Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO
\Aaaa
Jalan Raya Tanawangko No. 56 Manado 95163
Telepon : (0431) 838203 - 838305; Faksimile (0431) 838204
Laman : www.rsupkandou.com; Surat Elektronik : rsupmdo@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENGAWASAN PEMBANGUNAN PENINGKATAN GEDUNG
INSTALASI BEDAH SENTRAL
DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

A. UMUM

1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik, yang dilakukan olek kontraktor pelaksanaan


harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis
yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib administrasinya.
2. pelaksanaan pengawasan di lapangan harus dilakukan oleh penyedia jasa
konstruksi pemberi jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara
penuh waktu dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan
sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan Pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi,
dari segi masukan, proses dan produk kegiatan.
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas komitmen dan
intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat dilakukan
kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

B. LATAR BELAKANG
Dalam upaya pemenuhan fasilitas kesehatan agar dapat berfungsi dengan lebih
baik, lebih optimal dan sesuai dengan aturan dan standart yang berlaku di
lingkungan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado khususnya pada Gedung Instalasi
Bedah Sentral, maka menjadi alasan perlu dilakukannya Peningkatan
Pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral di RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou
Manado.
Menurut Permenkes RI Nomor 24 tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit, Rumah Sakit harus memenuhi standar
pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggaraan
Rumah Sakit.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

1
Menurut Undang-Undang RI No.44 tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat.
Tugas dan fungsi rumah sakit telah dijabarkan dalam undang-undang tersebut.
Tugas rumah sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Oleh karena itu,
rumah sakit diharapkan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat.
Dalam pelaksanaan kegiatan Peningkatan Pembangunan Gedung Instalasi Bedah
Sentral di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun Anggaran 2021, dipandang
perlu untuk melibatkan peran Konsultan Pengawas dalam melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan pekerjaan guna menghasilkan output pekerjaan yang sesuai
dengan kebutuhan dan persyaratan teknis yang berlaku.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud
1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Pengawas yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas
pengawasan.
2) Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang optimal sesuai KAK ini.

2. Tujuan
Tujuan dari Pengawasan Pembangunan Peningkatan Gedung Instalasi Bedah
Sentral agar Pekerjaan Pembangunan Peningkatan Gedung Instalasi Bedah
Sentral dapat berjalan dengan baik, memiliki hasil optimal dan memenuhi kriteria
teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi, serta
sesuai dengan standar yang berlaku untuk bangunan rumah sakit.

D. LOKASI KEGIATAN
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Jln. Raya Tanahwangko Nom or 56, Malalayang Manado

E. SUMBER PENDANAAN DAN BIAYA

1. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti pedoman dalam Peraturan


Menteri Pekerjaan Umum 22/PRT/M/2018 tanggal, 14 September 2018 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu:

2
a. Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum dalam
tabel Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
b. Besarnya biaya konsultan pengawas merupakan biaya tetap dan pasti.
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Jasa dan Konsultan Pengawas.
2. Biaya pekerjaan konsultan Pengawas dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan pengawas
sesuai peraturan yang berlaku,
3. Kegiatan ini dibiayai dari sumber Dana BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado, Tahun Anggaran 2021, dengan pagu anggaran Rp. 700.000.000,00
(tujuh ratus juta rupiah).

F. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : dr. Jehezkiel Panjaitan,
Pejabat Pembuat Komitmen Untuk Belanja
Konstruksi dan Belanja Pegawai Pada RSUP
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Tahun
Anggaran 2021.
Kegiatan : Peningkatan Gedung Instalasi Bedah Sentral
Satuan Kerja : RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado
Tahun Anggaran : 2021

G. STANDAR TEKNIS

1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;


2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
5. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun
2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
21/PRT/M/2019 Tahun 2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun
2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia;

3
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2017 tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultan Konstruksi;
11. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor
897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultan
Konstruksi;
12. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
06/SE/M/2019 tentang Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat Keahlian dan Sertifikat
Keterampilan Dalam Bentuk Elektronik;
13. Peraturan mengenai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang masih berlaku.

H. REFERENSI HUKUM

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir melalui Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30 Tahun 2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas & Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung & Lingkungan;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun
2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun
2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia;
10. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah Nomor 7
Tahun 2018 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
11. Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr. R.D. Kandou
Manado Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Nomor HK.02.03/XIX.3/2455/20201
tanggal 7 Desember 2020 tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Untuk Belanja Konstruksi dan Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2021.

4
I. LINGKUP KEGIATAN DAN PEKERJAAN

1. Lingkup Kegiatan adalah Pengawasan Pembangunan Peningkatan Gedung


Instalasi Bedah Sentral di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado

2. Lingkup Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Peningkatan Gedung Instalasi


Bedah Sentral RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado adalah :
1) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi, yang meliputi program-program
pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa:
tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance atau Quality Control, dan program kesehatan
dan keselamatan kerja (K3).
2) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sassaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi,
pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
3) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial
yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta
melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
4) Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik.
5) Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume atau realisasi fisik.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi,
dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan
dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi.
f. Menyususn laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan
dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang
diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
(as built drawing) sebelum serah terima I.
i. Menyususn daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima I, dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.

5
j.Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan konstruksi
menyususn petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
k. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima
pertama, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua
pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran
pekerjaan konstruksi.
l. Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan
gedung.
m. Membantu PPK dalam menyiapkan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik
Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten atau Kota setempat (apabila
diperlukan)
6) Menyusun laporan akhir pekerjaan konsultan pengawas.

3. Tanggung Jawab Konsultan Pengawas adalah bertanggung jawab secara


profesional atas jasa pengawasan yang berlaku dan dilandasi pasal 75 UU No. 2
Tahun 2017 tentang Undang-undang Jasa Konstruksi dan pasal 17 Perpres 16
tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, secara proporsional
dan kontraktual sesuai lingkup pekerjaan.

4. Wewenang Konsultan Pengawas adalah :


1) Memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
2) Meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar pelaksanaan (shop
drawing) yang diajukan oleh kontraktor sebelum dilaksanakan;
3) Merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan;
4) Memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah kurang
pekerjaan yang diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat mempengaruhi
biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak;
5) Mengusulkan perubahan jika terjadi ketidaksesuain dengan kondisi di
lapangan;
6) Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan,
termasuk pekerjaan fisik konstruksi yang telah dilaksanakan agar sesuai
dengan kontrak kerja yang disepakati; dan
7) Merekomendasikan kepada PPK untuk menolak material dan peralatan
konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi.

5. Uraian Tugas Operasional Konsultan Pengawas adalah membuat uraian satuan


kerja secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan
pelaksanaan yang dihadapi di lapangan yang secara garis besar adalah sebagai
berikut :
1) Pekerjaan Persiapan :
a) Menyususn program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan;

6
b) Memeriksa Time Schedule/Bart Chart, S-Curve dan Net work Planning
yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Kegiatan/PPK untuk mendapatkan persetujuan.
2) Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan :
a) Melaksanakan tugas pengawasan secara umum pengawasan lapngan,
koordinasi dan inspeksi satuan kerja pembangunan agar pelaksanaan
teknis maupun administrasi teknis dapat terlaksanan sampai Serah
Terima Kedua pekerjaan fisik.
b) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja
selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau workshop tempat kerja
lain.
c) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat
dan cepat agar batas waktu pelaksanaan dapat dipenuhi minimal sesuai
jadwal yang ditetapkan.
d) Meberikan masukan/pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada persyaratan kontrak, yang mana
perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari PPK.
e) Memebrikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan, sejauh
tidak mengenai penambahan dan pengurangan biaya dan waktu
pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak dimana perubahan
tersebut dapat langsung disampaikan kepada pemborong dengan
pemberitahuan tertulis serta tembusan pemberitahuan kepada Pengelola
Kegiatan/PPK.
f) Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana konstruksi dalam
mengusahakan perizinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.
3) Konsultansi :
a) Melakukan konsultasi dengan Pengelola Kegiatan/PPK untuk membahas
segala masalah dan persoalan yang timbul selama pelaksanaan.
b) Mengadakan rapat-rapat lapangan secara berkala rutin 1 minggu sekali
dan rapat koordinasi lengkap 2 minggu sekali untuk membicarakan
masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
c) Mengadakan rapat di luar jadwal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.
4) Laporan :
a) Memberikan laporan dan pendapat teknis administratif dan teknis
teknologis kepada PPK mengenai volume prosentase dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pemborong.
b) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.

7
c) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah, tenaga kerja,
alat yang digunakan dan mutu hasil pelaksanaan.
d) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pemborong
terutama yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya pekerjaan
dan juga perhitungan serta gambar-gambar konstruksi yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana (Shop Drawing)
5) Dokumen :
a) Menerima dan menyiapkan berita acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.
b) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaanserta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c) Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan serta
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan kedua seta
formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan Dokumen
Pembangunan serta keperluan pendaftaran Bangunan Gedung Negara.
d) Memeriksa As Built Drawing yang dibuat Kontraktor Pelaksana.

J. KELUARAN

1. Tahap Persiapan :
Laporan pendahuluan yang berisi konsep penyiapan rencana teknis
pengawasan, ortganisasi, jumlah dan kualifikasi tim pengawas, metode
pelaksanaan dan tanggungjawab masing-masing tenaga ahli.
2. Tahap Pelaksanaan Konstruksi dan Pemeliharaan :
a. Laporan Bulanan Pengawasan (Mingguan, Bulanan dan Resumenya);
b. Berita Acara-berita acara (Kemajuan Pekerjaan Untuk Pembayaran Fisik,
Serah Terima, Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/Kurang, Pemeliharaan);
c. Laporan Rapat-rapat Lapangan;
d. Memeriksa gambar-gambar Shop Drawing, As Built Drawing dan manual
peralatan yang dibuat kontraktor;
e. Memeriksa data/laporan hasil testing dan commissioning;
3. Laporan Akhir Pengawasan.

K. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT


PEMBUAT KOMITMEN

Ruang Rapat

L. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Sesuai dengan kebutuhan

8
M. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Sesuai lingkup dan tugas konsultan pengawas

N. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan, terhitung sejak diterbitkan


SPMK sampai dengan Serah Terima Kedua Pekerjaan Konstruksi Fisik, yang terdiri
dari :
1. Jangka Waktu Pelaksanaan Pengawasan selama Masa Konstruksi selama 110
(seratus se
2. puluh) hari kalender.
3. Konsultan Pengawas mempunyai kewajiban untuk melaksanakan Pengawasan
selama masa pemeliharaan sejak tanggal serah terimam pertama (Provisional
Hand Over) pekerjaan konstruksi sampai dengan tanggal serah terima akhir
(Final Hand Over) pekerjaan konstruksi yaitu selama 6 (enam) bulan atau 180
(seratus delapan puluh) hari kalender.

O. PERSONIL

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak Konsultan Pengawas menyiapkan


tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Pengawas untuk
menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK
ini yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Struktur Organisasi serta
daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya, minimal sebagai berikut :

PENDIDKAN JUMLAH
NO POSISI
MINIMUM PERSONIL
A TENAGA AHLI

1 Team Leader/Ahli Struktur S1 Teknik Sipil 1

2 Ahli Arsitektur & Interior S1 Teknik Arsitektur 1

3 Ahli Mekanikal S1 Teknik Mesin 1


S1 Teknik Elektro
4 Ahli Elektrikal (Jurusan Teknik 1
Listrik)
S1 Teknik
5 Ahli Quantity Surveyor 1
Arsitektur/Sipil
S1 Teknik
6 Ahli K3 Konstruksi 1
Arsitektur/Sipil

B TENAGA PENDUKUNG
Minimal
1 Pengawas Lapangan SMK/Sederajat 2
Minimal
2 Operator CAD/Drafter SMK/Sederajat 1
3 Tenaga Administrasi Minimal D3 1
TOTAL 10

9
A. TENAGA AHLI
1. Team Leader/Ahli Struktur
Lulusan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman 5 (lima) tahun sebagai Project
Manager/Team Leader/Tenaga Ahli Struktur. Memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung Madya dan memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) Ahli Manajemen Konstruksi Madya.
2. Ahli Arsitektur & Interior
Lulusan S1 Teknik Arsitektur berpengalaman. 3 (tiga) tahun Memiliki sertifikat
Keahlian (SKA) Ahli Arsitek Madya dan Ahli Desain Interior Madya.
3. Ahli Mekanikal
Lulusan S1 Teknik Mesin berpengalaman 3 (tiga) tahun. Memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik Madya.
4. Ahli Elektrikal
Lulusan S1 Teknik Elektro Jurusan Teknik Listrik, berpengalaman 3 (tiga)
tahun. Memiliki sertifikat keahlian (SKA) Ahli Teknik Tenaga Listrik Madya
5. Ahli Quantity Surveyor
Lulusan S1 Teknik Arsitektur/Sipil berpengalaman 3 tahun. Memiliki sertifikat
Keahlian (SKA) Ahli Teknik Bangunan Gedung Madya.
6. Ahli K3
Lulusan S1 Teknik Arsitektur/Sipil dengan pengalaman 3 tahun. Memiliki
sertifikat keahlian (SKA) Ahli K3 Konstruksi Muda.

B. TENAGA PENUNJANG
1. Pengawas Lapangan
Minimal lulusan D.3 Teknik Sipil/ Arsitektur dengan pengalaman minimal 3
tahun sejak lulus D.3 Teknik Sipil/ Arsitektur. Lulusan SMK dengan
pengalaman minimal 5 Tahun sejak lulus SMK.
2. Drafter
Minimal lulusan D.3 Teknik Arsitektur dengan pengalaman minimal 3 tahun
sejak lulus D.3 Teknik Arsitektur. Lulusan SMK dengan pengalaman minimal
5 tahun sejak lulus SMK
3. Tenaga Administrasi
Minimal lulusan SMK/ SMA dengan pengalaman minimal 5 tahun.

P. KUALIFIKASI PENYEDIA

Penyedia wajib memiliki :


a. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Kegiatan Usaha Jasa Pengawas Konstruksi
dengan Kualifikasi Kecil;
b. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pengawas Konstruksi dengan subklasifikasi
RE 201 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan.

10
Q. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Terdiri dari :
a. Persiapan dan Survey Lokasi.
b. Pelaksanaan Pengawasan.
c. Tes Mutu Konstruksi (apabila diperlukan)
d. Rapat-rapat Lapangan.
e. Masa Pemeliharaan.
f. Pelaporan dan Penyerahan Produk.

R. LAPORAN

Keluaran yang dihasilkan oleh KonsultanPengawas berdasarkan Kerangka Acuan


Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian yang minimal
meliputi :
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Laporan Bulanan Pengawasan Tahap Pelaksanaan Konstruksi
d. Laporan Bulanan Pengawasan Tahap Pemeliharaan
e. Laporan Akhir Pengawasan yang mencakup seluruh kegiatan pengawasan
konstruksi dari tahap persiapan sampai dengan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi (ST-2/FHO)

Semua produk laporan diserahkan juga Soft Copynya dalam bentuk Hard Disk.

S. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

T. PERSYARATAN KERJASAMA

Tidak diperkenankan Kerja Sama Organisasi (KSO) dalam pekerjaan ini.

U. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :


 Akurat
 Valid
 Terkini/terbaru
 Dapat dipertanggungjawabkan

11
V. ALIH PENGETAHUAN

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan


pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

W. P E N U T U P

Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan.
DIBUAT DI : Manado
TANGGAL : 21 Juli 2021

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Untuk Belanja Konstruksi dan Belanja
Pegawai Tahun Anggaran 2021,

dr. Jehezkiel Panjaitan


NIP. 197406162002121007

12

Anda mungkin juga menyukai