Anda di halaman 1dari 4

PROLOG!

Pada suatu hari di negeri dongeng hiduplah sebuah keluarga kerajaan dengan seorang putri
kesayangan mereka yaitu Putri Salju. Saat Putri Salju meranjak remaja, sang Ratu yakni Ibunda Putri
Salju meninggal dunia. Kerajaan pun kehilangan Ratu mereka yang baik dan ramah. Suatu saat sang
Raja ingin mencari Ratu yang baru untuk menjadi isterinya. Tetapi setelah Ratu tersebut sudah menjadi
bagian dari kerajaan, sang Ratu berniat ingin menguasai seluruh isi kerjaan dengan menjadi satu-
satunya Pemimpin Kerajaan. Hingga pada suatu saat sang Ratu ingin meracuni sang Raja.
Sang Ratu yang bersikap manis dengan berniat jahat, menghampiri sang Raja yang sedang duduk di
singgasana.

SCENE 1 ( singgasana )
Ratu : Rajaku apakah kau merasa haus, jika iya akan ku ambilkan minum
Raja : Iya aku sangat haus, ambilkanlah minum untukku
Ratu : Baiklah akan ku ambilkan
Raja : Iya silahkan
Ratu pun pergi ke dapur dan memanggil Putri Salju untuk mengambilkan minum ayahnya

SCENE 2 ( dapur )
Ratu : Purtri Salju, Putri Saljuuuuuu!!!!!! Cepat kesini kau
Putri Salju : Iya bunda, ada apa?
Ratu : Tolong cepat kau ambilkan minum untuk ayah mu
Putri Salju : Bukankah ada pelayan bunda?, mengapa menyuruhku?
Ratu : Sudahlah turuti saja perintahku!
Putri Salju : Baiklah bunda akan kuambilkan (pergi mengambil air)
Putri Salju : Ini bunda minum untuk ayah, bolehkah aku yang memberikannya ke ayah?
Ratu : Berikan padaku (sambil mengambil dari tangan Putri Salju) , biar aku saja yang
memberikannya kepada ayahmu, cepat sana kau pergi!
Putri Salju : Baiklah bunda (pergi menjauhi sang Ratu dengan merasa bingung mengapa ia tidak
boleh memberikan ke ayahnya)
Setelah melihat keadaan sekitar dan sudah tidak ada orang lain yang melihatnya, mulailah ia
memasukan racun itu kedalam minum untuk Raja dan segera menghampiri sang Raja

SCENE 3 ( singgasana )
Ratu : Ini Rajaku minum untukmu (sambil memberikan) habiskanlah, sepertinya engkau
terlihat sangat haus sekali
Raja : Baiklah akan kuhabiskan, terimakasih Ratuku engkau baik sekali.
Ratu : Iya Rajaku, terimakasih atas pujianmu, aku ingin pergi ke kamar dulu
Raja : Baiklah silahkan, nanti aku menyusul yahh
Ratu : Baik Rajaku, aku tungguuuu
Sang Ratu pun pergi menjauhi sang Raja dan di suatu tempat ia mengintip sang Raja yang
sedang meminum air tersebut

Ratu : HAHAHAHAHAHA, habislah riwayatmu Raja

Saat setelah minum itu habis, sang Raja merasa sangat sakit sekali kepalanya dan
tidak lama kemudian terjatuh dengan mulutnya yang mengeluarkan busa.

Raja : mengapa kepalaku sakit sekali? (sambil memegang kepala)

Dan akhirnya sang Raja meninggal dunia, kemudian kerajaan pun dikuasai oleh Ratu yang
sangat kejam tersebut. Ratu memecat semua pelayan yang ada di kerajaan dan menjadikan Putri Salju
untuk menggantikan mereka. Putri Salju sangat merasa tersiksa dengan yang ia alami saat itu setelah
kedua orang tua kandungnya telah tiada.

Di suatu saat, ketika Putri Salju berada jauh diluar kerajaan ia melihat seseorang yang tidak
dikenalnya yang sedang tergeletak dan kesakitan, sang Putri pun menghampirinya

SCENE 4 (jauh diluar kerajaan)


Putri Salju : Hai ada apa denganmu?
Pangeran : Tolonglah aku, aku sedang terluka
Putri Salju : Baiklah aku akan menolongmu
Sang Putri pergi mencari obat untuk menolong seseorang tersebut, namun saat ia kembali
seseorang tersebut sudah tergeletak pingsan dan ia segera mengobatinya. Setelah selesai mengobati
sang putri tergesa-gesa untuk segera pergi meninggalkan seseorang tersebut karena takut jika seseorang
tersebut mengenalinya. Namun ketika ia akan beranjak pergi seseorang tersebut terbangun dan
memegang tangan sang putri.

Pangeran : Hai mau kemana kau?


Putri Salju : Aku mau pergi, lepaskan tangan ku
Pangeran : Baiklah (melepaskan tangannya), sebelumnya terimakasih, dan siapa nama mu?

Sang Putri langsung pergi menjauhi seseorang tersebut walaupun sang Putri menyukai
seseorang tersebut dan terlihat wajah seseorang tersebut sangatlah tampan. Seseorang tersebut
memanggil-manggil sang Putri tetapi sang Putri tetap beranjak jauh. Seseorang tersebut adalah seorang
Pangeran tampan dari sebuah kerajaan.Sang Pangeran pun sama halnya dengan sang Putri, ia juga
mulai timbul rasa cinta terhadap sang Putri yang amat sangat cantik itu dari wanita-wanita lain yang
pernah ditemuinya.

Suatu hari sang Ratu menghampiri cermin ajaib yang dimilikinya dan dengan percaya dirinya
serta kesombongannya ia bertanya-tanya kepada cermin ajaib

SCENE 5 ( di Kerajaan )
Ratu : Wahai cermin ajaib katakanlah dengan jujur siapa wanita tercantik di negeri ini?
Cermin Ajaib : Yang tercantik adalah Putri Salju
Ratu : Apaaaaaa!! Putri Salju hanyalah seorang pelayan ku, coba kau katakan kembali siapa
yang tercantik di negeri ini?
Cermin Ajaib : Tetap Putri Salju yang tercantik di negeri ini
Ratu : Aku tidak senang jika ia menjadi yang tercantik, apa yang harus aku lakukan agar aku
menjadi yang tercantik di negeri ini?
Cermin Ajaib : Bunuh saja dia, maka engaku lah yang akan menjadi wanita tercantik di negeri ini
Ratu : Baiklah akan kulakukan itu

Ratu memanggil Pemburu dan menyuruhnya untuk membunuh sang Putri Salju

SCENE 6 ( di Kerajaan )
Ratu : Pemburuuuuuuu. Pembuuruuuuuuuu!!
Pemburu : Iya ada apa Ratu hamba di panggil kesini ??
Ratu : Aku ingin kau membunuh Putri Salju sekarang juga
Pemburu : Mengapa Ratu ingin Putri Salju dibunuh?
Ratu : Karena aku ingin akulah wanita tercantik di negeri ini
Pemburu : Tetapi Ratuuuu,,,
Ratu : Sudahlah turuti saja perintahku, cepat laksanakan!
Pemburu : Baiklah Ratu akan kulaksanakan

Pemburu pun menghampiri sang Putri Salju dan mengajaknya untuk pergi ke hutan

SCENE 7 ( di Kerajaan )
Pemburu : Tuan Putri, marilah ikut denganku.
Putri Salju : Mau kemana? dan untuk apa?
Pemburu : Ke hutan , dan nanti akan kuceritakan sesampainya disana
Putri Salju : Baiklah

Akhirnya mereka pergi ke hutan, sang Putri yang sangat senang sekali pergi hutan dan dengan ceria ia
berjalan menuju hutan, sedangkan sang Pemburu tidak tega jika ia membunuh sang Putri. Sesampainya
disana sang Putri menanyakan hal tadi kepada Pemburu

SCENE 8 ( di Hutan )
Putri Salju : Hai Pemburu, apa sebenarnya yang ingin kau katakan?
Pemburu : Sejujurnya aku mengajak mu kesini aku ingin membunuhmu, tapiii
Putri Salju : Apa maksudmu?
Pemburu : Dengarkan penjelasanku dulu, aku di perintahkan sang Ratu untuk membunuhmu
tetapi aku tak tega.
Putri Salju : Mengapa sang Ratu ingin membunuhku?
Pemburu : Karena ia ingin dialah yang tercantik di negeri ini, sudahlah tuan Putri pergilah ke
hutan yang jauh agar Ratu tidak tahu bahwa tuan Putri masih hidup, aku akan
melaporkan bahwa tuan Putri sudah ku bunuh
Putri Salju : Tapi, bagaimana dengan kamu jika ia tahu aku masih hidup?
Pemburu : Sudahlah tuan Putri tidak usah memikirkan ku
Putri Salju : Terimakasih Pemburu
Pemburu : Iya tuan Putri

Putri Salju pun pergi jauh kedalam hutan hingga ia ketakutan karena sangat gelap dan sampai ia
terjatuh dan menangis, kemudian ia tidak sengaja menemukan sebuah rumah kecil dan ia segera
menghampirinya. Ia mengetuk pintu rumah tersebut namun tidak ada orang di dalamnya. Dia masuk
kedalam rumah tersebut dan ia berfikir sepertinya rumah itu milik Kurcaci, karena semua peralatan di
rumah tersebut serba kecil dan tampaknya agak kotor sekali rumah tersebut. Akhirnya ia
membersihkan rumah tersebut agar jika pemiliknya datang rumah tersebut sudah bersih. Namun karena
ia kelelahan, akhirnya ia tertidur hingga Kurcaci pemilik rumah tersebut datang.

SCENE 9 ( di rumah kurcaci )


Kurcaci 1 : Waaaaahhh… rumah kita bersih dan rapih sekali, siapa yang membersihkannya yaaa?
Kurcaci 2 : Iya siapa yaaa?
Kurcaci 3 : Hei lihat, siapa dia?

Putri Salju pun terbangun

Kurcaci 1 : Hei siapa kamu ?


Kurcaci 2 : Iya, lancang sekali kamu masuk kerumah kami tanpa permisi
Putri Salju : Perkenalkan nama ku Putri Salju, maaf aku lancang masuk kerumah kalian tanpa
permisi
Kurcaci 3 : Mengapa Putri datang kesini?
Putri Salju : Iya aku datang kesini karena aku sedang ketakutan, Ibu tiriku ingin membunuhku
Kurcaci 1 : Mengapa ibu tirimu ingin membunuhmu?
Putri Salju : Karena ia ingin ialah yang tercantik di negeri ini dan ia tidak mau ada seseorang
sepertiku yang lebih cantik darinya ( sedih dan menangis )
Kurcaci 2 : Sudahlah tuan Putri jangan menangis, lebih baik kita bermain dan bersenang-senang

Akhirnya mereka bersenang-senang dan itulah memang sifat kurcaci mereka adalah periang mereka
yang membuat Putri Salju kembali mendapatkan kepercayaan dirinya sehingga ia tidak menangis
kembali dan tidak memikirkan sang Ratu kembali.

Di Kerajaan, sang Ratu di beritahukan oleh Pemburu bahwa ia telah membunuh Putri Salju, ia
percaya dan senang mendengar kabar tersebut dan segera ia menghampiri cermin ajaib kembali.

SCENE 10 ( Di Kerajaan )
Ratu : Wahai cermin ajaib, katakanlah sekarang siapa yang tercantik di negaeri ini
Cermin Ajaib : Yang tercantik masih tetap Putri Salju
Ratu : Apaaaaaa!!! Mengapa ia yang masih tercantik di negeri ini, aku sudah membunuhnya
dengan jasa Pemburu
Cermin Ajaib : Tidak, Putri Salju belumlah meninggal, tetapi ia di perintahkan Pemburu untuk pergi
jauh ke hutan, dan ia saat ini berada di rumah kecil milik Kurcaci
Ratu : Kurang ajar, ternyata aku ditipu oleh si Pemburu itu. Baiklah aku sendiri yang akan
membunuhnya dengan memberikan Ramuanku kepadanya

Pada keesokan harinya, di pagi yang cerah Putri Salju dan para Kurcaci terbangun setelah lelah
karena saat bermain dan bersenang-senang menghibur sang Putri yang dalam menghadapi masalah.

SCENE 11 ( Di Rumah Kurcaci )


Putri Salju : Hoaaaaaamm… Selamat pagi Kurcaci..
Para Kurcaci : Selamat pagi juga tuan Putri…
Para Kurcaci berbincang-bincang dengan sang Putri mengenai keseharian mereka dan kehidupan
mereka dan mereka berpamitan untuk pergi berkerja
Kurcaci 3 : Tuan Putri, selama kita berkerja, tuan putri jangan menerima apapun dari siapapun
yang tidak di kenal
Putri Salju : Memangnya kenapa?
Kurcaci 1 : Karena takutnya nanti ibu tiri mu yang menyamar ingin menyelakakan tuan Putri
Putri Salju : Oh baiklah
Kurcaci 2 : Baiklah tuan Putri kita pergi berkerja dulu
Para Kurcaci : daaah tuan Putri
Putri Salju : Baiklah selamat berkerja kurcaci dan aku juga akan membersihkan rumah

Sang Ratu yang sudah merencanakan sesuatu untuk Putri Salju, ia berubah wujud menjadi seorang
nenek tua yang sudah renta. Ia pun menghampiri Putri Salju di rumah Kurcaci

SCENE 12 ( Di halaman rumah Kurcaci )


Nenek : Naaaakk.. kasihanilah nenek naak.. nenek sangat hauuuus sekali. Bolehkah nenek
meminta seteguk air untuk menghilangkan rasa haus nenek nak?
Putri Salju : Tentu nek, aku akan memberimu minum. Tunggu disini aku akan mengambil
minumnya dulu ( pergi mengambil air ) Ini nek, minumnya
Nenek : ( meminum air ) terimakasih nak. Sebagai rasa terimakasih nenek, ini ada apel dari
nenek dan nenek ingin kamu memakannya
Putri Salju : Maaf nek, bukannya aku mau menolak pemberian nenek. Tetapi kata teman Kurcaci ku
aku tidak boleh menerima apa pun dari orang yang tidak ku kenal
Nenek : Aku hanyalah nenek tua yang renta, aku tidak memiliki maksud apapun padamu
Putri Salju : Baiklah nek aku terima Apelnya
Nenek : Silahkan di makan nak
Putri Salju : Baik nek ( sambil memakan apel )

Ketika Putri Salju memakan apel itu ternyata apel itu sudah di berikan ramuan oleh sang Ratu yang
menyamar menjadi nenek tua tersebut. Kemudian Putri Salju terjatuh dan tak sadarkan diri. Nenek tua
tersebut berubah wujud kembali ke asalnya yakni sang Ratu jahat. Para Kurcaci di beri tahu oleh
binatang-binatang hutan yang melihat kedatangan Ratu jahat. Mereka mencari dan di perjalanan
mereka melihat sang Ratu jahat tersebut.

SCENE 13 ( Tempat bekerja Para Kurcaci )


Kurcaci 3 : Sepertinya itu dia sang Ratu jahat, ayo kita mengejarnya sebelum ia makin jauh
Para Kurcaci : Ayooooo (mengejar sang ratu yang sedang ketakukan sambil berlalari)

Para Kurcaci tersebut terus mengejarnya sampai ke puncak tebing, dimana sang Ratu jatuh dan
akhirnya meninggal. Tetapi bagaimana dengan sang Putri, akhirnya mereka pulang kerumah mereka
untuk mengetahui bagaimana dengan sang Putri, ternyata setelah mereka sampai di rumah mereka
melihat sang Putri yang tergeletak di tanah dan tidak sadarkan diri. Mereka membawanya kedalam
rumah dan mencoba untuk membangunkan sang Putri tetapi tetap tidak berhasil. Akhirnya mereka
menangis dan ternyata di luar rumah mereka ada Pangeran yang sedang melewati tempat tersebut dan
tidak sengaja mendengar suara tangis para Kurcaci.

SCENE 14 ( Di rumah Kurcaci )


Pangeran : Hei Kurcaci, mengapa kalian menangis?

Para Kurcaci tidak menjawab mereka hanya menangis, dan kemudian pangeran melihat sang Putri
yang sedang tergeletak dan terlihat pucat serta tak sadarkan diri. Lalu ia bertanya-tanya kepada para
Kurcaci mengenai apa yang terjadi kepada sang Putri dan ingin tahu sebenarnya siapa sebenarnya sang
Putri tersebut. Para Kurcaci kemudian menjelaskan seluruhnya kepada Pangeran dan akhirnya
Pangeran pun mengetahui. Bahwa gadis yang menolongnya waktu itu adalah seorang Putri Salju dari
sebuah kerajaan. Karena Pangeran sangat mencintai sang Putri, dan ia tidak menginginkan gadis yang
ia cintai itu tiada. Kemudian ia memegang erat kedua tangan sang Putri dan akhirnya sang Putri pun
terbangun. Hanya Cinta Sejati lah yang dapat menghilangkan kutukan dari seorang Ratu jahat yang
seperti nenek sihir itu. Akhirnya Pangeran dan Putri Salju pun pergi menuju istana untuk membangun
keluarga dan mereka pun hidup bahagia.

Anda mungkin juga menyukai