Tokoh – tokoh :
1. Mala
2. Laila
3. Ibu
4. Sarah
5. Sela
6. Riska
7. Pembeli 1
8. Pembeli 2
9. Dokter
10. Warga 1
11. Warga 2
Narator : Bimillahirahmanirahiim......
Di sebuah tepi danau, dengan suasana pemandangan indahnya. Duduklah dua orang gadis
remaja muslimah yang anggun. Menatap apa yang ada di sekitar mereka. mereka adalah laila
dan sarah dua yang baru saja lulus dari sekolah menengah atasnya.
Para Pemain
COPET I
COPET II
COPET III
COPET IV
COPET V
PAK KYAI
ANAKNYA PAK KYAI
JULAIHAH
TEMAN-2 JULAIHAH
SHUHAIB
AMMAR
HAMZAH
ZUBAIDAH
KHANSA’
ABU JAHAL
ISTRI ABU JAHAL
ABU SUFYAN
PARA PENGAWAL
_____________________________________________________________
ADEGAN PERTAMA
LOKASI PADA SEBUAH GANG YANG SEPI DEKAT SEBUAH MASJID PADA
SEBUAH PERKAMPUNGAN. TERDENGARLAH BEDUG DIPUKUL LALU DISUSUL
DENGAN SUARA ADZAN. NAMPAKLAH SEKUMPULAN 5 ORANG YANG SEDANG
BERPESTA DAN BERFOYA-FOYA KARENA MENIKMATI HASIL PERAMPOKAN.
COPET III
Itu suara apa ?
COPET II
Suara orang adzan.
COPET I
Apa ? Suara orang edan ?
COPET II
Adzan, Goblok !
COPET I
Apa ? ( Meniling-nilingkan kepala )
COPET II
Adzan, Tuli ?!
COPET I
Oh, orang adzan. ( Berfikir sejenak ) Adzan itu apa sih ?
COPET IV
Adzan itu panggilan untuk menjalankan sembahyang. Iya kan ? Benar kan ?
COPET V
Yoi ?! Bahasa kerennya kata orang Arab, panggilan untuk Sholat. Gitu ?!
COPET I
Adzan ! Adzan ! Wah baru kali ini aku dengar istilah itu. Kok, hampir sama, ya ? Adzan !
Edan !
COPET IV
Husss, dosaaa ! Dosa lho, kamu.
COPET V
Iye nih. Asal aja kalau ngomong.
COPET I
Lho, kok dosa ? Ini kan fakta ? Kata adzan aku memang jarang mendengar. Lha, kalau kata
edan mah itu sering kudengar. Waktu aku masih di asrama.
COPET III
Wah, gaya ! Jadi kamu pernah tinggal di asrama ?
COPET I
Jelas dong ! Dilihat tampangku kan kelihatan.
COPET II
Mana sih asramamu ?
COPET I
Wah asramaku pasti ngetop !
COPET II
Lha iya, mana ? Dimana itu ?
COPET I
Di……mana, ya ? Kalau ngga salah di Grogol.
KOOR
Oooooo, Grogol ? Pantas, Pantas. ( Sambil tertawa )
COPET I
Kenapa kalian saling tertawa, ha ? Kenapa, ha ? Kenapa ?
COPET III
Pensiunan wong edan ! ( Tertawa ) Bekas orang gila !
( Saling Tertawa ) Jebolan Rumah Sakit Jiwa !
COPET I
Siapa yang pensinan orang gila ? Siapa ?
COPET V
Siapa lagi kalau ngga kamu ?! Okey Men ! ( Toss tangan dengan copet lain tapi ngga kena
karena mabuk dan saling Tertawa )
KOOR
( Sambil nyanyi ) Dia memang gila. Pensiunan orang gila. Jebolan dari rumah sakit jiwa.
COPET I
Bangsat ! Bangsaaat ! Kenapa kalian terus tertawa ? Sejak tadi kalian mengataiku gila !
Sekarang hilanglah kesabaranku. Aku tidak terima. Tidak terima. Hey ! Kenapa kalian
bengong ? Kayak kambing congek ! Aku marah tahu ?! Marah !
