ABSTRAK
Kearifan lokal adalah kebijaksanaan suatu daerah tertentu yang diwariskan secara
turun temurun untuk dihayati, dipelajari dan dijalankan dalam kehidupannya. Kitab Suci
umat Hindu Kaharingan Panaturan merupakan pedoman yang menjadi dasar pegangan
bagi umatNya didalam menjalankan kehidupannya, kitab suci Panaturan memuat 63 Pasal
dan 2951 ayat. Kitab inilah sebagai sumber utama ajaran ketuhanan, etika dan upacara
yang dilaksanakan oleh keturunan Raja Bunu di dunia, selain ayat-ayat dalam tawur,
kandayu, dan pepatah-pepatah kuno yang sudah turun temurun diwariskan. Dalam
penyebutan Tuhan maka Ranying Hatalla ini menyesuaikan dengan tugas dan fungsinya
yakni Ranying Hatalla bersifat abstrak sebagai simbol yang tidak bisa tergambarkan awal
dari segala kejadian, Ranying Hatalla Langit Raja Tuntung Matan Andau Tuhan Tambing
Kabanteran Bulan memberikan keterangan proses kemahakuasaan, Ranying Hatalla
Langit Raja Tuntung Matan Andau Tuhan Tambing Kabanteran Bulan Jatha Balawang
Bulau Kanaruhan Bapager Hintan hal ini IA sebagai proses penciptaan. Pelaksanan ritual
dibagi dalam ritual kelahiran, ritual dikehidupan dan ritual kematian.
Kata Kunci: Kaharingan, Ketuhanan, Ritual, Etika
bangsa. Diketahui bahwa unsur sejarah filsafat, etika, ritual serta nilai-nilainya
yang menentukan perkembangan sebagai bekal bagi generasi penerus agar
kebudayaan Indonesia itu terbagi dalam agama Hindu Kaharingan tetap eksis
lima lapis yaitu, (1) Kebudayaan didalam menghadapi tantangan didunia
Indonesia asli, (2) Kebudayaan India, (3) yang menglobal. Kearifan lokal atau
Kebudayaan Islam, (4) Kebudayaan local genius yang ada di Hindu
Modern dan (5) Kebudayaan Bhineka Kaharingan tentunya harus selalu dijaga
Tunggal Ika. (Alisyahbana, 1982:7) dan dilestarikan sebagai wujud bakti
Agama Hindu di nusantara, dengan untuk dipertahankan dan diteruskan
kerajaan Hindu yang besar berdiri di kepada generasi-generasi berikutnya
Kalimantan, Sumatra dan Jawa antara demi kemajuan agama Hindu
abad ke 5 sampai abad ke 13 sempat Kaharingan.
menguasai nusantara, seperti kerajaan Kearifan lokal memiliki
Sriwijaya di Sumatra, kerajaan hubungan yang erat dengan kebudayaan
Majapahit di Jawa, kerajaan Kutai di tradisional pada suatu daerah,
Kalimantan. Tentunya memberikan merupakan suatu pandangan hidup yang
dampak yang besar terhadap peradaban berwujud aktivitas yang dilakukan oleh
Bangsa Indonesia. masyarakat lokal dalam menjawab
Kalimantan Tengah yang berbagai tantangan untuk memenuhi
merupakan bagian dari bangsa Indonesia kebutuhan dan mempertahankan
yang dihuni oleh berbagai suku, ras, eksistensinya. Pada umumnya etika dan
golongan dan agama, memiliki sebuah nilai moral yang terkandung dalam
agama leluhur yang di anut oleh kearifan lokal diajarkan turun temurun
masyarakat suku Dayak yang pada diwariskan dari generasi ke generasi
mulanya disebut sebagai agama Helu melalui sastra lisan (antara lain dalam
(Dahulu), agama ngaju (karena dipeluk bentuk pepatah dan peribahasa folklore),
oleh suku dayak ngaju), selanjutnya pada dan manuskrip. Kearifan lokal
zaman Zending pada awal tahun 1930 masyarakat sudah ada dalam kehidupan
disebut agama Haiden dan sejak jaman masyarakat semenjak zaman dahulu
penjajahan jepang barulah muncul mulai zaman prasejarah hingga saat ini,
sebutan Kaharingan (setelah integrasi kearifan lokal merupakan perilaku
menjadi Hindu Kaharingan). Di dalam positif manusia dalam berhubungan
ajaran agama Hindu Kaharingan banyak dengan alam dan lingkungan sekitarnya
sekali yang harus di gali baik dari yang dapat berumber dari nilai-nilai
32
Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu e-ISSN : 2685-9521
Volume 19 Nomor 1 Tahun 2021 p-ISSN : 2089-8215
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Dharma-duta
agama, adat istiadat, petuah nenek peristiwa yang terjadi di tempat tertentu,
moyang atau budaya setempat. sesuai dengan pikiran mereka. Penelitian
Kearifan lokal yang ada di Hindu Callaghan (2008:43) menyatakan by
Kaharingan tentunya banyak sekali yang connecting local issue toscientific
harus digali, dalam tulisan ini dalam inquiry can provide students the
mengali kearifan lokal Hindu opportunity to apply facts fromtheir
Kaharingan pandangan ketuhanan, ritual book to real life situation, they
dan etika. willbecome more environmentally aware
of their world. Bagaimana
II. PEMBAHASAN menghubungkan isu lokal dengan inkuiri
A. Pengertian Kearifan Lokal dapat memberikan kesempatan kepada
Kearifan lokal masyarakat sudah peserta didik didalam menerapkan fakta
ada dalam kehidupan masyarakat dari buku mereka hingga situasi
semenjak zaman dahulu mulai zaman kehidupan nyata, mereka akan menjadi
prasejarah hingga saat ini, kearifan lokal lebih sadar lingkungan akan dunia
(Local Wisdom) yang merupakan mereka. Sedangkan menurut KBBI
warisan nenek moyang dalam khasanah (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
tata nilai kehidupan bermasyarakat yang kearifan artinya bijaksana, kecendekiaan
menyatu dalam bentuk kepercayaan, sedangkan lokal arinya setempat jadi
budaya, dan adat istiadat. Kearifan lokal yang dimaksud dengan kearifan lokal
merupakan perilaku positif manusia adalah suatu kebijaksanaan setempat
dalam berhubungan dengan alam dan yang tertanam dan dipatuhi oleh
lingkungan sekitarnya yang dapat masyarakatnya. (KBBI, edisi Ketiga,
berumber dari nilai-nilai agama, adat 65).
istiadat, petuah nenek moyang atau Berdasarkan dari paparan
budaya setempat. pengertian kearifan lokal diatas, maka
Kearifan lokal adalah semua dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal
bentuk pengetahuan, keyakinan, adalah kebijaksanaan suatu daerah
pemahaman atau wawasan serta adat tertentu yang diwariskan secara turun
kebiasaan atau etika yang menuntun temurun untuk dihayati, dipelajari dan
perilaku manusia dalam komunitas dijalankan dalam kehidupannya.
ekologis. Menurut Ridwan (2007:24)
sebagai usaha manusia untuk bertindak B. Hindu Kaharingan
dan memperlakukan sesuatu, suatu
33
Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu e-ISSN : 2685-9521
Volume 19 Nomor 1 Tahun 2021 p-ISSN : 2089-8215
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Dharma-duta
Ranying Hatalla. Yang bertugas untuk menjadikan menjadi utuh atau hidup,
menjaga dan memelihara kelangsungan sehingga disebut Kanaruhan Hanya
kehidupan umat manusia sebagai unsur Basakati (Tiwi.2017:133).
material. Ketujuh manisfestasi tersebut 3. Raja Angking Penyang dan Putir
yaitu: 1) Raja Janjulung Tatu Riwut Selung Tamanang
(Penguasa atau yang mengatur angin Manisfestasi Ranying Hatalla ini
atau udara mewakili unsur angkasa atau bertugas dan berfungsi untuk
ether); 2) Gambalan Raja Tanggara melengkapi keperluan sandang dan
(Penguasa atau yang mengatur angin pangan umat manusia di dunia. Dalam
atau udara mewakili unsur Kitab suci Panaturan Pasal 38 ayat 5-7,
Angkasa/ether); 3) Sangkariang Nyaru dimana pada saat setelah pelaksaan
Menteng (Penguasa atau yang mengatur Tiwah Suntu, maka keturunan Raja
Kilat, Guntur, api atau panas mewakili Bunu yang diturunkan ke Pantai danum
unsur api); 4) Raja Tuntung Tahaseng kalunen telah kehabisan bekal
(Penguasa atau yang mengatur nafas makanannya, dimana behas parei
kehidupan mewakili unsur udara atau manyangen tingang yang diminta oleh
angin); 5)Tamanang Tarai Bulan mereka dari lalang tabangap langit sudah
(Penguasa atau yang mengatur air habis, maka Ranying Hatalla
sebagai sumber kehidupan mewakili memerintahkan Raja Angking Penyang
unsur air); 6) Raja Sapanipas (Penguasa dan Putir Selung Tamanang turun
yang mengatur segala kekurangan menjadikan Kambang Garing
manusia yang dimiliki unsur tanah); 7) Nganderang Sukah Lumpung Mantan
Raja Mise Andau (Penguasa yang Andau menjadi “Parei Manyangen
bertugas untuk mengatur waktu/hari bagi Tingang, Pulut Lumpung Penyang”, dan
kehidupan manusia, mewakili unsur mengantarkan ke Pantai Danum
tanah). Kalunen, dengan menggunakan
Didalam pelaksanaan tugasnya Palangka Bulau Lambayung Nyahu.
sebagai manisfestasi Ranying Hatalla Pada saat Raja Angking Penyang dan
dari ketujuh unsur tersebut menjadi dasar Putir Selung Tamanang menjadikan
terbentuknya jiwa dan raga manusia, Behas Manyangen Tingang, Ranying
yaitu Kuku, Daging, Darah, Kulit, Urat, Hatalla berfirman “ Agar keturunan Raja
Tulang dan Sumsum. Kemudian Bunu mengetahuinya, tugasmu Behas
ditambah satu unsur tunggal Ranying Manyangen Tingang, selain engkau
Hatalla yaitu Hambaruan atau Roh yang sebagai penyambung hidup mereka,
37
Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu e-ISSN : 2685-9521
Volume 19 Nomor 1 Tahun 2021 p-ISSN : 2089-8215
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Dharma-duta
ritual umat Hindu Kaharingan (Pranata, dari yang terkecil sampai yang terbesar,
Dkk, 2009:57) dari upacara bayi dalam kandungan,
Didalam melaksanakan kelahiran sampai pada kematian. Hal ini
kewajiban untuk mengagungkan tertuang dalam kitab suci umat Hindu
Ranying Hatalla Langit maka Kaharingan yaitu Panaturan pasal 41
dilaksanakan persembahyang basarah Bawi Ayah Hadurut Bara Lewu Telu
yang berarti Basalumpuk Asin Ranying Nanturung Pantai Danum Kalunen, Ayat
Hatalla. Dalam kegiatan basarah tersebut 4:
dilengkapi dengan perlengkapan sarana Raja Uju Hakanduang
dan prasarana yaitu: 1) Sangku yang Janjaruman peteh, Tuntang Auh
berisi Beras, Giling Pinang, Rokok, bara Ranying Hatalla, ije
Dandang Tingang, Hiasan bunga- manyahuan uluh lewu telu
bungaan, 2) Parapen/Dupa , 3) Air, 4) manatap manyadia arep ewen
Undus/Minyak, 5) Telur Ayam Uka hadurut nanturung pantai
Kampung, 6) Behas Hambaruan, 7. danum kalunen,Majar buyut
Tampung Tawar, 8. Benang Lapik entah Raja Bunu, Sama kilau
Sangku Ranying Hatalla ije jadi nyahuan
Adapun susunan persembahyang Raja Uju Hakanduang Malalus
Basarah yaitu kakare gawi ketika tiwah suntu
1. Manggaru Sangku Tambak Raja Intu lewu bukit batu nindan
2. Doa Tamparan Basarah tarung taharep raja bunu.
3. Ngandayu Manyarah Sangku Tambak
Raja Artinya
4. Mambasa Panaturan
5. Ngandayu Mantang Kayu Erang Raja Uju Hakanduang
6. Pandehen memberitahukan firman Dari
7. Ngandayu Parawei Ranying Hatalla memerintahkan
8. Doa Penutup mereka di lewu telu
9. Mambuwur Behas Hambaruan mempersiapkan dan
menyediakan diri mereka,
D. Upacara Ritual Supaya turun menuju pantai
Dalam ajaran agama Hindu danum kalunen, Agar mengajar
Kaharingan sangat identik dengan anak cucu Raja Bunu
pelaksanaan upacara ritual keagamaan Sebagaimana Ranying Hatalla
40
Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu e-ISSN : 2685-9521
Volume 19 Nomor 1 Tahun 2021 p-ISSN : 2089-8215
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Dharma-duta
1. Ritual manenung yaitu upacara atau pada saat membuka suatu areal
untuk memohon petunjuk dan baru, agar tempat tersebut terhindar
arahan; dari hal-hal tidak baik.
2. Ritual manajah antang yaitu upacara 11. Ritual pakanan batu yaitu upacara
untuk memohon petunjuk yang dilaksanakan untuk
3. Ritual manyadiri yaitu upacara mensucikan peralatan berladang,
untuk menghilangkan hal hal yang biasanya dilaksanakan setelah panen
tidak baik atau pirasat tidak baik padi.
yang didapat melalui mimpi; 12. Ritual mambayar hajat yaitu upacara
4. Ritual mangantung sahur yaitu untuk membayar Hajat atau janji
upacara untuk memohon penyertaan yang telah disampaikan dalam ritual
Sahur Parapah untuk harapan kita Manggantung Sahur
biar dikabulkan; 13. Ritual hinting pali yaitu suatu ritual
5. Ritual lunuk hapangkaja panting yg bertujuan untuk membuat suatu
(Perkawinan) batasan atau halangan bahwa
6. Ritual balian balaku untung aseng tempat tersebut untuk sementara
panjang, balian ini berguna untuk waktu tidak boleh dilakukan
memohon kepada Ranying Hatalla aktivitas tertentu
agar memberikan anugrahnya 14. Ritual mambaleh bunu yaitu ritual
berupa kesehatan dan rejeki untuk melaksanakan pembalasan
7. Ritual balian mambuhul yaitu balian atas kematian manusia akibat dari
yang bertujuan untuk kecelakaan yang dialami
menghilangkan firasat buruk 15. Ritual pakanan pali yaitu upacara
8. Ritual balian maubah tipeng yaitu yang bertujuan agar dalam
upacara yang bertujuan untuk pelaksanaan upacara ritual tidak ada
memohon merubah Tipeng (waktu ganguan dan berjalan dengan baik.
ajal) manusia.
9. Ritual mamapas lewu yaitu C. Upacara Kematian
membersihkan kampung atau Prosesi kematian menurut
wilayah tertentu akibat dari berbagai agama Hindu Kaharingan adalah sakral
peristiwa yang tidak baik atau dan dilaksanakan dengan berbagai
negative; upacara, pada saat umat Hindu
10. Ritual manyanggar yaitu upacara Kaharingan ada yang meninggal dunia,
untuk membersihkan suatu tempat maka ada duka yang mendalam yang
42
Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu e-ISSN : 2685-9521
Volume 19 Nomor 1 Tahun 2021 p-ISSN : 2089-8215
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Dharma-duta