1. Malaria disebabkan oleh protozoa / hewan bersel 1 (obligate intracellular parasites), seperti
plasmodium, amoeba, flagellata.
2. 5 spesies penyebab malaria :
Plasmodium falciparum : penyebab kematian paling banyak
Plasmodium vivax : paling banyak menginfeksi
Plasmodium ovale
Plasmodium malariae Antara malariae dan knolesi memiliki struktur morfologi yang mirip
Plasmodium knowlesi secara mikroskopis sehingga harus dibedakan dengan metode PCR
Plasmodium knolesi ditemukan di Serawak Malaysia
dan Kalimantan Utara
Pada awalnya ditemukan pada kera ekor panjang dan
ternyata dapat menginfeksi manusia
3. Siklus Hidup
1. Nyamuk Anopheles yang mengandung sporozoit
menggigit manusia
2. Sporozoit masuk ke eritrosit, ikut siklus Exo-
erythrocytic cycle
3. Dalam waktu 1 jam, sporozoit masuk ke sel hati,
menginfeksi dan berkembang menjadi schizont
(human liver stages)
4. Schizont pecah / ruptured mengeluarkan merozoit
(human blood stages)
5. Merozoit masuk ke eritrosit membentuk immature
(early) trophozoite / ring form
6. Ring form berkembang menjadi mature tropozoit/
growing tropozoite kemudian menjadi schizont ,
schizont lalu ruptured dan kembali mengikuti
siklus eritrosit (dapat sembuh bila diobati)
7. Selain mengikuti siklus eritrosit, ada juga tropozoit
muda yang berkembang menjadi gametosit
membentuk makro dan mikrogametosit.
8. Nyamuk Anophles kembali menggigit manusia
yang dlm tubuhnya terdapat makro dan
mikrogametosit, kemudian makro dan
mikrogametosit kawin menjadi ookinet dalam
tubuh nyamuk yang menggigit manusia tadi
9. Ookinet berkembang menjadi oocyst
10. Oocyst memasuki mosquito stages dimana
Beberapa jenis plasmodium tidak selalu mengikuti siklus no 5 oocyst akan ruptured dan melepaskan
tadi, melainkan akan diam/dormant di sel hati disebut sporozoites dalam kelenjar liur nyamuk
hypnozoites. Hal inilah yang menyebabkan malaria bisa kumat 11. Kembali ke no.1
lagi setelah beberapa waktu
ACX
4. Nyamuk dalam malaria berperan sebagai host definitif (karena dalam tubuh nyamuk terjadi
perkembangan secara seksual)
5. Nyamuk Anopheles sebagai vektornya
6. Untuk menegakkan diagnosis dapat dilakukan : anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan lab
7. Laboratory diagnosis untuk malaria Blood smear
a. Diagnosis mikroskopis Fluorescent Microscopy
Quantitative Buffy Coat (QBC)
b. Deteksi Antigen Immunochromatographic Dipstick : RDT
c. Serologi IFA
d. Diagnosis molekuler ELISA
PCR
Real Time PCR
8. Diagnosis laboratorium malaria yang harus bisa kita lakukan sebagai syarat kita
menjadidokter adalah diagnosis mikroskopis dan RDT.
9. Diagnosis mikroskopis
a. Blood smear dari darah tepi
b. Pengecatan Giemsa
Tetes tebal ± diameter 1 cm dan tetes tipis/ preparat hapusan
(Thick and Thin Blood smear)
10. Plasmodium dalam RBC
Preparat hapus
Dengan 1 objek glass
12 Dalam tetes tebal, eritrosit akan hancur karena tidak difiksasi sehingga
akan terlihat hanya parasitnya saja
Bagusnya tetes tebal akan lebih mudah melihat positif atau negatif
karena jumlah darahnya banyak, tebal dan berlapislapis sehingga yang
terlihat hanya parasit dan leukositnya
Namun kelemahannya akan sulit membedakan spesies dari parasit
kecuali oleh orang yang berpengalaman
Untuk Tetes tebal kita menegakkan diagnosis dengan cara
Tetes tebal membandingkan sel limfosit
Ini yang
ditemukan dalam
preparat hapus
Nanti kita akan selalu membandingkan eritrosit yang terinfeksi plasmodium dan yang tidak, mana
yang membesar dan tidak (kata dokter dalam prakter gak perlu membedakan jenis dottnya, cukup
dari membesarnya eritrosit atau tidak)
Dalam preparat hapus kita dapat menemukan :
ciparum
P.Falciparum yang khas adalah bentuk ring, ring bisa
banyak atau banyak sekali kalau ( malaria berat benign) bisa
metosit)
banyak , bisa double dott (2 inti), bisa double infection ( 1
eritrosit bisa ada 2 sampai 3 ring) , ada juga yang accole(ring
tidak masuk ke eritrosit tetapi menempel pada permukaan)
Pada stadium tropozoit dan schizont, falciparum tidak ada di
darah tepi namun ada di daerah organ dalam
Pada fase gametosit baru dia ke darah tepi
Yang spesifik bentuk gametosit seperti bulan sabit atau pisang
Eritrosit tidak membesar
P.Vivax
ACX
5. Gambar
P.Falciparum
ring form
p.malariae tropozoit
Malaria RDT atau (band
Dipstick
form)RDT mendeteksi antigen atau
protein spesifik yang dihasilkan oleh parasit malaria.
Principle-lateral flow atau metode stik
immunochromatographic.
Kemunculan signifikan antigen yang ditandai dengan
P. Falciparum gametosit perubahan warna pada penyerapan strip nitroselulosa.
(bentuk bulan RDTs sensitif pada antibodi malaria yang digunakan untuk
sabit/pisang) pemeriksaan (screening) darah donor.
ACX
DIAGNOSIS FILARIASIS
W.Bancrofti B. Malayi
ACX
W.Bancrofti Brugia
W.Bancrofti
Brugia