Anda di halaman 1dari 2

CINDERELLA DAN SEPATU KACA

Dahulu kala, hiduplah keluarga bahagia, terdiri dari sepasang suami-istri yang dianugerahi seorang putri
cantik jelita. Dia bernama Cinderella. Namun, pada suatu waktu, sang ibu terserang penyakit hingga
menutup usia. Cinderella dan ayahnya dilanda kesedihan yang mendalam.

Berselang beberapa tahun, ayah Cinderella memutuskan untuk kembali menikah. Cinderella yang ingin
ayahnya bahagia, dengan senang hati mengizinkan pernikahan tersebut. Tidak lama setelahnya, rumah
mereka kembali ramai bersama kehadiran ibu tiri dan kedua saudara tirinya, Anastasia dan Drizella.
Namun, tidak disangka-sangka, mereka bertiga ternyata tidak sebaik yang dipikirkan.

Ketika ayah Cinderella bekerja ke seberang pulau, ibu tiri dan kedua saudara tirinya memperlakukan
Cinderella seperti seorang pembantu. Walaupun begitu, Cinderella tetaplah gadis yang baik hati. Ia patuh
terhadap seluruh perintah yang diberikan oleh keluarga barunya tersebut. Pada suatu hari, tersiar kabar
bahwa istana mengadakan pesta dansa untuk mencari permaisuri bagi pangeran. Seluruh gadis di sekitar
istana diundang untuk hadir. Cinderella ikut senang mendengar kabar tentang pesta dansa itu. Dia sangat
bersemangat mencari gaun pesta. Akan tetapi, ibu dan kedua saudara tirinya melarang Cinderella untuk
datang. Mereka memberikan pekerjaan yang begitu banyak kepada gadis itu. Sepanjang hari, Cinderella
sibuk dengan semua perintah dari ibu dan kedua saudara tirinya. Namun karena telah terbiasa
mengerjakan banyak hal, Cinderella berhasil menyelesaikannya dengan cepat. Setelah itu, dia segera
mengambil gaun milik mendiang ibunya dan bersiap ke pesta dansa. Sayangnya, Anastasia dan Drizella
melihat Cinderella yang tengah bersiap. Tidak ingin kecantikan Cinderella menyaingi mereka, keduanya
pun merobek gaun itu. Cinderella menangis sedih karena gaun itu adalah satu-satunya gaun terbaik milik
ibunya yang masih tersisa.

Ia pergi ke kebun untuk menenangkan diri. Di sanalah, Cinderella bertemu ibu peri. Dengan
keajiban yang dimilikinya, dia mengubah labu menjadi kereta kuda yang indah dan gaun yang rusak
menjadi gaun berwarna biru yang sangat indah. Tidak berhenti di sana, dengan tongkat ajaibnya, ibu peri
juga memberikan sepatu kaca untuk Cinderella. Dia juga mengubah 3 ekor tikus menjadi 3 orang
pengawal. “Pergilah ke pesta itu. Namun ingat, kau harus pulang sebelum jam 12 malam karena semua
sihir ini akan lenyap sesudahnya,” ucap ibu peri kepada Cinderella. “Terima kasih. Tentu saja, aku akan
pulang sebelum tengah malam,” jawab Cinderella dengan yakin.

Karena bantuan ibu peri tersebut, Cinderella bisa menghadiri pesta dansa. Ibu tirinya, Anastasia,
serta Drizella tidak mengenali Cinderella yang tampil bak putri kerajaan. Semua orang terpana melihat
kecantikan Cinderella. Pangeran pun jatuh hati pada pandangan pertama. Mereka berdansa hingga waktu
mendekati tengah malam. Cinderella mengingat janjinya, ia harus segera pulang karena keajaiban yang
diberikan ibu peri akan berubah ke bentuk asalnya.
Cinderella berlari meninggalkan pangeran, namun sebelah sepatu kacanya tertinggal. Sepatu
kaca itu menjadi salah satunya alat bagi pangeran untuk menemukan Cinderella yang hendak ia nikahi.
Keesokan harinya, pangeran dan beberapa pengawal istana mengunjungi satu per satu rumah rakyat.
Setibanya di rumah Cinderella, ternyata, ibu tiri melihat sepatu kaca yang persis sama di kamar
Cinderella.

Beliau mengunci Cinderella di kamar agar tidak dapat bertemu dengan pangeran. Cinderella yang
bernyanyi untuk menghilangkan kesedihannya membuat pangeran mendengar suara itu. Pangeran dan
para pengawal akhirnya menemukan Cinderella yang terkunci di kamarnya. Sepatu itu akhirnya
menemukan pemiliknya. Cinderella dan pangeran akhirnya menikah. Mereka hidup bahagia.

Anda mungkin juga menyukai