Anda di halaman 1dari 14

Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis

Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa


Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP


KERANGKA ACUAN KERJA.

1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Secara umum, KAK telah menjabarkan secara detail mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan khususnya pada latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, lingkup
kegiatan, strategi dan hasil keluaran yang akan diharapkan dihasilkan dari pelaksanaan
kegiatan ini.

1.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Latar Belakang


Latar belakang kegiatan sudah menjelaskan alasan kuat PT Hutama Karya (Persero)
dalam menyelenggarakan kegiatan ini, yaitu berdasarakan Surat Edaran Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 08/SE/M/2017 tanggal 10
April 2018 tentang Mekanisme Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi Jalan Tol yang
Dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol, Konsultan PMI bekerja secara profesional,
independen dan bertanggung jawab kepada BPJT. Lingkup tugas dan tanggung
jawab Konsultan PMI adalah melakukan pengawasan ter hadap kewajiban Badan
Usaha Jalan Tol (BUJT) dari segi teknis, termasuk pemenuhan jadwal pelaksanaan
konstruksi tetapi tidak mengambil alih tanggung jawab pihak BUJT. Dalam
pelaksanaan tugasnya, Konsultan PMI melakukan komunikasi langsung dengan
BUJT dan melaporkan hasil kegiatan kepada BPJT dan Direktorat Jenderal Bina
Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
Dan sesuai dengan ketentuan yang ada pada Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT),
bahwa Konsultan PMI (Konsultan Pengendali Mutu Independen) selambat- lambatnya
sebelum konstruksi dimulai, harus telah ditunjuk oleh BUJT untuk dapat
menjalankan fungsinya.
PT Hutama Karya (Persero) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 117 tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 100 tahun 2014 tentang Percepatan
Pembangunan Jalan Tol di Sumatera dan Surat Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. BM.07.01-Mn/497.1 tanggal 6 Maret 2019 menugaskan PT

D - 1
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

Hutama Karya (Persero) untuk pengusahaan Jalan Tol Ruas Binjai – Langsa dimana di
dalamnya terdapat Seksi Binjai – Pangkalan Brandan.
Dari hasil studi kelayakan yang dilakukan, ruas Jalan Binjai - Langsa Seksi Binjai -
Pangkalan Brandan merupakan ruas jalan tol yang layak secara ekonomis namun belum
layak secara finansial. Ruas Jalan Tol Binjai - Langsa Seksi Binjai - Pangkalan Brandan
dengan panjang 58 Km, terdiri dari 3 Interchange, meliputi:
 Interchange Stabat : STA 12+300
 Interchange Tanjungpura : STA 38+554
 Interchange Pangkalan Brandan : STA 57+529
Pada tahap awal, ruas jalan tol didesain 4 lajur 2 arah dengan lebar masing-masing lajur
adalah 3,6 m.

1.2 Tanggapan dan Saran Terhadap Maksud. Tujuan dan Sasaran


Maksud dari kegiatan ini (Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI)
Pembangunan Jalan Tol Ruas Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan adalah
membantu BPJT untuk melakukan pengawasan dan pengendalian mutu konstruksi
jalan tol yang dilaksanakan oleh PT Hutama Karya (Persero) sehingga memenuhi
standar mutu (compliance to the specification) dan waktu pelaksanaan yang telah
ditetapkan dalam PPJT.
Sedangkan Tujuannya adalah :
a. Melakukan pengawasan dan pengendalian mutu konstruksi untuk Ruas Jalan Tol
Binjai - Langsa Seksi Binjai - Pangkalan Brandan (STA 0+000 sd 58+000) sehingga
memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis dan sesuai
dengan Rencana Teknik Akhir (RTA).
b. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pemenuhan jadwal
pelaksanaan konstruksi sehingga sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang disepakati
dalam kontrak pelaksanaan konstruksi.
c. Meningkatkan kapasitas BPJT dalam pengendalian mutu konstruksi jalan tol di
Indonesia.
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
a. Tercapainya mutu pelaksanaan konstruksi jalan tol sesuai spesifikasi teknis
dan Rencana Teknik Akhir (RTA) serta tercapainya waktu pelaksanaan konstruksi
sesuai jadwal pelaksanaan.
D - 2
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

b. Diperoleh sistem monitoring konstruksi yang mencakup kesesuaian mutu


dan pencapaian target waktu penyelesaian konstruksi yang dapat diakses 24 jam
sehari untuk keperluan perencanaan, pengawasan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan.

