Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM FARMASI


POLTEKKES KEMENKES ACEH

A. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan
mutu dan kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya dan
dapat dapat menjadi teladan bagi lingkungan sekitar, serta memberi kontribusi positif
bagi perkembangan arsitektur di Aceh.
b. Setiap bangunan negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya
dan administrasi bangunan negara.
c. Pemberi jasa Pengawasan untuk bangunan negara dan prasarana lingkungan perlu
diarahkan secara baik dan menyuluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
Pengawasan teknis bangunan yang monumental dan layak sesuai peruntukkannya.
d. Kerangka Acuan Kerja untuk pekerjaan Pengawasan perlu disiapkan secara sempurna,
sehingga mampu mendorong perwujudan karya Pengawasan yang sesuai dengan
kepentingan pengguna.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud :
untuk memberikan dukungan teknis pelaksanaan pembangunan gedung dalam bentuk
pengawasan mulai dari produk perencanaan dan tahap pengawasan dari awal
pembangunan sampai dengan masa pemeliharaan.
Tujuan :
a) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
Pengawasan Konstruksi yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas dan terselenggaranya pengendalian waktu, biaya, material dan
tenaga untuk pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) terhadap
pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
b) Dengan penugasan ini diharapkan konsultan dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai dengan
tujuan dan lingkup jasa konsultan serta keahlian yang diperlukan KAK ini.
c) Sebagai acuan dan informasi bagi para konsultan Pengawasan Konstruksi yang
diundang mengikuti pengadaan dalam rangka menyiapkan kelengkapan
administrasi, usulan teknis dan usulan biaya. Sebagai acuan dalam evaluasi usulan,
klarifikasi dan negosiasi dengan calon konsultan terpilih, dasar pembuatan kontrak
dan acuan evaluasi hasil kerja konsultan

3. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh resmi didirikan pada 12 November 2001, merupakan
salah satu pendidikan vokasional di Provinsi Aceh yang berada di bawah naungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdili dari Jurusan Keperawatan, Jurusan
Kebidanan, Jurusan Gizi, Jurusan keperawatan Gigi, Jurusan Kesehatan Lingkungan dan
Jurusan Farmasi dengan total 15 Program Studi Diploma Ill dan Diploma IV Kesehatan.
Sesuai dengan Master Plan (Rencana Induk) pembangunan Poltekk&s Kemenkes Terpadu
maka pembangunan Gedung Laboratorium Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh perlu
dilakukan hingga sesuai dengan Standar Sarana Prasaran bagi Pendidikan Tinggi dengan
harapan akan tersedianya suatu laboratorium yang dapat menampung berbagai kegiatan
penunjang laboratorium khususnya Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh.
Pembangunan Gedung Laboratorium Fannasi Poltekkes Kemenkes Aceh direncanakan
dengan perancangan tata ruang teknis berkualitas tinggi, mengingat peralatan yang akan
digunakan pada gedung tersebut secara mekanik sangat sensitif, seperti alat pengolahan
bahan kimia, lemari asam, pencetak tablet dan lain-lain, sehingga memerlukan perlakuan
khusus terhadap tata ruang dan tempat, suara, cahaya dan arus listrik sehingga akan lebih
efektif dan efisien dalam proses penggunaan laboratorium.

4. Sasaran Kegiatan
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan pekerjaan Konsultansi.
Pengawasan Konstruksi dimaksud adalah dihasilkannya pengendalian waktu, biaya,
pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi mulai dari tahap
perencana dan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan masa pemeliharaan pembangunan
dan sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Diantaranya adalah:
a) Pembangunan / pengembangan prasarana Poltekkes berupa lab. Farmasi dapat
dilaksanakan secara efektif, efisien dan profesional;
b) Hasil pembangunan / pengembangan prasarana Poltekkes berupa lab. Farmasi dapat
memenuhi ketentuan standar teknis operasional;
c) Pembangunan / pengembangan prasarana Poltekkes berupa lab. Farmasi dapat
memenuhi kaidah-kaidah legalitas, transparansi, akuntabel, adil, dan bermanfaat
secara optimal.
d) Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat terawasi dengan baik dan dilaksanakan sesuai
dengan dokumen RKS dan gambar.
e) Kualitas pekerjaan konstruksi telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan,
sehingga umur konstruksi dapat lebih optimal.
f) Hasil pembangunan prasarana dan sarana Poltekkes berupa lab. Farmasi dapat
menjadi lebih memadai.

