DI SEMARANG
MAKALAH SEJARAH INDONESIA
KELOMPOK 1 :
ELLEN PAULIN
M.RAFID UMAR
KELAS XI IIS 1
SMA NEGERI 2 TENGGARONG
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Guru SRI RUJIYATI,
S.PD pada mata pelajaran Sejarah Indonesia. Selain itu, Kami juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1 KESIMPULAN………………………………………………………….......
2 SARAN …………………………………………………………...................
BAB I
Pendahuluan
Pihak Jepang
1. Mayor Kido
2. Mayor Yogi
3. Kapten Wada
4. Sersan Tanaka
Relief Hongerodeem
Menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang
sangat tertindas dan banyak yang menderita kelaparan,hingga hongerodeem atau penyakit busung
lapar merajalela di kalangan masyarakat.
Relief Pertempuran
Menggambarkan betapa besar gelora semangat serta keberanian para pemuda Semarang dalam
mempertahankan kemerdekaan negara dan bangsanya.
Relief Penyerangan
Melambangkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap pihak penjajahan untuk melepaskan diri dari
belenggu penjajahan.
Relief Korban
Menggambarakan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang, banyak rakyat yang menjadi
korban.
Relief Kemenangan
Menggambarkan hasil jerih payah dan pengorbanan yang telah membasahi bumi kota semarang.
BAB III
Penutup
I. Kesimpulan
Kesimpulan pertempuran lima hari di Semarang itu mempunyai nilai
tersendiri, khususnya bagi rakyat Jawa Tengah. Peristiwa itu menunjukkan kebulatan
tekad rakyat untuk mengambil alih kekuasaan dari Jepang. Tindakan kekerasan harus
diambil, karena cara berunding dan diplomasi diabaikan oleh Jepang
II. Saran
Pertemuran lima hari di semarang mengisahkan banyak sejarah salah
satunya adalah nasionalisme para pemuda semarang yang menjaga bangsa
Indonesia oleh gempuran jepang. Kita harus mencontoh para pemuda
semarang karena penerus jati diri bangsa ada di tangan generasi saat ini.