1.3 Tanggapan dan Saran Terhadap Lingkup Pekerjaan Dan Tanggung Jawab
Lingkup kegiatan yang dijelaskan dalam KAK sudah dapat menggambarkan berbagai
kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya mencapai maksud, tujuan, dan sasaran
kegiatan. Konsultan memandang bahwa ruang lingkung kegiatan sudah mencukupi
untuk dapat mencapai sasaran dan keluaran kegiatan secara optimal.
Adapun Lingkup Pengawasan Konsultan PMI pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
Ruas Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan secara umum meliputi
pekerjaan – pekerjaan antara lain:
1. Umum
1.1. Perencanaan
a. Memastikan kesiapan dokumen Rencana Teknik Akhir (RTA) dan spesifikasi
teknis untuk diimplementasikan dalam pelaksanaan konstruksi dan melakukan
evaluasi terhadap usulan review desain.
b. Melakukan review dan memberikan rekomendasi perbaikan terhadap
Rencana Mutu Kontrak (RMK) Konstruksi dari kontraktor dan membuat
Rencana Mutu Pengawasan (RMP) dari konsultan supervisi. RMK dan RMP
harus dipresentasikan pada kick of meeting dan disetujui oleh pengguna jasa.
1.2. Proses
a. Melakukan pengawasan pelaksanaan RMK oleh kontraktor dan
pelaksanaan RMP oleh konsultan supervisi, serta memberikan rekomendasi
kepada PT Hutama Karya (Persero) melalui BPJT.
b. Melakukan evaluasi atas potensi keterlambatan penyelesaian konstruksi akibat
lahan yang belum bebas, kendala utilitas, penyesuaian desain, atau yang belum
dapat dilakukan konstruksinya.
1.3. Produk
Mengevaluasi kesesuain produk konstruksi jalan tol dengan Rencana Teknik
Akhir dan standar mutu yang telah ditetapkan. Kesesuaian produk konstruksi jalan

D - 3
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

tol ditunjukan dengan pemenuhan aspek-aspek: fungsi, keandalan, keawetan dan


kemudahan pemeliharaan.
2. Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Konsultan PMI dalam Tahap Konstruksi :
a. Melakukan pengendalian dan evaluasi sistem manajemen mutu, monitoring
progress pelaksanaan konstruksi dan review atas laporan kemajuan konstruksi
bulanan yang disampaikan oleh BUJT, serta menyampaikan laporan hasil
evaluasi, tanggapan dan rekomendasi kepada BPJT dan Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional (BBPJN), Ditjen Bina Marga.
b. Melakukan kunjungan lapangan secara rutin untuk evaluasi kesesuaian
pelaksanaan konstruksi terhadap RTA dan spesifikasi teknik yang mengacu pada
Surat Edaran Direktur Bina Marga nomor 02/SE/Db/2017 tanggal 13 Maret 2017
tentang Penyampaian Spesifikasi Teknik dan Spesifikasi Khusus Jalan Bebas
Hambatan dan Jalan Tol 2017 di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga
serta kesesuaian pelaksanaan supervisi terhadap RMP yang telah disetujui di tahap
persiapan.
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan uji mutu material dan
produk yang dilakukan BUJT serta melakukan evaluasi terhadap laporan
pengujian mutu yang disampaikan oleh BUJT. Apabila Konsultan PMI
memandang terdapat ketidaksesuaian antara mutu pelaksanaan pekerjaan
kontraktor dengan spesifikasi teknik maka Konsultan PMI berhak meminta BUJT
untuk melakukan uji sampel mutu produk secara terpisah, serta mengevaluasi
kesesuaian hasil uji sampel mutu produk yang dilaksanakan dengan standar mutu
yang ditetapkan. Seluruh biaya untuk pelaksanaan uji sampel mutu produk
merupakan tanggung jawab BUJT. Apabila ditemukan ketidaksesuaian,
Konsultan PMI memberikan rekomendasi untuk tindakan perbaikan,
pembongkaran bahkan sampai pada penghentian kegiatan konstruksi. Tindakan
perbaikan yang dilakukan oleh BUJT tersebut harus dikendalikan oleh Konsultan
PMI.
d. Melakukan evaluasi atas ketersediaan dan kesesuaian kebutuhan sumber daya
manusia, material, dan peralatan konstruksi di lapangan, dalam rangka
penyelesaian rencana kerja yang telah disepakati.
e. Melakukan evaluasi terhadap prosedur kerja, tahapan dan metode konstruksi.

D - 4
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

f. Melakukan evaluasi terhadap pemenuhan jadwal konstruksi sesuai Kurva S


termasuk memberikan pendapat mengenai penyebab keterlambatan dan solusi
untuk mengejar keterlambatan sesuai dengan ketentuan dalam PPJT.
g. Memantau dan memastikan kewajiban BUJT dalam pelaksanaan upaya
pengelolaan dan pemantauan lingkupan (UKL/UPL), memberikan saran/
rekomendasi terkait pengelolaan dampak lingkupan, dan evaluasi atas pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta pelaksanaan manajemen lalu lintas
di lapangan selama masa konstruksi. Selama tahap konstruksi, apabila
berdasarkan pengamatan dan penilaian Konsultan PMI, BUJT tidak menerapkan
manajemen lingkungan, manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta
manajemen lalu lintas sesuai dengan persyaratan, maka Konsultan PMI harus
segera melaporkan kepada BPJT dan apabila diperlukan dapat merekomendasikan
penundaan sebagian atau seluruh pekerjaan.
h. Memberikan laporan khusus kepada BPJT dan BBPJN, Ditjen Bina Marga apabila
terjadai keadaan penting yang mengganggu pelaksanaan konstruksi dalam waktu
24 jam setelah kejadian, serta memberikan rekomendasi atas kejadian tersebut.
i. Melakukan koordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan
Tanah dalam monitoring progress pembebasan tanah termasuk permasalahan dan
lanjut penyelesaian di lapangan.
j. Melakukan evaluasi di lapangan terhadap usulan Pemerintah Daerah/instansi
terkait dengan pelaksanaan konstruksi di lapangan.
k. Membantu BPJT dalam pelaksanaan evaluasi usulan perubahan desain dan
perubahan lingkup konstruksi yang diusulkan oleh BUJT.
l. Membantu BPJT dalam pelaksanaan evaluasi laik fungsi dan operasi jalan tol.
Konsultan PMI melakukan evaluasi persiapan laik fungsi terkait evaluasi dokuen,
evaluasi hasil konstruksi di lapangan, dan evaluasi fasilitas pelayanan dan
keselamatan di samping pemeriksaaan kesesuaian produk konstruksi jalan tol
yang memenuhi aspek – aspek: fungsi, keandalan, keawetan, dan kemudahan
pemeliharaan.
m. Menghadiri rapat terjadwal yang diselenggarakan oleh BPJT/ BBPJN/ BUJT/
Kontraktor/ Konsultan Supervisi, atau mengundang rapat pihak pelaksana
konstruksi secara terjadwal, serta menyampaikan saran/ masukan/ rekomendasi
yang dituangkan dalam notulensi rapat pembahasan.
D - 5
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

n. Menyampaikan saran/masukan/rekomendasi melalui surat tertulis kepada BUJT


dengan tembusan kepada BPJT dan BBPN, Ditjen Bina Marga.
o. Menyusun program atau rencana kerja mingguan untuk bulan berjalan dan bulan
berikutnya serta evaluasi terhadap realisasi rencana kerja bulan sebelumnya.
Program kerja tersebut mencakup antara lain: pemeriksaan lapangan, monitoring
pengujian material, evaluasi sumer daya, monitoring Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3), rapat pembahasan dan koordinasi dengan
instansi terkait.

1.4 Tanggapan dan Saran Terhadap Gambaran Umum Proyek

Gambar Trase Jalan Tol Binjai – Langsa


Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

Jalan Tol Binjai - Langsa Seksi Binjai - Pangkalan Brandan direncanakan terdiri dari 4
(empat) lajur 2 (dua) arah dengan lebar lajur masing-masing 3,6 m. Kriteria jalan tol
adalah sebagai berikut:
• Jumlah Lajur
- Tahap awal : (2 x 2) lajur
- Tahap akhir : (2 x 3) lajur
• Lebar Lajur : 3,60 meter

D - 6
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

• Lebar Bahu Luar : 3,00 meter


• Lebar Bahu Dalam : 1,50 meter
• Lebar Median (Double MCB) : 2,50 meter (termasuk bahu dalam = 5,5 m)

1.5 Tanggapan dan Saran Terhadap Masa Pelaksanaan, Kualifikasi dan Jadwal Penugasan
Personil.
1. Mobilisasi Konsultan
Dalam tahap ini Konsultan harus menyiapkan :
a. Pada saat mobilisasi awal, personil tenaga ahli harus sesuai dengan dokumen
teknis yang ditawarkan.
b. Apabila mobilisasi personil tenaga ahli tidak sesuai dengan dokumen teknis yang
ditawarkan, maka konsultan pengawas akan dikenakan denda sebesar 1% (satu per
seratus) dari Nilai Kontrak untuk setiap personil yang diganti dan/atau diubah.
c. Personil yang telah diusulkan tidak boleh berubah tanpa persetujuan tertulis dari
Project Director dan telah diinfokan ke BPJT sesudah penandatanganan Kontrak
dan/atau selama pelaksanaan pekerjaan, kecuali yang bersangkutan berhalangan
tetap.
d. Penyediaan kantor termasuk ruang perencanaan berikut perlengkapannya, mess,
kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.
e. Penyediaan data desain, peta, peralatan penunjang dan fasilitas laboratorium.
f. Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan Proyek. Konsultan akan
memulai mobilisasi selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari sesudah
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
g. Mobilisasi Tim Tenaga Ahli Konsultan PMI dilakukan sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan pelaksanaan konstruksi sesuai instruksi Project Director dan
BPJT.

2. Masa Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 20 (dua puluh) bulan, terhitung sejak
tanggal penetapan pelaksanaan yang tercantum di dalam kontrak. Waktu pelaksanaan
tersebut sudah termasuk masa persiapan / mobilisasi.
Dengan jangka waktu/durasi kegiatan yang diberikan tersebut dirasakan sudah
mencukupi terutama jika dikaitkan dengan lingkup pekerjaan yang dilakukan.

D - 7
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

Informasi jangka waktu pelaksanaan ini telah memberikan informasi yang cukup
bagi pihak konsultan dalam proses penyusunan Proposal Teknis. Informasi yang
disampaikan oleh pihak pengguna jasa dalam hal ini dapat memberikan
pengertian yang cukup bagi pihak konsultan dalam mengetahui jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya.

3. Kualifikasi Personil
Dengan memahami substansi pekerjaan yang akan dilaksanakan, akan disadari pula
pentingnya profesionalisme sumber daya manusia. Setelah dilakukan identifikasi
kebutuhan tenaga ahli, baik mengenai jumlah personil maupun spesialis bidang
keahlian, maka sangat tepat apabila dalam pekerjaan ini disyaratkan penggunaan
tenaga ahli dengan Sertifikat Keahlian. Karena selain penilaian yang dilakukan
berdasarkan pengalaman kerja tenaga ahli, diharapkan pula adanya bukti
legalitas dari lembaga professional, mampu memberikan penilaian kinerja,
kredibiltas, dan profesionalisme tenaga ahli pada bidangnya masing-masing. Jumlah
tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan yang diidentifikasikan dalam KAK,
menurut kami telah mencukupi untuk pelaksanaan Pekerjaan ini.
Kualifikasi tenaga ahli Konsultan PMI selain harus memenuhi standar teknis
dalam jasa konstruksi, juga harus menunjukan integritas professional dalam
melaksanakan tugasnya. Yang bersangkutan harus independen dalam memberikan
penilaian dan rekomendasi terhadap teknis standar mutu yang telah ditetapkan.
Adapun kualifikasi Personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini
adalah sebagai berikut :
Tahun Jumlah
NO Jabatan / Tugas Pengalaman Pendidikan Orang Keahlian
TENAGA AHLI SENIOR

1. Team Leader / Ahli 15 S1 1 - SKA Ahli Utama


Jalan Raya Senior Teknik Sipil Teknik Jalan
2. Ahli Quality Assurance 10 S1 1 - SKA Ahli Madya
& Quality Control Senior Teknik Sipil Teknik
Jalan/Material
3. Ahli Manajemen Proyek 10 S1 1 - SKA Ahli Madya
Senior Teknik Sipil IAMPI

Jumlah 3

D - 8
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

Tahun Jumlah
NO Jabatan / Tugas Pendidikan Keahlian
Pengalaman Orang
TENAGA AHLI

1. Ahli Jalan Raya 7 S1 1 - SKA Ahli Madya


Teknik Sipil Teknik Jalan

2. Ahli Struktur 7 S1 1 - SKA Ahli Madya


Teknik Sipil Jalan
- SKA Ahli Mdya
Jembatan
3. Ahli Material dan Mutu 7 S1 1 - SKA Ahli Madya
(Quality) Teknik Sipil Teknik Jalan
4. Ahli kuantitas dan Biaya 7 S1 1 - SKA Ahli Madya
Teknik Sipil Teknik Jalan
5. Ahli Keselamatan, 7 S1 1 - SKA Ahli Madya
Kesehatan Kerja, dan Teknik Sipil K3 Konstruksi
Lingkungan
Jumlah 5
Visiting Spesialist
1. Tenaga Ahli Spesialis*) 15 S2 Sesuai 1 - SKA Ahli Utama
Bidang Sesuai Bidang
Jumlah 1
Total Tenaga Ahli Senior+Tenaga Ahli+Visiting Spesialist 9

4. Evaluasi BPJT Atas Kinerja Tenaga Ahli Konsultan PMI


BPJT bersama dengan BBPJN, Ditjen Bina Marga akan melakukan evaluasi atas
kinerja tenaga ahli tim konsultan PMI secara berkala diantaranya terkait hal-hal
sebagai berikut:
a. Kontribusi atau peran aktif tim Konsultan PMI dalam membantu tugas BPJT dan
BBPJN dalam pengendalian mutu, waktu pelaksanaan konstruksi, maupun
rekomendasi atas permasalahan yang berpotensi menghambat pelaksanaan
konstruksi di lapangan.
b. Kualitas laporan sesuai kualifikasi tenaga ahli dan ruang lingkup tugas, termasuk
penyampaian laporan khusus yang bersifat mendesak atas suatu permasalahan
dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan.
c. Apabila berdasarkan penilaian BPJT tim Konsultan PMI tidak menjalankan
tugasnya sesuai dengan lingkup penugasannya, maka BPJT dapat sewaktu-waktu
meminta kepada BUJT untuk memberhentikan dan mengganti dengan tim
Konsultan PMI baru yang dapat diterima oleh BPJT (Pasal tentang Konsultan
PMI dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol).

D - 9
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

1.6 Tanggapan dan Saran Terhadap Pelaporan


Hasil pelaksanaan setiap komponen kegiatan yang dilaksanakan konsultan akan
tersusun secara tertulis dalam sistematika pelaporan kegiatan sebagaimana diatur dalam
KAK. Pengumpulan setiap pelaporan kegiatan akan dilakukan pada waktu yang telah
direncanakan oleh konsultan dan mengacu pada KAK kegiatan.
Adapun jenis jenis laporan yang akan diserahkan oleh Konsultan PMI kepada BPJT,
BBPJN, Ditjen Bina Marga dengan tembusan kepada BUJT adalah sebagai berikut:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi rencana mobilisasi tenaga ahli, metodologi dan pendekatan, serta
rencana kerja, Konsultan mempersiapkan dan mengirimkan kepada:
1. BPJT sebanyak 1 (satu) buku berikut soft copy.
2. Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Ditjen Bina Marga 1 (satu) buku berikut soft
copy
3. BBPJN sebanyak 1 (satu) buku berikut soft copy
4. PT Hutama Karya (Persero) sebanyak 1 (satu) buku berikut soft copy
Laporan ini diserahkan setelah ditandatanganinya SPMK.

b. Laporan Bulanan dan Laporan Semestern (6 (enam) bulanan)


Laporan ini berisi termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Evaluasi kesiapan desain atau Rencana Teknik Akhir (RTA) untuk pelaksanaan
konstruksi;
2. Evaluasi dan hasil monitoring pemenuhan sistem Quality Assurance dan
Quality Control pelaksanaan pekerjaan, evaluasi kebutuhan uji mutu produk dan
realisasi di lapangan;
3. Monitoring jadwal dan progress pelaksanaan pekerjaan fisik dan pengadaan
tanah, termasuk kendala dan tindak lanjut penyelesaian;
4. Evaluasi kebutuhan dan realisasi penyediaan sumber daya manusia, material dan
peralatan;
5. Monitoring pengelolaan dampak lingkungan, pelaksanaan K3 dan manajemen
lalu lintas pada masa konstruksi;
6. Evaluasi usulan Pemerintah Daerah dan instansi terkait terhadap pelaksanaan
konstruksi;

D - 10
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

7. Notulen rapat koordinasi lapangan terjadwal yang dihadiri oleh


BPJT/BBPJN/BUJT/Kontraktor/Konsultan Supervisi;
8. Dokumentasi progress konstruksi;
9. Saran serta rekomendasi atas pelaksanaan konstruksi di lapangan; dan
10. Rencana program/rencana kerja mingguan untuk bulan berikutnya mencakup
jadwal pengecekan lapangan, pengujian material, agenda rapat dan koordinasi
dengan instansi terkait.
11. Evaluasi terhadap realisasi program kerja bulan sebelumnya.
Laporan Bulanan diserahkan setiap 1 (satu) bulan sekali pada tanggal 5 pada bulan
berikutnya, sedangkan Laporan Semesteran (6 (enam) bulanan) diserahkan pada
tanggal 5 setiap enam bulan sejak ditandatanganinya SPMK. Konsultan PMI
menyerahkan laporan tersebut sebanyak 1(satu) set laporan buku dan soft copy,
kepada BPJT, Ditjen Bina Marga, BBPJN, dan PT Hutama Karya (Persero).

c. Laporan Akhir
Laporan akhir ini merupakan hasil evaluasi pemenuhan standar mutu pekerjaan dan
pemenuhan jadwal pelaksanaan pekerjaan, serta hal-hal khusus teknis lain selama
masa pelaksanaan konstruksi hingga pelaksanaan penyerahan hasil pekerjaan awal
(Provisional Hand Over / PHO). Konsultan PMI menyerahkan laporan tersebut
sebanyak 1(satu) set laporan buku dan soft copy kepada BPJT, Ditjen Bina Marga,
BBPJN, dan PT Hutama Karya (Persero) pada hari ke-7 (tujuh) sebelum pelaksanaan
demobilisasi.

d. Laporan Khusus
Laporan ini berisi hasil analisa, evaluasi, dan rekomendasi teknis dari kejadian
khusus / penting yang memengaruhi pelaksanaan konstruksi dan diserahkan
sebanyak 1 (satu) set laporan buku dan soft copy kepada BPJT, Ditjen Bina Marga,
BBPJN, dan PT Hutama Karya (Persero).

1.7 Tanggapan dan Saran Terhadap Biaya Operasional Langsung


Biaya operasi langsung adalah biaya yang diperlukan sehingga kegiatan
pengawasan dapat berjalan sebagaimana mestinya, antara lain :

D - 11
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

1. Biaya Operasional Kantor Lapangan


Biaya operasional kantor adalah biaya yang diperlukan sehingga kegiatan
pengawasan dapat berjalan sebagaimana mestinya, antara lain:
a. Kantor Lapangan dan Mess
Terdiri dari biaya sewa 1 (satu) buah bangunan/gedung di sekitar lokasi proyek
dilengkapi dengan fasilitas kantor dan mess yang menunjang tugas Konsultan.
Luas bangunan disesuaikan dengan volume kontrak (minimal 160 m2).
Biaya sewa kantor dan mess tersebut di atas harus sudah termasuk biaya-biaya
listrik, telepon, gas, air dan fasilitas pendukung lainya yang diperlukan.
Kebutuhan Keterangan
No. Uraian Minimum
1 Sewa Kantor + Mess 160 m2 Sewa

