Anda di halaman 1dari 7

NASKAH DRAMA DANAU LIPAN NEW VERSION

X PPLG 2

Pada zaman dahulu kala di Kalimantan Timur terdapat sebuah kerajaan


yang memiliki bandar besar. Bandar tersebut sering dikunjungi kapal
kapal dari kerajaan lainnya. Perdagangan yang maju membuat rakyat
hidup makmur dan berkecukupan. Kerajaan tersebut juga dikenal
memiliki Raja dan putri yang sangat bijaksana dalam memimpin istana
nya.Sang Raja bernama Putra Arga Bedarah Putih yang merupakan
kakak dari Putri Aji Berdarah Putih. Putri Aji dikenal dengan kepandaian
dan kebijaksanaannya. Kecantikan Putri Aji Berdarah Putih bahkan
terdengar hingga berbagai negeri, termasuk negeri Cina. Kedatangan
Raja Cina dan rombongan kapalnya merapat pada bandar besar di
depan istana. Raja Arga dan Putri Aji menyambut rombongan Raja Cina
dengan ramah di Balairung Istana.

Raja Arga : "Selamat datang Yang Mulia Raja Cina"

Raja : "Terimakasih atas sambutanmu Raja Arga, aku kagum padamu


yang bisa menggantikan posisi ayahmu diusia semuda ini"

Raja Arga : "Terimakasih, sudah menjadi kewajibanku menggantikan


posisi ayah memimpin kerajaan"

Putri : "Selamat datang Yang Mulia. Terimakasih sudah mau berkunjung


ke istana kami yang sederhana ini. "

Raja : "Terimakasih sambutannya Tuan Putri. Benar yang di katakan


orang orang, selain rupawan anda juga bijaksana. "
Raja. : "Maksud kedatangan saya kesini adalah untuk.. . " (Perkataan
Raja Cina di sela cepat oleh Putri Aji)

Putri : "Maafkan saya Yang Mulia. Sebaiknya kita menyaksikan


pertunjukan seni tari khas daerah kami, Apakah Yang Mulia
keberatan? . " (Bertanya kepada Rajaa Cina)

Raja : "Tentu tidak keberatan Tuan Putri, saya justru tidak sabar untuk
melihatnya. "

Putri. : "Terimakasih Yang Mulia."

Raja Arga : " Mari kita saksikan pertunjukan nya di Balairung Istana. "

Raja Arga, Putri Aji dan Raja Cina menyaksikan pertunjukan seni tari
dari Kalimantan dengan terkagum kagum. Setelah beberapa menit
kemudian pertunjukan pun selesai.

Raja : "Sungguh tarian yang sangat memukau Tuan Putri, saya sangat
menikmatinya. "

Putri. : "Syukurlah jika Yang Mulia menikmatinya. Tentunya Yang Mulia


kelelahan setelah berlayar jauh selama berhari hari karena itu sudah
kami siapkan hidangan ala kadarnya. Silahkan Yang Malia dan
rombongan menikmatinya. "

Putri Aji ternyata sudah tau maksud kedatangan Raja Cina. Karena itu
Putri Aji mempersilahkan Raja Cina untuk makan terlebih dahulu. Yang
tidak di ketahui Raja Cina ternyata jamuan makan tersebut merupakan
rahasia Putri Aji untuk menguji Raja Cina.

Putri : "Silahkan dinikmati hidangannya Yang Mulia. "

Raja : "Hm.. yang.. nyam.. nyam. Sungguh enak sekali makanan disini. "
(Menikmati makanannya tanpa peduli keadaan sekitar)

Hal yang membuat Raja Arga dan Putri Aji kehilangan selera makan.
Putri Aji tidak hanya merasa jijik, tapi juga tersinggung. Raja Cina di
anggapnya tidak menghormati Tuan rumah dengan cara makan seperti
itu. Akhirnya acara makan tersebut selesai. Raja Arga, Putri Aji dan Raja
Cina melanjutkan pembicaraan di Balairung Istana.

Raja : "Yang Mulia Raja Arga, sungguh saya mengucapkan rasa


terimakasih yang tidak terhingga, untuk sambutan jamuan yang luar
biasa. Namun tujuan utama saya datang menemui Raja Arga adalah
untuk meminang Tuan Putri. Semoga Tuan Putri Aji berkenan menjadi
permaisuri di kerajaan yang saya pimpin. "

Raja Arga : "Baiklah, semua keputusan kuserahkan pada Putri Aji"

Putri : "Yang Mulia Raja Cina terimakasih atas pujiannya. Yang saya
hidangkan adalah makanan sederhana. Untuk pinangan Yang Mulia
maafkan saya tidak bisa menerimanya. Semoga Yang Mulia tidak
keberatan atau tersinggung dengan penolakan saya. "
Raja Cina merasa tidak senang mengdengar penolakan yang di lakukan
oleh Tuan Putri Aji.

Raja : "Kenapa Tuan Putri menolak pinangan saya? " (Jawab Raja
dengan marah)

Putri : "Saya tidak menyukai dengan cara makan Yang Mulia. Seorang
manusia sudah seharusnya makan menggunakan tanggan, bukan
langsung dengan menyesapnya. " ( Jawab Putri Aji)

Setelah lamarannya di tolak, maka Raja Cina segera menuju kapalnya


dan memerintahkan prajuritnya bersiap untuk menyerang Istana Putri
Aji. Raja Cina pun segera memimpin penyerbuan ke istana Putri Aji.
Serangan besar di lakukan ke istana Putri Aji. Ribuan anak panah tiada
henti menghujani istana Putri Aji. Pasukan Putri Aji tidak ingin tinggal
diam mereka membalas menyerbu pasukan Cina dengan menghujani
anak panah yang dipimpin oleh Raja Arga. Saling menghujani anak
panah terjadi untuk beberapa jam. Korban berjatuhan di kedua belah
pihak. Setelah saling menghujani dengan anak panah lama kelamaan
pasukan Cina berhasil mendekati gerbang istana. Beberapa orang
prajurit Cina yang di lindungi tameng dan membawa kayu besar
berusaha menjebol pintu gerbang istana. Para prajurit Putri Aji
berusaha memanah prajurit Cina yang hendak menjebol pintu gerbang
istana. Akhirnya pintu gerbang istana Putri Aji jebol. Setelah pintu
gerbang istana jebol, pasukan Cina segera masuk dan terjadi
peperangan sengit di halaman istana. Pasukan Putri Aji semakin
terdesak. Pertempuran semakin mendekat ke balairung istana. Putri Aji
yang menyaksikan pertempuran tersebut semakin cemas. Bahwa
pasukannya tidak bisa bertahan lebih lama lagi menghadapi serangan
pasukan Cina.

Putri : "Para Dewa tolong lihatlah rakyat ku. Tolong ubah sepah sepah
daun sirih ini menjadi lipan yang menghancurkan Raja Cina dan seluruh
pasukannya. "

Selesai berdoa Putri Aji segera menumbuk daun sirih yang di


pegangnya, lalu Putri Aji menaburkan daun sirih tadi ke
tanah.Sementara disisi lain ada sepasang kaki yang berjalan mendekat
kearahnya, pemilik mata yang sedari tadi memantau kegiatannya kini
memilih untuk berjalan mendekat.

Pangeran : "Tidak salah lagi, dia gadis di taman 10 tahun lalu."


(Gumamnya)

Sementara Taburan daun sirih Putri Aji berubah menjadi lipan yang
besar besar.Pertempuran semakin sengit masih berlangsung di halaman
istana. Meskipun terdesak pasukan Putri Aji masih terus memberikan
perlawanan pantang menyerah. Para prajurit dari kedua pihak terkejut
dan seketika menghentikan pertempuran karena melihat lipan lipan
keluar dari istana. Lipan lipan tersebut hanya menyerang pasukan Cina.
Pasukan Cina segera melarikan diri keluar dari istana menuju kapal
mereka. Raja Cina pun tak luput dari serangan lipan lipan tersebut. Sang
Raja segera lari terbirit birit menuju kapalnya karena kewalahan di
serang lipan lipan. Pasukan Cina segera masuk ke kapal dan berusaha
secepat nya pergi dari pantai muara kamon. Namun, lipan lipan itu
tidak memberi ampun. Kapal pasukan Cina semua di serang lipan.
Begitu pula dengan Sang Raja Cina. Lipan tersebut menggerumutinya
hingga tewas.

Raja : "Argh.. Arghh.. Argh. "

Kapal kapal pasukan Cina akhirnya tenggelam di pantai muara kamon.


Tidak ada satu pun kapal yang selamat. Keanehan pun terjadi. Raja Arga
menghilang secara misterius setelah peperangan selasai, dan laut yang
menjadi tempat tenggelamnya Raja Cina tiba tiba menjadi dangkal dan
membentuk hamparan Padang yang luas. Hamparan Padang luas yang
dipenuhi rerumputan ini lah yang kemudian di kenal dengan nama
Danau Lipan.

Sementara disisi lain, pria tersebut langsung berlari ketika melihat Putri
Aji yang hampir pingsan.

Pangeran : "Kau baik-baik saja Putri Aji?"

Putri : "Hm, aku baik-baik saja berkat bantuan mu. Tapi, bagaimana kau
bisa tahu namaku?"

Pangeran : "Apakah kau sama sekali tidak ingat denganku"

Putri : "Maaf, aku tidak ingat"


Pangeran : "Baiklah, namaku Hua Jun, teman masa kecilmu dan gelang
ditangan mu itu dariku bukan?"

Putri : "Benarkah kau Hua Jun, syukurlah aku bisa bertemu dengan mu
lagi" (tersenyum bahagia)

Pangeran : "Aku juga senang bertemu dengan mu lagi Putri, aku selalu
menunggumu ditaman setiap hari dan berharap semoga kita bisa
bertemu lagi suatu hari nanti"

Putri : (terharu mendengar cerita Hua Jun) "Sebenarnya, setelah aku


pulang sore itu, aku mendengar kabar bahwa kedua orang tuaku
tenggelam akibat badai yang menghantam kapal mereka, dan
setelahnya aku langsung pergi dengan Kakakku menuju Istana"

Pangeran : "Maafkanku telah mengingatkan mu tentang kejadian itu"

Putri : "Aku baik-baik saja, semuanya sudah berlalu"

Pangeran : "Sejujurnya aku mencintaimu Putri Aji, apakah kau mau


menjadi permaisuri di Kerajaan ku"

Putri : (kaget dengan penuturan Hua Jun) "Em... sejujurnya aku juga
mencintaimu, a..ku menerima pinangan mu Hua Jun"

Pangeran : "Benarkah... terimakasih Putri Aji, aku berjanji akan selalu


menjagamu"

Putri : (menjawab dengan senyum bahagia)

Dan akhirnya kisah mereka dimulai di negeri Cina, mereka menjadi


pemimpin yang sangat adil dan bijaksana, Rakyat hidup makmur dan
sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai