CALON ARANG
Karya : Luthfi Rachman
2. PATIH DHARMAMURTI
3. KAMURUHAN
4. PENDETA BHARABAH
5. WEDAWATI
6. MPU BAHULA
7. CALON ARANG
8. RATNA MANGGALI
9. WOKCIRSA
10. MAHISAWADANA
11. LARUNG
12. KARJAN
14. ATUN
17. MAYAT
1
BAGIAN I
SAMAR-SAMAR.
SUNYI.
LARUNG.
2
CUACA BERUBAH TERANG BENDERANG, BUNYI
tidak!
bukan?
3
WOKCIRSA : Mana saya bisa menerangkan, semua primbon ada di
tangan Calonarang.
LARUNG : Ya, sekarang kita batal bertapa, besok ‘kan bisa ulangi.
kerjakan.
setuju?
4
WOKCIRSA : (BANGKIT BERDIRI) Jangan gegabah! Kita harus
Girah.
mengadakan operai.
tinggal diam.
Calonarang.
sana!
5
MEREKA BERTIGA BERANGKAT, SUARA GONG /
BAGIAN I I
DHARMAMURTI
PATIH DHARMAMURTI : Tidak ada musim hujan nyatanya anak-anak itu juga
6
RAJA ERLANGGA : Mungkin karena kubangan-kubangan yang berair keruh,
penyakit, ya ‘kan?
rumahnya sendiri-sendiri.
PATIH DHARMAMURTI : Saya rasa penyakit itu bukan wabah yang wajar,
tuanku.
RAJA ERLANGGA : Apa kalu tidak wabah? Lalat dan tikus musuh manusia
7
Bukan wabah, tuanku! Dan semua penduduk sudah
menghadapinya.
YANG DALAM.
kemanusiaannya.
8
Hari ini banyak penduduk yangberangkat mengungsi
tuanku.
oleh Calonarang.
orang tua, kang Jari, kang Karto, mbok Sarmi, ning Ipah
kehilangan kepercayaan…
9
perintahkan kepada perajurit-perajurit untuk menyerbu
MENGUMPAT.
MEMEJAMKAN MATANYA.
10
MELANGKAH LEMAS MENDEKATI RAJA ERLANGGA
DESAH.
DHARMAMURTI.
musnah!
desa Girah.
11
RAJA ERLANGGA : Taburkan semua sesjian di pintu gerbang istana
permaisuri.
PATIH DHARMAMURTI.
BAGIAN I I I
Byung!
12
MURID MURID : (KEMBALI DUDUK SEPERTI SEMULA, MENIRUKAN,
KOOR) Jaranan!
manusia!
13
DI KEJAUHAN TERDENGAR BUNYI GONG / BEDUK
tanganku.
TURUT.
MELARIKAN DIRI.
KEMBALI.
14
SYETAN KUBURAN DENGAN LANGKAH LEMAS,
PERGI.
BAGIAN I V
BERDEMPETAN ITU.
kang!
15
MBOK MIRAH : (NAFAS TERENGAH-ENGAH) Jangan begitu, kang!
KANG CARIK : Keadaan desa sekarang ini sudah tidak aman. Kalau
dalam rumah.
MBOK MIRAH : Kang Carik sendiri juga tak berani di rumah, ya ‘kan?
kekejaman Calonarang)
biadab!
16
KARJAN : Pak Carik, saya bukan takut untuk diajak berkelahi,
KANG CARIK : Tidak usah kita melawan kalau akhirnya kita mati
KANG CARIK : Saya setuju jika Atun diungsikan keluar dari desa ini.
gadis.
TANGANNYA)
KANG CARIK : (DUDUK DI ATAS BATU) Apa yang mbok mirah pernah
katakana itu?
17
Calonarang mendabakan agar putrinya yang cantik itu
DI ATAS BATU)
mak?
‘kan?
18
KARJAN : Kalau murid-muridnya itu bukan lelembut, saya akan
adikmu baik-baik.
gadis.
