1
akhirnya ada dua orang wanita misterius
yang mengaku teman saya....
DATANGLAH DUA ORANG WANITA MISTERIUS MENDEKATI
JOKO SEMPRUL.
WANITA 1 : Imut.. imut... imut... adik manis jangan
menagis, sedih ya ? Sedang berduka ya,
kok bermuram durja ?
WANITA 2 : Sudahlah jangan kau ganggu dia wanita
genit. Tugas kita ke sini adalah menjadi
teman bagi dia...
JOKO SEMPRUL : Teman ?
WANITA 1 dan 2 : Ya... teman.
JOKO SEMPRUL : Tetapi saya belum pernah berjumpa
dengan kalian berdua, melihatpun
belum..., kenapa tiba-tiba kalian mengaku
teman ?
WANITA 1 : Kau jangan berpikir aneh-aneh, jangan
berpikir ruwet, jangan berpikir yang
muluk-muluk, nanti malah bikin pusing
tujuh keliling.
WANITA 2 : Kami berdua mengaku teman karena
memang kami suka menjadi teman siapa
saja yang sedang sedih, susah, gelisah,
2
merasa tersingkirkan, merasa
terasingkan, teman bagi orang yang
kesepian....
WANITA 1 : Pokoknya teman bagi orang yang sedang
membutuhkan teman...
JOKO SEMPRUL : Lantas kalau kalian sudah menjadi teman
apa yang kalian lakukan untuk mengobati
sakit hatiku saat ini ?
WANITA 1 : O... banyak... banyak... banyak sekali
yang dapat kami perbuat. Sebagai teman
sejati, kami akan berusaha menghiburmu
setiap waktu, setiap jam, setiap menit,
bahkan setiap detik...
JOKO SEMPRUL : Setiap detik ? Kenapa bisa begitu ?
WANITA 1 : Bisa... bisa.. bisa sekali, dengan orang-
orang seperti kami ini segala sesuatu bisa
terjadi begitu saja...
JOKO SEMPRUL : Oh ya..?
WANITA 1 : Ya...
JOKO SEMPRUL : Ah masak ?
WANITA 1 : Sungguh !
JOKO SEMPRUL : Lantas bagaimana caranya, agar kita
selalu dapat berteman ?
3
WANITA 2 : Mudah saja, setiap kali kau butuh teman,
kau akan ku kasih obatnya. Obat mujarab
menghilangkan rasa sepi dan rasa sedih.
Sebagai teman baru, kuberi kau obat ini
secara cuma-cuma, geratis.
WANITA 1 : Cobalah, kau pasti suka.
JOKO SEMPRUL : Terima kasih.
DUA ORANG WANITA MISTERIUS ITU PERGI MENINGGALKAN
JOKO SEMPRUL. TINGGAL JOKO SEMPRUL BERADA DI
TEMPAT ITU SENDIRIAN.
JOKO SEMPRUL : Mula-mula obat biasa yang diberikan
kepadaku, tapi obat itu betul-betul
membuatku koplo, nyamleng, teler...,
semakin lama wanita itu memberiku
rokok, super cimeng katanya, terus...
terus... terus... dia memberiku. Terus
menerus sambil dia menguras uang
jajanku. Hingga pada suatu hari ia
memberiku serbuk aneh yang bila
disuntikkan ke tubuhku, reaksinya luar
biasa dahsyat. Aku jadi gila, ketagihan...
4
JOKO SEMPRUL TIBA-TIBA JADI GELISAH, SEPERTI ORANG
TERKENA EPILEPSI, IA BERLARIAN KESANA-KEMARI,
TUBUHNYA GEMETAR,JANTUNGNYA BERDEBAR SANGAT
KERAS, IA MEMBONGKAR BARANG-BARANGNYA SAMBIL
MENCARI JARUM SUNTIK. SETELAH KETEMU, IA MENGIKAT
LENGAN KIRINYA DENGAN IKAT PINGGANG, KEMUDIAN
MENYUNTIKKAN SUATU CAIRAN KE TUBUHNYA,BADANNYA
JADI TENANG KEMBALI. JOKO SEMPRUL MENEMUKAN
PUNCAK RASA OBAT ITU BERADA DI SEBUAH KOLONG (ENTAH
DI PARIT, DI BAWAH MEJA, KURSI, DI DALAM KARDUS, ATAU
APA SAJA), SEHINGGA KETIKA KEDUA ORANG TUANYA
DATANG MEREKA TIDAK MELIHATNYA. MESKIPUN BERADA
DALAM SATU TEMPAT, PAPA DAN MAMA JOKO SEMPRUL
TETAP BERBICARA MELALUI HANDPHONE.
MAMA : Pap... anakmu nggak pernah pulang ke
rumahku, pasti kau sembunyikan, pasti
kau larang dia ke rumahku !
PAPA : Apa ? Dia tidak pernah pulang ? Gimana
sih kamu menjaganya, kalau memang
nggak becus mengurusnya biar aku saja
yang merawatnya.
MAMA : Kamu nggak usah berpura-pura ya ?
5
PAPA : Berpura-pura apa ? Aku sudah lima bulan
tidak melihat batang hidungnya, hanya
sebulan sekali kami berbicara, itupun
lewat telepon dan itupun hanya berbicara
masalah jatah uang jajannya. Kamu sih,
dulu sanggup mengurusnya, e... sekarang
hilang nggak tahu arah tujuannya...
MAMA : Pap ! Kamu jangan asal menyalahkan
begitu saja...
PAPA : Kalau tidak menyalahkan kamu mam...
lantas mau menyalahkan siapa ?
MAMA : Ya menyalahkan diri papa sendiri. Main
serong sembarangan, terus
meninggalkan anak, meninggalkan
keluarga, dasar egois !
PAPA : Sudah.... sudah.... lebih baik sekarang
kita cari dia, nanti kalau tidak ketemu,
lapor polisi !
6
kalah. Mamaku mati-matian mencari aku,
setelah beberapa minggu tidak pulang ke
rumah. Eh, jangan salah kalau mamaku
mencari aku karena rindu. Tidak ! Salah !
Mamaku mencariku karena barang-
barang di rumah sudah habis kujual. Dari
radio,tape, televisi, sampai yang mamaku
uring-uringan adalah karena aku menjual
perhiasan kesayangannya. Semua itu
kujual untuk memenuhi kebutuhanku,
untuk obat-obatan karena aku sangat
ketagihan.
WANITA 1 : (Tiba-tiba muncul di hadapan Joko
Semprul bersama wanita 2) Joko
sayang... Joko kecilku... aku
membawakan kamu oleh-oleh.. ayo kamu
mau tidak ?
JOKO SEMPRUL : Oh, barang itu... berikan padaku, aku
butuh itu... tolong...
JOKO SEMPRUL MENGEJAR IMING-IMING YANG DITAWARKAN
WANITA 1, TETAPI WANITA 1 SENGAJA MENGGODANYA.
HINGGA PADA AKHIRNYA WANITA 2 MENGHENTIKANNYA.
7
WANITA 2 : Tetapi tidak segampang itu Joko, kau
harus membayarnya terlebih dahulu, juga
membayar utangmu yang lalu... kalau
tidak bisa... maaf, kami tak bisa
memberimu...
JOKO SEMPRUL : Tolonglah... aku membutuhkan sekarang,
tetapi aku tidak punya uang
sepeserpun...., tolong... tolong... aku akan
mati bila kau tak memberikannya... oh...
tubuhku mulai menggigil, badanku mulai
gemetar, jantungku berdebar-debar
menghentak, berdentuman memecahkan
kepalaku.. tolong beri aku...
WANITA 2 : Tak bisa Joko ! Sebelum kau memberikan
uangnya...
JOKO SEMPRUL : Barangku sudah habis kujual, aku sudah
pergi dari rumah, aku sudah tak ada
uang....
WANITA 2 : Kalau begitu carilah...
JOKO SEMPRUL : Aku harus mencari kemana lagi ?
WANITA 2 : Banyak jalan menuju Roma, Joko...
JOKO SEMPRUL : Tapi aku tak punya keahlian...
WANITA 2 : Tetapi kau punya otak...
8
JOKO SEMPRUL : Tapi otakku sudah mampet kau racuni
dengan obat-obatanmu...
WANITA 2 : Kuberi waktu beberapa saat lagi, kau
pasti bisa mencari uangnya, tetapi kalau
memang tak bisa..., ya sorry kalau
pertemanan kita hanya sampai di sini.
Selamat tinggal....
WANITA 1 : Good bye... my honey... bye-bye my little
Joko... kiss bye...
9
PAK GURU : Eh, kamu Joko. Sedang apa kamu di sini?
Kamu kok tampak pucat ? Sakit ?
JOKO SEMPRUL : Oh... tidak apa-apa pak, hanya capek
saja...
PAK GURU : Benar hanya capek ? Tapi wajahmu pucat
sekali, tubuhmu menggigil begini, sudah
kau bawa ke dokter ?
JOKO SEMPRUL : Tidak usahlah pak, nanti juga bakal
sembuh sendiri.
PAK GURU : Oh ya, omong-omong sudah beberapa
hari ini kamu tak kelihatan di sekolah,
kamu tidak masuk ya ?
JOKO SEMPRUL : Benar pak, belakangan ini adalah hari
tersulit saya, setelah ada keperluan
keluarga selama beberapa hari di luar
kota, saya terus agak kecapekan, jadinya
ya begini inilah pak...
PAK GURU : Oh, begitu ya, ya sudah kalau begitu
bapak pulang dulu, kalau tidak mau ke
rumah sakit, istirahat di rumah saja...
JOKO SEMPRUL : Terima kasih pak, terima kasih atas
segalanya...
10
PAK GURU BERJALAN MENINGGALKAN JOKO SEMPRUL
SENDIRIAN.
JOKO SEMPRUL : (Tersenyum girang) Termasuk terima
kasih atas dompetnya (sambil membuka
dompet yang dicopet dari kantong pak
guru) ah lumayan... buat tambahan
hidupku sementara ini, tapi kok masih
kurang ya... oh... sementara badanku
semakin gemetaran. Aku harus dapat
uang darimana lagi ?
11
GADIS 2 : Iya aneh sekali, apalagi setelah beberapa
hari ini tak masuk sekolah...
GADIS 3 : Jangan-jangan.... dia sedang....
GADIS 1, 2, 3 : Ya ! Pasti dia sedang FLY !
GADIS 1 : Dia sedang mabuk berat, lebih baik kita
jangan dekati dia....
12
GADIS 2 : Maaf, aku sudah tak memiliki uang jajan,
sudah habis tadi...
GADIS 1 : Iya, aku juga...
JOKO SEMPRUL : Ah.. bohong kalian semua ! Ayo mana
aku geledah tas kalian...
GADIS 3 : Kamu jangan kurang ajar, Jok...
JOKO SEMPRUL : Cerewet...
13
DEWI : Sudah habis kau belikan obat-obatan itu
lagi ya ? Teganya kau ini Joko, itu kan
uang tabunganku. Katanya mau kau
gunakan ke dokter, katanya kamu sudah
sembuh dari obat-obatan itu, katanya...
(Setelah berhenti sejenak menahan
marah dan tangisnya) Ah, sudahlah
pacaran kita cukup sampai di sini...
14
pengguna obat-obatan terlarang, dan
mulai sebagai pencuri, penipu, hingga
dianggap meresahkan masyarakat.
POLISI 2 : (Sambil memborgol Joko) Anda punya
hak diam, punya hak didampingi
pengacara,simpanlah kata-katamu di
pengadilan.
JOKO SEMPRUL : Ini adalah titik kehancuranku, aku tak
butuh pengadilan, aku tak butuh
pengacara, yang kubutuhkan sekarang
adalah kuburan, aku sudah tak ada
artinya lagi...
POLISI 1 : Tetapi kau harus diadili secara hukum...
JOKO SEMPRUL : Sudahlah, tak usah bertele-tele,
tembakkan saja pestol itu ke kepalaku...
POLISI ITU HANYA DIAM SAJA, KEMUDIAN MEMASUKKAN JOKO
SEMPRUL KE PENJARA.
JOKO SEMPRUL : Itulah kisah saya, saya jadi gila, saya
dipenjara, saya tak punya apa-apa,
bahkan sekarangpun saya menjadi yatim
piatu karena justru orang tua saya masih
ada, karena mereka sama sekali tak mau
mengakui saya...
15
LAGU SEDIH KEMBALI MENGIRINGI KISAH PERJALANAN JOKO
SEMPRUL.
Puthut Buchori
Gowongan ,1999
[mementaskan naskah drama ini harus ada pemberitahuan kepada penulis]
16
Gowongan Kidul Jt3/412 Yogyakarta, HP. 08179417613, e-
mail:masa_teater@yahoo.com
17