Edisi 1 2016
DIREKTUR JENDERAL
BINA KONSTRUKSI
umber daya manusia Pelatihan Pekerja Konstruksi dengan menggunakan Mobile Training
merupakan modalitas utama Unit diharapkan mampu menjawab tantangan untuk peningkatan
dari sektor konstruksi kompetensi Pekerja Konstruksi yang ada di Indonesia karena dapat
disamping teknologi, capital, menjangkau kantong-kantong Pekerja Konstruksi yang ada di daerah
material dan modal usaha. Efisiensi dan pelosok. Pelatihan Konstruksi Keliling ini harus didukung oleh semua
kualitas infrastruktur salah satunya akan stakeholder bidang jasa konstruksi agar tingkat keberhasilannya
sangat tergantung dari kehandalan mencapai sasaran yang diinginkan. Selain dukungan eksternal suatu
kompetensi SDM Konstruksi bidang pelatihan yang baik harus didukung oleh alat pelatihan yang baik juga,
terampil khususnya pekerja konstruksi. salah satunya modul/ materi pelatihan. Buku Materi Praktis Pekerja
Oleh karena itu, peningkatan kompetensi Konstruksi ini merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam
pekerja konstruksi merupakan keharusan kegiatan pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja
untuk menjamin tidak terjadinya konstruksi.
kegagalan bangunan/ konstruksi.
Saya percaya, Buku Materi Praktis ini sangat bermanfaat
untuk para pekerja konstruksi dalam menambah pengeta-
Dalam perspektif inilah suatu pelatihan huan, dan dapat menjadi buku panduan bagi para pekerja
bagi para Pekerja Konstruksi dibutuhkan konstruksi dalam melakukan tugasnya.
untuk mengakselerasi peningkatan
jumlah Pekerja Konstruksi yang memiliki Jakarta, 2016
kompetensi yang optimal sehingga pada
akhirnya akan bermanfaat untuk pening-
katan kesejahteraan melalui kompensasi
imbal jasa yang layak bagi tenaga kerja
konstruksi. Ir. Yusid Toyib, M.Eng, Sc
i
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Daftar isi
pekerjaan
1
konstruksi
25
BAB I
kayu Pengantar BAB VI
Penyiapan proses
kontruksi kayu
3 28
BAB II
Pelaksanaan K3 BAB VII
Pembuatan komponen
bangunan
7 38
BAB III
Perencanaan BAB VIII
dan penyusunan Merakit kusen kayu
10 43
BAB IV BAB IX
Gambar kerja Perakitan daun pintu
dan spesifikasi atau jendela kayu
19 49
BAB V BAB X
Pengukuran dan Perakitan kuda-kuda
perhitungan kebutuhan kayu
bahan
ii
BAB I
Pengantar
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Konsep dasar
Pelatihan
Berbasis
Kompetensi
(PBK)
Pelatihan berbasis kompetensi Kompeten di tempat kerja
adalah pelatihan kerja yang meni-
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keter-
tikberatkan pada penguasaan
ampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja,
kemampuan kerja yang men-
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
cakup pengetahuan, keterampi-
lan dan sikap kerja yang sesuai
dengan standar kompetensi yang Penjelasan materi pelatihan
ditetapkan dan persyaratan di Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
tempat kerja. Individual / mandiri :
1. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.
2. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan membaca
dan mempraktekkan isi buku ini dengan ditambahkan unsur-unsur/ sumber-sumber yang diperlu-
kan dengan bantuan dari pelatih.
