menonton film, bahkan jarum jam menunjukkan pukul 23.00 aku belum juga tidur. Aku menonton film bersama kakakku. Kami menonton film bergenre horor, karena kami memang menyukainya. Setelah selesai menonton film aku masih belum tidur dan malah bermain hp. Hingga lewat tengah malam, akhirnya aku memutuskan untuk tidur karena besok aku harus bangun lebih awal untuk sholat Idul Fitri. Keesokan harinya ibu masuk ke dalam kamarku dan membangunkan ku,
Ibu :"Dek ayo bangun, cepat sholat terus mandi!"
Aku:"Iya,ibu keluar aja dulu" Ibu:"Kalo ibu tinggal nanti kamu tidur lagi" Aku:"Nggak, aku habis ini bangun" Ibu:"Dek,itu bajumu yang mau dipakai disiapin dulu" Aku:"Iya" Setelah semua siap, aku dan keluargaku berangkat ke masjid, kami memilih berjalan kaki karena letak masjidnya tidak terlalu jauh. Sesampainya di masjid, sudah banyak yang datang, aku,ibu, dan kakakku memilih untuk berada di barisan belakang agar memudahkan saat pulang nanti. Pelaksanaan sholat Idul Fitri berjalan lancar, setelah itu kami pulang ke rumah. Kami bersalaman dan saling meminta maaf. Ayah:"Minal aidzin wal faidzin, maafin ayah ya dek kalau ayah punya salah" Aku:"Adek juga minta maaf" Ibu:"Maaf ya dek kalau ibu punya salah" Aku:"Iya,adik juga minta maaf kalau adik punya salah Kakak:"Bu, aku ke rumah nenek mau naik sepeda motor aja ya" Ibu:"Loh kenapa? Masa ibu sama ayah naik mobil cuma berdua" Kakak:"Aku nggak suka kalau naik mobil, enakan naik sepeda motor" Aku:"Aku juga pengen naik sepeda motor sama kakak aja" Ayah:"Kalian ini kok malah sukanya naik sepeda motor padahal kan panas, kalo naik mobil enak ada AC nya" Kakak:"Nggak terlalu panas kok masih pagi juga" Ayah:"Yaudah tapi hati-hati ya" Kakak:"Iya" Akhirnya aku dan kakakku naik sepeda motor terpisah dengan ayah dan ibu yang naik mobil, tujuan pertama kami adalah ke rumah nenek, ibu dari ibuku. Aku dan kakakku sampai terlebih dahulu. Kemudian disusul ayah dan ibuku. Paman:"Loh ini kalian kok pisah gini kenapa, kenapa nggak naik mobil semua aja?" Ayah:"Nggak tau tuh mereka pengennya naik sepeda motor, nggak mau naik mobil" Paman"Ya percuma punya mobil kok nggak dinaikin" Kakak:"Aku nggak suka aroma di dalam mobil rasanya pengen muntah, makannya aku lebih suka naik sepeda motor, takut mabuk" Paman:"Hahaha, udah besar kok masih mabuk" Aku:"Terus kalo kakak punya mobil nanti gimana? Masa tetap mabuk?" Kakak:"Ya kan, kalo mobil punya sendiri nggak mungkin mabuk" Aku:"Iya deh" Aku dan keluargaku pun masuk ke dalam rumah nenek disana sudah ada nenek,tante, dan paman-pamanku kami saling bersalaman dan meminta maaf. Aku:"Kak kalo ambil opor yang agak banyak aku juga mau" Kakak:"Nih,mau coba nggak?" Aku:"Ih, kurang banyak" Kakak:"Ya nanti ambil lagi" Nenek:"Ayo kita silaturahmi ke tetangga-tetangga" Kami semua sekeluarga pergi ke tetangga-tetangga dekat rumah nenekku untuk bersilaturahmi, terlihat dari kejauhan banyak rombongan juga yang sedang bersilaturahmi, akhirnya kita bertemu di jalan dan bersalam-salaman. Tante:"Eh kamu mau receh apa utuh?" Aku:"Hah?" Tante:"Kamu mau uang yang receh apa yang utuh" Aku:"Hehe, terserah" Tante:"Nih, receh aja ya" Kakak:"Kalo receh tuh harusnya ya seribuan gitu" Aku:"Iya,te biar kelihatan banyak" Ibu:"Kak, dek, ayo ke rumah ibunya ayah" Aku:"Ya" Ibu mengajak aku dan kakakku untuk ke rumah nenek, ibu dari ayahku. Membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai disana. Aku:"Kak, aku pengen beli minuman" Kakak:"Toko mana ada yang buka, ini kan hari raya pertama" Aku:"Ya siapa tau aja, kalo ada berhenti,ya" Kakak:"Hmm" Aku:"Kak itu ada yang buka" Kakak:"Aduh udah kelewat, udah nanti aja" Aku:"Iya deh" Tak lama aku dan kakakku sampai di rumah nenek, ayah dan ibuku juga sudah sampai setelahku. Kami menghabiskan waktu hingga siang hari di rumah nenek. Kami sangat bahagia bisa merasakan hari raya yang sesungguhnya dan kembali normal bisa bersilaturahmi ke rumah kerabat-kerabat setelah dua kali hari raya dilanda COVID 19.