Kang, kita ngungsi saja dari desa ini! Aku tidak mau
Calonarang.
TANGANNYA).
dekatmu!
KANG CARIK : Ya, jangan tidur terlalu lelap. (TEMPO) Siapa yang
MBOK MIRAH : Kalau begitu kang Carik tidak akan kembali ke desa, ya
‘kan?
MBOK MIRAH : Jadi kang Carik setiap malam juga keluar desa?
19
KANG CARIK : Ya.
ORANGKEDINGINAN.
KARJAN.
MENGADUH.
20
MBOK MIRAH : He, jangan berisik!
KEBINGUNGAN.
TERIAK BERJINGKAT-JINGKAT.
21
KANG CARIK, MBOK MIRAH, ATUN TERSENTAK
BAGIAN V
BERSEDEKAP.
MPU BAHULA.
ATAS KANAN-KIRI.
22
MPU BAHULA SELESAI MELAKUKAN LATIHAN
TEGAP BERSEDEKAP.
KEPALA.
23
MPU BAHULA DENGAN POTONGAN KAIN. DAN
pernyataan, yai?
PENDETA BHARABAH.
24
KAMURUHAN : Yang terhormat Pendeta Bharabah, kami haturkan
kejadian itu?
‘kan?
dari yai.
Calonarang
kembali.
25
KAMURUHAN MELANGKAH PERGI.
PENDETA BHARABAH.
wabah penyakit.
26
MPU BAHULA MENEGAKKAN KEPALANYA DAN
Calonarang.
(TEMPO)
27
(TERSENYUM) Datanglah kau ke rumahnya,
Manggali.
MPU BAHULA : Tetapi kalau pinangan saya diterima. Apa yang harus
saya lakukan?
MELANGKAH MENJAUH.
ketanahanmu.
PENDETA BHARABAH : Kalau kau terlanjur jatuh cinta, itu urusan manusia yang
28
MPU BAHULA MENATAP WEDAWATI YANG
primbon itu?
MELANGKAH PERGI.
PENDETA BHARABAH : Tak usah kau khawatir, bagaimanapun juga Mpu Bahula
29
muridku yang paling taat, sehingga saya selalu
melupakanmu.
BAGIAN V I
30
BAMBU SAMBIL MEMBUKA-BUKA KITAB PRIMBON
KUMAL.
BAHULA.
pendapatmu?
MPU BAHULA : Mencari seorang istri menjadi hak setiap laki-laki, tetapi
menentukan.
MPU BAHULA : Nyai, apakah kita harus menelan racun kalau kita tahu
bahayanya?
31
CALONARANG : Ya, seperti itu juga bagaimana menurut pendapatmu,
Bahula?
pendapatmu?
RATNA MANGGALI : Kenapa emak bicara darah dan kematian? Kang Bahula
‘kan kang?
32
CALONARANG : (MELANGKAH MANGGUT-MANGGUT) Bahula,
berpikir. (TEMPO)
Ratna Manggali?
MPU BAHULA : Seperti yang pernah saya jelaskan, saya datang dari
CALONARANG : Lantas?
CALONARANG : Lantas?
CALONARANG : Lantas?
Manggali, bukan?
33
CALONARANG MELANGKAH MASUK MENYIMPAN
KITAB PRIMBONNYA
yang bukan-bukan!
Mak Calo.
mempengaruhimu.
MPU BAHULA : Sudah malam, Mak ! ‘Kan lebih baik di rumah saja.
PERGI.
malam.
engkau tentunya.
34
RATNA MANGGALI : (MENATAP TERSENYUM) Kalau sudah tahu begitu,
ya, ‘kan?
RATNA MANGGALI : Lantas kalau ada kerja, apa kau mau membantu
pekerjaannya, begitu?
MPU BAHULA : Ya, tidak ada salahnya! Kalau ada yang perlu dibantu,
35
MPU BAHULA : Lantas?
