Anda di halaman 1dari 10

PERTEMPURAN LIMA HARI

DI SEMARANG
MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KELOMPOK 1 :

ELLEN PAULIN

ARISTA PASHA ERWANTO

M.RAFID UMAR

REXZA HAMDHANI HASNUR

KELAS XI IIS 1
SMA NEGERI 2 TENGGARONG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
Pertempuran lima hari di Semarang dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Guru SRI RUJIYATI,
S.PD pada mata pelajaran Sejarah Indonesia. Selain itu, Kami juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu SRI


RUJIYATI, S.PD, semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Tenggarong, 20 Februarii 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ……………………………………………………….


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….
1.3 TUJUAN PENULISAN……………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PERTEMPURAN LIMA HARI SEMARANG


2.2 KRONOLOGI PERISTIWA
2.3 TOKOH-TOKOH YANG TERLIBAT
2.4 DAMPAK DARI PERTEMPURAN LIMA HARI SEMARANG
2.5 SEJARAH TUGU MUDA

BAB III PENUTUP

1 KESIMPULAN………………………………………………………….......
2 SARAN …………………………………………………………...................
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pertempuran 5 Hari di Semarang, diawali dari isu diracuninya tendon air minum oleh
Jepang, berita tentang diracuninya tendon air minum tersebut cepat menyebar dan kemudian
didengar oleh para pemuda, dan para pemuda Semarang mulai menyiapkan kekuatan apabila
terjadi hal yang tidak di inginkan. Seorang Dokter muda bernama Dr Karyadi, tergugah
hatinya untuk menyelidiki apakah benar ada peracunan air minum.
            Akhirnya dia berangkat menuju tempat yang dimaksud, namun ditengah jalan, Dr
Karyadi dicegat oleh Jepang dan kemudian terdengarlah rentetan tembakan oleh Jepang.
Seiring dengan rentetan tembakan itu, Dr. Karyadi ikut tertembak, dan akhirnya terbunuh di
tempat. Jenazah Dr. Kariadi baru bisa dimakamkan tiga hari setelah beliau terbunuh, ini
disebabkan karena jepang yang terus – menerus mempersempit ruang gerak para pemuda
Indonesia. Kemarahan rakyat khususnya para pemuda tidak dapat dihindarkan dan terjadilan
pertempuran yang banyak menimbulkan korban jiwa.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa latar belakang Pertempuran lima hari di semarang?
2) Bagaimana sejarah pertempuran lima hari di semarang?
3) Bagaimana kronologi pertempuran lima hari di semarang?
4) Siapa saja tokoh-tokoh yang terlibat?
5) Apa saja dampak dari Pertempuran Lima hari Semarang ?

1.3 Tujuan Makalah


Untuk mengetahui, memahami, serta memberitahu kepada para pelajar tentan sejarah
pertempuran lima hari di semarang.
 
BAB II
Pembahasan

2.1 Sejarah Pertempuran 5 Hari Di Semarang


Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang adalah serangkaian
pertempuran antara rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini
adalah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan
dengan Peristiwa 10 November - perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu
dan Belanda).
Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya suasana
sudah mulai memanas sebelumnya) dan berakhir tanggal 20 Oktober 1945. 2 hal utama yang
menyebabkan pertempuran ini terjadi karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr. Kariadi

2.2 Kronologi Peristiwa


a) Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia
Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari
kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat
kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang
b) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokohnya
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah
dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki.
Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut,
Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
c) Kaburnya Tawanan Jepang
Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia adalah ketika
pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di
tengah jalan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah
pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling
berani, dan untuk maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama
pasukan Kidobutai di Jatingaleh.
d) Tewasnya Dr. Kariadi
Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30
WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan
memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita
sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda
ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara
Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan
serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang
waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang
Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa
dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara
Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah.
Cadangan air di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi kawasan industri Candi
Semarang) waktu itu adalah satu-satunya sumber mata air di kota Semarang.
Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi
berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, ada telepon dari pimpinan
Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan agar dr. Kariadi, Kepala
Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang
menebarkan racun itu. Dokter Kariadi kemudian dengan cepat memutuskan harus
segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah
melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir
Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi
mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain,
ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan
warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata
dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr.
Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang
menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat
dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah,
keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat
diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.
2.3 Tokoh-Tokoh yang terlibat
Mengenai pertempuran lima hari di Semarang ini, ada beberapa tokoh yang
terlibat adalah sbb :
1) dr. Kariadi
dr. Kariadi adalah dokter yang akan mengecek cadangan air minum di daerah
Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga merupakan Kepala
Laboratorium Dinas Pusat Purusara.
2) Mr. Wongsonegoro
Gubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.
3) Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza Sidharta
Tokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.
4) Mayor Kido (Pemimpin Kidobutai)
Pimpinan Batalion Kidobutai yang berpusat di Jatingaleh.
5) drg. Soenarti
6) Istri dr. kariadi
7) Kasman Singodimejo
Perwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.
8) Jenderal Nakamura
9) Jenderal yang ditangkap oleh TKR di Magelang

 Pihak Jepang
1. Mayor Kido
2. Mayor Yogi
3. Kapten Wada
4. Sersan Tanaka

2.4 Dampak dari Pertempuran Lima hari Semarang


Dampak Pertempuran Lima Hari di Semarang Diperkirakan peristiwa Pertempuran
Lima Hari Semarang menewaskan sekitar 2.000 orang. Versi lain menyebut bahwa
kurang dari 300 orang yang tewas dalam insiden tersebut. Dari pihak Jepang,,
Ken'ichi Goto, seorang sejarawan Jepang menulis bahwa 187 orang tewas dalam
pertempuran. Sementara itu, Mayor Kido melaporkan bahwa ada 42 tentara tewas, 43
terluka, dan 213 hilang. Selain itu warga Semarang sempat mengalami kesulitan
ekonomi dan sulit mencari makan akibatnya hidup warga Semarang menjadi susah
karena pertempuran 5 hari di Semarang.

2.5 Sejarah Tugu Muda


Sejarah Tugu MudaTugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa Pertempuran Lima hari
di Semarang. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh
Mr.Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada lokasi yang direncanakan semula yaitu
di dekat Alun-alun. Namun karena pada bulan Nopember 1945 meletus perang melawan
Sekutu dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan
Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali,
namun karena kesulitan dana, ide ini juga belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota
Semarang, Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda,dengan rencana
pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat terjadinya
peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl.Pemuda, Jl. Imam
Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewuseperti lokasi sekarang
ini.
Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951, Gubernur Jawa Tengah Boediono
meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini. ugu muda diresmikan pada tanggal 20
Mei 1953, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, oleh Ir. Soekarno, Presiden
Republik Indonesia. Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu
dikerjakan oleh seniman Hendro. Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari
Kaliurang dan Paker. Bangunan yang berada disekitar tugu muda adalah Lawang Sewu,
Gedung Pandanaran, Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Museum Mandala Bhakti dan
Gereja Katedral Semarang. Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna
semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah
padam
.Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima.
Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu
terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya,
dibuat kolamhias dan taman pada sekeliling tugu. Untuk mempercantik Tugu Muda,
dibangunlah sebuah taman yang mengelilingi Tugu Muda. Di taman ini di beri beberapa
ornamen supaya tugu mudadapat dijadikan sebagai taman kota, antara lain ada air
mancur, lampu-lampu warna putih dan kuning yang akan menambah kesan anggun di
malam hari.
Pada taman terdapat pohon cemara, duplikasi senjata bambu runcing yang tegak berdiri
berjajar sebanyak 5 (lima) buah yang menggambarkan Pertempuran lima hari di
Semarang dengan bersenjatakan bambu runcing.Pada bagian kaki tugu terdapat relief
dengan lima buah sangga pilar,yang kecuali dipergunakan untuk menggambarkan
berbagai macam relief,juga dimaksudkan sebagai lambang Pancasila. Pada tiap-tiap
sangga terdapat hiasan-hiasanyang berbeda satu dengan yang lain yaitu:

 Relief Hongerodeem
Menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang
sangat tertindas dan banyak yang menderita kelaparan,hingga hongerodeem atau penyakit busung
lapar merajalela di kalangan masyarakat.
 Relief Pertempuran
Menggambarkan betapa besar gelora semangat serta keberanian para pemuda Semarang dalam
mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya.
 Relief Penyerangan
Melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan untuk melepaskan diri dari
belenggu penjajahan.
 Relief Korban
Menggambarakan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang, banyak rakyat yang menjadi
korban.
 Relief Kemenangan
Menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan yang telah membasahi bumi kota semarang.

BAB III
Penutup

I. Kesimpulan
Kesimpulan pertempuran lima hari di Semarang itu mempunyai nilai
tersendiri, khususnya bagi rakyat Jawa Tengah. Peristiwa itu menunjukkan kebulatan
tekad rakyat untuk mengambil alih kekuasaan dari Jepang. Tindakan kekerasan harus
diambil, karena cara berunding dan diplomasi diabaikan oleh Jepang

II. Saran
Pertemuran lima hari di semarang mengisahkan banyak sejarah salah
satunya adalah nasionalisme para pemuda semarang yang menjaga bangsa
Indonesia oleh gempuran jepang. Kita harus mencontoh para pemuda
semarang karena penerus jati diri bangsa ada di tangan generasi saat ini.

Anda mungkin juga menyukai