Anda di halaman 1dari 5

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

RENOVASI STADION KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH JAWA TIMUR

SATKER PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH II

TAHUN ANGGARAN 2023-2024


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

PEKERJAAN : RENOVASI STADION KANJURUHAN, KABUPATEN MALANG


LOKASI : KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertandingan Liga 1 Indonesia 2022 antara Arema dan Persebaya yang diselenggarakan di kandang Arema
pada 01 Oktober 2022 lalu berakhir rusuh hingga memakan korban jiwa. Tragedi ini mengakibatkan
banyaknya korban yang berjatuhan. Jumlah tenaga medis di lapangan pada saat itu terlalu minim untuk
memberikan bantuan, sehingga aparat kepolisian turun tangan membantu menangani korban yang masih
bisa diselamatkan. Para korban segera dievakuasi menggunakan armada yang tersedia menuju rumah sakit
terdekat. Sampai dengan tanggal 02 Oktober 2022, jumlah korban insiden Stadion Kanjuruhan tercatat
sebanyak 129 orang (www.bola.kompas.com).

Atas insiden ini, Presiden RI memberikan instruksi kepada Kementerian PUPR untuk segera melakukan
evaluasi tekis terhadap bangunan Stadion Kanjuruhan. Berdasarkan hasil evaluasi teknis yang dilakukan oleh
Tim Evaluasi Teknis Stadion Kanjuruhan, diketahui bahwa Stadion Kanjuruhan tidak sepenuhnya memenuhi
standar teknis bangunan gedung dan belum memiliki Sertifikat Laik Fungsi sehingga direkomendasikan untuk
dilakukan renovasi terhadap Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

1.2. Permasalahan
Berdasarkan hasil evaluasi teknis yang dilakukan oleh Tim Evaluasi Teknis Stadion Kanjuruhan, diketahui
bahwa Stadion Kanjuruhan tidak sepenuhnya memenuhi standar teknis bangunan Gedung sesuai dengan
regulasi bangunan gedung yang berlaku.

1.3. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya sarana dan prasarana olahraga sepakbola (stadion) di
Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang memenuhi standar teknis bangunan Gedung dan aman digunakan.
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1. Maksud
Maksud dari penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah:
1. Merupakan petunjuk bagi Kontraktor yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas
pembangunan;
2. Terselenggaranya proses Renovasi baik secara teknis maupun secara administratif, dilapangan
diupayakan agar pembangunan dilaksanakan sesuai dengan Detail Enginering Design (DED) dan
spesifikasi teknis yang disyaratkan.

1.4.2 Tujuan
1. Terlaksananya kegiatan pembangunan pekerjaan yang memuat masukan, azas, kriteria, proses
dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan
tugas Pembangunan;
2. Dengan penugasan ini diharapkan Kontraktor dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan
baik untuk yang memenuhi Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

1.5 Landasan Hukum


Landasan hukum di kegiatan Renovasi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang ini, antara lain:

1. Undang – Undang Nomor 28 Tahunn 2002 tentang Bangunan Gedung;


2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 02 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
4. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional;
5. Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2022 tentang Penugasan Khusus dalam Rangka
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur.

1.6 Pendanaan (Sumber Biaya)


Biaya Renovasi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang antara lain:
1. Pagu anggaran pekerjaan Renovasi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang sebesar Rp.
390.000.000.000,00 (tiga ratus sembilan puluh milyar rupiah);
2. Penggunaan biaya pekerjaan Pembangunan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri PUPR
Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara diatur sebagai berikut:
a. Biaya pelaksanaan konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen konstruksi fisik kegiatan
yang bersangkutan;
b. Biaya pelaksanaan konstruksi terdiri atas:
I. Biaya standar; dan
II. Biaya nonstandar.
c. Biaya standar dihitung dari hasil perkalian antara total luas Bangunan Gedung Negara dengan
koefisien atau faktor pengali jumlah lantai dan standar harga satuan per meter persegi tertinggi;
d. Koefisien atau faktor pengali jumlah lantai ditetapkan dengan Keputusan Menteri PUPR;
e. Biaya nonstandar dihitung berdasarkan jenis pekerjaan, kebutuhan nyata, dan harga pasar yang
wajar;
f. Keseluruhan biaya nonstandar ditetapkan paling banyak 150% (seratus lima puluh per seratus)
dari keseluruhan biaya standar;
g. Pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi dilakukan secara bulanan atau tahapan tertentu
yang didasarkan pada prestasi atau kemajuan pekerjaan fisik di lapangan;
h. Pembayaran dilakukan sebagai berikut:
I. Pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama atau (Provisional Hand Over)
pekerjaan konstruksi dibayarkan paling banyak 95% (sembilan puluh lima per seratus) dari
nilai kontrak; dan
II. Masa pemeliharaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir atau (Final Hand Over)
pekerjaan konstruksi dibayarkan 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak.
i. Tata cara pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi mengikuti ketentuan peraturan perundang-
undangan;
j. Sehubungan dengan:
I. Masih berjalannya proses hukum untuk kegiatan Renovasi Stadion Kanjuruhan Kabupaten
Malang;
II. Apabila tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi anggaran dalam DIPA Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II TA 2023;
III. Apabila Persetujuan Kontrak Tahun Jamak tidak disetujui oleh Pejabat yang berwenang
sesuai ketentuan peraturan perundangan;
IV. Berdasarkan butir I, II, dan III di atas apabila proses pengadaan barang/jasa dibatalkan
maka penyedia barang/jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
1.7 Nama Organisasi Pemberi tugas
Organisasi pemberi tugas dalam pelaksanaan Renovasi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang adalah
Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Jawa Timur.

1.8 Jangka Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan direncanakan selama 480 hari kalender dihitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).

1.9 Jangka Waktu Pemeliharaan


Waktu pemeliharaan direncanakan selama 360 hari kalender dihitung sejak Serah Terima I (Provision Hand
Over).

Anda mungkin juga menyukai