Skenario

Pertempuran Lima Hari Semarang

Penulis Skenario
Navis Alifia Azahra
PRODUSER : NAVIS ALIFIA AZAHRA
SUTRADARA : NAVIS ALIFIA AZAHRA
MAKEUP ARTIST : AISYA NURUL, INTAN RAMADHANI
SINEMATOGRAFER : FADLILA ZASKIA NURIDA, MUHAMMAD RIZQI
EDITOR : NAVIS ALIFIA AZAHRA, FATHIYA LATIFA HANIM
DERETAN CAST :
1. TALITHA ZAHRA SEBAGAI NARATOR
2. WAHYU ZIDNI SEBAGAI DR. KARIADI
3. NABEEL AYNUN SEBAGAI DR. SUKARYO
4. FITRI ANGGRAENI SEBAGAI DRG. SOENARTI
5. DENIS RAMADHANI SEBAGAI WONGSONEGORO
6. MUHAMMAD MUSTAQIM SEBAGAI MAYOR KIDO
7. AHMADI YAFI SEBAGAI JENDRAL NAKAMURA
8. WILDAN MUHAMMAD FIRDAUS SEBAGAI SUDANCO MIRZA
9. MOCH. JA’FAR SEBAGAI MR. KASMAN
10. PEMERAN PASUKAN JEPANG :
- YUDITH TYA ISSABELL (NIPPON 1)
- JAHWA AULIA (NIPPON 2)
- NOVIA ANGELISA (NIPPON 3)
- ERIKA SEPTIANA (NIPPON 4)
- TALITHA ZAHRA (NIPPON 5)
- RAIHANA SYARIFAH (NIPPON 6)
- NIBRAS MUMTAZ (NIPPON 7)
- RHENATA MIRACLE (NIPPON 8)
11. EMPAT PEMUDA :
- FADLILA ZASKIA (PEMUDA 1)
- FATHIYA LATIFA (PEMUDA 2)
- ASLICH AMRIA (PEMUDA 3)
- ITSNA AULIA (PEMUDA 4)
12. PEMERAN SUSTER :
- NOOR SYAIDAH ISTIYANI
- NILAM ROSITA
13. SULIS SETYA NINGSIH SEBAGAI DOKTER
14. PEMERAN 8 POLISI ISTIMEWA :
- HAIDAR RAID (1) - LEILA RAHIMATUS SHAHADA (5)
- TEGAR SETIYAWAN (2) - ARUM KHUSNUL KOTIMAH (6)
- MUHAMMAD RIZQI (3) - FIDELYA SATIVA (7)
- SALSABILA AVRILLIA (4) - LUSIANA ANGGRAINI (8)
15. LUTVIANA SYINTHIA SEBAGAI MR. SARTONO
16. RAISSANIA DAN VANYA AURELYA SEBAGAI WARGA
17. NAVIS ALIFIA AZAHRA SEBAGAI LETKOL NOMURA
1. PERNYERTAAN BEBERAPA CLIP DETIK-DETIK KEMERDEKAAN

SETELAH MENJAJAH INDONESIA SELAMA 3,5 TAHUN, PADA 1945 AKHIRNYA

JEPANG MENYERAH DALAM PERANG DUNIA II. KEKUASAAN MEREKA DI
INDONESIA JUGA BERAKHIR. 17 AGUSTUS 1945, SOEKARNO-HATTA
MEMBACAKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DI JAKARTA. PARA
PEMUDA MENYAMBUTNYA DENGAN SUKACITA. SEUSAI PROKLAMASI, PARA
PEMUDA SEMARANG MENGAMBIL ALIH SENJATA DAN AMUNISI TENTARA
JEPANG YANG BERMARKAS DI SEMARANG. MR. WONGSONEGORO, RESIDEN
SEMARANG KEMUDIAN MENJEMBATANI TUNTUTAN PARA PEMUDA.

PEMUDA 1
Pak Karno sudah memproklamasikan kemerdekaan.
PEMUDA 2
Sudah saatnya kita merebut kekuasaan Jepang dan
mempertahankan kemerdekaan ini.
(MENGATAKAN SECARA BERSAMAAN)
Merdeka!

2. EXT.MARKAS JEPANG.PAGI

JENDRAL NAKAMURA JUNJI, PANGLIMA ANGKATAN DARAT JEPANG DI JAWA

TENGAH SETUJU UNTUK MENYERAHKAN SENJATA DAN AMUNISI. AKAN TETAPI
TIDAK DENGAN PASUKAN TENTARA JEPANG DI JATINGALEH YANG DIPIMPIN
OLEH MAYOR KIDO. MEREKA MENOLAK UNTUK MENYERAHKAN SENJATANYA.

MR. WONGSONEGORO
Kami sudah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Akan lebih baik jika kalian menyerahkan semua senjata.
(dengan nada memperingati)
MAYOR KIDO
Ini milik kami! Tidak bisa diberikan pada siapapun.
Kieru! Kalian tidak akan mendapatkan apapun dari kami!
MR. WONGSONEGORO
Kami tidak akan pergi sebelum kalian menyerahkan
Senjata kalian pada kami!
MAYOR KIDO
Soera o oidasu!(Usir mereka!)
MEREKAPUN SALING MENYERANG SATU SAMA LAIN. 8 POLISI ISTIMEWA
BERHASIL MENCULIK 2 PASUKAN KIDOBUTAI DAN BEBERAPA SENJATANYA.
3. EXT.RESERVOIR SIRANDA.SORE HARI
PASUKAN JEPANG BERSENJATA LENGKAP MELANCARKAN SERANGAN MENDADAK
DAN MENANGKAP DELAPAN ANGGOTA POLISI ISTIMEWA YANG MASIH MENJAGA
SUMBER CAIRAN MINUM RESERVOIR SIRANDA UNTUK WARGA KOTA SEMARANG
DI CANDILAMA. KEDELAPAN POLISI ISTIMEWA DIBAWA KE MARKAS
KIDOBUTAI DI JATINGALEH.

(ADEGAN MENEBAR RACUN)

NIPPON 4
Kiwotsukete!(Hati-hati!)
NIPPON 7
Sutandogado!(Berjaga-jaga!)
NIPPON 8
Kita sebar di sebelah sini! Hayaku ikou (Ayo cepat)
NIPPON 1
Racun ini akan mengaliri seluruh perairan. Mati kamu Indonesia!
NIPPON 2
Ayo pergi sekarang, sebelum ada yang melihat kita.

TERSIAR KABAR TENTARA JEPANG MENEBARKAN RACUN KE DALAM RESERVOIR

ITU. WARGA PUN DIJADIKAN GELISAH. CADANGAN CAIRAN DI CANDI, DESA
WUNGKAL PADA MASA ITU ADALAH SATU-SATUNYA SUMBER MATA CAIRAN DI
KOTA SEMARANG. KEMUDIAN SALAH SATU WARGA MELAPOR KEPADA SUDANCO
SELAKU PIMPINAN DI DAERAH CANDILAMA. KEMUDIAN, SUDANCO
MENGADAKAN RAPAT DENGAN PEMUDA LAINNYA.

4.INT.RUANG PERTEMUAN.
SUDANCO
Reservoir Siranda sepertinya telah diracuni oleh
Pasukan Kidobutai, ada baiknya kita meminta para dokter
untuk meneliti racun tersebut.
PEMUDA 1
Benarkah demikian? Bagaimana kita bisa lengah begini?
PEMUDA 2
Benar, hal ini angat membahayakan penduduk.
PEMUDA 3
Perlukah kita mengadakan perang?
 PEMUDA 4
Perang tidak akan menyelesaikan soal reservoir siranda.
Racun tidak akan hilang dari sana dengan perang.
SUDANCO
Kamu, bisa ke rumah sakit Purusara dan laporkan
apa yang terjadi pada Dr. Sukaryo? Dia pimpinan
rumah sakit, agar mereka bisa bertindak.
PASUKAN 2
Baik, saya berangkat sekarang. Permisi.

SETELAH PIMPINAN RUMAH SAKIT PURUSARA MENGETAHUI KABAR TERSEBUT,

BELIAU SEGERA MENGHUBUNGI DR. KARIADI UNTUK MEMASTIKAN APAKAH
KABAR ITU BENAR ATAU TIDAK.

5. INT. KEDIAMAN DOKTER KARIADI

DR. SUKARYO
Selamat sore, Dokter. Saya ingin meminta bantuan Anda
untuk memastikan kabar tentang reservoir siranda yang
kabarnya terlah diracuni Jepang. Saya ingin Anda
memastikan hal tersebut malam ini juga.
DR. KARIADI
(terkejut)
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
DR. SUKARYO
Kabarnya Jepang melakukan serangan balas dendam
karena kita masih menyandera pasukannya.
DR. KARIADI
Baiklah, saya akan berangkat kesana sekarang juga.
DR. SUKARYO
Namun Anda harus hati-hati, Dokter. Jepang masih
melakukan penyerangan di sekitar Candilama. Untuk
menjaga keamanan Anda, saya dan beberapa pasukan akan
mendampingi dan menjemput di kediaman Anda.
DR. KARIADI
Terima kasih, tidak perlu berlebihan seperti itu, Doktor.
DR. SUKARYO
Ini sudah kewajiban untuk pertahanan, Dokter.
DOKTER KARIADI PUN MEMINTA IZIN KEPADA ISTRINYA UNTUK BERANGKAT
KE CANDILAMA.NAMUN, ISTRINYA MELARANG DR. KARIADI UNTUK PERGI
KARENA SUDAH MENGETAHUI KONDISI YANG BERBAHAYA DI SEKITAR
CANDILAMA.
DR. KARIADI
Soenarti, awakku arep ngomong karo jenengan.
Jenengan lungguh sedelok.
(Soenarti, saya mau bicara dengan kamu. Kamu duduk sebentar)
DRG. SOENARTI
(sambil menyapu lantai)
Kan iso diomongke ning kene to mas,
Tanggung sedelok meneh.
(kan bisa dibicarakan disini mas, tanggung sebentar lagi)
DR. KARIADI
Iki luweh penting. (ini lebih penting)
(drg. Soenarti meletakkan sapunya)
DRG. SOENARTI
Ono opo to mas, iki awakku isih beres-beres.
(ada apa sih mas, saya masih beres-beres)
DR. KARIADI
Awakku nyuwun izin karo jenengan, awakku
arep ning Candilama dingo neliti racun
sing ditebar karo Jepang. Oleh yo?
(saya minta izin kepada kamu, saya mau
Ke Candilama untuk meneliti racun yang
Ditebar Jepang. Boleh ya?)
DRG. SOENARTI
Awakku ra ngolehke jenengan, saiki situasi ning
kono ora apik. Jepang sedang melakukan penyerangan,
saya khawatir dengan keselamatan mas.
DR. KARIADI
Hal ini sangat membahayakan rakyat Semarang, kalau
Aku tidak bertindak cepat maka mereka bisa mati.
Lagipula aku kan sudah disumpah menjadi dokter.
Aku harus bertanggung jawab dengan tugasku.
DRG. SOENARTI
Ya sudah, aku tidak bisa memaksa. Benar kalau ini
sudah menjadi tugasmu. Aku doakan semoga kamu baik-baik saja.
 DR. KARIADI
Nanti ada pasukan yang menjemputku.
Jangan khawatir, saya bisa menjaga diri.
DRG. SOENARTI
Ya sudah, hati-hati.

DR. KARIADI PUN AKHIRNYA BERANGKAT KE CANDILAMA. BELIAU DIJEMPUT

OLEH DR. SUKARYO BESERTA DUA PEMUDA (PEMUDA 4 DAN PEMUDA 3)

DR. SUKARYO
Permisi, Dokter. Saya beserta pasukan sudah
Siap menemani Anda. Mari, Dokter.
DR. KARIADI
Saya ini bukan anak kecil yang harus diantar jemput.
DR. SUKARYO
Maaf? Maksud dokter bagaimana?
DR. KARIADI
Ish, Anda ini tidak bisa diajak bercanda ya.
Jangan terlalu serius, Doktor.
DR. SUKARYO
Ah, dokter bisa saja.
PEMUDA 3
Apa yang membuat dokter begitu memaksakan untuk
datang ke Candilama? Tak takutkah dengan Jepang?
DR. KARIADI
Saya lebih takut kena marah istri daripada
Serangan Jepang. Hahaha.
(semuanya tertawa)

6. EXT.JALAN PANDANARANG
SAAT MEREKA TENGAH MELEWATI JALAN PANDANARAN, MEREKA DIHADANG
OLEH BEBERAPA PASUKAN JEPANG. LALU JEPANG PUN MENARIK PAKSA
MEREKA.

PEMUDA 4
ADA APA INI?
 PEMUDA 3
Dokter, tunggu di sini bersama saya,
jangan mendekat ke Jepang.
DR. SUKARYO
Kamu jaga dr. Kariadi di sini, saya
yang akan menangani mereka.
(2 pemuda tetap di belakang Dr. Sukaryo
untuk menjaga dr. Kariadi)
DR. SUKARYO
Mau apa kalian?
NIPPON 2
Kono chiiki o masuta shimasita! (daerah ini sudah kami kuasai!)
PEMUDA 4
Bicaralah Bahasa Indonesia! Kami tidak
mengerti bahasa kalian!
NIPPON 2
Bodoh! Derah ini sudah kami kuasai. Pergi kalian!
DR. SUKARYO
Kami akan tetap lewat sini!
NIPPON 3
Masih kami peringatkan baik-baik, kalian haru pergi!
(dr. Kariadi memaksa untuk mendekati Dr. Sukaryo
dan pasukan Jepang karena merasa kondisi semakin buruk)
DR. KARIADI
Kami tidak akan pergi kemanapun. Kami
akan tetap pergi ke Candilama.
(Dr. Sukaryo terkejut dengan kehadiran dr. Kariadi)
DR. SUKARYO
Kenapa kalian biarkan dr. Kariadi mendekat?
PEMUDA 3
Maaf, Doktor. Beliau terlalu memaksa.
NIPPON 2
Jangan membantah! PERGI ATAU MATI!
 DR. KARIADI
Lebih baik aku mati dan mengabdi akan tugasku
daripada menuruti perkataan Jepang. Kami akan tetap
melintasi jelan ini, lebih baik kalian yang menyingkir!
(Nippon 1 menodongkan pistol dan
menembakkannya ke kepala dr. Kariadi)
TENTARA JEPANG PUN MULAI MENYERANG 2 PEMUDA DAN DR. SUKARYO
SEDANGGKAN DR. KARIADI SUDAH DITEMBAK DENGAN BEGITU KEJI DI
TEMPATNYA BERDIRI. KEDUA PASUKAN DAN DR. SUKARYO PUN MENDAPAT
BANYAK LUKA NAMUN MEREKA BISA LOLOS DAN DAPAT MEMBAWA DR.
KARIADI PERGI KE RUMAH SAKIT.

7. INT.RUMAH SAKIT.
SAAT TIBA DI RUMAH SAKIT, DOKTER SUDAH BERUSAHA MENYELAMATKAN
DR. KARIADI SEBISA MUNGKIN, NAMUN NYAWA DR. KARIADI TIDAK BISA
DISELAMATKAN LAGI.
DOKTER
Kenapa beliau memaksakan untuk datang
saat keadaan genting seperti ini?
SUSTER 1
Sayang sekali orang sebaik beliau harus menjadi korban.
SUSTER 2
Jepang memang kejam, mana kemerdekaan
yang mereka janjikan? Yang ada cuma kebohongan.
DOKTER
Darah yang dikeluarkan terlalu banyak.
Tidak ada yang bisa kita lakukan lagi.
SUSTER 1
Waktu kematian pukul 23.45
Tidak hanya keluarganya saja yang berduka,
saya tidak sanggup mengatakan waktu kematian
beliau pada orang banyak.
DOKTER
(menunduk dan menghela mafas)
Biar saya yang memberi tahu mereka.
DOKTER PUN KELUAR DARI RUANGAN DAN MENEMUI SELURUH KERABAT YANG
SUDAH SAMPAI DI RUMAH SAKIT. DENGAN KEADAAN PANIK MEREKA
MENUNGGU INFORMASI DARI DOKTER YANG MENANGANI DR. KARIADI.
DOKTER
Maaf, tidak ada yang bisa kami lakukan lagi.
dr. Kariadi dinyatakan meninggal pukul 23.45

MEREKA YANG MENDENGAN KABAR ITUPUN MERASA TERPUKUL. KABAR

KEMATIAN DR. KARIADI TERSEBAR BEGITU CEPAT DAN MENYULUT
KEMARAHAN SELURUH WARGA SEMARANG.

TIDAK LAMA KEMUDIAN, WARGA DIKEJUTKAN OLEH SERENTETAN TEMBAKAN

YANG TERDENGAR DARI JALAN PENDANARAN. TEMBAKAN INI BERASAL DARI
PEMUDA YANG SEDANG MENJAGA TAHANAN JEPANG YANG INGIN KABUR.
KEMUDIAN PARA PEMUDA BERENCANA MEMINDAHKAN TAHANAN JEPANG KE
TEMPAT LAIN. SEBELUM DIPINDAHKAN, TAHANAN TERSEBUT BERKUMPUL
UNTUK MELAKUKAN PERLAWANAN.

MEREKA MENEROBOS PERTAHANAN PARA PEMUDA SAMBIL BERTERIAK “BAKERO

INDONESIA! BAKERO INDONESIA!” KALA ITU JUMLAH PEMUDA INDONESIA
KALAH DENGAN JUMLAH TAWANAN JEPANG. MEREKA AKHIRNYA DAPAT KELUAR
DARI TEMPAT TAWANAN DAN PERGI.

KEESOKAN HARINYA 15 OKTOBER 1945, ANGKATAN MUDA SEMARANG YANG

DIDUKUNG TENTARA KEAMANAN RAKYAT MENYAMBUT KEDATANGAN TENTARA
JEPANG KE KOTA SEMARANG. PERANG PUN TERJADI DI EMPAT TITIK DI
SEMARANG, YAITU DAERAH KINTELAN, PANDANARAN, JOMBANG, DAN
SIMPANG LIMA. PUKUL 14.00, MAYOR KIDO MEMERINTAH ANAK BUAHNYA
UNTUK MELANCARKAN SERANGAN TERHADAP PASUKAN INDONESIA.

(ADEGAN PERLAWANAN)

RAKYAT INDONESIA SENDIRI JUGA IKUT MENYERANG JEPANG DENGAN

MEMBAKAR GUDANG AMUNISI MEREKA. ALHASIL, MAYOR KIDO
MEMERINTAHKAN SERANGAN BALIK SEKITAR PUKUL 15.00. MAYOR KIDO
MENGERAHKAN SEMUA ANGGOTANYA UNTUK MELAKUKAN SERANGAN DI SEKITAR
WILAYAH DI BAWAH KOMANDONYA.
MENGETAHUI SERANGAN TERSEBUT, TENTARA KEAMANAN RAKYAT MENGIRIM
BALA BANTUAN KE KOTA SEMARANG. PERTEMPURAN ANTARA JEPANG DAN
RAKYAT INDONESIA DI SEMARANG PUN TERUS BERLANGSUNG SAMPAI HARI
TELAH BERGANTI. TANGGAL 16 OKTOBER 1945, PASUKAN JEPANG BERHASIL
MEREBUT PENJARA BULU. SEJAK SAAT ITU, ANAK BUAH MAYOR KIDO TERUS
MELAKUKAN SERANGAN SAMPAI TANGGAL 19 OKTOBER 1945.

8. EXT.MAGELANG.
DI MAGELANG, TERJADI PERISTIWA YANG BERBEDA, PARA PEMUDA
MENCULIK JENDRAL NAKAMURA YANG MENJADI PEMIMPIN DI MAGELANG.
JENDRAL NAKAMURA
Nani ga hoshi? (Mau apa kalian?)
PEMUDA 1
Jangan banyak bicara, cepat ikut kami!
(mengikat tangan Jendral Nakamura dengan tali)
JENDRAL NAKAMURA
Sore u kaiho suru! (Lepaskan!)
MENDENGAR KABAR PENCULIKAN TERSEBUT, PASUKAN JEPANG MELAKUKAN
PEMBERONTAKAN DAN PENYERNGAN DI SEMARANG. SALAH SATU STRATEGINYA
ADALAH DENGAN MENCULIK MR. WONGSONEGORO, SUDANCO, DAN DR.
SUKARYO. LALU, KARENA BERANGGAPAN MR. WONGSONEGORO DPAT
MENGEMBALIKAN PARA TAWANAN, JEPANG MEMINTA BANTUAN PADA MR.
WONGSONEGORO UNTUK MELAKUKAN GENCATAN SENJATA, UNTUK
MENGEMBALIKAN PARA TAWANAN JEPANG DAN SENJATA YANG DITAHAN OLEH
INDONESIA.

9. INT.TEMPAT PANAWANAN.
MAYOR KIDO
Saya punya permintaan! Anda pasti
Menginginkan kedamaian negeri ini bukan?
MR. WONGSONEGORO
Jangan bertele-tele, langsung saja ke intinya!
MAYOR KIDO
Anda harus melepaskan tawanan kami,
dan mengembalikan senjata kami yang kalian
rampas. Kami akan melakukan gencatan senjata
dan pergi dari sini.
 MR. WONGSONEGORO
(diam sejenak)
Baiklah, saya setuju dengan ide Anda.
Saya akan berusaha berdiskusi dengan yang lain.
MAYOR KIDO
Anda, Sudanco, dan Sukaryo kami lepaskan.
Segera beritahu kami kabar baiknya.
AKHIRNYA, MR. WONGSONEGORO SUDANCO, DAN DR. SUKRYO BERHASIL
LEPAS DARI JEPANG. IA DAN SUDANCO PERGI MENEMUI PARA POLISI
UNTUK MEMPERBINCANGKAN TAWARAN YANG DIBERIKAN OLEH JEPANG.
MR. WONGSONEGORO
Ada baiknya kita mengadakan gencatan
Senjata dengan Jepang.
POLISI ISTIMEWA 2
Siapa yang menginginkan gencatan
senjata ini terjadi?
MR. WONGSONEGORO
Saya sendiri yng menginginkannya.
POLISI ISTIMEWA 5
Tapi siapa yang benar-benr meminta
Gencatan senjata ini?
MR. WONGSONEGORO
Jepang yang menginginkannya. Tapi aku juga
setuju, lebih baik kita berdamai sebelum banyak
pertumpahan darah terjadi. Mereka juga berjanji
akan pergi dari Semarang.
SUDANCO
Saya sependapat dengan Mr. Wongsonegoro,
Lebih baik kita berdamai.
POLISI 1
Baiklah, kami setuju. Perlukah saya
menemui Jendral Nakamura untuk memberitahu
kesepakatan kita?
MR. WONGSONEGORO
Baiklah, Anda bisa pergi sekarang.
AKHIRNYA KEDUA BELAH PIHAK MEMUTUSKAN UNTUK MENGADAKAN
KONFERENSI DI HOTEL DU PAVILION. DISANA MEREKA MEMBICARAKAN
PERJANJIAN GENCATAN SENJATA. PIHAK INDONESIA DIWAKILI OLEH MR.
WONGSONEGORO, MR. SARTONO DAN KASMAN SINGODIMEJO YANG DITEMANI
OLEH BEBERAPA PASUKAN POLISI ISTIMEWA. SEDANGKAN PIHAK JEPANG
ADA MAYOR KIDO, JENDRAL NAKAMURA, DAN LETKOL NOMURA.
JENDRAL NAKAMURA
Seperti yang Mr. Wongsonegoro sampaikan,
saya akan memerintahkan semua pasukan untuk
berhenti menyerang. Asalkan persyaratan yang
saya minta bisa kalian penuhi.
LETKOL NOMURA
Serahkan seluruh senjata dan orang-orang kami.
Kami akan menghentikan perang dan pergi dari sini.
MR. SARTONO
Apa kalian yakin akan menepati janji kalian?

MAYOR KIDO
(dengan nada meyakinkan)
Tentu, kami pantang ingkar janji.
MR. KASMAN
Baiklah, kami menyetujui gencatan senjata ini.
Kami akan mengembalikan senjata dan tawanan yang
sudah kami rampas. Jadi, akan lebih baik jika
kalian pergi setelah ini.
JENDRAL NAKAMURA
Haik! Mari kita adakan konvoi perdamaian sekarang juga.

UNTUK MEMPERINGATI PERTEMPURAN 5 HARI DI SEMARANG, DIBANGUN TUGU

MUDA UNTUK MONUMEN PERINGATAN. TUGU MUDA INI DIBANGUN PADA
TANGGAL 10 NOVEMBER 1950. DIRESMIKAN OLEH PRESIDEN IR. SOEKARNO
PADA TANGGAL 20 MEI 1953. KONTRUKSI INI TERLETAK DI KAWASAN YANG
BANYAK MEREKAM PERIHAL PENTING SELAMA LIMA HARI PERTEMPURAN DI
SEMARANG, ADALAH DI PERTEMUAN SELANG JL. PEMUDA, JL. IMAM
BONJOL, JL. DR. SUTOMO, DAN JL. PANDANARAN DENGAN LAWANG SEWU.
SELAIN PEMBANGUNAN TUGU MUDA, NAMA DR. KARIADI DIABADIKAN UNTUK
NAMA SALAH SATU RUMAH SAKIT DI SEMARANG.

---SELESAI---