b. Operasional Furnitur Kantor


Berupa biaya furniture kantor yang disediakan oleh Konsultan antara lain biaya
alat tulis kantor (ATK) dan peralatan lainnya, peralatan tersebut menjadi
hak/milik Konsultan kembali.
Peralatan / Perlengkapan untuk Akomodasi Kantor
Kebutuhan
No. Uraian Minimum
1 Meja dan Kursi Kerja 11 set
2 Meja dan Kursi Rapat 1 set
3 Lemari file 3 Unit
4 White board 1 Unit
5 Dispenser + 4 tabung 3 Unit
galon air mineral

c. Operasional Peralatan Kantor


Berupa biaya penggunaan peralatan kantor yang disediakan oleh Konsultan
antara lain printer, mesin fotocopy, scanner, komputer, laptop dan peralatan
lainnya. Apabila proyek telah selesai, peralatan tersebut menjadi hak/milik
Konsultan kembali.
Kebutuhan
No. Uraian
Minimum
1 Laptop 8 Unit
2 Komputer 2 Unit
3 Printer Deskjet A4 1 Unit
4 Printer Laserjet Color A3 1 Unit

D - 12
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

Spesifikasi laptop adalah sebagai berikut:


Spesifikasi Hardw are
No. Uraian Minimum Requirement
A. Laptop Tipe I
1 Processor Intel Core I7 gen 8
2 Hard Disk 1 TB
3 Disk Drive DVD RW
4 Memory DDR4 16 GB
5 Graphic Card 4 GB
6 Wi Fi
7 USB 3.0 Port 1 buah (min)
8 HDMI Port 1 buah (min)

2. Biaya Transportasi
Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan pengawasan maka kepada Konsultan
yang memerlukan mobilitas tinggi disediakan fasilitas kendaraan.
Kendaraan tersebut diperoleh dengan cara menyewa / membeli dan setelah
selesai digunakan untuk keperluan proyek tetap menjadi milik/hak Konsultan.
Kendaraan tersebut minimal mempunyai kriteria :
a. Kendaraan Roda Empat
1. Jumlah kendara roda empat sebanyak 3 unit (2 unit double cabin dan 1 unit
operasional).
2. Jenis kendaraan untuk lapangan dipersyaratkan jenis double cabin Wheel
Drive, minimum 2500 cc dan Turbo Diesel.
3. Jenis kendaraan Operational Kantor Proyek 2000 cc.
4. Dilengkapi penyejuk udara (AC), sabuk pengaman, radio-tape, segitiga
pengaman, P3K, Rotator Lamp, serta perlengkapan standar kendaraan
(ban cadangan dengan kunci-kunci, dll).
5. Usia kendaraan maksimal 2 tahun pada saat mulai digunakan di proyek.
b. Kendaraan Roda Dua
1. Jumlah kendaraan roda dua sebanyak 2 unit.
2. Jenis kendaraan sepeda motor 150 cc.
3. Usia kendaraan maksimal 2 tahun pada saat mulai digunakan di proyek.
4. Untuk yang dipakai di Lapangan jenis Trail atau yang mampu
dioperasikan di daerah Tanah Lunak/lumpur.

D - 13
Jasa Konsultansi Pengendali Mutu Independen (PMI) Usulan Teknis
Pembangunan Jalan Tol Ruas Bimjai - Langsa
Seksi Binjai – Pangkalan Brandan

Biaya untuk kendaraan harus sudah termasuk :


a. Pajak termasuk pengujian (keer, dll)
b. Service/perbaikan/pemeliharaan, termasuk penggantian bagian kendaraan yang
habis terpakai (ban, dll)
c. Asuransi "all risk" termasuk tanggungan terhadap "Riot and Demolition" atau
huru hara, serta third party liability (tanggungan Pihak Ketiga) juga sudah
termasuk "Deductible" (resiko sendiri),
d. Biaya tol,
e. BBM.

D - 14

Anda mungkin juga menyukai