X PPLG 2
Raja : "Tentu tidak keberatan Tuan Putri, saya justru tidak sabar untuk
melihatnya. "
Raja Arga : " Mari kita saksikan pertunjukan nya di Balairung Istana. "
Raja Arga, Putri Aji dan Raja Cina menyaksikan pertunjukan seni tari
dari Kalimantan dengan terkagum kagum. Setelah beberapa menit
kemudian pertunjukan pun selesai.
Raja : "Sungguh tarian yang sangat memukau Tuan Putri, saya sangat
menikmatinya. "
Putri Aji ternyata sudah tau maksud kedatangan Raja Cina. Karena itu
Putri Aji mempersilahkan Raja Cina untuk makan terlebih dahulu. Yang
tidak di ketahui Raja Cina ternyata jamuan makan tersebut merupakan
rahasia Putri Aji untuk menguji Raja Cina.
Raja : "Hm.. yang.. nyam.. nyam. Sungguh enak sekali makanan disini. "
(Menikmati makanannya tanpa peduli keadaan sekitar)
Hal yang membuat Raja Arga dan Putri Aji kehilangan selera makan.
Putri Aji tidak hanya merasa jijik, tapi juga tersinggung. Raja Cina di
anggapnya tidak menghormati Tuan rumah dengan cara makan seperti
itu. Akhirnya acara makan tersebut selesai. Raja Arga, Putri Aji dan Raja
Cina melanjutkan pembicaraan di Balairung Istana.
Putri : "Yang Mulia Raja Cina terimakasih atas pujiannya. Yang saya
hidangkan adalah makanan sederhana. Untuk pinangan Yang Mulia
maafkan saya tidak bisa menerimanya. Semoga Yang Mulia tidak
keberatan atau tersinggung dengan penolakan saya. "
Raja Cina merasa tidak senang mengdengar penolakan yang di lakukan
oleh Tuan Putri Aji.
Raja : "Kenapa Tuan Putri menolak pinangan saya? " (Jawab Raja
dengan marah)
Putri : "Saya tidak menyukai dengan cara makan Yang Mulia. Seorang
manusia sudah seharusnya makan menggunakan tanggan, bukan
langsung dengan menyesapnya. " ( Jawab Putri Aji)
Putri : "Para Dewa tolong lihatlah rakyat ku. Tolong ubah sepah sepah
daun sirih ini menjadi lipan yang menghancurkan Raja Cina dan seluruh
pasukannya. "
Sementara Taburan daun sirih Putri Aji berubah menjadi lipan yang
besar besar.Pertempuran semakin sengit masih berlangsung di halaman
istana. Meskipun terdesak pasukan Putri Aji masih terus memberikan
perlawanan pantang menyerah. Para prajurit dari kedua pihak terkejut
dan seketika menghentikan pertempuran karena melihat lipan lipan
keluar dari istana. Lipan lipan tersebut hanya menyerang pasukan Cina.
Pasukan Cina segera melarikan diri keluar dari istana menuju kapal
mereka. Raja Cina pun tak luput dari serangan lipan lipan tersebut. Sang
Raja segera lari terbirit birit menuju kapalnya karena kewalahan di
serang lipan lipan. Pasukan Cina segera masuk ke kapal dan berusaha
secepat nya pergi dari pantai muara kamon. Namun, lipan lipan itu
tidak memberi ampun. Kapal pasukan Cina semua di serang lipan.
Begitu pula dengan Sang Raja Cina. Lipan tersebut menggerumutinya
hingga tewas.
Sementara disisi lain, pria tersebut langsung berlari ketika melihat Putri
Aji yang hampir pingsan.
Putri : "Hm, aku baik-baik saja berkat bantuan mu. Tapi, bagaimana kau
bisa tahu namaku?"
Putri : "Benarkah kau Hua Jun, syukurlah aku bisa bertemu dengan mu
lagi" (tersenyum bahagia)
Pangeran : "Aku juga senang bertemu dengan mu lagi Putri, aku selalu
menunggumu ditaman setiap hari dan berharap semoga kita bisa
bertemu lagi suatu hari nanti"
Putri : (kaget dengan penuturan Hua Jun) "Em... sejujurnya aku juga
mencintaimu, a..ku menerima pinangan mu Hua Jun"