B. DASAR HUKUM KEGIATAN PENGAWASAN


1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawasan berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, diantaranya :
a) UU RI No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
b) UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
c) UU RI No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
d) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
e) Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
f) Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah RI No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
g) Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi;
h) Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
i) Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Izin Lingkungan;
j) Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
k) Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
l) Permen LH No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup;
m) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Melalui Penyedia.
C. STANDAR TEKNIS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Pengawasan adalah berpedoman pada
dasar hukum diatas dan peraturan standar sebagai berikut:
a) SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, atau yang
terbaru;
b) SNI 1726-2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahan Gempa Untuk Bangunan Gedung
dan Non Gedung, atau yang terbaru;
c) SNI 2052-2017 tentang Baja Tulangan Beton, atau yang terbaru;
d) SNI 8399-2017 tentang Baja Ringan, atau yang terbaru;
e) SNI 1727-2020 tentang Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk Bangunan
Gedung dan Struktur Lain, atau yang terbaru;
f) SNI 1729-2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural, atau yang terbaru;
g) SNI 03-2834-2000 tentang Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, atau
yang terbaru;
h) SNI 1974-2011 Cara Uji Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder, atau yang terbaru;
i) Standar Nasional Indonesia (SNI) lainnya yang berisi tentang peraturan standarisasi bahan
bangunan yang berlaku dalam wilayah Indonesia.
j) Standar Industri Indonesia (SII)
k) Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaardenvoor de Uitvoerinhg biji Aaneming van Openbare Warken (AV)1941.
l) Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia (DTPI).
m) Baja tulangan beton (SII0136-84). Tata Cara Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK-
SNI 03-1726-2002.
n) Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
o) Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1987 dan PLN setempat.
p) Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan
dan Perusahaan Air Minum.
q) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI– 1961)
r) Peraturan Portland Cement Indonesia (1972/NI-8)
s) Mutu dan cara uji semen Pórtland (SII0013-81)
t) Mutu dan cara uji agregat beton (SII0052-80)
u) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI– 1982)/NI-3
v) Peraturan Konstruksi Bangunan Baja Indonesia 1983
w) Peraturan Pengecatan NI-12
x) Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/ Instasi Pemerintah setempat
yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
D. RUANG LINGKUP
Lingkup Pekerjaan:
Yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawasan Konstruksi adalah berpedoman dalam
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2020 sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah
No. 14 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 sebagaimana
telah diubah dalam Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah, dan Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi meliputi tugas-tugas Pengawasan Konstruksi fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari:
1. Tahap Persiapan.
a) Meneliti kelengkapan/mengadakan review dokumen perencanaan dan dokumen
perencanaan.
b) Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi persiapan kontrak, menyusun laporan
hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana
konstruksi yang meliputiprogram pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan
sumber daya berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan bangunan,
informasi, dana, program quality assurance/quality control, dan program kesehatan dan
keselamatan kerja (K3).
b) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian
sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
c) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi
teknis bila terjadi penyimpangan.
d) Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi
fisik.
e) Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
1) Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelelangan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan.
2) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan
laju pencapaian volume /realisasi fisik
4) Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
5) Menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang
dibuat oleh pelaksana konstruksi.
6) Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan
oleh Penyedia jasa Pelaksanaan konstruksi.
7) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built
Drawing) sebelum serah terima I.
8) Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan Menyusun laporan akhir pekerjaan
pengawasan.
9) Menyusun laporan dan berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara
pemeliharaan pekerjaan, dan serha terima I dan akhir pelaksanaan konstruksi
sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
10) Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk
pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
11) Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun dokumen pendaftaran.
12) Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelikan fungsi bangunan gedung
terbangun sesuai dengan PBG
13) Membantu pengelelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat
14) Menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan

Selain hal tersebut di atas, Pengawasan Konstruksi memiliki Tujuan, yaitu :


a) memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan
dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
b) mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
c) mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, bahan dan material,
kualitas pelaksanaan/workmanship, kuantitas fisik untuk setiap item/bagian pekerjaan
yang terurai dalam rincian kontrak fisik, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik yang
dicapai di setiap periode laporan berkala;
d) mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan terhadap pemenuhan syarat-syarat kesehatan,
keselamatan kerja, dan lingkungan (HSE) oleh pelaksana;
e) mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memberikan rekomendasi teknis
opsi pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
f) Memberikan penilaian untuk mendapatkan persetujuan dari Pengelola kegiatan tentang
sub kontraktor yang akan dilibatkan oleh pemborong.
g) Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk memecahkan
persoalan- persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi

E. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari konsultan Pengawasan Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah:
Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan Lab. Farmasi yang dilaksanakan
oleh Konsultan Perencana dan Pelaksana Konstruksi yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya
dan waktu serta ketepatan dan kelancaran administrasi pekerjaan yang efisien sehingga dicapai
wujud akhir bangunan dan kelengkapannya sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan dapat
diterima baik oleh Pemberi Tugas. Adapun Dokumen yang dihasilkan selama proses
Pengawasan Konstruksi :
a) Laporan Bulanan, berisi :
1) Laporan harian, berisi keterangan tentang :
i. Tenaga Kerja
ii. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
iii. Alat-alat
iv. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
v. Waktu pelaksanaan pekerjaan
vi. Laporan testing dan commissioning
2) Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian
b) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan fisik untuk pembayaran angsuran
c) Surat Perintah perubahan Pekerjaan
d) Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang
e) Gambar-gambar sesuai dengan Pelaksanaan (As- Built Drawings) dan Manual Peralatan-
peralatan yang dibuat oleh kontraktor Pelaksana.
f) Laporan rapat di lapangan (Site Meeting) dan Weekly Instruction/Weekly Request
g) Gambar rincian pelaksanaan (Shop Drawings) dan realisasi Time Schedule yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana
h) Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing)
i) Foto Dokumentasi kegiatan di salin di dalam FlashDisk sebanyak 1 (satu) buah (0%, 50%,
100%)
j) Laporan bulanan disampaikan paling lambat pada minggu pertama bulan berikutnya.
k) Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.
l) Setiap laporan dibuat dalam 3 (tiga) rangkap.
m) Pada akhir pekerjaan konsultan harus menyerahkan Buku/Dokumen Laporan kepada PPK.

F. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1. Dalam proses Pengawasan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan
Pengawasan harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai dengan diserahkan dokumen Pengawasan
untuk siap dilelangkan maksimal 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender atau 8
(delapan) bulan sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

G. INFORMASI PERSONIL
Penyedia mampu menyediakan personil sebagai berikut:
I. Tenaga Professional
1) Team Leader, sebanyak 1 (satu) orang dengan dengan persyaratan:
a) Memiliki Ijazah Minimal S2 Teknik Sipil/Teknik Arsitektur, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi,
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
b) Mempunyai SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung Madya (201) / yang masih berlaku.
Sertifikat keahlian / profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan
sesuai dengan keahlian/ profesi yang disayaratkan.
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun dibuktikan dengan Curriculum
Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.
Tugas Team Leader antara lain :
a) Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja ini akan dipenuhi dengan baik
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
b) Membantu dan memberikan petunjuk kepada Petugas Pengawas lainnya pada tiap paket
pekerjaan, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis.
c) Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama
sehubungan dengan :
 Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
 Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
 Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
 Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal
dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran.
 Rincian teknis sehubungan dengan Change Order yang diperlukan.
d) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) atas material
dan produk pekerjaan.
e) Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontaktor dan segera melaporkan
kepada Pengguna Jasa dan PPTK fisik apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami
keterlambatan lebih dari 5% dari rencana, membuat saran-saran penanggulangan serta
perbaikan.
f) Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara khusus
harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
g) Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan financial, serta menyerahkannya
kepada PPTK.
h) Menyusun Justifikasi Teknis, termasuk gambar dan perhitungan sehubungan dengan
usulan perubahan kontrak.

2) Ahli Quantity dan Quality Engineering, sebanyak 1 (satu) orang dengan persyaratan:
a) Memiliki Ijazah Minimal S1 Teknik Sipil, dari perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) Mempunyai SKA Ahli BAngunan Gedung Muda (201) yang masih berlaku. Sertifikat
keahlian / profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai
dengan keahlian/ profesi yang disayaratkan.
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Quantity dan Quality Engineer antara lain sebagai berikut :
a) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Team Leader dalam melaksanakan
tugas-tugasnya untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di
laboratorium.
b) Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor sesuai dengan design yang ditentukan.
c) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam dokumen
kontrak.
d) Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan dalam spesifikasi.
e) Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan (Rejection) atas material
dan produk pekerjaan.
f) Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian mutu pekerjaan.
g) Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Team Leader serta mengusahakan agar Team
Leader dan PPTK selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian mutu pekerjaan.
h) Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan peralatan
laboratorium kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga
dan peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam dokumen kontrak.
i) Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan peralatan
laboratorium kontraktor, agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga
dan peralatan yang memadai.
j) Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan mutu, bahan dan
material pekerjaan.
k) Menyerahkan kepada Team Leader himpunan data bulanan pengendalian mutu.

3) Ahli Arsitektural sebanyak 1 (satu) orang dengan persyaratan:


a) Memiliki Ijazah Minimal S1 Teknik Arsitektur dengan S2 Teknik Sipil, dari perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan
salinan ijazah;
b) Mempunyai SKA Ahli Arsitek Madya yang masih berlaku. Sertifikat keahlian / profesi
yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai dengan keahlian/
profesi yang disayaratkan.
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.

Tugas dan tanggung jawab Arsitektur Engineer antara lain sebagai berikut:
a) Melakukan evaluasi data terhadap gambar dan desain bangunan gedung.
b) Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor sesuai dengan design yang ditentukan.
c) Bersama-sama dengan pengawas lapangan mengadakan koreksi terhadap gambar detail
yang ada disesuaikan dengan bentuk arsitektur yang sesuai dengan kondisi eksisting
d) Memberikan saran dan pertimbangan teknis dari segi arsitektural terhadap perwujudan
bentuk dari finishing bangunan maupun detail.
e) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop Drawing dan Asbuilt
Drawing yang diajukan oleh Kontraktor
f) Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan pekerjaan yang
berkaitan dengan arsitektur.

4) Ahli Sipil/Struktur sebanyak 1 (satu) orang dengan persyaratan:


a) Memiliki Ijazah Minimal S1 Teknik Sipil, dari perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) Mempunyai SKA Ahli Teknik Bangunan Gedung Muda (201) yang masih berlaku.
Sertifikat keahlian / profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan
sesuai dengan keahlian/ profesi yang disayaratkan.
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.

Tugas dan tanggung jawab Struktur Engineer antara lain sebagai berikut:
a) Melakukan evaluasi data perhitungan struktur bangunan gedung.
b) Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor sesuai dengan design yang ditentukan.
c) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam dokumen
kontrak.
d) Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis dan spesifikasi sehubungan dengan
pekerjaan yang berkaitan dengan struktur.
e) Melaporkan segera kepada Team Leader apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan tidak
sesuai dengan spesifikasi teknis dan persyaratan lain.
f) Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian pekerjaan di
bidang struktur.
g) Memantau kemajuan fisik.
h) Menyerahkan kepada Team Leader himpunan data bulanan tentang volume hasil
pekerjaan yang telah dilaksanakan. Himpunan data harus mencakup semua data
pengukuran berikut gambar-gambar yang diperlukan secara jelas dan terinci.
i) Memeriksa dokumen pembayaran bulanan (Monthly Certificate) yang diajukan oleh
kontraktor.

5) Ahli Mekanikal Elektrikal sebanyak 1 (satu) orang dengan persyaratan:


a) Memiliki Ijazah Minimal S1 Teknik Mesin / S.1-T. Elektro, dari perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi,
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) Mempunyai SKA Ahli Teknik Mekanikal Muda (301)/ Ahli Teknik Tenaga Listrik Muda
(401) yang masih berlaku. Sertifikat keahlian / profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang mengeluarkan sesuai dengan keahlian/ profesi yang disayaratkan.
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan
Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.

Tugas dan tanggung jawab Mekanikal Elektrikal antara lain sebagai berikut:
a) Melakukan evaluasidan supervisi terhadap instalasi mekanikal dan elektrikal bangunan.
b) Menyelesaikan masalah yang timbul di lapangan akibat adanya gambar/ spesifikasi yang
belum jelas tentang pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
c) Menyelesaikan segala permasalahan yang timbul di lapangan dalam bidang mekanikal dan
elektrikal serta memberi petunjuk dan saran tentang cara dan sistem pelaksanaannya.
d) Melaporkan segera kepada Team Leader apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan tidak
sesuai dengan spesifikasi teknis dan persyaratan lain.
e) Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian pekerjaan di
bidang mekanikal dan elektrikal.

II. Tenaga Sub Professional


1) Inspektor (sipil), sebanyak 2 (dua) orang dengan persyaratan:
a) Memiliki Ijazah Minimal D.3 Teknik Sipil atau S1 Teknik Sipil, dari perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan
salinan ijazah;
b) Berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun utnuk D.3 dan 2 (dua) tahun untuk
S.1 dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya
bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari
PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.
Tugas dan tanggung jawab Inspektor (sipil) antara lain sebagai berikut:
a) Membantu Team Leader Dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan
kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
b) Bertanggung jawab Penuh Terhadap Team Leader untuk mengawasi kuantitas pekerjaan
yang dilaksanakan kontraktor yang berhubungan dengan pekerjaan sipil.
c) Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
d) Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis.
e) Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan, terdiri
dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan,
peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di
lapangan dan kejadian-kejadian khusus.
f) Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan
dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah
(extra).

2) Inspektor (Aristektur), sebanyak 2 (dua) orang dengan persyaratan:


a) Memiliki Ijazah Minimal D.3 Teknik Arsitektur atau S1 Teknik Aristektur, dari perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan
salinan ijazah;
b) Mempunyai SKT Pengawas Bangunan Gedung Muda yang masih berlaku. Sertifikat
keahlian / profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan sesuai
dengan keahlian/ profesi yang disyaratkan.
c) Berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun untuk D.3 dan 2 (dua) tahun untuk
S.1 dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya
bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari
PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.

Tugas dan tanggung jawab Inspektor (Aristektur) antara lain sebagai berikut:
a) Membantu Team Leader Dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan
kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
b) Bertanggung jawab Penuh Terhadap Team Leader untuk mengawasi kuantitas pekerjaan
yang dilaksanakan kontraktor yang berhubungan dengan pekerjaan arsitektural.
c) Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
d) Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis.
e) Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan, terdiri
dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan,
peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di
lapangan dan kejadian-kejadian khusus.
f) Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan
dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah
(extra).

3) Inspektor (mekanikal), sebanyak 1 (satu) orang dengan persyaratan:


a) Memiliki Ijazah Minimal D.3 Teknik Mesin / S.1 Teknik Mesin / D.3-T. Elektro / S.1 T.
Elektro, dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian
negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
a) Berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun untuk D.3 dan 2 (dua) tahun untuk
S.1 dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya
bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan Terakhir (Referensi) dari
PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.

Tugas dan tanggung jawab Inspektor (mekanikal)) antara lain sebagai berikut:
a) Membantu Team Leader Dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan
kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
b) Bertanggung jawab Penuh Terhadap Team Leader untuk mengawasi kuantitas pekerjaan
yang dilaksanakan kontraktor yang berhubungan dengan pekerjaan mekanikal - elektrikal.
c) Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
d) Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis.

III. Staf Pendukung


1) Operator Komputer, sebanyak 1 (Satu) orang dengan persyaratan memiliki Ijazah D3
Komputer, berpengalaman dibidangnya selama 2 tahun, dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja.
2) Drafter, Sebanyak 1 (satu) orang dengan pensyaratan memiliki ijazah D.3 Arsitektur
(berpengalaman 5 tahun dibidangnya) atau S1 Teknik Arsitektur (berpengalaman 3 Tahun
dibidangnya), dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya
bekerja.
H. LAPORAN RMK
Laporan RMK memuat: rencana kerja pelaksanaan jasa pengawasan konstruksi, jadwal kegiatan
penyedia jasa, jadwal rencana keuangan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 1 (satu) bulan sejak SPMK, diterbitkan sebanyak
5 buku laporan (3 asli dan 2 copy)

I. LAPORAN PENGAWASAN
Laporan harus disusun oleh konsultan pengawas terdiri dari:
1. Laporan Pendahuluan, berisi Laporan Pendahuluan memuat: rencana kerja selama
pelaksanaan jasa pengawasan konstruksi, mobilisasi tenaga ahli dan pendukung dan jadwal
kegiatan penyedia jasa. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 1 (satu) bulan sejak
SPMK, diterbitkan sebanyak 5 buku laporan (3 asli dan 2 copy)
2. Laporan Mingguan, yang berisi Laporan Mingguan memuat progress mingguan pelaksanaan
kegiatan konstruksi fisik yang dilaksanakan oleh pelaksana konstruksi/pemborong. Laporan
harus disampaikan pada setiap minggunya selama masa pelaksanaan jasa, pada minggu awal
minggu berikutnya, diterbitkan setiap minggu 5 buku laporan (3 asli dan 2 copy).
3. Laporan Bulanan yang berisikan progress bulanan pelaksanaan kegiatan konstruksi fisik yang
dilaksanakan oleh pelaksana konstruksi / pemborong dengan foto-foto dokumentasi, termasuk
tindakan- tindakan koreksi dan evaluasi yang diberikan dalam kaitan pelaksanaan jasa
supervisi. Laporan harus disampaikan pada setiap bulan selama masa pelaksanaan jasa, pada
bulan awal bulan berikutnya, diterbitkan setiap bulan 5 buku laporan (3 asli dan 2 copy).
4. Laporan Akhir Pengawasan, yang berisi :
a) Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan yang diselesaikan oleh pelaksana
konstruksi dan Daftar Cacat Mutu Konstruksi.
b) Kumpulan dari Laporan, Berita Acara, Risalah Rapat, Gambar Kerja, Ijin Kerja, Hasil
Uji Teknis, Perubahan- perubahan pelaksanaan, dan dokumen teknis lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi.
c) Ringkasan umum kegiatan Pengawasan konstruksi yang dilakukan dan atau hal-hal
yang perlu menjadi dilaporkan sehubungan dengan pelaksanaan konstruksi fisik,
khususnya yang berkaitan dengan aspek operasional pemanfaatan bangunan.
d) Laporan Akhir harus diserahkan selambat lambatnya: 14 (Empat belas) hari
kalender sejak berakhirnya masa kontrak, diterbitkan sebanyak 5 buku laporan (3 asli
dan 2 copy). dan flash disc) (jika diperlukan)
J. LAIN-LAIN
1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan diskusi,
memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya.
2. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
oleh Penyedia Jasa.
3. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini dijelaskan dalam berita acara
penjelasan pekerjaan.

IV.PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai pedoman Pengawasan Pembangunan
Gedung Laboratorium Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh. Konsultan pengawas hendaknya
memeriksa dan mempelajari semua bahan yang telah diterima dan mencari bahan mastikan yang
diperlukan dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai