Anda di halaman 1dari 11

Devi Anjaswari KUA

PROTOZOA (L7,8)

1. Taxonomy :
Kingdom Animalia yg dibahas :
- Phyllum Sarcodina = Pseudopodia: Entamoeba histolytica
- Phyllum Apicomplexa = Malaria, Toxoplasma

2. Klasifikasi menurut habitatnya


2.1 INTESTINE = Entamoeba histolytica, Giardia, Isospora, Cryptosporidium
2.2 BLOOD and TISSUE = Toxoplasma, Malaria

2.1 Intestine
I. Patogen = Entamoeba histolytica, Balantidium coli, Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum,
Isospora belli
II. Commensal = Entamoeba hartmani , Entamoeba dispar , Entamoeba coli, Trichomonas hominis,
Blastocystis hominis

I. Entamoeba histolytica
A. Epidemologi = sumbernya hanya manusia, Fecal-oral transmission, penyakit traveller, didapatkan di
daerah tropis dan subtropis
Infection: Amoebiasis
Enzyme: Histolysin

B. Morfologi =
 Tropozoid =
-bergerak aktif, besar, dinding tipis
-mengandung inti berbentuk sferis yang mempunyai kariosom sentral yang kecil dan bahan
kromatin granuler yang halus
-1 nukleus
- peripheral nuklear kromatin tersebar merata
- inclusi berupa butir RBC
- bentuknya tidak bulat agak oval memanjang tergantung tonjolan kakinya kemana
Jadi tropozoid ini saat fase akut, lalu membelah, dan fase kronis menjadi kista

 Kista (tahap infective) =


- tidak bergerak; lebih kecil; dinding tebal
- perpanjangan kromatoidal tumpul dengan ujung halus (seperti cerutu) dan di bagian sentral
inti ada kariosome
- dari 1 nuklear membelah jadi 24 (matang)
- ada kromatoid body (persediaan makanan)
Eksistasi = kista mengeluarkan tropozoid ke usus

 Pseudopodia = kaki semu pada dinding tipis, dapat berubah bentuk, berupa tonjolan pada
sitoplasma. Gerakannya lebih progresive dari E.coli

II. Entamoeba Coli


A. Morfologi
Trophozoit Cyst (tidak patogen)
 10 – 35 um
 15 – 50 um  Mature cyst contains
 Coarsely granular cytoplam (dia jelasinnya= 8 nuclei
butir kromatin kasar)  Splinter shaped chromatoidal
 peripheral nuclear chromatin tidak tersebar bars with sharp, pointed ends
merata  Large, eccentric karyosome
 Kariosome eksentrik (pinggir)dan besar
 Inclusions: bacteri, yeast, debris
 Sluggish, non progressive motility
Penderita menularkan bentuk kista matang (yg
2.1.1 Siklus hidup berinti 4) tertelaneksistasi di usus halus
(intinya keluar lalu bentuk tropozoid di
usus)turun sampai di kolon (usus besar)

[1] Sebagian tetap di usus besarnembus usus


besarkeluar (perkontinuetatum)  nembus kulit
[2] Sebagian nembus vaskuler vena porta 
nembus pembuluh darahikut peredaran darah
hepar 

[1] Sebagian tetap di hepar/ ke paru  menembus


makin dalam ulkus nembus kulit
[3] Bisa aja sampai di otak

Note :
- di organ bentuk yg ditemukan adalah tropozoid
- kalau di usus bentuk tropozoid  tropozoid terus
membelah bentuk dinding tebal  nyimpen
makanan kista sampai inti 4  keluar di feses.

Jadi kalau infeksi kronis ditemukan kista, kalau


akut tropozoid

Invasive and Non-invasive Amebiasis


Entamoeba ngeluarin enzim histolisinrusak jaringan
dan sel2 ususmakin dalam, makin lebar kalo
berhubungan disebut sinus.

2.1.2 Gejala Klinis


Asymptomatic infection
Symptomatic infections
A. Intestinal amebiasis
Dysentery: Diarrhea with blood and mucous; Abdominal pain; Tenesmus ani (sakit pada anus)
Extra intestinal amebiasis : Hepatic; Acute liver abcess; Amoeboma; Pulmonary; Other extra
intestinal foci

Amobiasis extension Amoebic liver abscess

2.1.3 Diagnosis
Faecal examination
Spesimen from : Pada anamnesis: dimencretnya kalo tropozoid lebih
-Sigmoidoscopi aspiration cair. Kalo kista yang lama gak muncul gejala maka
-Aspirate of hepar abcess bisa jadi pembawa penyakit/carrier yg kronis
Kopro Ag
Serologis utk extra intestinal
-ELISA
Special technique:
-DNA probe
USG dan rontgen utk extraintestinal

2.1.4 Terapi : Metronidazole , Dihydroemetine , Chloroquine

2.2 BLOOD and TISSUE= Toxoplasma gondii


 parasit intraseluler yang menginfeksi berbagai vertebrata berdarah panas
 merupakan penyakit zoonosis
 infeksi manusia disebabkan oleh tertelannya ookista dan oleh kucing atau kista yang terdapat pada
daging tdk matang
 Causing disease : Toxoplasmosis
 Morphology of Trophozoite: Tachizoite dan Bradizoite

2.2.1 Taksonomi
Phylum :Aplicomplexa
Class :Sporozoastida
Subclas :Coccidiasina
Ordo :Eimeriorina
Familia :Toxoplasmatidae

2.2.1 Distribusi
Pada iklim yang hangat, daerah panas, dan daerah pegunungan; kesehatan rendah; pada yang makan
daging setengah matang; berhubungan dengan kucing yg mendukung ookista
2.2.2 Sumber Infeksi:
-Domestic (cats) and wild (zoo) cats  (Cats are the only known full-life-cycle host)
-Persist in environment (soil) if moist reservoir of infective oocytes

2.2.3 Hospes
A. Definitive host: kucing dan sebangsanya, terutama domestic cats
In intestinal epithelia :
-Schizogony (asexual)
-Gametogony (sexual) = oocyst pada feses (bentuk infektif). Di tanah tiap ookist akan
membentuk 8 sporozoit dan berlaku lebih dari 1 th

B. Intermediate host: birds, mammals and human


asexual multiplication in 2 stages:
a. Tachyzoite (baru masuk akan membentuk tachyzoite)
- akan terbentuk semacam tropozoid yg membelah dalam intra cell (selama tahap infeksi akut)
- tidak bisa menginfeksi sel yg tidak memiliki inti (RBC)

b. Bradyzoite
- lama kelamaan tropozoid lambat membelah dan membentuk kistas (pd fase kronis)

2.2.4 Cara infeksinya:


- Menelan daging tidak matang mengandung Toxoplasma kista.
- Menelan ookista yg didapat dari makanan, air, tangan yg terkontaminasi (> 4 hari feses kucing)
-Transplantasi organ dan transplasental dari ibu ke janin
- Transfusion
-Accidental inoculation of tachyzoite pd org percobaan

2.2.5 Siklus pd manusia (an accidental host)=


Oocyst atau bradyzoit tertelan  jadi dinding kista dinding kista dicernasporozoite Sporozoite
enter epithelial cells tachyzoite form  menginfeksi lymph & circulation to all organsSetelah 2
minggu bradyzoite (chronic form) pada jaringan brain, cardiac & striated muscle & retina

Siklus pd kucing (Enteroepithelial (EE) cycle pada definitif host terjadi pembelahan secara
seksual dan aseksual)=
Ookist menjadi bentuk infektif setalah di feses, namun tidak akan menginfeksi sampai terbentuk
sporulasi. Sporulasi1 - 5 hari setelah ookist di feses. Ookista dapat bertahan di lingkungan selama
beberapa bulan dan tahan terhadap desinfectant, freezing & drying, tp akan mati jika suhu sampai
70°C for 10 min.

Siklus pd intermediet host (Semua vertebrata berpotensi menjadi host misal: tikus, burung):
- jika motil, fase penyakit = takizoit
- jika nonmotile / "lambat" fase di pseudokista = bradyzoites
2.2.6. Epidemologi (gk dibahas)
Prepatent period (= time interval between infection and first oocyst shedding)
- after infection with tissue cysts = 3-10 days
- after infection with sporulated oocysts = 3-5 weeks

Patency: 1-21 days


Oocyst output
1.000.000 oocysts / g faeces
600.000.000 oocysts in total during patency

2.2.7 Infeksi dari/ ke ibu


2.2.7 Life cycle

Kucing berak ngeluarin ookist

[1] terkontaminasi ke pasir (>1-2


HARI)ke tangan
manusiaookist ke manusia
organ mengandung bradizoit
atau darah mengandung
tachyzoitkl dia ibu
transplasental ke janin

[2] ke tanamanookist pada


buah, sayur  dimakan manusia
ataupun kucing itu sendiri. atau
dari tanaman dimakan
burung+tikus  ke cat lagi. Atau
dari tanaman dimakan
hewandimakan manusia

[3] ookist nya dimakan cat sendiri

2.2.8 Klinikal
• Acquired (didapat) = ky lewat makan, minum

A.Immunocompetent patient (daya tahan bagus)


- Umumnya tanpa gejala, tidak ada manifestasi klinis;limfadenopati;demam;asthenia &
neuthropenia   
-Selama fase kronis, kista dikendalikan dengan baik oleh sistem kekebalan tubuh yang terus
menerus dirangsang Toxo Ag.

B. Immunocompromised patient (leukemia, cancer Tx, HIV):


-Reactivation  intense proliferation of tachyzoites diseminated : Enchephalitis;headache;
altered mental status ; visual field loss, etc.

• Congenital=lewat ibu hamil


-Tingkat penularan infeksi pertama pada wanita hamil ke bayi: 40%

-Tingkat keparahan Toxoplasmosis kongenital terkait dengan waktu infeksi=Semakin awal


kehamilan infeksi terjadi, infeksi janin semakin parah.

-Risiko infeksi bayi : tergantung waktu kapan dia dapat infeksinya dari ibu

2.2.9 Infection during pregnancy


A. First trimester:
Triad toxoplasmosis:
-retinochoroiditis
-intra cranial calcification
-hydrocephalus
-mental reardation

B. Late pregnancy= asymptomatic neonate disorder in adult

2.2.10 Diagnosis
-Serologic (mainly) = ELISA
-Histopathologic examination
-Culture or animal inoculation (rare) Isolation of parasites from blood or other body fluids, by
intraperitoneal inoculation into mice or tissue culture.
-Detection of parasite genetic material by PCR, especially in detecting congenital infections in utero.

2.2.11 Treatment
-Pyrimethamine
-Trisulfapyrimidine
-Clindamycin

In healthy people, Asymptomatic person in good health generally does not need treatment
Tx of pregnant women is controversy because of toxicity of medication but Tx is still advoca ??

Prevention
Previous exposure prevents congenital Toxo transmission !

Education : avoiding exposure to the parasite, mostly by


simple hygienic measures. Avoid exposure to oocytes :
 no cats or cat feces !
 no raw meat for you or your kitty !
 keep house cats inside - avoid stray cats !
 let anyone empty the cat box !
 cover the kid’s sand box !
 wear gloves in the garden, wash your hands!
 wash all fruits and vegetables,
 wash hands carefully after handling raw meat, fruit,
vegetables, and soil
 pregnant women should cook their meat until it is no
longer pink and the juices run clear

FUNGI (L9)

1. Kingdom utk smua makhluk hidup: Ada ribuan jamur di alam tetapi hanya 100 yg berhubungan
-Monera : Prokaryotic dengan penyakit manusia
-Protista : Protozoa
- Fungi : Eukaryotic infeksi jamur: mikosis
No chlorophyl berkontribusi ke: makanan +Fermentasi minuman +Produksi
-Plantae: Chlorophyl antibiotik
-Animalia

FUNGI= eukariotik mikroorganisme dan heterotrofik (tidak ada klorofil). Sehingga perlu bantuan
enzim utk mengubah organik  anorganik.
Jamur dapat sebagai saprofit dan parasit

2. Morfologi
YEASTS (ragi): Unicellular, bentuknya sperical to ellipsoid, 3-15 µm, reproduced by budding or
fission
HYPHAE (benang): Multicellular, filamentous, 2-10 µm - berkumpul membentuk miselium
-Vegetative = ke bawah ke akar2 nyari makanan
-Aerial = ke atas ngambil xxxxx
Infeksi pada manusia berasal dari sumber
eksogen terhirup atau traumatic infestation kecuali
kandidiasis dan tinea versikolor.

FUNGAL INFECTION: MYCOSES (YANG DIPELAJARI)


Systemic/deep mycoses: Kerusakan pada organ
dalam seperti lung, brain and other organ

Opportunistic mycoses: in immunocompromised


people

3. Immune compromised people are at risk of systemic mycoses.Immunodeficiency can result


from:
 Human immunodeficiency virus (HIV) infection
 Systemic malignancy (cancer)
 Neutropaenia (low white blood cell count)
 Organ transplant recipients
 After a major surgical operation
 Poorly controlled diabetes mellitus
 Very old or very young.

4. Infeksi pernapasan endemik


Jamur dapat menyebabkan infeksi sistemik pada orang dengan fungsi kekebalan tubuh yang
normal sama dengan mereka yang immune compromised, termasuk:

-Histoplasma capsulatum :(Menyebabkan histoplasmosis)


-Coccidioides immitis
-Blastomyces dermatitidis
-Paracoccidioides brasiliensis
-Penicillium marneffei

5. Opportunistik infection
Fungi that only result in systemic infection in immuno-compromised or sick people include:

 Candida sp à candidiasis
 Aspergillus sp à aspergillosis Jamur ini ditemukan pada kulit normal,
 Cryptococcus à cryptococcosis membusuk di sayuran dan kotoran burung
 Zygomycetes à zygomycosis

5.1 Candida

-ragi bulat multiplikasi dengan bertunas


- C. albicans adalah ragi yang paling umum dalam
flora normal orofaring, usus dan vagina, tetapi
tidak ditemukan pada kulit normal
-infeksi lokal pada kulit, kuku atau selaput lendir
terjadi ketika lokal pertahanan lini pertama
terganggu
-Infeksi oportunistik sistemik terjadi pada pasien
immunocompromised
-punya pseudomiselium, pseudohifa, lebih
Candida : yeast, pseudohyphae berkelompok

5.2 CRYPTOCOCCUS
C. neoformans:
Indian ink stain
-C. neoformans adalah ragi monomorfik dengan
kapsul k, ditemukan terutama di kotoran burung
 - menginfeksi manusia dengan sistem kekebalan
tubuh yang normal, jika terhirup. 50% dari yang
terinfeksi memiliki terdeteksi memiliki defisiensi
imun

penyebab infeksi: pulmonary masses (sering


asimtomatik) dan meningitis kronis atau cerebral
masses
5.3 ASPERGILLUS
-Toleran terhadap panas, lingkungan, jamur berfilamen
-A. fumigatus adalah patogen yang paling umum
-Aspergillus sp disebabkan oleh:
mikotoksin
hipersensitivitas
invasi oportunistik (dari pasien immunocompromissed)

6. Hitoplasma
-H. capsulatum adalah jamur dimorfik,
filamen2 miselium ditemukan di tanah
yg sering dihinggapi burung atau
kelelawar dan di daerah endemis tinggi
terkenal
-Manusia terinfeksi oleh inhalasi spora,
hingga jadi ragi yang ditelan oleh
makrofag
-Penyakit klinis tergantung pada dosis
dihirup, kekebalan, dan lokal penyakit
paru-paru

7. Gambaran klinis
-tergantung pada infeksi tertentu dan organ yg telah terpengaruh. Infeksi pada orang dengan
fungsi kekebalan tubuh normal dapat mengakibatkan gejala yang sangat ringan atau tidak ada
sama sekali (infeksi subklinis).
-Gejala umum penyakit dapat mencakup: Demam, Batuk, Kehilangan selera makan
-Pada paru :
Invasive lung mycoses typically result in
 a progressive dry cough
 shortness of breath
 pain when taking a deep breath
 fever
 Haemoptysis (the coughing up of blood)
These symptoms may progress to the point of life threatening acute respiratory distress
syndrome.
- Pada tulang:
Bone infection can develop from spread through the blood or rarely via direct spread from an
overlying ulcer and infected skin.
 Fever
 Pain
in the affected bone are the cardinal symptoms.

- Pada otak:
Symptoms suggesting involvement of the brain include
 headaches
 seizures
 deficits in normal brain control over movement or sensation.
 Meningitis: headache, stiff neck and irritability. candidiasis and cryptococcosis

- Pada mata:
Candida and Cryptococcus are the most commonly infecting mycoses. The symptoms depend
on which part of the eye is infected:
 visual blurring
 dark or black images floating in the visual field
 pain and a red eye.

-Pada kulit:
The skin lesions depend partly on which fungus is the cause.

8. Lab. Diagnosis
-Direct microscopic examination:
-KOH 10% à yeast, filaments
-Indian Ink (cryptococcus)
-Speciment:
 Skin, nail
 Swab: vaginal, oral
 Sputum
 Urine
 Aspiration
 Cerebro Spinal Fluid
- Biopsy à PA
- Culture: Sabouraud Agar dan Twin Agar
-Serologis
-X rays
-CT Scan
-MRI

9. Terapi
Obat sistemik antifungal:
 Amphotericin B
Prognosis= tergantung fungsi imun pasien dan
 Fluconazole
perkembangan infeksi ketika mulai diobati
 Itraconazole
 Voriconazole
 Caspofungin

Anda mungkin juga menyukai