Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X

Vol 6, No 1, Agustus 2021, Hal 28-35 e-ISSN 2685-9254

INTEGRASI NILAI KEARIFAN LOKAL SUMBAWA (FILOSOFI BARAPAN KEBO)


DALAM PEMBELAJARAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

Eek Aldayana1,, Jhon Kenedy2, Fatmawati3, Suharli4, Arbi Batulante5


1,2,3,4,5
Universitas Samawa, Sumbawa Besar, Indonesia
Pos-e: aldayanaputrydharmayulia@gmail.com
Abstrak
Kearifan lokal (local wisdom) merupakan sebuah budaya atau gagasan yang bersandar
pada filosofi nilai-nilai, etika, cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional dalam
masyarakat. Barapan kebo merupakan warisan secara turun temurun, dari nenek moyang
tanah Sumbawa dan biasanya diadakan oleh seseorang yang berhajat menyelenggarakannya
berdasarkan kaul maupun berdasarkan keinginan beberapa orang. Barapan kebo memiliki
beberapa filosofi didalamnya yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran yaitu 1.
religius (barapan kebo menjadi penyatu semua komponen masyarakat dan memperkuat
silaturrahmi antar masyarakat) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran seperti kegiatan
berdoa sesuai kepercayaaan sebelum memulai pembelajaran, 2. disiplin (bagi pelaku barapan
kebo, mereka hendaknya disiplin dalam merawat dan menjaga kerbau-kerbaunya) yang
terintegrasi dalam proses pembelajaran seperti menjaga ketertiban, dan patuh pada aturan dan
ketentuan yang ada selama proses pembelajaran, 3. kerja keras (dalam barapan kebo, peserta
dituntut untuk melatih dan mempersiapkan kerbaunya sebaik mungkin dan didalam
perlombaan, kerbau dituntut mengenai saka dalam waktu yang cepat dan tepat) yang
terintegrasi dalam sikap sungguh-sungguh dalam belajar, 4. cinta damai (nilai ini menjadi
karakter dalam barapan kebo, sejauh ini sangat jarang bahkan hampir tidak pernah ada
perkelahian dalam permainan barapan kebo) yang terintegrasi dalam proses pembelajaran
pada sikap, perkatan ataupun tindakan yang dilakukan siswa menyebabkan orang lain merasa
senang akan kehadirannya, 5. tanggung jawab (dalam permainan barapan kebo, pelaku
bertanggung jawab atas kerbaunya masing-masing) yang terintegrasi dalam proses
pembelajaran, siswa melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik, 6. kreatif (sebelum
permainan, peserta mempersiapkan kerbau secantik dan sekreatif mungkin dengan
memberikan pernak-pernik hiasan) yang dalam pembelajaran terintegrasi pada proses berfikir
atau menemukan hal-hal baru, 7. toleransi (dalam barapan kebo mempertemukan berbagai
elemen masyarakat dan saling menghargai meskipun terdapat berbagai perbedaan) yang
terintegrasi dalam proses pembelajaran dimana seluruh siswa saling menghargai berbagai
perbedaan yang ada, 8.persaingan dan penghargaan (adanya persaingan untuk mendapatkan
juara antar masyarakat atau pelaku permainan barapan kebo) yang terintegrasi dalam proses
pembelajaran dimana siswa bersaing untuk menjadi yang terbaik, 9. percaya diri (setiap
pelaku barapan kebo dituntut untuk memiliki rasa percaya diri yang tinggi) yang terintegrasi
dalam proses pembelajaran dimana siswa merasa percaya diri dalam bertanya,
menyampaikan pendapatnya ataupun dalam kegiatan presentasi di kelas, 10. nilai ekonomis
(dalam barapan kebo, setiap kerbau yang memiliki kecepatan tinggi atau sering mendapat
juara akan cenderung lebih mahal dibandingkan kerbau biasa pada umumnya). Pada mata
pelajaran Produk Kreatif & Kewirausahaan khususnya pada materi Prototype sangat lekat
dengan nilai ekonomis. Beberapa nilai tersebut sangat penting untuk diintegrasikan ke dalam
sebuah model pembelajaran sesuai dengan kriteria pendidikan budaya dan karakter bangsa
saat ini.
Kata Kunci: Barapan Kebo, Pembelajaran Produk Kreatif, Kewirausahaan.

28
Eek Aldayana, Jhon Kenedy, Fatmawati, Suharli, Arbi Batulante: Integrasi Nilai Kearifan
Lokalsumbawa (Filosofi Barapan Kebo) dalam Pembelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 1, Agustus 2021, Hal 28-35 e-ISSN 2685-9254

PENDAHULUAN

Kearifan lokal adalah nilai yang tentang Sistem Pendidikan Nasional,


dianggap baik dan benar sehingga dapat menjelaskan tentang hubungan kearifan
bertahan dalam waktu yang lama, bahkan lokal dan pendidikan yaitu "Pendidikan
melembaga (Mariane, 2014). Kearifan nasional berlandaskan Pancasila dan
lokal (local wisdom) merupakan sebuah Undang-Undang Negara Republik
budaya atau gagasan yang bersandar pada Indonesia Tahun 1945". Bahwa pasal
filosofi nilai-nilai, etika, cara dan perilaku tersebut menggambarkan kekuatan
yang melembaga secara tradisional dalam hubungan antara nilai-nilai budaya daerah
masyarakat. Terdapat tiga jenis kearifan di Indonesia dengan pendidikan nasional
lokal yaitu: tata kelola, sistem nilai dan kita, karena Pancasila adalah perwujudan
tata cara atau prosedur yang meliputi dari nilai-nilai kehidupan bangsa
aturan adat dalam suatu daerah yang Indonesia yang digali dari masyarakat
memiliki ketentuan atau aturan yang Indonesia, di dalamnya terkandung nilai-
mengatur beberapa kegiatan di nilai berupa kearifan lokal dan bahkan
masyarakat seperti waktu bercocok beberapa diantaranya termasuk nilai-nilai
tanam, penanggalan tradisional, universal.
penggunaan ruang adat termask batas
Di Indonesia Sendiri, kearifan
teritorial wilayah, penempatan hunian,
lokal jelas mempunyai makna positif
penyimpanan logistik, aturan
karena kearifan selalu dimaknai secara
pemanfaatan air untuk pengairan sawah
baik atau positif. Pemilihan kata kearifan
dan pertanian serta bentuk rumah untuk
lokal disadari atau tidak merupakan
tempat tinggal.
sebuah strategi untuk membangun,
Kearifan lokal dalam masyarakat
menciptakan citra yang lebih baik
dapat berupa budaya (nilai, norma, etika,
mengenai pengetahuan lokal, yang
kepercayaan, adat istiadat, hukum adat,
memang tidak selalu dimaknai secara
dan aturan-aturan khusus). Haryanto
positif. Dengan menggunakan istilah
(2014:212) menyatakan bentuk-bentuk
kearifan lokal, sadar atau tidak orang
kearifan lokal adalah Kerukunan
lantas bersedia menghargai pengetahuan
keberagaman dalam wujud praktik sosial
tradisional, pengetahuan lokal warisan
yang dilandasi suatu kearifan dari budaya.
nenek moyang dan kemudian bersedia
Pasal 2 UU RI Nomor 20 Tahun 2003
bersusah payah memahaminya untuk bisa
29
Eek Aldayana, Jhon Kenedy, Fatmawati, Suharli, Arbi Batulante: Integrasi Nilai Kearifan
Lokalsumbawa (Filosofi Barapan Kebo) dalam Pembelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 1, Agustus 2021, Hal 28-35 e-ISSN 2685-9254
memperoleh berbagai kearifan yang ada tentu saja memerlukan pengembangan
dalam suatu komunitas, yang mungkin lebih lanjut.
relevan untuk kehidupan manusia di masa
HASIL DAN PEMBAHASAN
kini dan di masa yang akan datang.
Barapan kebo merupakan tradisi
Dengan menintegrasikan nilai budaya
khas yang dimiliki masyarakat agraris di
lokal berarti telah menanamkan nilai-nilai
Sumbawa yang hingga kini masih tetap
pendidikan karakter kepada siswa.
dirawat sebagai wujud perdamaian dan
silaturahmi antar masyarakat. Barapan
METODE PENELITIAN
kebo merupakan warisan secara turun
Pendekatan yang digunakan dalam
temurun, dari nenek moyang tanah
penelitian ini adalah penelitian dan
Sumbawa dan biasanya diadakan oleh
pengembangan atau Research &
seseorang yang berhajat
Development (R&D). Research and
menyelenggarakannya berdasarkan kaul
Development (R&D) adalah suatu
maupun berdasarkan keinginan beberapa
rangkaian proses untuk mengembangkan
orang (Aries Zulkarnaen:2015). Konon
suatu produk baru atau menyempurnakan
ceritanya, barapan kebo (karapan kerbau)
produk yang telah ada. Pendekatan
merupakan ajang silaturrahmi dan acara
penelitian dan pengembangan atau
selamatan yang muncul dari tradisi
Research and Development (R&D)
bertani masyarakat “Tanah Samawa”.
adalah metode penelitian yang digunakan
Berangkat dari keinginan untuk
untuk menghasilkan produk tertentu dan
menjadikan tanah yang mestinya siap
menguji kefektifan produk tersebut
ditanami padi sebanyak tiga kali.
(Sugiyono, 2017:772 ).
Dikarenakan jenis tanah di Pulau
Penelitian ini dilakukan dengan Sumbawa yang umumnya adalah tanah
mengadopsi tahapan-tahapan liat, maka barapan kebo diselenggarakan
pengembangan menurut Robert Maribe dengan tujuan untuk membantu petani
Branch (analisis, desain, development, dalam membajak sawah agar tanah yang
implementasi dan evaluasi). Dalam hal akan ditanami dapat teroptimalkan
ini, peneliti hanya sampai tahap dengan baik.
implementasi. Hal ini disebabkan
Seiring dengan berjalannya
keterbatasan waktu dan biaya. Peneliti
waktu, tradisi karapan kerbau terus
juga telah berusaha yang refresentatif,
berkembang sampai sekarang, bahkan
tetapi kualitas maupun kuantitas produk
tidak sedikit dijadikan sebagai event

