PEKERJAAN PENGAWASAN
PENGAWASAN PEKERJAAN PENGADAAN SISTEM PENGKONDISIAN
UDARA
A. Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang
Setiap Bangunan Gedung Negara diwujudkan dengan sebaik- baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunan, handal, dan
ramah bagi lingkungan sekitarnya, serta berkontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur di Indonesia, selain itu juga harus dapat memenuhi
kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administratif.
Tata udara merupakan kebutuhan penting dalam menciptakan
kenyamanan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin. Gedung B
merupakan Gedung untuk pelayanan rawat jalan (Poliklinik) yang akan
dilakukan pekerjaan pembongkaran dan pengadaan Sistem Pengkondisian
Tata Udara beserta dengan pekerjaan sipil untuk mendukung pekerjaan
tersebut,
4. Lokasi Pekerjaan
Jl. Tgk. Daud Beureueh No.108, Bandar Baru, Kuta Alam, Kota Banda Aceh
5. Sumber Pendanaan
a. Pembiayaan untuk pekerjaan ini telah tersedia pada Anggaran dan
Pendapatan Belanja Aceh (APBA) melalui Dokumen Pelaksana Anggaran
(DPA) Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Tahun Anggaran
2023.
b. Pagu Anggaran:
Rp 467.317.214,00- (Empat ratus enam puluh tujuh juta tiga ratus tujuh
belas ribu dua ratus empat belas rupiah).
c. Nilai Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS):
Rp 461.170.200,00- (Empat ratus enam puluh satu juta seratus tujuh puluh
ribu dua ratus rupiah).
d. Pembiayaan untuk pekerjaan Pengawasan ini telah disusun dengan
berpedoman kepada Paragraf 4 Pasal 24 Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yaitu :
1) Biaya pengawasan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 23
huruf a merupakan biaya paling banyak yang digunakan untuk
membiayai kegiatan pengawasan konstruksi Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
2) Biaya pengawasan konstruksi dihitung secara orang per bulan dan
biaya langsung yang bisa diganti, sesuai dengan ketentuan biaya
langsung personal (billing rate).
3) Biaya pengawasan konstruksi ditetapkan dari hasil seleksi atau
penunjukan langsung pekerjaan yang bersangkutan yang meliputi:
a) honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
b) materi dan penggandaan laporan;
c) pembelian dan atau sewa peralatan;
d) sewa kendaraan;
e) biaya rapat;
f) biaya komunikasi; dan
g) pajak dan iuran daerah lainnya.
4) Pembayaran biaya pengawasan konstruksi dilakukan secara bulanan
atau tahapan tertentu yang didasarkan pada prestasi atau kemajuan
pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik di lapangan.
5) Pembayaran biaya pengawasan konstruksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dilakukan sebagai berikut:
a) pengawasan konstruksi tahap pelaksanaan konstruksi fisik sampai
dengan serah terima pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan
konstruksi paling banyak sebesar 90% (sembilan puluh per
seratus); dan
b) pengawasan konstruksi tahap pemeliharaan sampai dengan
serah terima akhir (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi
sebesar 10% (sepuluh perseratus).
6) Tata cara pembayaran angsuran pekerjaan pengawasan konstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
B. Data Penunjang
1. Data Dasar
a. Studi literatur baik aspek teknis substansi maupun kebijakan dan
peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan persyaratan
teknis, pelaksanaan pembangunan, dan pengawasan pembangunan
gedung.
b. Gambar Rencana dan Rencana Anggaran Biaya pekerjaan konstruksi
yang akan dilaksanakan.
2. Standar Teknis
a. Standar teknis yang dipakai adalah Standar Pembangunan Gedung
Negara.
b. Standar Teknis yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan kegiatan
Jasa Konsultansi Konstruksi dan Konstruksi Bangunan dan atau yang
dijadikan rujukannya.
D. Keluaran-keluaran
Keluaran yang diminta dari Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan
Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini meliputi:
1) Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan Konstruksi
meliputi kuantitas, kualitas, biaya dan waktu serta ketertiban administrasi
teknis sehingga dicapai wujud akhir bangunan beserta kelengkapannya sesuai
dengan dokumen pelaksanaan.
2) Adapun dokumen yang dihasilkan selama proses pengawasan, antara lain:
a) Laporan Pengawasan terhadap Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
dan
b) Laporan Pelaksanaan Pengawasan.
K. Program Mutu
Program Mutu disusun paling sedikit berisi:
1) informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2) organisasi kerja Penyedia;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) jadwal penugasan personel;
5) prosedur pelaksanaan pekerjaan;
6) prosedur instruksi kerja; dan
7) pelaksana kerja.
Program Mutu harus diserahkan oleh Penyedia dan disetujui oleh Pengguna Jasa
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak SPMK diterbitkan atau bersamaan dengan
penyelenggaraan Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak, sejumlah 3 (tiga) buku
laporan, terdiri 1 (satu) Asli dan 2 (dua) Copy.
N. Hal-hal lain
1. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
ini hanya terbuka untuk Penyedia/Badan Usaha Dalam Negeri (Nasional).
2. Kategori Tingkat Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
Kategori tingkat risiko K3 untuk pekerjaan ini ditetapkan sebagai Risiko Kecil,
yang pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan umum dan harta
benda serta terganggunya kegiatan konstruksi.
O. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun untuk menjadi pedoman
bersama dalam pelaksanaan Seleksi Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi
dan kegiatan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi.
BULAN KE
NO KEGIATAN I (Oktober) II (November) III (Desember) KETERANGAN
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
Minggu Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tahap Persiapan (Pra Konstruksi)
a. memroses perizinan, memobilisasi personel dan kelengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan;
b. memeriksa, mengevaluasi dan mempelajari dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Pengawasan dan dokumen penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK);
c. menyusun Program Mutu Pengawasan; dan
d. memberikan penjelasan dan rekomendasi terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
2 Tahap Pelaksanaan (Fase Konstruksi)
a. melakukan pengawasan mobilisasi personel, peralatan, material dan pemenuhan persyaratan perizinan pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
b. melakukan reviu terhadap gambar kerja dan spesifikasinya;
c. memberikan rekomendasi kepada Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) terhadap perubahan-perubahan pelaksanaan pekerjaan;
d. melakukan pengawasan penggunaan tenaga kerja, material, dan peralatan serta penerapan metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
e. melakukan pengawasan ketepatan waktu, biaya, pemenuhan persyaratan mutu dan volume serta penerapan keselamatan konstruksi;
f. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memberikan rekomendasi teknis tentang alternatif pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
g. membantu PPK dalam mempersiapkan penyelenggaraan rapat lapangan secara berkala dan merekomendasikan rapat insidental;
h. membantu PPK dalam menyusunan berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan; dan
i. membuat catatan harian, menyusun laporan mingguan dan bulanan pelaksanaan pekerjaan pengawasan.
3 Tahap Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over)
a. menyusun daftar cacat mutu dan mengawasi perbaikannya sebelum serah terima pertama (provisional hand over);
b. memeriksa dan melakukan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen dan gambar as built sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebelum serah terima pertama (provisional hand over);
c. melakukan pengawasan demobilisasi personel dan peralatan sesuai jadwal penugasan dan jadwal mobilisasi;
d. membantu penyusunan Berita Acara Pekerjaan 100% (seratus persen) sebelum serah terima pertama (provisional hand over);
e. membantu PPK dalam menyusunan Berita Acara Serah Terima Pertama (Provisional Hand Over); dan
f. menyusun laporan akhir kegiatan pekerjaan pengawasan.
4 Tahap Serah Terima Akhir (Final Hand Over)
a. Melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan; dan
b. Memberikan rekomendasi kepada PPK terkait penerbitan Berita Acara Serah Terima Akhir (Final Hand Over).