K
Nomor: 08
Kelas : XI IPA 4
Mapel : Sejarah Indonesia
Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya pada Agustus 1945, namun ternyata penjajah
masih ingin merenggutnya. Pertempuran di Semarang dipicu oleh peristiwa pada tanggal 14
Oktober 1945. Pada waktu itu, ada 400 orang veteran Angkatan Laut Jepang yang memberontak
dan melarikan diri saat dipindahkan ke Semarang. Awalnya, tentara-tentara Jepang akan
dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula Cepiring menjadi pabrik senjata.Namun, yang terjadi
mereka menyerang polisi Indonesia yang sedang mengawal, mereka akan bergabung dengan
Kidobutai di Jatingaleh.
Kidobutai merupakan sebutan batalyon Jepang di bawah pimpinan Mayor Kido. Alasan
mereka melakukan perlawanan ialah untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang Jepang
yang tertawan. Situasi tak kunjung membaik karena desas-desus cadangan air minum di daerah
Candi, Desa Wungkal, telah diracuni. Para tentara Jepang melakukan penyerangan kepada
delapan polisi yang sedang melakukan penjagaan cadangan air tersebut.
Pihak Jepang memperparah keadaan karena ingin menghindari peracunan cadangan air
minum tersebut. Sementara itu, Dr. Kariadi memeriksa cadangan air di Candi. Nahas, Dr.
Kariadi justru ditembak tentara Jepang hingga wafat. Peristiwa ini menimbulkan amarah bagi
rakyat Semarang dan meletuskan pertempuran.
Pada tanggal 15 Oktober 1945, pemuda dan pejuang Indonesia melakukan pertempuran
melawan pasukan Kidobutai dan batalyon Jepang lainnya. Pertempuran yang berlangsung ini pun
berakhir ketika Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin TKR berunding dengan komandan
tentara Jepang.
Pertempuran Lima Hari di Semarang menjadi bagian sejarah yang tidak boleh dilupakan.
Oleh karena itu dibangunlah Tugu Muda sebagai sebuah monumen untuk mengenang perjuangan
rakyat Semarang yang tak ingin lagi dijajah.
Tugu Muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953 oleh Presiden Sukarno. Tanggal tersebut
menjadi peresmian sebuah monumen yang memiliki bentuk seperti lilin dengan nyala api.
Kobaran api itu menggambarkan semangat dari para pejuang yang tak pernah padam dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Untuk diketahui, Tugu Muda sudah pernah dibangun pada Oktober 1945 yang sebelumnya
dikenal dengan Monumen Dokter Kariadi di tengah Alun-alun Semarang. Namun, monumen
tersebut tidak lama berdiri dan dibongkar oleh Belanda NICA (Nederlandsch Indie Civil
Administratie) dan RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees).
Kini, Tugu Muda berada di Simpang Lima di depan kantor Divisi Diponegoro, dekat
Bangunan Cagar Budaya Lawang Sewu dan Museum Mandala Bhakti. Tugu ini terletak di
tengah pertemuan antara Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, Jalan Pandanaraan, dan Jalan Mgr.
Sugiyopranoto.
PERISTIWA LAIN
• Sebelum tanggal 20 Oktober, mempunyai perihal berlakunya Gencatan Senjata selang
kedua belah pihak, tetapi kendati demikian perihal berlakunya ini tidak memadamkan
keadaan, perihal berlakunya diperparah dengan pembunuhan sandera.
• Datangnya pemuda dari luar Kota Semarang bagi menolong menjadikan Jepang marah