30
Eek Aldayana, Jhon Kenedy, Fatmawati, Suharli, Arbi Batulante: Integrasi Nilai Kearifan
Lokalsumbawa (Filosofi Barapan Kebo) dalam Pembelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 1, Agustus 2021, Hal 28-35 e-ISSN 2685-9254
budaya khas Sumbawa yang dilaksanakan Sumbawa disebutkan bahwa di dalam
setiap tahunnya, baik untuk kepentingan barapan kebo terdapat nilai-nilai : 1.
amal (menghimpun dana bagi religius (barapan kebo menjadi penyatu
pembangunan masjid, musholla, dan lain- semua komponen masyarakat dan
lain), maupun dipertandingkan dengan memperkuat silaturrahmi antar
hadiah berupa piala, kain sarung, kain masyarakat) yang terintegrasi dalam
bakal baju (batik), dan televisi yang proses pembelajaran seperti kegiatan
disediakan bagi para pemenangnya (Aries berdoa sesuai kepercayaaan sebelum
Zulkarnaen:2015). memulai pembelajaran, 2. disiplin (bagi
pelaku barapan kebo, mereka hendaknya
Ketika tradisi barapan kebo ini
disiplin dalam merawat dan menjaga
berlangsung, masyarakat Sumbawa dan
kerbau-kerbaunya) yang terintegrasi
sekitarnya berbondong-bondong
dalam proses pembelajaran seperti
menyaksikan jalannya kegiatan.
menjaga ketertiban, dan patuh pada aturan
Ditambah lagi area persawahan yang
dan ketentuan yang ada selama proses
berlumpur terkadang menjadikan wajah
pembelajaran, 3. kerja keras (dalam
para joki terlihat kotor karena terkena
barapan kebo, peserta dituntut untuk
cipratan lumpur, namun inilah yang
melatih dan mempersiapkan kerbaunya
mengundang gelak tawa bagi para
sebaik mungkin dan didalam perlombaan,
penonton. Memang kelihatannya
kerbau dituntut mengenai saka dalam
sederhana dan mudah, namun ada
waktu yang cepat dan tepat) yang
tantangan tersendiri ketika menjadi joki
terintegrasi dalam sikap sungguh-sungguh
(Ranis:2019). Menjaga kecepatan dan
dalam belajar, 4. cinta damai (nilai ini
menyeimbangkan tubuh sewaktu
menjadi karakter dalam barapan kebo,
mengendarai kerbau agar mengenai saka
sejauh ini sangat jarang bahkan hampir
(kayu yang dijaga oleh sandro dan
tidak pernah ada perkelahian dalam
menjadi tujuan bagi joki barapan kebo)
permainan barapan kebo) yang
menjadi hal yang tak mudah untuk
terintegrasi dalam proses pembelajaran
dilakukan.
pada sikap, perkatan ataupun tindakan
Barapan kebo memiliki beberapa yang dilakukan siswa menyebabkan orang
filosofi atau nilai-nilai yang terkandung di lain merasa senang akan kehadirannya, 5.
dalamnya. Berdasarkan hasil wawancara tanggung jawab (dalam permainan
dengan beberapa pelaku barapan kebo barapan kebo, pelaku bertanggung jawab
ataupun budayawan di Kabupaten atas kerbaunya masing-masing) yang

31
Eek Aldayana, Jhon Kenedy, Fatmawati, Suharli, Arbi Batulante: Integrasi Nilai Kearifan
Lokalsumbawa (Filosofi Barapan Kebo) dalam Pembelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 1, Agustus 2021, Hal 28-35 e-ISSN 2685-9254
terintegrasi dalam proses pembelajaran, pelajaran Produk Kreatif &
siswa melaksanakan tugas dan Kewirausahaan khususnya pada materi
kewajibannya dengan baik, 6. kreatif Prototype sangat lekat dengan nilai
(sebelum permainan, peserta ekonomis. Beberapa nilai tersebut sangat
mempersiapkan kerbau secantik dan penting untuk diintegrasikan ke dalam
sekreatif mungkin dengan memberikan sebuah model pembelajaran sesuai
pernak-pernik hiasan) yang dalam dengan kriteria pendidikan budaya dan
pembelajaran terintegrasi pada proses karakter bangsa saat ini.
berfikir atau menemukan hal-hal baru, 7.
KESIMPULAN
toleransi (dalam barapan kebo
Filosofi yang terdapat dalam
mempertemukan berbagai elemen
barapan kebo kemudian diintegrasikan ke
masyarakat dan saling menghargai
dalam pembelajaran ialah, Religius
meskipun terdapat berbagai perbedaan)
(barapan kebo menjadi penyatu semua
yang terintegrasi dalam proses
komponen masyarakat dan memperkuat
pembelajaran dimana seluruh siswa saling
silaturrahmi antar masyarakat) yang
menghargai berbagai perbedaan yang ada,
terintegrasi dalam proses pembelajaran
8.persaingan dan penghargaan (adanya
seperti kegiatan berdoa sesuai
persaingan untuk mendapatkan juara antar
kepercayaaan sebelum memulai
masyarakat atau pelaku permainan
pembelajaran, Disiplin (bagi pelaku
barapan kebo) yang terintegrasi dalam
barapan kebo, mereka hendaknya disiplin
proses pembelajaran dimana siswa
dalam merawat dan menjaga kerbau-
bersaing untuk menjadi yang terbaik, 9.
kerbaunya) yang terintegrasi dalam proses
percaya diri (setiap pelaku barapan kebo
pembelajaran seperti menjaga ketertiban,
dituntut untuk memiliki rasa percaya diri
dan patuh pada aturan dan ketentuan yang
yang tinggi) yang terintegrasi dalam
ada selama proses pembelajaran,
proses pembelajaran dimana siswa merasa
percaya diri dalam bertanya, Kerja keras (dalam barapan kebo,
menyampaikan pendapatnya ataupun peserta dituntut untuk melatih dan
dalam kegiatan presentasi di kelas, 10. mempersiapkan kerbaunya sebaik
nilai ekonomis (dalam barapan kebo, mungkin dan didalam perlombaan, kerbau
setiap kerbau yang memiliki kecepatan dituntut mengenai saka dalam waktu yang
tinggi atau sering mendapat juara akan cepat dan tepat) yang terintegrasi dalam
cenderung lebih mahal dibandingkan sikap sungguh-sungguh dalam belajar,
kerbau biasa pada umumnya). Pada mata Cinta damai (nilai ini menjadi karakter