2
BAB II
Pelaksanaan K3
(Keselamatan Kesehatan Kerja)
3
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Pelaksanaan
Keselamatan Penyiapan APD (Alat Pelindung Diri)
Kesehatan Alat pelindung diri (APD) berfungsi untuk mencegah agar pekerja tidak mengalami cedera akibat
kecelakaan kerja. Terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sekaligus pemecahan
Kerja masalahnya , seperti:
4
Pekerjaan Konstruksi Kayu
5
Pekerjaan Konstruksi Kayu
6
BAB III
Perencanaan & penyusunan
pekerjaan
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Perencanaan dan
penyusunan Jenis gambar konstruksi, spesifikasi dan fungsinya
pekerjaan Seorang Tukang Kayu Bangunan sebelum mulai kerja harus memahami persyaratan kerja.
b. Selanjutnya perlu dipertim- a. Persyaratan bahan (Bahan kayu yang akan dipakai).
bangkan beberapa hal, antara b. Ukuran pokok.
lain : pendataan persyaratan
kerja, jenis kegiatan dan kuan- 1. Ukuran-ukuran yang pokok bisa dilihat pada gambar rencana (gambar bestek).
titas pekerjaan. 2. Ukuran-ukuran lain yang mungkin tidak terlihat dalam gambar rencana, bisa ditentukan
oleh pemborong dengan persetujuan dan disahkan oleh Direksi.
3. Jika terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan peraturan, maka peraturanlah
yang harus diikuti.
4. Jika pada gambar rencana terlukis, sedangkan dalam peraturan tidak tertulis, maka
gambar rencanalah yang mengikat.
5. Jika dalam gambar rencana tercantum sedangkan dalam gambar tidak terlukis, maka
gambar rencanalah yang mengikat.
8
Pekerjaan Konstruksi Kayu
- Prosedur kerja
Seorang tukang kayu harus menguasai metode kerja/ langkah
kerja/ prosedur kerja yang tepat dan disusun secara sistematis.
9
BAB IV
01
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Simbol gambar
11
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Penempatan ukuran
12
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Penomoran unit
13
Pekerjaan Konstruksi Kayu
14
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Struktur benda
Dari gambar potongan suatu rumah akan tampak pintu, jendela, tiang, balok beton, dan sebagainya. Bila tidak ada gambar potongan
benda-benda didalam rumah tersebut tidak tampak pada gambar, baik dari tampak samping, tampak belakang maupun tampak muka.
Tampak muka
Skala 1:50
Tampak samping
Skala 1:50
15
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Dari gambar potongan akan diketahui ukuran atau dimensi benda tersebut.
Ambang atas
kusen 7/15
Kupingan
Tiang
kusen
16
Pekerjaan Konstruksi Kayu
17
Pekerjaan Konstruksi Kayu
18
BAB V
Pengukuran & perhitungan
kebutuhan bahan
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Sebelum mulai kerja seorang tukang kayu harus mengenal 2. Peraturan-peraturan yang terkait dengan pekerjaan kayu.
dan memahami persyaratan kerja dengan baik untuk
mendapatkan kualitas sesuai gambar kerja dan spesifikasi. 3. Ketentuan detail pekerjaan kayu dan cara pelaksanaannya.
20
Pekerjaan Konstruksi Kayu
2. Mistar pengukur
Pengukuran dan kuantitas
Mistar tersebut berbentuk lurus tanpa membentuk sudut yang
dilengkapi dengan skala-skala standar. Mistar pengukur
Dalam unit kompetensi pengukuran dan perkiraan kuantitas ini
masing-masing mempunyai profil sendiri menurut kepentingan
seorang tukang kayu diharapkan dapat mengenal alat-alat
dalam penggunaannya, seperti dibawah ini, bentuk profilnya
untuk pengukuran pekerjaan kayu dan menggunakan alat ukur
sama dibuat tajam pada sisi-sisinya agar mampu digunakan
tersebut dengan tepat dan benar.
dalam penelitian dengan cermat.
Pengukuran
Mistar biasa digunakan untuk menggambar gambar kerja dan
untuk mengukur gambar kerja yang sudah dibuat.
Macam-macam mistar yang digunakan untuk mengukur antara Mistar Pengukur
lain :
3. Busur
1. Penggaris segitiga
Pengukuran menggunakan busur untuk menentukan besarnya
Mistar segitiga terdiri dari mistar segitiga 450 dan mistar sudut, misalnya kemiringan tangga, kemiringan kaki-kaki kuda.
segitiga 600, keduanya adalah segitiga siku-siku. Gambar
1.a adalah mistar segitiga 600 dengan sudut 600, 300
dan 900, sedang gambar 1.b adalah mistar 450 dengan Busur sudut
sudut 450, 450 dan 900.
Penggaris Segitiga
21
Pekerjaan Konstruksi Kayu
4. Langkah kerja pengukuran 2. Sifat kumulatif dan assosiatif berlaku juga pada operasi
perkalian yaitu :
a. Mempersiapkan alat kerja pengukuran yang kondisinya
axb=bxa
baik/dapat dipakai yaitu : penggaris segitiga, mistar
(a x b) x c = a x (b x c)
pengukur, busur dan kalkulator untuk menghitung.
Misalnya :
4x7=7x4
b. Mengetahui skala gambar yang diukur.
10 x (-5) = (-5) x 10
c. Mengukur panjang, lebar, tinggi dan sudut konstruksi
3. Pada operasi pembagian, kedua sifat tersebut tidak berlaku,
yang diukur.
sehingga untuk menyelesaikan operasi pembagian harus dilaku-
kan sesuai dengan urutan yang diberikan.
d. Menghitung panjang, lebar, tinggi dan luas konstruksi
Misalnya :
yang sebenarnya.
125 : 5 = 25.
125 : 25 : 5 = 1.
Perhitungan sederhana
4. Pengertian bilangan berpangkat :
Operasi pada bilangan riel. a3, artinya : a x a x a.
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan. Sifat-sifat yang secara umum an, artinya a x sebanyak n faktor.
berlaku pada operasi penjumlahan adalah : Misalnya :
a) Kumulatif, yaitu 25, artinya : 25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2.
a + b = b + a.
5. Luas
b) Assosiatif, yaitu
Luas segiempat persegi panjang = panjang x
(a + b) + c = a + (b + c).
lebar.
Dengan a, b dan c anggota bilangan riel. Luas lingkaran = πr2
Misalnya : 22/7 x jari-jari kuadrat
3 + 5 = 5 + 3 = 8.
15 – (-16) = 15 + 16 = 31 6. Keliling
Untuk menjumlahkan atau mengurangkan bilangan-bi- Keliling lingkaran = πD
langan pecahan terlebih dahulu diperlukan penyamaan 22/7 x dimetera
penyebut dari tiap sukunya.
22
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Jumlah kusen
2 buah
7. Skala
Skala adalah bentuk perbandingan senilai ukuran suatu besa-
ran nyata.
Simbol untuk skala adalah “ : ”, misalnya skala pada gambar
tertulis 1 : 100, artinya pada gambar 1 cm, maka jarak sebe-
narnya = 100 cm.
Perkiraan kuantitas
Dokumen yang diperlukan untuk menghitung rencana kebutuhan
bahan dalam pekerjaan adalah gambar kerja dari pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Kusen tunggal
23
Pekerjaan Konstruksi Kayu
24
BAB VI
Penyiapan proses
konstruksi kayu
3
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Dijelaskan proses konstruksi kayu mulai dari penyiapan Pelaksanaan Persiapan Bahan / Komponen
bahan/ komponen, tempat kayu, pemilihan peralatan dan Pekerjaan penyiapan bahan terpilih untuk pekerjaan konstruksi
perlengkapan kerja sampai dengan proses pembuatan dan bangunan :
pendistribusian komponen.
1. Memilih kayu yang lurus, tidak melengkung.
Sebelum penyiapan proses konstruksi dibuat, diperlukan 2. Memilih kayu dengan ukuran yang cukup sesuai gambar kerja.
pemahaman pengetahuan tentang jaminan kualitas, penceg-
3. Menyiapkan kuantitas bahan/komponen sesuai kebutuhan.
ahan bahaya dan mengurangi resiko, alat pelindung diri,
peralatan kerja yang diperlukan, spesifikasi, sistem perakitan 4. Memilih kayu yang kualitasnya masih baik.
dan identifikasi jenis dan jumlah bahan agar pelaksanaan 5. Tidak terdapat kayu muda/kowal/gubal.
tidak mengalami keraguan, aman dan dapat berjalan lancar. 6. Tidak terdapat retak-retak pada sepanjang kayu.
7. Kayu kering udara (tidak terlalu basah).
Penyiapan bahan / komponen terpilih
8. Kayu tidak lapuk/tidak kena rayap/tidak kena jamur.
Penyiapan bahan/ komponen meliputi dari pengadaan
bahan, penumpukan dan pengangkutan ke tempat kerja. Penyiapan tempat kerja
Pengenalan Kegiatan Persiapan Bahan/ Komponen Penyiapan tempat kerja perlu dicari tempat yang aman, layak dan
memenuhi persyaratan K3 atau ditempat fabrikasi.
Spesifikasi terdiri dari spesifikasi umum dan spesifikasi
teknis. Spesifikasi dibuat oleh perencana pekerjaan (Konsul-
tan), karena Konsultan-lah yang tahu persis terhadap renca-
Pemilihan peralatan dan perlengkapan kerja
na dari pekerjaan yang diinginkan oleh pemilik bangunan
1. Dijelaskan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan kayu.
(Pemilik pekerjaan).
2. Pemilihan peralatan sesuai dengan jenis pekerjaan.
Spesifikasi teknis digunakan sebagai pedoman atau acuan
bagi pelaksana pekerjaan yaitu pihak kontraktor (pembo-
rong), sehingga dalam melaksanakan pekerjaan itu kontrak-
26
Pekerjaan Konstruksi Kayu
27
BAB VII
Pembuatan
komponen bangunan
Pekerjaan Konstruksi Kayu
a. Kusen pintu
a. Pekerjaan persiapan bahan
29
Pekerjaan Konstruksi Kayu
b. Pengetaman pisau ketam tersebut menonjol 0,5 mm – 1 mm maka kayu yang lewat
diatasnya terkikis setebal pisau yang menonjol tersebut yang berarti
a. Pengetaman dengan peralatan mesin tetap terjadi pengetaman. Bila proses pengetaman belum merata, maka
pekerjaan diulangi sampai mendapatkan kerataan pada muka kayu
1. Pengetaman Bahan Muka 1 dan 2 Siku
tersebut.
30
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Keterangan:
A = Kedudukan pisau ketam jumlahnya 3 atau 4 pisau
B = Posisi balok kayu yang diketam
C = Meja ketam yang dapat digerakkan turun naik
Mesin Ketam Penebal D = Sakelar ON – OF
E = Penggerak meja ketam
31
Pekerjaan Konstruksi Kayu
5. Teruskan pada balok kayu lainnya dengan cara yang sama dengan 3. Meja ketam dinaikkan ¼ putaran searah jarum jam, kayu
kegiatan nomor 4. dimasukkan lagi dengan posisi yang sama dengan
langkah 2, hingga semua kayu selesai. Dan ulangi lagi
6. Bila ketebalan kayu ditargetkan mencapai 5,5 cm, maka pengeta- sampai mencapai hasil 11,5 cm.
man dilanjutkan dengan memutar roda penggerak meja ketam
sebesar ¼ putaran (450) putaran searah jarum jam. Pengetaman dengan menggunakan peralatan
listrik / portabel (tambahan bahan)
7. Lakukan pengetaman arah tebal kayu sesuai langkah 4 dan
diulang-ulang hingga mencapai ketebalan 5,5 cm. 1. Telitilah kayu yang akan diketam, apakah sudah bebas
dari paku, pasir atau kotoran lain yang dapat merusak
mata ketam.
4. Pengetaman muka III
2. Letakkan kayu di atas meja kerja dengan bidang cekung
1. Ukur lebar balok maximum, hasil pengukuran misalnya 11,8 cm. merapat pada meja kerja, supaya kedudukan kayu stabil
Maka aturlah meja ketam terhadap pisau ketam menjadi 11,8 cm pada waktu pengetaman.
dengan menggerakkan roda E dengan memutar kearah berlawanan
arah putaran jarum jam, hingga mencapai jarak 11,8 cm (lihat posisi 3. Ketamlah bidang I (muka lebar I) dengan posisi kuda-kuda
jarum penunjuk pada skala yang tersedia pada mesin ketam. agar tenaga cukup tecurahkan pada pekerjaan.
2. Lakukan pengetaman dan hidupkan mesin ketam pada posisi 1 4. Ketamlah berulang kali hingga permukaan kayu lurus,
sampai suara stabil baru dimasukkan pada posisi 2 putaran tinggi halus (licin), rata serta perhatikan arah serat kayunya.
setelah suara stabil maka balok kayu dimasukkan kedalam mesin
ketam dengan posisi muka III berada diatas, balok kayu dengan 5. Perhatikan dan periksa hasil dengan siku-siku atau mistar
posisi horizontal (datar) oleh orang ke 1 didepan ketam secara dan berilah tanda paring jika sudah baik.
pelan dan sedikit didorong masuk sampai kayu ditarik oleh mesin
dan berjalan secara otomatis dan orang ke 2 harus berada di ujung 6. Jepit kayu yang akan dikerjakan (lihat gambar) dan
mesin ketam atau berseberangan dengan orang ke 1, menerima ketamlah bidang II (sisi tebal) dam ketamlah dengan
balok kayu yang bergerak kearahnya, diterima dengan kedua langkah-langkah di atas hingga lurus, halus, rata dan siku
tangannya tanpa menarik kayu dan dalam posisi horintal, dan terhadap biang I.
setelah lepas dari ketam diletakkan pada posisi muka III tetap diatas
disebelah kiri mesin ketam. 7. Tarik garis garis perusut untuk menentukan lebar yang
diinginkan.
32
Pekerjaan Konstruksi Kayu
2. Buat tanda paring pada bagian muka dari tiang kusen terse-
but seperti dibawah (gambar dibawah ini).
33
Pekerjaan Konstruksi Kayu
3. Melukis sambungan purus pada balok tiang. 3. Buat garis lubang purus dengan ukuran 1/3 dari lebar kayu
berada pada center kayu, memotong dua garis dari luar
1. Kedua tiang dalam posisi disatukan dan diperkuat dengan dengan menggunakan alat perusut dan buat garis kedalaman
klem. sambungan verstek 1 cm.
2. Ukur tiang dari bawah sepanjang 190 cm dengan mengguna- 4. Dari sisi dalam sambungan tersebut dibuat sambungan
kan roll meter buat garis potong pada posisi 190 cm tegak verstek, agar sambungan menjadi rapi dan kuat.
lurus dengan sisi kayu dengan menggunakan alat penyiku
sebagi landasan menggaris dan pensil untuk menggores Lukisan Sambungan Lubang pada Balok Ambang
hingga menggaris kedua permukaan kayu sekaligus.
4. Lukisan sambungan lubang pada balok ambang. 5. Lukisan Sponeng Kusen Pintu
Menentukan tempat ukuran sambungan lubang purus pada
Pada bagian muka kusen pintu (yang ada tanda paring) dilukis
balok ambang sebagai berikut :
sponeng dengan ukuran 1 x 3 cm, 1 cm pada bagian tebal
pintu bagian dalam sedang 3 cm pada bagian lebar kusen.
1. Ukur 10 cm dari ujung balok, buat garis potong pada
balok kayu tegak lurus terhadap sisi kayu melingkar
Caranya adalah dengan menggunakan alat perusut yang distel
dengan bantuan garis penyiku 900, dengan pensil.
