rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang pada masa transisi kekuasaan
ke Belanda yang terjadi pada tanggal 15–19 Oktober 1945. Dua penyebab utama pertempuran ini
adalah karena larinya tentara Jepang dan gugurnya dr. Kariadi.[1]
1. dr. Kariadi, dokter yang akan mengecek cadangan air minum di daerah Candi yang
kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga merupakan Kepala Laboratorium Dinas Pusat
Purusara.
2. Mr. Wongsonegoro, Gubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.
3. Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza Sidharta, tokoh Indonesia yang ditangkap
oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.
4. Mayor Kido (Pemimpin Kidō Butai), pimpinan Batalion Kidō Butai yang berpusat di
Jatingaleh.
5. drg. Soenarti, Istri dr. kariadi
6. Kasman Singodimejo, Perwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.
7. Jenderal Nakamura, perwira tinggi yang ditangkap oleh TKR di Magelang
Batalyon Kido
Batalyon Yagi
Kompi Sato
Sipil yang dipersenjatai
Pihak Indonesia