COPET IV
Sungguhan atau nggak ?
COPET I
Sungguh.
COPET III
Wah, awas lho ! Dia marah sungguhan !
COPET II
Gawat nih ! Kita bakalan dihajar !
COPET IV
Kamu sih, gara-garanya !
COPET I
Ayo maju sini. Jangan mundur-mundur begitu. Bisik-bisik lagi. ( konsentrasi ngeluarin jurus
kayak kesetanan ) Siapa yang tadi menghinaku, ha ? Kenapa sekarang takut ? Ayo sini
keroyok aku ! Kalau berani benjut kepalamu !
COPET V
( didorong-dorong oleh copet lain ) Entar dulu lah !
COPET I
Jangan kelamaan ! Ayo serang aku ! Lawan ! Aku ini keturunan Abu Jahal !
COPET V
Slowly men ! Easy ! Easy ! Hey ! Anak Onta ! Mendingan kamu berantem aja lawan
berhala ! ( Mereka berantem tapi Nyusruk ke tanah )
COPET I
( Tertawa terbahak – bahak dan sedangkan lainnya malah heran )
COPET II
Lho, kenapa dia sekarang malah tertawa ?
COPET III
Kumat, mungkin ? Kambuh sakit edan atau ayan ?
COPET IV
( Copet I masih tertawa ) Kenapa kau tertawa ?
COPET I
( Sambil terus tertawa ) Wah, kenapa sekarang kalian menjadi manusia-manusia tolol !
Kenapa kalian mudah sekali ditipu ?
COPET IV
Oooo… … Jadi kamu tadi tidak marah !
COPET I
Buat apa marah ama temen ! Tadi itu akting, men ?! Namanya juga calon pemain sinetron !
Tampang boleh ! Anjasmara, lewat ?! ( Copet lainnya meledek : Huuu … … )
COPET V
Coi ! Coi ! Ada cewek men ?! Mangsa datang !
COPET II
O, iya ! Waduh cantiknya !
COPET III
Yoi toski men ! Wah ini jangan sampai dibiarin !
COPET I
Stop Nona ! Mau kemana nih ? ( Para wanita muslimah berhenti dan menatap komplotan satu
persatu )
COPET II
Wah, tatapannya maut, nih ! Keder juga aku !
COPET V
Kalau aku justru malah jatuh cinta ! Oohhh … Bidadariku, inikah yang dinamakan cinta
pandangan pertama ?
COPET IV
Alaaaa … pandangan pertama gombal ! Mabuk aja, sok puitis.
COPET I
Eit ?! nanti dulu. Nona cantik ! Pertanyaanku belum dijawab, kan ? Mau kemana bidadariku ?
COPET III
Udah, langsung aja ! Kita preteli perhiasannya. Lalu kita perkosa rame-rame. Gimana ?
( Sambil mau nyolek pipi wanita itu. Tapi keburu datang Kyai dengan anaknya )
KYAI
Ha … Ha … Ha … sungguh pemandangan yang lucu. Lima ekor srigala kelaparan mencoba
memangsa kelinci tak berdaya. Sungguh tak seimbang.
WANITA MUSLIM
Pak kyai
KYAI
Minggirlah, Julaihah. Kalian juga. Mereka bukan lawanmu. Dan mereka memang patut diberi
pelajaran. ( Anaknya Pak Kyai malah berkata “ lawan saya Ayah “ )
COPET I
Siapa kamu ? Minggir ! Kalau tidak, golokku akan merobek perutmu.
KYAI
Oke ! Aku tidak mau minggir. Kalau memang penasaran majulah ! ( Anak Pak Kyai direbut
dan mereka terjadi perkelahian, Kyai dikerubuti, tapi tetap unggul )
COPET I
Aduh … ! Saya kapok pak Kyai !
COPET II
Aduh … Kepalaku benjut. Ampun !
COPET III
Jangan dipukuli lagi pak Kyai !
COPET IV
Saya juga kapok pak Kyai !
KYAI
Benarkah kalian sudah kapok ?
COPET V
Iya, Pak Kyai. Sungguh !
COPET IV
Yakin – ainul – yakin, Pak Kyai.
