakit filariasis
1. Nyamuk yang dalam mulutnya/probosisnya sudah ada
larva stadium 3 menggigit org sehat, larva bergerak
secara aktif menuju habitatnya di kelenjar/saluran limfe
bisa di lipatan paha, payudara, ketiak atau kandung
kecing.
2. Larva berkembang dewasa dan menghasilkan
Mikrofilaria.
3. Mikrofilaria akan bergerak secara aktif ke darah
tepi/perifer pada waktu tertentu (diagnostic stage)
umumnya malam hari, jika di indonesia disebut
periodisitas nocturnal. Maka kebanyakan vektornya
adalah nyamuk yang menggigit di malam hari.
4. Nyamuk kembali menggigit manusia yang terinfeksi,
maka microfilaria akan ikut masuk ke tubuh nyamuk
bermigrasi ke thoracic muscles nyamuk, disana kemudian
berkembang dari larva 1 sampai larva 3
Bentuk infected dari filariasisspesies
Untuk menentukan Wuchereria
adalah larva stadium 3 bancrofti Brugia malayi Brugiadan
5. Larva 3 bermigrasi ke kepala timori
probosis nyamuk
dari penginfeksi filariasis
Krn mikrofilaria bergerak aktif di malam hari maka di
6. kembali ke no.1
IndonesiaCephalic
nyamukspace
aedes yang aktif di pagi Pendek
hari jarang Panjang Panjang
1:1 Diagnosis
2:1 dari penyakit filariasis
3:1 : menemukan
menularkan filariasis
Somatic nuclei Teratur dan tidak microfilaria
Tidak teraturpada
dan tetes tebal.
Tidak teratur dan
overlapping overlapping overlapping
Caudal/terminal nuclei Tidak ada Ada tambahan Ada tambahan
(biasanya 2 inti (biasanya 2 inti
tambahan) tambahan)

W.Bancrofti B. Malayi
ACX

W.Bancrofti Brugia

W.Bancrofti
Brugia

RDT Untuk Filariasis

Anda mungkin juga menyukai