1 cm jarak penggores terhadap kayu pembatas. Setelah siap
maka goreskan pada permukaan yang telah ditetapkan
2. Pembuatan garis sejenis dengan jarak 5,5 cm dari garis
dengan menggunakan tangan kanan perusut ditempelkan
pertama, buat garis sejenis lagi berjarak 1 cm dari garis
pada bidang kayu serta pembatas jarak perusut ditempelkan
ke kearah ujung pendek kayu keliling kayu.
pada permukaan kayu dan
34
Pekerjaan Konstruksi Kayu
didorong kearah muka sampai tuntas. Untuk pembuatan sepo- 3. Merencanakan kebutuhan untuk bahan rangka daun pintu yang
neng berikutnya dengan jarak 3 cm, mengubah jarak peng- terdiri dari rangka luar dan rangka dalam, rangka luar meliputi
gores dengan pembatas, maka langsung dapat diaplikasikan rangka tiang ukuran 4/12 x 201 cm sebanyak 2 batang, ambang
dengan mudah. Lihat gambar detail. atas ukuran 4/12 x 82 cm. Dan ambang bawah (doorpel) ukuran
4/20 x 82 cm, untuk rangka dalam terdiri dari ambang tengah 4/6
6. Lukisan alur kapur x 80 cm 2 batang, 4/6 x 180 cm 1 batang.
Merencanakan pemotongan bahan sebagai berikut :
Melukis alur kapur dengan menggunakan alat perusut, atur
perusut jarak penggores dengan kayu penghantar = 1/3 x 11,5 1. Rangka tiang 4/25 x 201 cm : 1 batang.
cm, goreskan pada punggung kusen dimulai dari ujung bawah
setelah 15 cm menuju ujung atas dan berakhir 15 cm sebelum 2. Rangka doorpel , ambang atas, tiang dan ambang
sambungan ambang atas. tengah.
Dibuat kiri kanan sejajar lihat gambar dibawah ini. 3. 1 batang, ukuran 4/30 x 200 cm.
b. Daun pintu
Ketam muka 4
dengan ketam
penebal
Ketam penebal
untuk muka 4
36
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Lanjutkan pengetaman muka 3, lakukan dulu untuk rangka tengah, c. Pembuatan tanda paring
ambang dan tiang, stel ketam penebal pada posisi meja ketam =
5,5 cm, masukkan semua rangka ukuran tersebut, dan naikkan Untuk rangka tiang disatukan dengan arah ketebalan yang
meja ketam ¼ putaran, lanjutkan pengetaman muka 3, sehingga sama dalam posisi tidur yang kecil ditaruh ditengah sesuai
halus semuanya. Pengetaman muka 3 dilanjutkan untuk rangka dengan posisi bila dirangkai, lalu goreskan tanda paring seperti
tiang dan ambang atas yang memiliki ukuran sama 12 cm. Dengan di samping ini.
menyetel ketam penebal dengan ketinggian 12 cm, maka pengeta-
man rangka dapat dilanjutkan sampai mendapatkan permukaan 3
menjadi halus, namun juga harus dijaga lebar rangka minimum
adalah 11,5 cm.
Tanda paring
Ketam penebal untuk muka 3 rangka pintu
37
BAB VIII
Tiang kusen 3. Pasang balok ambang pada tiang kusen sesuai labelnya
Kaca hingga rapat dapat dibantu dengan klem panjang,
Angker apakah hasil pembuatan lubang dan purus sudah cocok
dan periksa kerapatan,kesikuan dan ukurannya yang
Ambang masih seret, kurang rapi diperbaiki hingga dapat masuk
Tengah dengan mudah dan presisi.
Batang
pengunci
39
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Unit ini berlaku untuk perakitan seluruh tipe kusen kayu pintu/ Tiang kusen
jendela.
Angkur
40
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Pemeriksaan kerapatan sambungan 3. Kalau sudah benar-benar bagus kemudian dilepas lagi dan
dioleskan lem kayu tipis dan merata bagian-bagian yang akan
Kusen yang telah selesai dirakit, dicek kembali apakah menempel/ bertemu bagian lain untuk memperkuat hubun-
bagian sambungannya terdapat bagian-bagian yang menon- gan/sambungan.
jol, maka harus diratakan dengan menggunakan ketam.
4. Kemudian dirangkai kembali sampil selalu diperiksa
ketepatan ukuran, kesikuan, kerapian dan penampilannya.
Penyambungan kusen
5. Diklem dengan diberi alas agar bagian-bagian kusen tidak
luka/ cacat/ rusak.
Pekerjaan penyambungan kusen harus didahului dengan perak-
itan dan pemeriksaan kerataan sambungan, agar selanjutnya
dapat dipasang perkuatan sementara. Kusen Pintu
1. Persiapan alat-alat
41
Pekerjaan Konstruksi Kayu
42
BAB IX
Perakitan daun pintu
atau jendela kayu
3
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Pekerjaan merakit daun pintu/ jendela adalah pekerjaan yang dilakukan setelah membuat komponen-komponen daun pintu/ jendela jadi.
Dalam modul ini diuraikan perakitan daun pintu tunggal dan jendela kayu tunggal.
Komponen daun pintu papan kayu Komponen daun pintu papan setelah dirakit
44
Pekerjaan Konstruksi Kayu
45
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Daun Pintu Papan Kayu 11. Rapihkan bagian sambungan yang masih menonjol
dengan ketam.
46
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Penyetelan kusen
Pekerjaan penyambungan kusen harus didahului dengan perakitan dan pemeriksaan kerataan sambungan, agar selanjutnya dapat dipasang
perkuatan sementara.
Komponen daun pintu panel kayu tipis Komponen daun pintu panel kayu setelah dirakit
47
Pekerjaan Konstruksi Kayu
48
BAB X
Perakitan kuda-kuda
kayu
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Pekerjaan merakit kuda-kuda adalah membuat komponen-komponen dan merakit komponen kuda-kuda.
Perakitan kuda-kuda yang dijelaskan disini adalah kuda-kuda tradisional/ konvensional dengan bentang 6 m dari as-as bangunan
Perakitan daun pintu/jendela papan kayu meliputi perakitan rangka daun pintu/jendela sekaligus dengan papan kayu sebagai pengisinya.
Kuda-kuda pelana
50
Pekerjaan Konstruksi Kayu
Pembuatan bentuk sambungan kayu 7. Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan
hingga membentuk sambungan bibir miring berkait
Sambungan bibir miring berkait adalah salah satu sambungan kayu meman- dengan menggunakan gergaji potong agar hasilnya
jang yang dapat menahan beban lentur sehingga sambungan ini dapat digu- dapat lurus dan rata.
nakan untuk menyambung batang tarik.
Sambungan bibir miring berkait
Langkah kerja menyambung balok tarik :
6. Beri tanda bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya
dengan cara arsir).
51
Pekerjaan Konstruksi Kayu
52
Pekerjaan Konstruksi Kayu
53
Pekerjaan Konstruksi Kayu
3. Ketam balok penggantung keempat sisi kayu (muka b. Sambungan kaki kuda-kuda dengan balok tarik dan tiang peng-
I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus dan siku gantung
antara muka yang satu dengan lainnya.
1. Alat
4. Lukis bentuk sambungan balok tarik dengan tiang Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat
penggantung tepat di tengah-tengah bentang balok pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu.
tarik sesuai gambar kerja.
2. Langkah kerja
5. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilang
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai
kan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir).
(tajam dan tidak dalam kondisi rusak).
6. Buat pen pada tiang penggantung sesuai gambar
2. Siapkan bahan balok kaki kuda-kuda 8/12 panjang 4 m 2
kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji
buah.
belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata,
siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan
3. Ketam balok kaki kuda-kuda keempat sisi kayu (muka I,
II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus, dan siku antara
7. Buat lubang pada balok pengunci balok tarik meng
muka yang satu dengan lainnya.
gunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan
kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu.
4. Dari titik pertemuan as tembok dan as kaki kuda-kuda
buat sudut 30 derajad memotong as tiang penggantung.
54
Pekerjaan Konstruksi Kayu
5. Tumpangkan bahan kaki kuda kuda diatas balok tarik dan c. Sambungan kaki kuda-kuda dengan batang penyokong
topang gantung dengan sudut 30 derajat bagian bawah,
kemudian dilukiskan bentuk sambungan antara balok 1. Alat
tarik dengan kaki kuda-kuda dan balok tarik dengan tiang Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat
penggantung sesuai gambar kerja. pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu.
8. Buat lubangnya pada batang tarik dan tiang penggan- 3. Ketam balok penyokong keempat sisi kayu (muka I, II, III,
tung dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis dan IV) hingga rata, halus, lurus dan siku antara muka
kerja dengan kedalaman masing-masing setengah tinggi yang satu dengan lainnya.
kayu.
4. Stel balok tarik, tiang gantung dan kaki kuda kuda,
9. Buat takikan pada kaki kuda-kuda dan tiang penggan- hingga tepat pada ukuran dan lukisan yang ditentukan.
tung dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah,
dan rapikan memakai pahat tusuk dan pahat lubang. 5. Ukurlah panjang kaki kuda kuda dibagi sama panjang
untuk meletakan balok penyokong.
10. Stel konstruksi sambungan kaki kuda-kuda dengan
batang tarik dan tiang penggantung, dan perhatikan 6. Himpitkan balok penyokong dibawahnya pada rangkaian
secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih kuda kuda yang telah distel.
perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata
(tidak baling) dan rapat. 7. Ukurlah 8 cm dada purus topang gantung, tempelkan
balok penyokong ujung pertama dan ujung kedua pada
11. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga garis pertengahan kaki kuda kuda.
sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat.
55
Pekerjaan Konstruksi Kayu
56
Pekerjaan Konstruksi Kayu
3. Kuatkan dengan balok pengunci berukuran panjang 4. Setelah yakin sambungan sudah rapat dan tidak baling maka
80 cm diperkuat dengan 4 buah mur baut. sambungan dapat diperkuat dengan pemasangan pasak pada
lubang-lubang bor dan pemasangan begel pada sambun-
4. Setel tiang penggantung dengan balok tarik , tegak gan-sambungan sesuai gambar rencana
dengan penyiku. Pada dadapurus diganjal 2 cm untuk
tolenransi.
Pengelompokan kuda-kuda yang sudah
5. Setel kaki kuda-kuda pada balok tarik dengan sudut dirakit sesuai ukuran dan bentuknya
30 derajad dan tiang penggantung.
1. Selesai kuda-kuda dirakit, kuda-kuda disimpan ditempat
6. Stel balok penyokong dengan tiang penggantung dan
yang aman, terlindung sebelum dipasang.
balok tarik.
2. Kuda-kuda ditumpuk pada posisi tidur dan dilandasi balok.
7. Pengeboran untuk pasak sambungan
Berilah tanda pada masing-masing sambungan. 3. Penumpukan sesuai ukuran dan bentuknya.
Lepaskan tiap tiap sambungan purus dan lubang
57
Daftar Pustaka
Aminuddin Mesin Portable dan Statis. 2000, Jakarta : Gema Gempita.
Dalih S.A. Oja Sutiarno Petunjuk Pengerjaan Kayu 1, Proyek Pengadaan Buku, Depdikbud,
Dikmenjur, 1978.
A. Dodong Budianto Mesin Tangan Industri Kayu, PIKA Semarang Penerbit Kanisius 1995.
Benny Puspantoro, Ign Konstruksi Bangunan Gedung Sambungan Kayu Pintu dan Jendela
(1995), Andi Offset Yogyakarta.