KYAI
Alaaah … pakai yakin ainul yakin segala.
COPET IV
Diam-diam saya dulu pernah jadi santri di pondok, Pak Kyai.
KYAI
Lho, kenapa sekarang kok mbrandalan ?
COPET IV
Itulah pak Kyai, saya lari dari pesantren gara-gara mencuri uang kiriman santri.
COPET II
Kalau saya dulu juga sering ke Masjid, Pak Kyai. Terutama kalau bulan puasa. Saya ikut
terawehan. Tetapi terus-menerus saya sering nyolong sandal baru di Masjid.
KYAI
Masya Allah. Bejat sekali kelakuanmu !
COPET V
Kalau almarhum kakek buyut saya dulu seorang modin, Pak Kyai Suka mimpin kenduri, itu
kata orang tua saya. Tapi sayang, saya dilahirkan dalam rumah tangga yang berantakan.
Bapak saya tukang preman. Ibu saya seorang gelandangan.
COPET III
Orangtuaku pejabat. Suka ngembat uang rakyat. Sekarang dipenjara sampai sekarat.
KYAI
Astaghfirullaah hal ‘adhiim ! Keluargamu sungguh dimurkai oleh Allah SWT.
COPET I
Kalau saya dilahirkan dari Bapak yang percaya Tuhan Yesus tapi nggak pernah jenguk gereja
setiap minggunya. Sedangkan Ibuku beragama Islam cuma nempel di KTP aja.
KYAI
Masya Allah ! Sungguh sesat perjalanan hidup kalian. Jauh dihadapan Allah tapi dekat
dimata setan. Untuk itu Tegakkan Sholat. Karena Sholat itu Tiang Agama. Sesungguhnya
Sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sholat adalah Amaliyah Ibadah Pokok
yang diwajibkan untuk orang Islam. Kewajiban Sholat diterima Nabi Muhammad SAW dari
Allah SWT pada saat beliau melaksanakan Isra’ Mi’raj dan pelaksanaannya diajarkan kepada
beliau oleh Malaikat Jibril. Kisahnya seperti ini … … … !!!
_____________________________________________________________
ADEGAN KEDUA
SHUHAIB
Alhamdulillah, kita semua sudah beriman kepada Allah sebagai Tuhan Pencipta Alam
Semesta dan Nabi Muhammad sebagai Utusan Allah.
AMMAR
Benar, Shuhaib. keluarga kami orang yang pertama masuk Islam meskipun kedua orangtua
kami wafat karna siksaan yang keji dari Bani Makhzum beserta Abu Jahal.
KHANSA’
Tawakallah, Allah pasti selalu bersama kita, umatnya.
ZUBAIDAH
Dengan kekuatan Iman kita. Insya Allah, kita akan hidup dalam lindungan Allah.
HAMZAH
( Tiba-tiba muncullah ) Salam Umat Muhammad. ( Semuanya menjawab Salam )
SHUHAIB
Ada berita baik apa yang kau bawa ?
HAMZAH
Baru saja Muhammad, Rasulullah bercerita tentang kebesaran Allah yang mengalami pada
dirinya.
AMMAR
Kejadian apa yang telah dialami oleh Rasul kita ?
HAMZAH
Pada suatu malam, Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah untuk menjalani Isra’ dan
Mi’raj dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Palestina. Terus naik ke langit ke tujuh dan Sidratul
Muntaha. Disitulah beliau menerima perintah langsung dari Allah tentang Sholat lima waktu.
Artinya, lima kali dalam sehari semalam seorang Muslim wajib mengerjakan Sholat.
( Terdengar suara Surat Al Isra ayat 1 )
AMMAR
Allaahu Akbar. Ini suatu kewajiban yang harus kita sampaikan pada umat manusia yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mari, sekarang juga kita berpencar dan laksanakan
amanah ini.
( Semua sahabat Nabi Muhammad pergi menyampaikan ajaran Sholat. Tapi ditengah
perjalanan Ammar dihadang oleh sekelompok Bani Quraisy dan Abu Jahal )
ABU JAHAL
( Tertawa terbahak-bahak ) Bawa dia kemari ! Hai, Ammar ! Sungguh kau tidak tahu diri.
Masih saja membuat kekacauan. Tidak ingatkah Yasir dan Sumayyah, orangtuamu mati
meninggalkanmu ?
ABU SUFYAN
Masih beranikah kau mengatakan ajaran Muhammad yang paling benar. Dan Tuhan berhala
kami adalah Tuhan yang menyesatkan ?
AMMAR
Laa ilaaha illallaah. Muhammad Rasulullah. Baru saja kami menerima perintah Allah,
Tuhanku. Yang telah disampaikan kepada Muhammad ketika perjalanannya ke langit ke
tujuh dalam satu malam. Kewajiban menjalankan Sholat lima waktu.
ABU JAHAL
( Tertawa ) Kebohongan Muhammad apalagi yang diajarkan kepada manusia. Dengan
menempuh waktu satu malam, Muhammad sampai ke langit. ( Semua tertawa ) Mana
mungkin bisa, dengan jarak beratus-ratus mil Muhammad dapat menembus tujuh lapis langit.
ISTRI ABU JAHAL
Tidak masuk diakal. Kebodohan orang saja yang dapat mempercayai hal itu. Apa dengan
Onta yang dapat menerbangkannya ? Jalannya Onta saja tidak cepat apalagi bisa terbang.
( Semua Tertawa ) Muhammad tidak waras pikirannya. Sudah gila kelakuannya. Begitukah
Nabi yang kau percayai, yang tidak beres otaknya ?
ABU SUFYAN
Sudahlah, kau jangan mengada-ada. Hentikan dan jangan membuat keonaran masyarakat kita
yang masih percaya dengan Latta dan Uzza sebagai Tuhannya. Apa tidak ada kapoknya
Muhammad ? Nasibnya sudah celaka. Cobaan dan pukulan yang berat secara bertubi-tubi
menimpa dirinya. Wafatnya Abu Thalib, pamanya dan Siti Khadijah, istrinya telah
meninggalkan untuk selamanya. Adapun kedatangannya di kota Thaif, bukan sambutan baik
yang diterima. Melainkan pengusiran dan lemparan batu yang membuat luka-luka pada
tubuhnya.
AMMAR
Meskipun begitu Muhammad adalah Rasulku dan Allah tetap Tuhan yang Maha Esa. Dia lah
yang menciptakan makhluk hidup di alam semesta ini.
ABU JAHAL
Jahannam ! Masih saja kau menyebut kebesaran Tuhanmu. Sungguh laknat, sebaiknya kau
menyusul orangtuamu yang tiada. Bawa dia keluar. Kita akan kubur dia hidup-hidup sampai
dia mengakui akan Tuhan kita, baru kita lepaskan. Seret dia dengan paksa. ( Ammar meronta
kesakitan karena siksaan Bani Quraisy ).
_____________________________________________________________
ADEGAN KETIGA
KYAI
Begitulah kisahnya ! Peristiwa Isra’ dan Mi’raj ini terjadi pada malam 27 Radjab tahun ke 11
sesudah Muhammad diangkat menjadi Rasul. Kejadian ini disamping memberikan kekuatan
batin kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjuangan menegakkan agama Allah. Juga
menjadi ujian bagi kaum Muslimin sendiri. Apakah mereka beriman dan percaya kepada
kejadian yang menakjubkan dan diluar akal manusia itu. Hikmah Allah memerintahkan Isra’
dan Mi’raj kepada Nabi Muhammad adalah untuk lebih menambah kekuatan iman dan
keyakinan beliau sebagai Rasul, yang diutus Allah ke tengah-tengah umat manusia, untuk
membawa risalah-Nya. Dengan demikian akan bertambahlah kekuatan batin sewaktu
menerima cobaan dan musibah serta siksaan yang bagaimanapun juga besarnya, dalam
memperjuangkan cita-cita luhur, mengajak seluruh umat manusia kepada Agama Islam.
Itulah tanda-tanda kebesaran Illahi dengan membawa hasil yang teramat penting kembali ke
bumi, yaitu kewajiban mendirikan Sholat lima waktu.
COPET I
Sungguh ajaib ya ! Itu baru kejadian luar biasa !
KYAI
Pada mulanya kalian ini adalah fitrah. Namun orangtuamu telah salah dengan
menjerumuskan kalian ke jalan yang tidak benar. Disamping kalian sendiri yang salah dalam
memilih teman bergaul. Nah sekarang sudah waktunya kalian bersihkan dari segala kotoran
dan dosa dengan kembali ke jalan yang benar. Mari kita sama-sama dirikan Sholat dan
menjalankan segala perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya.
JULAIHAH
( Terdengarlah suara Iqomat di Masjid ) Suara Iqomah sudah berkumandang. Sholat
berjamaah akan segera dimulai. Mari Pak Kyai, kita segera menunaikannya.
NARATOR
Waktu Salat Zuhur sudah tiba sejak tadi. Ia bergegas wudhu dan melaksanakan salat. Ketika
ia selesai salat,Amel kembali dari warteg Bu Darma.IBU
: “Kamu sudah membeli lauknya, Mel?”
AMEL
: “Amel makan di sana, Bu. Sekarang Amel mau main. Amel minta uang, Bu!”
IBU
: “Lebih baik kamu salat dulu.”
AMEL
: “Salatnya nanti deh, Bu. Sini uang jajan Amel!”
(Memaksa)
IBU
: “Iya
-iya, sebent
ar…”
(Ibu membuka dompet, mencari uang 2000-an)
AMEL
: “Ah! Ibu lama nih!”
(Amel merampas dompet dari tangan ibunya)
IBU
: “Jangan, Mel. Mau kamu apakan dompet ibu?”
(Amel mendorong ibunya)
AMEL :
(Amel mengambil selembar uang 50.000-an dan melempar dompet ke hadapan ibunya)
IBU
: “Mau kau apakan uang itu, Nak. Itu untuk modal ibu dagan besok.”
AMEL
: “Ibu kan bisa berutang dulu di warung Pak Endang. Amel mau ke Mall bersama teman
-
teman. Jadi, Amel butuh uang jajan lebih.”
IBU
: “Kau tidak takut azab ALLAH, Mel?”
AMEL
: “Hah?! Azab? Zeb
-azeb-
azeb kali, Bu. Hahahaha… “
(Amel pergi begitu saja setelah apa yang dilakukan terhadap ibunya.)
NARATOR
Setelah puas bermain di Mall dengan menggunakan uang yang ia paksa ambil dari ibunya,
Amel pulang soreharinya. Dalam perjalanan ia bertemu dengan Aji dan Mira.AJI :
“Mel, kau tidak berangkat mengaji?”
AMEL
: “Aku baru pulang dari Mall nih. Capek!”
MIRA
: “Ya Allah… Amel… Kamu main sampai sore begini. Bukankah lebih baik kau kerjakan PR
atau membantu ibumu. Kulihat beliau kesulitan membawa bahan-bahan makanan untuk
berdagang besok.”
AMEL : (Marah dan mendorong Mira) Hey, Mir!AJI : (Membantu Mira) Apa yang dikataka
n Mira benar, Mel.AMEL
: “Memang kalian ini siapa menasihatiku seperti itu. Jika ibuku mampu menge
rjakannya
sendiri, aku tak perlu membantunya.”
AJI
: “Kau tak taku kena azab ALLAH, Mel?”
AMEL
: “Hah?! Apa?! Azab?! Yang aku tahu hanya zeb
-azeb-azeb-azeb-azeb-
azeb…
(Sambilbernyanyi seraya pergi)
NARATOR
Hari semakin sore dan langit semakin menghitam. Angin berlomba berlari-lari ke sana
kemari. Kilat nampakseperti sedang pemotretan. Mendadak Amel gelisah dengan keadaan
itu. Angin lantas bermain-main disekitarnya.AMEL
: “Ada apa ini? Tidak! Tidak! Pergi! AAAARRGGHHHH!”
(Suara petir besar terdengar danmenyerang wajah Amel)
Tubuh Amel tergeletak tak berdaya di jalan menuju rumahnya. Ini adalah akibat untuknya
yang tidakmenghormati orang tua dan kasar kepada teman-temannya. Azab ALLAH
menyelesaikan hidupnya.