MPU BAHULA : Tidak, aku tidak ngeri! (MENJAUH) Ratna, aku sudah
MPU BAHULA : Jangan terburu nafsu! Siapa tahu dibalik pekerjaan itu
mulya!
alasannya, Ratna.
pembunuhan itu.
36
RATNA MANGGALI : Dengan membaca mantera dari kitab primbon,
mengajarkan kejahatan.
syetan.
MANDIR.
MPU BAHULA : Kalau begitu, cobalah saya ingin lihat kitab primbon itu.
37
MPU BAHULA : (MESRA) Tidak, sayang! Dimana kitab primbonitu di
simpan?
pernah dibuka.
(TEMPO)
BAHULA.
38
BAGIAN V I I
BAHULA.
LANGKAH LEMAS.
MENGALUN.
39
WEDAWATI BINGUNG TAK TAHU APA YANG HARUS
DANGAN MANGKOK.
ya ‘kan?
kasih, Bahula!
primbon itu.
40
PENDETA BHARABAH : Bagaimana pendapatmu dengan primbon ini?
MEMBACANYA, BERULANG-ULANG.
Bersabarlah!
41
WEDAWATI : Rama, untuk apa kang Bahula harus menunggui Ratna
Manggali?
WEDAWATI : Kalau tugas itu gagal, sudah tentu kang Bahula akan
dalam kehinaan.
dicurahkan!
PENDETA BHARABAH : Orang yang gagal dalam menjalankan tugas suci belum
mati terbakar.
BANGKIT BERDIRI.
42
IA MENTAP WEDAWATI, SEHINGGA WEDAWATI
Calonarang. (TEMPO)
dijumpainya.
PENDETA BHARABAH : Selama kau tetap berada di dalam rumah, kau akan
kembali, nak!
43
PENDETA BHARABAH MELANGKAH PERGI,
BAGIAN V I I I
MENONJOL MERONGOS.
44
MANUSIA. KEMDIAN MUNCUL CALONARANG
ITU.
45
DISANGGAH DAN DIIKAT PADA ONGGAKAN
BERGERAK.
kasih…!
tolonglah nenek!
MANGKOK.
KEPALANYA.
nenek.
CALONARANG : (MENCIBIR) Hem, kau kira kau akan hidup lama? Tidak
dosamu!
46
MAYAT : Ampunilah dosa yang telah saya lakukan. Tumpukan
Lenyap…..!
kayu!
DEPAN.
47
CALONARANG : (TERSENYUM) Setelah saya tunggu-tunggu, akhirnya
kesabaranmu (TEMPO)
mencampuri urusanku.
original.
kitab primbonku.
PENDETA BHARABAH : Primbon itu tidak semua busuk, tetapi telah kau anut
48
CALONARANG : (MARAH) Aku tidak butuh khotbahmu! Aku masih bisa
berpikir!
kubangan!
naik!
PENDETA BHARABAH : Sebaiknya saya tidak akan pergi sebelum kau terbenam
MELONCAT MENGHINDAR.
MENJAUH.
49
TANGAN KE DEPAN DITUJUKAN PADA PENDETA
MELETUS.
**
50
BAGIAN I X
PUTRINYA ITU.
menjadi lumpuh.
baik?!
51
sehingga raja mengundang Mpu Bahula untuk berpesta
pora.
MANGGALI.
52
PENDETA BHARABAH : Jadi, primbon ini belum kau kembalikan di tempatnya?
bawh bantal.
setelah itu?
53
(KEPADA RATNA MANGGALI) Ratna Manggali, apa
dan….
ISAK)
54
PENDETA BHARABAH : Ya… (TERSENYUM) Dan kau telah kawin dengan
BERDAMPINGAN.
MELANGKAH KESAN-KEMARI.
55
PENDETA BHARABAH MELANGKAH KE TENGAH
RUANGAN.
BHARABAH.
WEDAWATI.
bijaksana.
**
SELESAI
Maret 2007
56
57