32
Eek Aldayana, Jhon Kenedy, Fatmawati, Suharli, Arbi Batulante: Integrasi Nilai Kearifan
Lokalsumbawa (Filosofi Barapan Kebo) dalam Pembelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 1, Agustus 2021, Hal 28-35 e-ISSN 2685-9254
dalam barapan kebo, sejauh ini sangat yang tinggi) yang terintegrasi dalam
jarang bahkan hampir tidak pernah ada proses pembelajaran dimana siswa merasa
perkelahian dalam permainan barapan percaya diri dalam bertanya,
kebo) yang terintegrasi dalam proses menyampaikan pendapatnya ataupun
pembelajaran pada sikap, perkatan dalam kegiatan presentasi di kelas, Nilai
ataupun tindakan yang dilakukan siswa ekonomis (dalam barapan kebo, setiap
menyebabkan orang lain merasa senang kerbau yang memiliki kecepatan tinggi
akan kehadirannya, Tanggung jawab atau sering mendapat juara akan
(dalam permainan barapan kebo, pelaku cenderung lebih mahal dibandingkan
bertanggung jawab atas kerbaunya kerbau biasa pada umumnya). Pada mata
masing-masing) yang terintegrasi dalam pelajaran Produk Kreatif &
proses pembelajaran, siswa melaksanakan Kewirausahaan khususnya pada materi
tugas dan kewajibannya dengan baik, Prototype sangat lekat dengan nilai
Kreatif (sebelum permainan, peserta ekonomis. Tolong menolong (dalam
mempersiapkan kerbau secantik dan se- mempersiapkan sawah untuk kegiatan
kreatif mungkin dengan memberikan barapan kebo, masyarakat bekerja dengan
pernak-pernik hiasan) yang dalam saling tolong menolong) yang terintegrasi
pembelajaran terintegrasi pada proses dalam pembelajaran, dimana siswa saling
berfikir atau menemukan hal-hal baru. tolong menolong antar anggota kelompok
dalam menjawab pertanyaan dari
Toleransi (dalam barapan kebo
kelompok lainnya.
mempertemukan berbagai elemen
masyarakat dan saling menghargai Kebersamaan/silaturrahmi (barapan
meskipun terdapat berbagai perbedaan) kebo, biasanya dilaksanakan masyarakat
yang terintegrasi dalam proses antar kampung, kecamatan bahkan
pembelajaran dimana seluruh siswa saling kabupaten. Sehingga nilai silaturrahmi dan
menghargai berbagai perbedaan yang ada, kebersamaan antar masyarakat terjalin erat
Persaingan dan penghargaan (adanya didalam permainan barapan kebo). Hal ini
persaingan untuk mendapatkan juara antar terintegrasi dalam proses pembelajaran,
masyarakat atau pelaku permainan dimana siswa dikumpulkan dalam
barapan kebo) yang terintegrasi dalam beberapa kelompok dan bekerja sama
proses pembelajaran dimana siswa untuk menyelesaikan tugas kelompoknya.
bersaing untuk menjadi yang terbaik, Ketepatan dan kecepatan (barapan kebo
Percaya diri (setiap pelaku barapan kebo merupakan sebuah permainan yang
dituntut untuk memiliki rasa percaya diri berkembang menjadi sebuah perlombaan,

33
Eek Aldayana, Jhon Kenedy, Fatmawati, Suharli, Arbi Batulante: Integrasi Nilai Kearifan
Lokalsumbawa (Filosofi Barapan Kebo) dalam Pembelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 1, Agustus 2021, Hal 28-35 e-ISSN 2685-9254
dimana salah satu point inti dalam Gunawan, Imam & Benty, Djum Djum
Noor. Manajemen Pendidikan
penilaiannya yakni kecepatan dan
Suatu Pengantar Praktik. 2017.
ketepatan kerbau mengenain saka’). Hal Bandung: Alfabeta
ini terintegrasi dalam proses
Ayuningtyas, Rusma. 2015.
pembelajaran, dimana siswa mampu Pengembangan Model Permainan
Tradisional Gobak Sodor Melalui
menjawab pertanyaan yang ada dengan
Gosibol Bagi Siswa Kelas V
cepat dan tepat. Sportif (barapan kebo Sekolah Dasar Negeri Sanetan
Kecamatan Sluke Kabupaten
dilaksanakan dengan menggolongkan
Rembang Tahun 2015.
kerbau kedalam beberapa kelas sesuai http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21
dengan usianya. Hal ini dilakukan untuk 505 diakses pada tanggal 02 Maret
pukul 17.00 WITA.
menjaga sportifitas dalam permainan). Hal
ini terintegrasi dalam proses Https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-
sahabat/detail-content/permainan
pembelajaran, dimana siswa diajarkan tradisional---pengertian-manfaat-
sportif dalam belajar. Seperti diketahu jenis-dan-contoh/ diakses 17
Februari 2021 pukul 19.35 WITA.
dalam model pembelajaran barapan kebo
ini terdapat tahap persaingan dan Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Kearifan_L
okal. Diakses 13 Februari 2021
penghargaan, disinilah guru menanamkan pukul
sikap sportif. Guru memotivasi siswa 09.25 WITA.

bahwa yang menjadi tujuan utama yaitu


H.A.R. Tillar. 2006.Standarisasi
proses dan bukan hanya hasilnya. Pendidikan Nasional. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mendapatkan penghargaan atau tidak,
tetapi mereka telah melalui prosesnya Hamalik, Oemar.2001.Proses Belajar
Mengajar.Bandung:Bumi Aksara.
dengan baik.
Iskandar, Syaifudin, dkk. 2018.
DAFTAR PUSTAKA Kebudayaan Samawa.
Malang:Universitas Negeri
Al- Tabany, B. I. T. 2014. Mendesign
Model Pembelajaran Inovatif, Malang.
Progresif, dan Kontekstual. Jakarta
: Prenada Media Group. Ismail, M, dkk.2009. Pengembangan
Model Pembelajaran Ips Berbasis
Anwar, M. Khoirul. Pembelajaran Kearifan Lokal Masyarakat Sasak:
Mendalam Untuk Membentuk Ke Arah Sikap Dan Prilaku
Karakter SiswaSebagai Berdemokrasi Siswa Smp/Mts.
Pembelajaran. (Jurnal Tadris Jurnal Pendidikan dan
Keguruan dan Ilmu Tarbiyah UIN Pengajaran, Jilid 42, Nomor 2,
Raden Intan Lampung). Vol.2 Juli 2009. Diakses tanggal 04 Mei
No.2, 2017. Diakses Pada Tanggal pukul 07.00 WITA
17 Februari 2021 Pukul 20.20
WITA. Oktaviani, Ranis. 2019. Mengenal Tradisi
Barapan Kebo di Kabupaten
34
Eek Aldayana, Jhon Kenedy, Fatmawati, Suharli, Arbi Batulante: Integrasi Nilai Kearifan
Lokalsumbawa (Filosofi Barapan Kebo) dalam Pembelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan
JURNAL KEPENDIDIKAN p-ISSN 2302-111X
Vol 6, No 1, Agustus 2021, Hal 28-35 e-ISSN 2685-9254
Sumbawa. Jurnal pendidikan Wahyuni, E. D. & Hasanah, Sitti A. 2016.
mandala Vol. 4. No. 5 Desember Pendidikan Karakter Berbasis
2019 Kearifan Lokal Pembentuk
http://ejournal.mandalanursa.org/ Karakter Bangsa. FKIP e-
index.php/JUPE/index diakses pada Proceeding, [S.I], p. 19-24, dec.
29 Juni 2021 pukul 05.00 WITA 2016. ISSN 2527-5917.
Htpps://jurnal.unej.ac.id/index.php/
Rosidi, I. M. 2016. Pengembangan Model fkip-
Pembelajaran Ips Berbasis Nilai- epro/article/view/5828.Diakses
Nilai Kearifan Lokal Tradisi Kebo- pada tanggal 20 Februari pukul
Keboan untuk Meningkatkan Hasil 20.35 WITA.
Belajar dan Keterampilan Sosial Di
SDNn 1 Bedewang Kec. Songgon Widyanti, Triani, 2015. Penerapan Nilai-Nilai
Kab. Banyuwangi. Thesis. Kearifan Lokal Dalam Budaya
(Online). Https://Digilib.Uns.Ac.Id. Masyarakat Kampung Adat Cireundeu
Sebagai Sumber Pembelajaran Ips.
Diakses Pada Tanggal 17 Februari JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial,
2021 Pukul 20.20 WITA. Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015.
Diakses pada 07 Mei pukul 14.00
Setyosari, Punaji.2015. Metode Penelitian
WITA.
Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta:Kencana. Wijaya, Hari. 2017. Peran Budaya Karapan
Kerbau Dalam Merekatkan Hubungan
Sugiyono.2015. Metode Penelitian dan Sosial Masyarakat Desa Jotang Beru
Pengembangan (Research and Kecamatan Empang Kabupaten
Development). Bandung : Alfabeta Sumbawa Besar-Ntb (Studi Deskriptif
Analisis Terhadap Pengembangan
Sugiyono.2017. Metode Penelitian Bisnis. Nilai-Nilai Budaya Pendidikan Ips),
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Vol. 11 No 2 (2017) 188-199. Diakses
Kombinasi, dan R&D. Bandung : pada 28 Juni 2021 pukul 15.09.
Alfabeta.
Wisnu, Aditya. 2016. Pengembangan
Thobroni. 2015. Belajar & Pembelajaran Model Permainan Tradisional
Teori Dan Praktik. Yogyakarta : Beka Pada Siswa Kelas V Sd
Ar-Ruzz Media. Negeri Klepu 01 Kec. Pringapus
Kab. Semarang Tahun Ajaran
Trianto. 2015. Model Pembelajaran 2015/2016.
Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Zurkarnaen, A.2015. Tradisi dan Adat
Wahab, Abdul Aziz. 2007. Metode dan Istiadat Tau Samawa. Yogyakarta :
Model Mengajar. Bandung: Ombak.
Alfabeta.
Wagiran.2012.Pengembangan Karakter
Berbasis Kearifan Lokal
Hamemayu Hayuning Bawana
(Identifikasi Nilai-nilai Karakter
Berbasis Budaya), Jurnal
Pendidikan Karakter, Tahun II,
Nomor 3, Oktober, [Online],
Tersedia:
http://jurnal.pasca.uns.ac.id,).
Diakses pada tanggal 21 Februari
pukul 20.35 WITA.

35
Eek Aldayana, Jhon Kenedy, Fatmawati, Suharli, Arbi Batulante: Integrasi Nilai Kearifan
Lokalsumbawa (Filosofi Barapan Kebo) dalam Pembelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai