Anda di halaman 1dari 3

CINDERELLA DAN SEPATU KACA

Alkisah, hiduplah seorang gadis cantik dan baik bernama Cinderella. Sejak ayahnya
meninggal dunia, Cinderella hidup di sebuah rumah besar bersama ibu dan dua saudara
tirinya.

Ibu tiri tidak pernah suka dengan Cinderella. Setiap hari dia akan memberikan banyak tugas
rumah untuk Cinderella kerjakan. Pekerjaan ini termasuk membersihkan rumah dan melayani
semua keperluan ibu dan dua saudara tirinya.

Kedua saudara tiri Cinderella tidak pernah mau bekerja membersihkan rumah. Keduanya
suka hidup mewah dan selalu meledek penampilan Cinderella yang dianggap jelek.

"Lihatlah pakaianmu itu, begitu kotor dan jelek," kata salah satu saudara tiri.

Suatu hari, surat dari Raja datang ke rumah Cinderella. Di surat itu diberitahukan bahwa Raja
akan mengadakan pesta dansa untuk mencari calon istri Pangeran. Setiap wanita di negara itu
pun harus datang ke pesta.

Semua begitu senang menerima kabar ini. Kedua saudara tiri Cinderella tak sabar ingin
memamerkan gaun mahalnya untuk menarik perhatian pangeran.

Mendengar undangan tersebut, Cinderella juga ingin datang ke pesta dansa. Sayangnya, ibu
tiri justru melarangnya datang dan memintanya membersihkan seisi rumah saat pesta dansa
itu berlangsung. Cinderella juga diminta untuk menyiapkan semua perlengkapan pesta dua
saudara tirinya.

"Kamu tidak bisa pergi ke pesta dansa karena banyak pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan. Kamu juga harus membantu dua saudaramu untuk bersiap ke pesta. Kalau kamu
mau datang, sebaiknya selesaikan dulu semua tugasmu," kata ibu tiri.

Cinderella pun bekerja dengan giat untuk menyelesaikan semua tugasnya. Ia sangat ingin
pergi ke pesta dansa.

Sayang, usahanya tak membuahkan hasil baik. Masih ada pekerjaan rumah yang belum
diselesaikan Cinderella, sehingga dia tidak bisa datang ke pesta dansa.

Cinderella sedih dan berlari ke kebun. "Tidak ada keinginanku yang terkabul," kata
Cinderella.

"Itu tidak benar," tiba-tiba terdengar suara di dekat Cinderella. Ia lalu menoleh dan melihat
seorang wanita kecil dengan tongkat sihir tersenyum kepadanya. Dia ternyata adalah ibu peri.
Ibu peri meminta Cinderella untuk percaya pada keajaiban. Ia lalu membantunya untuk
bersiap pergi ke pesta dansa.

Ibu peri menggunakan tongkat sihirnya dan mengubah labu menjadi kereta kencana yang
indah. Ia juga mengubah penampilan Cinderella.

Cinderella tampil begitu cantik dengan gaun berkilau berwarna biru muda dan sepatu kaca.
Melihat penampilannya, Cinderella begitu bahagia dan tidak sabar untuk datang ke pesta
dansa.

Sebelum pergi, ibu peri bilang bahwa Cinderella tidak boleh terlalu lama di pesta dansa. Ia
harus kembali ke rumah sebelum tengah malam.

"Sihir ini tidak akan bertahan setelah tengah malam, jadi kamu harus sudah kembali sebelum
waktu itu ya," kata ibu peri.

Cinderella sampai ke istana


Ketika Cinderella sampai ke istana, semua mata tertuju padanya. Ia menjadi perempuan
paling cantik yang datang ke pesta dansa itu. Penampilannya pun sampai tidak dikenali ibu
dan dua saudara tirinya.

Pangeran yang melihat Cinderella pun langsung jatuh cinta kepadanya. Ia lalu mendekati
Cinderella dan mengajaknya berdansa, membuat semua perempuan yang hadir cemburu.

Sepanjang malam Cinderella berdansa dan mengobrol dengan pangeran. Tanpa disadari, dia
lupa bahwa sebentar lagi tengah malam dan sihir ibu peri akan hilang.

Cinderella lalu berlari meninggalkan pangeran yang kebingungan. Karena terburu-buru,


Cinderella tanpa sengaja meninggalkan salah satu sepatu kacanya. Pangeran yang tak berhasil
mengejar hanya bisa mendapatkan sepatu kaca itu dan menyimpannya.

Keesokan harinya, pangeran bertekad untuk mencari Cinderella ke seluruh penjuru negeri. Ia
meminta prajuritnya untuk memeriksa setiap rumah dan meminta setiap perempuan mencoba
sepatu kaca yang disimpannya.

Ketika sampai di rumah Cinderella, prajurit meminta dua saudara tiri untuk mencoba sepatu
itu. Tapi, sepatu itu tidak sesuai ukuran kaki keduanya.

Cinderella pun diberi kesempatan untuk mencobanya setelah diminta oleh prajurit. Sepatu itu
seperti menemukan pemiliknya karena sesuai ukuran kaki Cinderella.

Semua orang yang melihat itu terkejut. Cinderella akhirnya memberanikan diri mengaku
bahwa dialah pemilik sepatu itu. Pangeran yang mengetahui kabar ini langsung bertemu
Cinderella dan langsung mengenalinya.
"Benar, kamu adalah perempuan cantik yang aku temui di pesta dansa. Kamu adalah pemilik
sepatu kaca ini," kata pangeran.

Pangeran lalu langsung melamar Cinderella untuk menjadi istrinya. Keduanya pun menikah
dan hidup bahagia selamanya.

Pesan moral dongeng Cinderella


Banyak pesan moral yang bisa diambil si Kecil dari dongeng Cinderella ini. Salah satunya
tentang kesabaran. Cinderella selama ini hidup dengan sabar meski selalu diperlakukan buruk
oleh ibu dan dua saudara tirinya. Selain kesabaran, anak juga bisa belajar untuk tidak
bermalas-malasan. Di akhir cerita, anak dapat mengambil pesan moral untuk percaya bahwa
kebaikan pasti akan mendapat balasan yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai