Anda di halaman 1dari 15

Dahulu kala terdapat seorang gadis yang diting-

galkan oleh Mama-nya akibat meninggal saat


usianya masih kecil. Kemudian sang Papa
menikahi perempuan yang telah memiliki dua
anak. Beberapa lama kemudian, sang Papa
meninggal dunia.
Sehingga gadis tersebut hidup bersama ibu tiri
dan dua saudara tirinya. Kehidupannya pun san-
gat malang, karena harus bekerja keras sepan-
jang hari agar ibu tiri dan dua saudaranya bisa
istirahat.
Ia juga harus bangun setiap pagi ketika hari
masih gelap dan dingin untuk menyalakan api. Ia
juga yang memasak makanan dan memastikan
api terus menyala agar ruangan menjadi hangat.
Gadis tersebut tidak dapat menjaga pakaiannya
tetap bersih, karena semua abu dari api dan
debu dari rumahnya.
"Berantakan sekali!" kedua saudara tirinya
tertawa.
Dan itulah mengapa mereka memanggilnya "Cin-
derella".

2. Ada undangan pesta dari Raja


dan Ratu bagi para perempuan
muda untuk menjadi pasangan
Pangeran
Vegalleries.com
Ketika usia Cinderella beranjak 17 tahun, ada
berita besar datang ke kota. Raja dan Ratu akan
mengadakana pesta bagi putranya sang
Pangeran, untuk mencari pengantin perempuan.
Semua perempuan muda di negeri itu diundang
untuk datang. Mendengar berita tersebut, para
perempuan menjadi bahagia dan semangat.
Mereka mengenakan gaun terindah dan menata
rambutnya dengan sangat rapi, agar pangeran
akan memilihnya.
Sedangkan Cinderella, memiliki pekerjaan ek-
stra yang harus dilakukan. Ia harus membuat
dua gaun baru untuk saudara tirinya.
“Lebih cepat!” teriak seorang saudara tiri.
“Kamu menyebutnya gaun?” teriak yang lain.
Cinderella pun tersentak akibat teriakan
saudara tirinya.
“Kapan saya bisa–“ ucap Cinderella, terpotong
oleh ibu tirinya yang berjalan ke kamar.
“Kapan kamu bisa apa?!” ujar sang ibu tiri.

3. Ibu tirinya melarang Cinderella


untuk datang ke pesta kerajaan
tersebut

Screenrant.com
Cinderella pun pada akhirnya mengatakan ingin
pergi ke pesta kerajaan tersebut. Namun
sayangnya ia tidak mendapatkan jawaban yang
menyenangkan.
"Baiklah, kapan aku punya waktu untuk mem-
buat gaun sendiri untuk pesta itu?" tanya Cin-
derella.
"Kamu? Siapa bilang kamu akan pergi ke
pesta?" teriak ibu tiri.
"Sungguh sebuah tawa!" kata salah satu
saudara tiri.
Kemudian salah satu saudara tirinya menunjuk
Cinderella dan melihat bajunya yang sangat be-
rantakan, semuanya pun tertawa.
“Saat mereka melihatku
mungkin mereka melihat kekacauan. Tapi aku
tidak seperti itu. Dan jika aku bisa, aku akan
pergi ke pesta." ujar Cinderella yang berkata
pada dirinya sendiri.
4. Cinderella ditinggalkan oleh ibu
tiri dan kedua saudara tirinya pergi
ke pesta

Amazon.com
Segera saatnya tiba bagi ibu tiri dan kedua
saudara perempuan tiri untuk pergi ke pesta be-
sar. Kereta kuda mereka yang mewah sampai di
depan pintu. Ibu tiri dan saudara perempuan tiri
masuk ke dalam. Dan mereka segera pergi.
"Selamat tinggal! Selamat bersenang-senang!"
sebut Cinderella sambil melambaikan tangan,
namun ibu tiri dan saudara perempuan tirinya
tidak berbalik untuk melihatnya.
Cinderella pun merasa sedih melihat kereta
kuda yang mulai menjauh.
"Aku berharap diriku bisa pergi ke pesta juga!"
ujar Cinderella dengan lantang.
Poof! Kemudian, muncul seorang peri di depan
Cinderella.
“Kamu memanggilku?” kata ibu peri.
5. Muncul ibu peri yang membantu
Cinderella mewujudkan impiannya

Insidethemagic.net
Melihat ibu peri yang tiba-tiba muncul, membuat
Cinderella terkejut.
“Aku memanggilmu? Kamu siapa?” tanya
Cinderella sambil terheran-heran.
“Wah tentu saja saya ibu peri! Aku tahu keingi-
nan kamu. Dan aku datang untuk mengabulkan-
nya. "
“Tapi…harapanku tidak mungkin.” kata Cin-
derella yang sambil merunduk sedih.
"Permisi! Bukankah aku bisa muncul begitu
saja?” kata ibu peri dengan gusar
“Ya, benar,” kata Cinderella.
“Kalau begitu, biarkan aku menjadi orang yang
mengatakan apa yang mungkin atau tidak!” ujar
ibu peri.
Setelah melihat pakaian Cinderella, ibu peri pun
tahu bahwa Cinderella ingin pergi ke pesta na-
mun tidak memiliki gaun dan kereta yang
mewah seperti ibu tiri dan saudari-saudarinya.
“Kamu memang terlihat sedikit berantakan,
Nak,” kata Ibu Peri.
"Bahkan jika aku punya sesuatu yang bagus un-
tuk dipakai, aku tidak akan bisa ke sana," ujar
Cinderella sambil melihat ke pakaian kotornya.
"Aduh, semua itu mungkin!" kata peri.
Dengan itu, ibu peri mengetukkan tongkatnya ke
kepala Cinderella.
6. Setelah diberikan gaun dan
kereta kuda, Cinderella harus
mematuhi aturan ibu peri
Mprnews.org
Cinderella langsung menjadi bersih dan menge-
nakan gaun biru yang indah. Rambutnya ditata
tinggi dan di atas kepalanya dengan pita emas.
“Ini luar biasa!” kata Cinderella.
“Siapa bilang aku sudah selesai? kata ibu peri,”
Kemudian ibu peri meminta Cinderella untuk
mengambil sebuah labu dan memanggil dua te-
mannya yang merupakan seekor tikus. Setelah
di bawa ke hadapan ibu peri, ia mengetuk
tongkatnya lagi. Tiba-tiba, labu tersebut berubah
menjadi kereta yang indah. Sedangkan dua ekor
tikus temannya berubah menjadi kuda putih.
“Apakah aku sedang bermimpi?” kata Cinderella
sambil melihat sekelilingnya.
"Ini nyata, tapi ada satu hal yang harus kamu
ketahui." kata Ibu Peri.
"Apa itu?" tanya Cinderella.
“Semua ini hanya berlangsung sampai tengah
malam. Malam ini, di tengah malam, semuanya
akan berakhir. Semuanya akan kembali seperti
sebelumnya. ” ujar ibu Peri.
“Kalau begitu aku harus meninggalkan pesta
sebelum tengah malam!” kata Cinderella.
"Ide bagus, pekerjaan saya selesai!" kata Ibu
Peri. Setelah itu ibu peri langsung menghilang
dari hadapan Cinderella.
"Apakah itu terjadi?" ujar Cinderella sambil meli-
hat sekelilingnya. Setelah itu ia langsung
melangkah ke dalam kereta dan pergi ke tempat
pesta.

7. Pangeran sedih karena tidak


tertarik dengan tamu di pesta
tersebut, sampai akhirnya
Cinderella datang

Bucket-think-tank.blogspot.com
Selama di pesta, Pangeran menunjukkan wajah
sedih dan kecewa, tidak tahu harus berpikir apa.
“Mengapa kamu memiliki ekspresi sedih di wa-
jahmu? Lihat sekelilingmu! Kamu tidak bisa
meminta gadis yang lebih baik dari ini,” kata
Ratu kepada putranya.
"Aku tahu, Ibu," kata Pangeran.
Namun pangeran sebenarnya tahu ada yang
tidak beres, karena ia telah bertemu banyak
gadis. Tetapi setelah pangeran mengatakan
"halo” pada setiap gadis yang datang ke pesta
tersebut, ia tidak dapat menemukan apa-apa
lagi untuk diucapkan.
"Lihat!" seseorang menunjuk ke pintu depan.
"Siapa itu?" tanya tamu lainnya.
8. Pangeran berdansa dengan Cin-
derella, hingga membuat gadis
lainnya cemburu

Awn.com
Semua kepala menoleh. Siapa gadis menawan
yang sedang menuruni tangga? Ia mengangkat
kepalanya tinggi-tinggi, namun tidak ada yang
mengenalnya.
"Ada sesuatu tentang dia," ucap Pangeran
dalam hati.
“Aku akan memintanya untuk berdansa,” dan
pangeran berjalan ke arah Cinderella.
“Apakah kita pernah bertemu?” kata Pangeran.
“Saya senang bertemu dengan pangeran saat
ini,” kata Cinderella sambil membungkuk.
"Saya merasa seolah-olah saya mengenal anda,
tapi tentu saja, itu tidak mungkin." kata
Pangeran.
“Banyak hal yang mungkin, jika pangeran ingin
itu menjadi kenyataan,” kata Cinderella.
Pangeran merasakan berdebar di dalam hatinya.
Ia dan Cinderella mulai berdansa, saat lagu
selesai, mereka berdansa lagi. Dan kemudian
mereka menari lagi, dan lagi. Segera gadis-gadis
lain di pesta itu menjadi cemburu.
“Mengapa perempuan itu berdansa sepanjang
waktu dengannya?” mereka berkata.
"Betapa kejam!" ucap kesal gadis lainnya.
Tapi yang bisa dilihat Pangeran hanyalah Cin-
derella. Mereka saling tertawa dan berbicara,
dan mereka berdansa lagi. Nyatanya, mereka
berdansa sangat lama sehingga Cinderella tidak
melihat jam.
Dong!
Bunyi jam mulai terdengar hingga Cinderella
mendongak.

9. Hingga akhirnya jam berbunyi


menandakan sudah tengah malam

Glamour.com
Dong!
Bunyi jam terdengar kembali, Cinderella pun
kembali mendongak ke arah jam.
"Astaga! Ini hampir tengah malam!" Cinderella
berteriak.
Dong!
Bunyi jam yang kembali berdentang.
“Mengapa itu penting?” kata Pangeran. Setelah
itu jam kembali berbunyi tanda sudah tengah
malam.
"Saya harus pergi!" kata Cinderella.
“Tapi kita baru saja bertemu! Mengapa pergi
sekarang?” kata Pangeran.
Jam terus berbunyi namun Pangeran yang tidak
tahu, selalu mencoba menghentikan Cinderella.
"Saya harus pergi!" kata Cinderella sambil
berlari ke tangga.
"Aku tidak bisa mendengarmu, jamnya terlalu
kencang!" kata Pangeran.
"Selamat tinggal!" kata Cinderella sambil berlari
ke kereta.
“Tolong, berhenti sebentar!” kata Pangeran.
"Ah!" Cinderella pun berteriak ketika salah satu
sepatu kacanya terlepas dari kakinya di tangga.
Namun karena sudah tengah malam, Cinderella
pun terus berlari.
10. Pangeran menemukan sepatu
kaca di tangga, dan menyuruh pen-
gawal untuk mencari pemiliknya

Taleswithgigi.com
"Tunggu!" teriak Pangeran.
Namun karena melihat sepatu kaca di tangga,
pangeran segera mengambil sepatu kacanya
dan bergegas keluar pintu. Ia melihat sekeliling
tetapi tidak bisa melihat gaun birunya di mana
pun.
"Hanya ini yang tersisa darinya," katanya sambil
menatap sepatu kaca itu. Pangeran menyadari
bahwa sepatu itu dibuat dengan cara khusus,
agar sesuai dengan kaki pemiliknya.
“Di suatu tempat ada sepatu kaca lainnya, dan
ketika aku menemukannya, aku akan mene-
mukannya juga. Lalu aku akan memintanya men-
jadi pengantinku! ” katanya.
Pangeran pun meminta para pengawalnya untuk
pergi dari rumah ke rumah untuk mencari pemi-
lik sepatu kaca. Satu demi satu perempuan
muda mencoba memasukkan kakinya ke dalam
sepatu kaca tersebut. Tapi tidak ada yang muat.
Pada akhirnya pangeran datang ke rumah Cin-
derella.
"Dia datang!" panggil salah satu saudara tiri
saat dia melihat ke luar jendela.
"Di pintu!" teriak saudari tiri satunya.
"Cepat!" teriak ibu tiri. "Siap-siap! Salah satu
dari kalian harus menjadi orang yang berhasil
memasukkan kaki ke dalam sepatu itu. Tidak
peduli apapun!" ujar ibu tiri kepada dua
anaknya.
Pangeran mengetuk dan kemudian ibu tiri mem-
buka pintu.
"Silahkan masuk! Aku punya dua putri cantik un-
tuk kamu temui" ia berkata.
11. Pangeran akhirnya menemukan
Cinderella, dan mereka hidup ba-
hagia selamanya

Top5must.com
Saudari tiri pertama mencoba memasukkan
kakinya ke dalam sepatu kaca. Dia berusaha
keras, tetapi itu tidak cocok. Kemudian saudari
tiri kedua mencoba memasukkan kakinya ke
dalam. Dia mencoba dan mencoba dengan
sekuat tenaga juga. Tapi tidak ada pas.
“Apakah tidak ada gadis lain di rumah?” tanya
Pangeran.
“Tidak ada,” kata ibu tiri.
"Kalau begitu aku harus pergi," kata Pangeran.
“Mungkin masih ada satu lagi,” kata Cinderella
sambil melangkah keluar dari kamarnya.
"Saya pikir anda mengatakan tidak ada gadis
lain di sini," kata Pangeran pada ibu tiri.
“Tidak ada lagi yang penting!” teriak ibu tiri
"Kemarilah," kata Pangeran pada Cinderella.
Cinderella mendekatinya. Pangeran meminta
pengawalnya untuk berlutut dan mencoba sep-
atu kaca di kaki Cinderella, dan itu sangat pas!
Kemudian dari balik bajunya, Cinderella men-
geluarkan sesuatu. Itu adalah sepatu kaca lain-
nya!
"Aku tahu itu! Kamu adalah orangnya!" ujar
Pangeran sambil menangis terharu.
"Apa?!" teriak seorang saudara tiri.
“Bukan dia!” teriak saudari tiri satunya.
"Ini tak mungkin!" teriak ibu tiri.
Tetapi sudah terlambat. Pangeran tahu bahwa
Cinderella adalah orangnya. Dia menatap
matanya. Dia tidak melihat abu di rambutnya
atau abu di wajahnya.
"Saya telah menemukanmu!" dia berkata.
“Dan aku telah menemukanmu,” kata Cinderella.
Maka Cinderella dan Pangeran menikah, dan
mereka hidup bahagia selamanya.
Nah itulah dongeng anak Cinderella dan sepatu
kacanya. Dalam cerita ini memberikan pesan
moral agar anak belajar bagaimana harus hidup
dengan mematuhi aturan yang telah di buat,
serta tidak balas dendam pada orang-orang yang
menyakitinya. Kemudian anak juga bisa belajar
agar tidak menindas dan iri pada keberhasilan
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai