Anda di halaman 1dari 7

JUDUL :

Cast :
1. Andika sebagai Maul
2. Tiana sebagai Nabila
3. Ghafilki sebagai Raihan
4. Ira sebagai Ibu Putri
5. Raihan sebagai Sukma
6. M. Dafi sebagai Ayah dari Ghafilki
7. Annisa sebagai Ustadzah

Pembukaan
 Ibu Putri sedang menyapu lantai kemudian menyiram tanaman
Ibu Putri : “ Namaku Putri, aku adalah seorang ibu rumah tangga. Alhamdulillah, suamiku
adalah seorang pengusaha sukses yang sekarang sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar
negeri, sehingga aku hanya bersama ketiga orang anakku di rumah ibuku. Rumah ini menyimpan
banyak kenangan. Mulai dari pertamakalinya suamiku datang ke rumah untuk melamarku.
Rumah ini juga jadi tempat favorit saat liburan bersama keluarga. Walau rumah ini kecil dan
sederhana , namun bagiku kenangannya sungguh luar biasa. Aku punya 3 orang anak.”
 Ibu putri memperkenalkan anak bungsunya
Ibu Putri : “ Tiana, dia anak bungsu kesayanganku.sekarang ia duduk di bangku kelas 10
Sifatnya sangat ceria, meskipun terkadang berlebihan, tetapi sebenarnya dia anak yang baik.”
 Ibu Putri memperkenalkan anak ke dua nya
Ibu Putri : “ Ini adalah anak kedua saya, namanya Maul. Sekarang ia duduk di bangku kelas 12
Dia anak yang agak keras kepala dan lumayan sulit untuk diatur, tetapi sebenarnya dia anak luluh
dengan perkataan ibunya.”
 Ibu Putri memperkenalkan anak suluhnya
Ibu Putri : “ Dan ini adalah si sulung kesayanganku. Sekarang ia sedang kuliah di salah satu
universitas terbaik di Bandung semester akhir. Dia anak yang sholehah dan dewasa.
 Ibu putri melihat foto anak-anaknya di HP
Ibu selalu do’akan semoga kalian sukses dan selalu dalam perlindungan dan naungan Allah
Subhanahuwata’ala”

ISI
 Sukma, Nabila, dan Maul sedang berada di ruangan yang sama. Sukma sedang membaca buku,
Nabila sedang selfie dan chattingan, dan Maul sedang berbaring sambil memainkan HP nya
Nabila : “ (sambil memegang HP) duhh bosen nihhh, masukin snapgram dulu ahh. Ok sip,
upload. Liat liat snapgram ahh…. Dihh alay banget ni orang, masa putus sama pacarnya harus
dimasukin ke snapgram sih, dasar alay.”
Sukma : “ duhhh , dee,dee. Masa alay teriak alay. Kamu aja lagi bosen dimasukin snapgram.
Ssttt ahh jangan ngomongin kejelekan orang, ga baik.”
Nabila : “ Iya deh iya tehh. Aduhh Ya Allah gabut sekali hari ini. Teh Selfie yu (mendekat ke
arah Sukma ) A, mau ikut selfie ga?
Maul : “ Ogah, malesin!”
Nabilah : “ dihh Galaxx bingitss, yu ah teh”
 Sukma dan Nabila pun selfie, kemudian Nabila hendak mengupload foto tersebut.
Nabila : “Nahh upload ahh, edit dikiiittt, cantikk”
Sukma : “ eh eh eh, jangan di upload de ihh”
Nabila : “ Kenapa teh? Baguss tauu”
Sukma : “dengerin ya, teteh pernah baca salah satu H.R Muslim, artinya dunia adalah
perhiasan dan sebaik-naiknya perhiasan adalah wanita sholehah. Kamu peremuan, teteh juga
sama. Perhiasan mahal kan? Terus kamu dengan segampang itu uload foto kita ke sosmed terus
cowo cowo di luar sana bisa bebas ngeliatin foto kita cumin modal kuota doang? Mau kamu?
Nabila : “ engga lah tehh”
Sukma : “Yaudah jangan diupload”
Nabila :”(sambil memeluk sukma) iya tetehku sayangkuuu,, duhh seneng ya punya teteh
kaya ginii
 Kemudian ibu putri datang sambil menyapu kemudian tiba tiba Maul berteriak
Sukma : “ ehh bu, sini biar sama sukma aja “
Ibu : “ duhh si sholehah”
Maul : “ BANJIIIIRRR!!!(semuanya kaget dan ibu putri mengucapkan istigfar) Parahhh
motornya kerennnn bangetttt. Bu beliin motor ini buat Maul bu, maul pengen punya motor kaya
ginii.”
Ibu : “ itu kan kamu udah punya motor,Nak. Ngapain beli lagi?”
Nabila : “iya ih dasar … mending uang nya buat ade, ya ga bu? Hehe “
Maul : “ Diem anak kecil! Bu, yayay?? Beliin yaa?? Mintain ke papah uangnya. Temen
temen maul udah pada pake motor kaya gini bu”
Ibu : “ ibu juga yakin papah kamu gaakan ngizinin. Lagian itu kan temen kamu, kamu
belajar dulu aja sanah, jangan mikirin yang lain, kan mau UN.”
Maul : “ ahh ibu mah ah. Pokonya Maul mau motor kaya gini (menunjukan foto motor
yang ingin Maul beli, kemudian pergi
Nabila : “ehh tunggu, A! anterin aku ke depan (pergi mengejar Maul)
Ibu : “ Teh, itu atuh kasih tau adik kamu, ibu cape.”
Sukma : “Sabar ya bu, ibu duduk dulu aja, aku lanjut nyapu dulu ya”
 Ketika dalam perjalanan mengantarkan Nabila, Maul berpapasan dengan temannya yang
mengunakan motor yang Maul inginkan, kemusia Maul berbicara dalam hati
Maul : “ euhh itukan motor yang pengen gue beli, pokonya pulang dari sini harus bujuk
ibu.” (maul mengemudikan motornya dengan sangat lambat )
Nabila : “A, lama banget bawa motornya. Cepetin dikit ihh “
Maul : “(maul sadar dari lamunannya kemudian mempercepat motornya)
 Maul sampai di rumah tiba-tiba membuka pintu tanpa mengucapkan salam, mengagetkan sukma
dan ibunya yang sedang berbincang-bincang.
Maul : “(sambil menggebrak pintu) ibu! Beliin Maul motor, tadi aja Maul liat temen maul
pake motor yang Maul pengen.”
Ibu : “ datang datang bukannya salam dulu malah langsung marah marah, gimana mau
ibu beliin motor. “
Maul : “Ok (keluar rumah menutup pintu, kemudia membukanya lagi sambil mengucapkan
salam) Bu, Maul pengen motor.”
S dan I : “waalaikumsalam”
Ibu : “Anak siapa sih kamu, Ya Allah”
Sukma : “ (merangkul ibunya)”
Maul : “Ibu, Maul pengen beli motor ihh, boleh yaa?”
Ibu : “ Sekali ibu bilang engga, ya engga Maul.”
Sukma : “Maul, dengerin kata ibu. Mending uang nya ditabung buat biaya kuliah.”
Maul : “ ahh uang papah masih banyak, ngapain nabung segala. Ayolah bu (memohon ke
ibu nya) boleh kan? Yaya?? Maul bakal ngelakukin apapun permintaan ibu, dehh.”
Ibu : “Bener ? apapun ?
Maul : “(garuk garuk kepala) iya bu iya”
Ibu : “Ok. Minggu depan kamu harus udah bisa baca Al-Qur’an, baru ibu belikan”
Maul : “ hah? Gaada yang lain bu. Susah itu mah “
Ibu : “Ga mau? Yaudah (sambil akan pergi)
Maul : “Ehhh bu, iya deh iyaa mauu. “
Ibu : “Ok, ibu tunggu janji kamu (Berdiri, kemudian pergi)”
Maul : “Teh, ajarin Maul pokonya”
Sukma : “ hmm… mau ga yaa??”
Maul :” Atuh teh ihh”
Sukma : “ iya iya deh, besok habis sholat duha di Masjid “
Maul : “serah dehh “
 Keesekokan harinya Ghafilki sedang bersama ayahnya di rumah, kemuadian Pa Dafi melihat jam
telah masuk sholat dhuha.
Pa Dafi : “Alhamdulillah udah masuk waktu sholat dhuha. Han!! Raihan!!
Raihan : “ Iya Yah, bentar”
 Raihan mendekati ayahnya
Raihan : “ apa Yah?”
Pa Dafi : “ Shalat Dhuha di Masjid yu.”
Raihan : “ oh iya yah, yu.”
 Sampailah di masjid
Pa dafi : “ Ayo han, masuk.”
Raihan : “Iya yah, duluan aja” (kemudian ghafilki memasukan uang ke dalam kenclengan)
 Ketika di dalam masjid, Pa Dafi melihat Sukma sedang Sholat dhuha.
Pa Dafi : “(Berbicara dalam hati) itu sukma? Anaknya ibu Putri kan? Masyaa Allaah,dia
benar benar sholehah.. cocok buat diajakin nikah. Ehh astagfirullah. Maksudnya dijadiin mantu.
 Raihan pun masuk ke dalam Masjid
Raihan : “ayo yah (sambil merangkul ayahnya dan melirik kea rah sukma yang sedang
sholat”
 Pa Dafi dan Raihan pun hendak pulang, dan mereka melihat Sukma sedang bersama laki-laki
yang tidak lain adalah adiknya Sukma sedang membaca Al-Qur’an. Dan ketika Pa Dafi dan
Raihan sudah keluar Masjid, Sukma berkata dalam hati “Yang tadi itu mas Reihan kan?”
kemuadian Raihan dan ayahnya berjalan bersama.
Raihan :” (berbicara dalam hati) ko liat sukma jadi kepikiran sama ibu ya? Udah cantik,
sholehah, ibu juga dulu ga pernah lewatin shalat dhuha. Tapi ko dia berduaan sama cowo sih?
Raihan : “Yah.”
Pa Dafi : “ Hmm”
Raihan : “ Ayah tadi liat Sukma ga di Masjid, ko berdua sama cowo sih? Kirain Reihan
Sukma perempuan baik baik, masa berdua duaan sama cowo sih, ga etis banget. Dimasjid lagi.”
Pa Dafi : “ ciee kamu cemburu yaaa?? Cieee.”
Raihan : “ ah apaan sih yahh (menyikut ayahnya)
Pa dafi : “(sambil merangkul anaknya) udah kamu jujur aja sama ayah, ayah juga pernah
muda kaliii.. kamu suka kan sam dia? Cantikk, sholehah lagi. Siapa juga yang ga suka”
Raihan : “Sholehah darimana, tadi aja lagi pacaran di Masjid, ga etis banget. Yang namanya
sholehah mah gaakan pacaran atuh yah”
Pa Dafi : “Ah kan makin keliatan cemburunya. Cowo tadi itu adiknya. Euhh dasar (sambil
menjitak kepala anaknya)
Raihan : “ ohh bagus deh”
Pa Dafi : “ Minggu depan kamu lamar dia ya, taaruf aja jangan pacaran.”
Raihan : “Hah? Cepet banget Yah. Reihankan cuman nanyain doang, bukan mau nikahin.”
Pa Dafi : “Daripada kamu mikirin dia terus? Zina hati tau ga? Mending halal in aja. Kamu
kan Sholeh, mapan? Iya.
Raihan : “Ya sebenernya Reihan udah suka sama dia dari lama sih yah. Tap yah, bener?
Ngelamar? Serius?
Pa Dafi : “ iya Han, ayah restuin kamu. Dia tuh mantu idaman. Ayah juga yakin Ibu kamu
pasti ngerestuin di sana.”
Raihan : “ iya sih yah, daripada pada pacaran juga. Bismillah ya Yah, doain”
Pa Dafi : “ Selalu lah (sambil merangkul anaknya)
 Satu minggu kemudian di ruang tamu
Sukma : “Bu, mau nanya dong”
Ibu : “ Apa sayang?”
Sukma : “ ibu dulu waktu suka sama papah awalnya gimana bu?
Ibu : “ohhh kamu lagi suka sama siapaa? Ciee ciee cerita ayoo cerita ( sambil
menggelitiki sukma)
Sukma : “ ihh ibu diem ahh, ga suka sama siapa siapa koo bener deh suerr, aku cuman
pengen tau aja.”
Ibu : “ hmmmm masaaa????”
Sukma : “ iya bu, ahh udah ahh jangan godain aku muluu”
Ibu : “ iya deh iyaa. Jadi, dulu itu waktu ibu sama papah kamu bisa menikah itu gara
gara dijodohin sama orang tua kita, awalnya kita sama sama ga mau. Tapi keluarga kita maksa
bahkan kita disuruh pacaran. Kalau kamu ga atau pun anak ibu yang lainnya ga boleh pacaran ya.
Islam melarang pacaran. Ga boleh. Kalau kamu suka sama cowo, itu wajar. Cinta itu anugrah,
merasakannya adalah fitrah, menjaganya adalah ibadah. Mending kamu perbaiki diri dulu aja.
Tau kan surah an-Nur ayat 26?”
Sukma : “iya bu iya, yang baik untuk yang baik yang buruk untuk yang buruk kan bu?”
Ibu : “ tuh tau.. eh iya, panggilin maul , tagih janjinya.”
Sukma : “ Maul!Maul! sini cepet!
Maul : “Ngapain teh? (sambil main game)
Sukma : “ Mau motor ga?
Maul : “(nepok jidat) oh iyaa lupa. Bentar tehhh”
 Tiba-Tiba Nabila berteriak dari kamarnya
Nabila : “aaaaaaaaaaa!”
 Sukma , Maul, dan ibunya kaget kemudian menghampiri kamar Nabila
Ibu : “ Kenapa nak? Bikin kaget ajaa”
Nabila : “ (sambil menunjukan jerawat di hidungnya) aaaa ibuu!! Liat! Ini ada jerawat di
hidung aku.”
Sukma : “Astagfirullah de, kirain kenapa”
Maul : “ dasar Alay ih (sambil pergi menuju ruang tamu)
Ibu : “Coba sini ibu liat”
Nabila : “ Tuh bu liat. Ga mau tau aku harus perawatan”
Ibu : “Perawatan dimana ?”
Nabila : “di Kalistar ibu, itu yang di Singapura”
Sukma : “ Ya Allah, de! Istigfar, ngapain ke singapura jauh jauh. Itu di Airin syariah aja
yang di katapang.”
Nabila : “ ahh tehh, ga mau ah. Ya bu ya?
Ibu : “ jangan mubadzir de, udah di yang kata teteh kamu aja. Tadi apa? Dimana?
Sukma : “Airin Syariah bu, di Katapang.
Nabila : “ yaudah deh terserah, yang penting jerawatnya hilang.”
Sukma : “ Nah, gitu. Bu, yu tes si Maul”
 Tiba di ruang Tamu
Ibu : “ yo mulai”
 Maul pun membaca Al-Qur’an dan menyelesaikan pembacaannya
Ibu : “ Alhamdulillah anak ibu udah bisa baca Al-Qur’an.”
Sukma : “ Alhamdulillah, tapi inget ya harus karena Allah, bukan karena motor”
Maul : “ yesss. Beli motornya kapan bu?”
Ibu : “ Ya nanti lah nunggu papah pulang.”
Maul : “ yah buuuu. Lama dong ahhh. Masih sebulan lagi”
Ibu : “ sekalian ngelatih kesabaran. Udah sanah belajar buat UN. Jangan main HP terus. “
Maul : “ ahh males ahh, pokonya Maul gaakan belajar sebelum ada motor titik.(sambil
membuka peci dan pergi meninggalkan sukma dan ibu)
Ibu : “ Astagfirullahaladziim”
Sukma : “ yang Sabar ya Bu,”
 Tiba tiba ada yang datang ke rumah ibu putri, kemudian Sukma mengintip dari kaca, ternyata itu
adalah Raihan dan ayahnya.
Sukma : “Bu, mas reihan, Bu.” (sambil berlari ke kamar)
Ibu : “Mana? (mengintip ke jendela) Ngapain ya kesini? Pakaiannya Rapih lagi.”
 Pa Dafi dan Raihan mendekati pintu dan mengetuknya
Pa Dafi :” (Sambil mengetuk pintu) assalamualaikum, “
Ibu : “ Waalaikumsalam, sebentar pa.”
Pa dafi : “ yakin ga han?”
Raihan : “ InsyaaAllaah Yah.”
Ibu : “eh Pa Dafi, ada apa ini? Rapih banget. Ayo masuk ( membukakan pintu)”
 Pa Dafi dan Raihan pun masuk
Ibu :” ayo duduk duduk, sebentar yaa. (ibu pergi mengambil minum)”
Raihan : “ Ayah, doain yah “
 Ibu pun datang
Ibu :” gimana, Nak Raihan sekolahnya? Lancar? Udah wisuda belum?( sambil
menyuguhkan minuman)
Raihan : “ Reihan sekarang udah ga sekolah bu.”
Ibu : “ (memasang wajah kaget) hah? Ko bisa?”
Raihan : “Alhamdulillah bu sekarang saya lagi ngelola bisnis sarung Gajah Terbang.”
Ibu : “ ohh sarung yang terkenal itu? Keren atuh ya.”
Raihan : “Alhamdulillah bu, ahh bu biasa aja bu.”
Ibu : “silahkan silahkan diminum.”
Pa Dafi : “jadi gini bu. Tujuan kita dateng ke sini…euhh.. gimana ya? (tarik nafas) han jelasin
han”
Raihan : “ko jadi ayah yang gemeteran sih? (Menghela nafas) jadi gini, sudah lebih dari
sebulan, sarung saya ga laku.”
Pa Dafi : “ han han eling han”
(video eling eling umat)
Raihan : “ astagfirullah, bu . duh maaf saya grogi. Jadi gini, sudah sebulan saya melihat anak
ibu setiap waktu duha di masjid. Sempat beberapa kali terbesit dalam benak saya, ada satu sifat
sukma yang menarik perhatian saya, yaitu dia selalu menjaga shalat duhanya. Itu adalah salah
satu sifat yang saya kagumi dari sekian banyak akhlak baik sukma.kedatangan saya ke sini
bermaksud untuk mengkhitbah putri ibu. Saya takut jika rasa yang saya miliki ini menjadikan
madorot.”
Pa Dafi : “ iya, betul apa yang dikatakan anak saya. Itulah maksud dan tujuan kami datang
kemari. Bagaimana Bu apakah ibu menerima lamaran anak saya?”
Ibu : “(ibu mengangkat kepala setelah sedaritadi menunduk) Sebenarnya, saya mengem
saya bangga dengan pencapaian nak Raihan yang terbilang mapan dan sudah sukses. Namun
sayang, saya belum siap menyerahkan anak saya kepada orang lain, terlebih dia belum
menyelesaikan studinya. Mungkin, kalau nak Raihan berkenan, kamu boleh menunggu sampai
Sukma lulus kuliah. Untuk lebih jelasnya, nanti ibu telepon untuk memberikan jawaban yang
pastinya ya Nak.
Raihan : “ saya tunggu jawabannya bu,”
Pa Dafi :” Kalau begitu, kita pamit pulang dulu ya bu… Assalamu’alaikum”
Ibu Putri :“Ya… hati- hati di jalan ya… Waalaikumsalam”
Tak lama kemudian, Sukma keluar dari kamar”
Sukma : “Bu, tadi mas Raihan ngomong apa aja, bu?”
Ibu Putri : “ Intinya tadi nak raihan datang kesini untuk melamarmu”
Sukma : “ terus gimana bu?”
Ibu Putri : “ Ya ibu tolak lah, orang kamu masih muda, kuliah belum beres, belum kerja,
gimana masa depan kamu nanti?”
Sukma : “Tapi kan bu, Mas Raihan aja udah mapan, lagian kan bisa setelah nikah lanjutin
kuliah”
Ibu Putri : “ Setelah nikah itu, tanggung jawab kamu bukan hanya diri sendiri, tapi juga
suamimu. Pokoknya ibu gak setuju, titik.
Sukma :” Ayolah bu…kan kata ibu gaboleh pacaran”
Ibu Putri : “iya emang, tapi bukan berarti kamu harus nikah sekarang, kan?”
Sukma : “ Bu, kan mas Raihan ngelamar aku, bukan ibu. “(sambil pergi meninggalkan
ibunya)
 Ibu putri menemui ustadah putri
Ibu :”assalamualaikum buu”
Ust :”waalaikum salam, eh buput, ada apa kesini, masuk dulu masuk”
Ibu “bu ustad saya langsung aja yaa, jadi anak kedua saya di itu pengen motor terus saya
kasih syarat, dia udah Menuhin syaratnya tapi dia mau UN jadi saya suruh belajar dulu, sambil
nungguin ayahnya pulang tapi malah dia balik marah kesayah terus anak pertama saya di tadi di
lamar cowonya memang soleh dan mapan, tapi anak saya masih kuliah, saya gamau anak saya
nikah sebelum lulus, itu gimana ya solusinya bu? saya pusing
Ust :” oh gitu masalahnya kirain ada apahh, gini bu menurut saya untuk anak ibu yang
kedua di jelaskan alasannya lebih menditail,karna anak jaman sekarang memang begitu dikerasin
makin keras, coba bicaranya baik baik, insyaallah berdoa aja sama allah
Ibu :”ohh gitunya yaudah nanti saya coba”
Ust :”kalau masalah yang kedua menurut saya, terima lamarannya tetapi berikan
syaratnya, syaratnya lamaran di terima tetapi mereka boleh nikah tetapi setelah sukma lulus
denagan nilai yang baik, supaya dia termotifasi untuk belajar dan terhindar dari ftnah “
Ibu :”ohh iya benar apa yang dikatakan bu ustadah benar, bahkan saya tidak terpikir
sejauh itu”
Ust :”mungkin karena ibu sedang emosi”
Ibu :”makasih yabuu maaf ganggu waktunya”
Ust :”gapapa bu kalau ada masalah kesini ajah”
Ibu :”yaudah makasihbu assalamualaikum”
Ust :”waalaikumsalamm”
 Ibu Putri tiba di rumah dan melihat Maul sedang main game.
Ibu : “aa kesini sebentar ibu mau ngomong”
Maul : “Apasih bu? Mau nyuruh aku belajar lagi?Aku kan udah bilang kalau aku ga mau
belajar sebelum ada motor,udah ah”
Ibu :(ibu duduk mendekati Maul) Gak gitu A,ibu sebenernya bisa beliin motor kamu
sekarang,tapi sebentar lagi UN ,ibu ga pengen sesuatu yang ga diinginkan terjadi sama kamu
nanti kalau ada motor baru kamu pasti ngebut-ngebut ,ibu ga pengen kamu gitu”
Maul : (sambil menaruh HP) Tapi bu….”
Ibu : “Bisa ga dengerin ibu sehari ini aja”
Maul : “Iya bu,aku akan belajar,aku akan tunggu sampe nanti abis UN”
 Keesokan harnya sukma sedang murung, sedangkan Nabila sedang melihat maul main game.
Nabila :” aa ajarin main game a”
Maul :” aa udah jangan ganggu sanahh”
Nabila :” a dasar peli( berjalan menuju sukma )tethh kenapa galau ajahh?”
Sukma :”a udah sanaa jangan ganggu ”
Nabila :” aaaa digantung yahhh digan tunggg”(lagu meyli guslow gantung)
Sukma :” adiem ahh diemm”
 Datanglah ibu putri
Ibu :”the sukma sini ibu mau bicara sebentarr”
Sukma :”apalagi buuu”
Ibu :”gini tentang nak raihan”
Sukma :” udahlahbu gausah di bahas lagi jangan di bahas lagi, aku gaapa lagiank kan ibu
udah gak ngerestuin”
Ibu :”apa yang kamu ucapin tadi ga sesuai dengan hati kamu.
Ibu udah mikirin ibu bakal nerima lamarannya asalkan kamu nikah setelah lulus dengan nilai
kamu yang bagus, ibu gamau tau pokonya harus bagus.
Sukma :” ibu serius ? ibu lagi ga bercandakan?.
Inu :” iya nakkk”
Sukma :” makasih buuuu” ( sembari memeluk ibunya).

Anda mungkin juga menyukai