Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KERJA

Untuk Pekerjaan:
PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM RISET TERPADU
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi


Universitas Pembangunan Nasional ““Veteran”” Yogyakarta
Tahun 2022

1
BAB 1
UMUM

A. Pendahuluan
Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi di dunia pendidikan terus
bertumbuh menjadi semakin besar. Upaya untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan pada perguruan tinggi juga semakin ditingkatkan.
Universitas Pembangunan Nasional ““Veteran”” Yogyakarta merupakan salah satu
perguruan tinggi yang selalu berupaya dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada
masyarakat). Oleh karena itu, perlu adanya penyediaan sarana dan prasarana berupa
gedung perkuliahan untuk mendukung terlaksananya Tri Dharma tersebut.

Sebagai perwujudan pengembangan sarana dan prasarana ini maka disusunlah


rencana pembangunan gedung perkuliahan yang mampu menampung pertumbuhan
jumlah mahasiswa. Pembangunan gedung senantiasa diawali dengan perencanaan yang
baik agar kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan dapat terakomodasi dengan optimal.
Untuk itu sesuai dengan rencana anggaran, UPN “Veteran” Yogyakarta melakukan
belanja Jasa Konsultansi Konstruksi berdasarkan ketentuan yang berlaku

Dalam pelaksanaan Pembangunan Gedung Laboratorium Riset Terpadu UPN


“Veteran” Yogyakarta memerlukan Konsultan Perencanaan yang berpengalaman agar
hasil produk pelaksanaan yang dilakukan dapat optimal dan berkualitas. Konsultan
Perencanaan Pembangunan Gedung Laboratorium Riset Terpadu UPN “Veteran”
Yogyakarta bertugas untuk membantu Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA),
Pembuat Komitmen (PPK) dalam merencanakan Detailed Engineering Design.

Pada pelaksanaan proses kegiatan Pembangunan Gedung Laboratorium Riset


Terpadu UPN “Veteran” Yogyakarta beserta infrastrukturnya, mekanisme pengelolaan
kegiatannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan
peraturan-peraturan yang berlaku, agar dalam pelaksanaannya dapat
dipertanggungjawabkan.
Perencanaan memerlukan acuan kerja yang dapat dipakai sebagai dasar pengadaan
maupun pengarahan penugasan bagi konsultan Perencanaan terpilih, yang dijabarkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

2
1. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah memberikan petunjuk bagi
konsultan perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas serta sebagai salah satu acuan atau pedoman dalam
menyusun Detailed Engineering Design (DED) bagi konsultan perencana.
b. Tujuan
Tujuan pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi ini adalah untuk menghasilkan
rancangan Gedung Laboratorium Riset Terpadu UPN “Veteran” Yogyakarta,
dengan berpedoman pada acuan kebijakan pengembangan, peraturan yang
berlaku, serta luaran minimal sebagaimana yang tercantum pada Kerangka
Acuan Kerja ini..

2. Sasaran yang Diharapkan


Terlaksananya Perencanaan Pembangunan Gedung Laboratorium Riset Terpadu UPN
“Veteran” Yogyakarta.

3. Lokasi Kegiatan
Kampus Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Jl. Padjajaran,
Sleman, Yogyakarta 55283.

4. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada:
APBN Tahun 2022.
5. Nama Organisasi
Pengguna Jasa adalah : Satuan Kerja UPN “Veteran” Yogyakarta
Nama PPK : Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd.
Alamat : Jl. Padjajaran, Sleman, Yogyakarta 55283

DATA PENUNJANG

1. Data Dasar
Data dasar yang digunakan dalam hal ini konsepsi perancangan dan prarancangan
untuk Pembangunan Gedung Laboratorium Riset Terpadu UPN “Veteran”
Yogyakarta.

2. Standar Teknis
Standar teknis sebagaimana dimaksud dalam dokumen ini adalah kumpulan-
kumpulan
standar yang harus menjadi acuan bagi penyedia jasa dalam merancang bangunan
Gedung Laboratorium Riset Terpadu UPN “Veteran” Yogyakarta. Adapun beberapa
standar teknis yang diapat digunakan diantaranya meliputi:

A. Referensi
Hukum
a) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3
b) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
c) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
d) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
e) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan
pergantian Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005;
f) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Konstruksi
g) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
h) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
i) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21
Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau
j) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
k) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
l) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
m) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
26/PRT/M/2008 tentang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
n) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
29/PRT/2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
o) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10/PRT/2021 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
p) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/2020 tentang Standar Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia Jasa;
q) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
28/PRT/M/2016 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
r) Peraturan Lembaga Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
s) Peraturan daerah yang terkait.

4
B. Standar
Teknis
a. SNI 2847 2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
b. SNI 8460 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
c. SNI 2052 2017 Baja Tulangan Beton
d. SNI 7860 2020 Ketentuan Seismik Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
e. Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017
f. SNI 1727 2020 Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait Untuk
Bangunan Gedung dan Struktur Lain
g. SNI 0225 5 512 2020 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2020
h. SNI 03 7065 2005 Tata Cara Perecanaan Sistem Plambing
i. SNI 6390 2020 Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung
j. SNI 6197 2020 Konservasi energi pada sistem pencahayaan
k. SNI 7014.1 2004 Proteksi bangunan terhadap petir
l. SNI 03 3989 2000 Tata Cara Perencanaan Sistem Sprinkler Otomatik
Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung
m. SNI 8456 2017 Sumur dan Parit Resapan Air Hujan
n. Dan SNI terkait lainnya yang terbaru.

3. Hasil yang diharapkan


Desain Gedung Universitas Pembangunan Nasional ““Veteran”” Yogyakarta yang
memenuhi standar operasional pelayanan Pendidikan dan pengajaran, pelatihan
kompetensi dan pelatihan kerja, layanan perkantoran, standar operasional
bangunan, standar material dan mutu bangunan, menerapkan teknologi tinggi dan
berwawasan 50 tahun kedepan.

4. Fasilitas dari Penyedian Jasa


Fasilitas yang harus disediakan oleh penyedia jasa konsultan
adalah:
a. Menyediakan Tenaga Ahli sesuai dengan keperluan pekerjaan
perencanaan
b. Menyediakan fasilitas transportasi sesuai keperluan pelaksanaan pekerjaan
perencanaan
c. Menyediakan biaya mobilisasi dan demobilisasi tenaga dari dan
kelokasi pekerjaan /kegiatan

5. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Peralatan dan Material yang harus disediakan oleh penyedia jasa konsultan
adalah:
a. Perangkat
Komputer/PC
b. Peralatan
Printer/Percetakan
c. Peralatan
Scanner
d. Kertas dan Alat tulis
Kantor
e. Peralatan penunjang perencanaan lainnya yang
dibutuhkan.

6. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


5
a. Menyusun Dokumen perencanaan dan DED yang memenuhi standar
kualifikasi
teknis yang dibutuhkan.
b. Melaksanakan kewenangan lain yang terkait dengan pekerjaan yang
diberikan.
c. Menyediakan tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi
personil.
d. Menyampaikan seluruh laporan dan hasil studi lainnya sesuai jadwal yang
telah
ditentukan.
e. Hasil akhir Metodologi Pelaksanaan diharapkan dapat terlampir sebagai
laporan

6
tersendiri.
f. Melaksanakan kerangka acuan kerja dan penjabarannya yang sejalan
dengan maksud tujuan kegiatan.
g. Membantu proyek agar menjaga waktu dan jadwal sesuai dengan kerangka
acuan, antara lain waktu pembahasan laporan.
h. Menyampaikan hal-hal substansial yang dianggap perlu untuk meningkatkan
mutu pekerjaan (minimal sesuai dengan kerangka acuan) dan hal-hal
administrasi yang diluar kewenangan pelaksana pekerjaan, seperti koordinasi
antarinstansi.
i. Mengadakan rapat pembahasan dengan tim teknis untuk setiap laporan yang
telah dibuat.
j. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan memenuhi
seluruh persyaratanadministratif yang berlaku.

7. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


a. Jangka waktu pelaksanaan Perencanaan sampai dengan persiapan Dokumen Lelang
Konstruksi diperkirakan selama 60 (enam puluh) hari kalender, terhitung sejak terbit
Surat Perintah Melaksanakan Pekerjaan (SPMK).
b. Konsultan Perencana mempunyai kewajiban untuk melaksanakan Pengawasan
Berkala terhadap hasil karyanya selama pelaksanaan Konstruksi Fisik.

8. Personil
Untuk menyelesaikan pekerjaan Detailed Engineering Design sesuai dengan jadwal yang
diperlihatkan di atas, maka diperlukan beberapa tenaga ahli dengan strata pendidikan
dan pengalaman kerja tertentu. Hal tersebut seperti diperlihatkan pada Tabel di bawah
ini:
No Jabatan Pendidikan Jml Sertifikasi Keahlian Pengalaman
A. TENAGA AHLI
Team Leader S1 T. Sipil 1 SKA Ahli Teknik Bangunan 12 Tahun
1
Gedung Utama, Sertifikat BIM
2 Ahli Struktur S1 T. Sipil 4 SKA Ahli Madya Teknik 8 Tahun
Bangunan Gedung
3 Ahli Arsitektur S1 T. Arsitektur 3 SKA Ahli Madya Arsitek 8 Tahun

4 Ahli Desain S1 T. Desain 2 SKA Ahli Madya Desain 8 Tahun


Interior Interior/Arsitek Interior
5 Ahli Mekanikal S1 T. Mesin 2 SKA Ahli Madya Mekanikal 8 Tahun

6 Ahli Elektrikal S1 T. Elektro 3 SKA Ahli Madya Tenaga 8 Tahun


Listrik
7 Ahli K3 Konstruksi S1 Semua 2 SKA Ahli Madya K3 8 Tahun
Jurusan Teknik Konstruksi
8 Ahli Teknik S1 T. 1 SKA Ahli Elektronika dan 12 Tahun
Elektronika dan Elektro/Mesin/ Telekomunikasi Dalam Gedung
Telekomunikasi Fisika Utama
Dalam Gedung

7
9 Ahli Landscape S1 Arsitek 1 SKA Ahli Madya Landscape 8 Tahun

10 Ahli Transportasi S1 T. Mesin 1 SKA Ahli Madya 8 Tahun


Dalam Gedung Trasnsportasi Dalam Gedung

11 Ahli Geodesi S1 T.Geodesi 1 SKA Ahli Madya Geodesi 8 Tahun

12 Ahli Geoteknik S1 T. Sipil / 2 SKA Ahli Madya Geoteknik 8 Tahun


Geologi

13 Ahli Lingkungan S1 T. 2 SKA Ahli Madya Teknik 8 Tahun


Lingkungan Lingkungan

14 Ahli Estimator S1 T. Sipil 3 SKA Ahli Madya Arsitek/ 8 Tahun


Teknik Bangunan Gedung

15 Ahli Proteksi S1 T.Mesin 1 SKA Ahli Madya Proteksi 8 Tahun


Kebakaran Kebakaran

16 Ahli Sanitasi dan S1 T. 1 SKA Ahli Madya Sanitasi dan 8 Tahun


Limbah Lingkungan Limbah

8
B. ASISTEN TENAGA AHLI
SKA Ahli Madya Teknik
1 Ass TA Struktur S1 T. Sipil 2 Bangunan Gedung, 5 tahun
Sertifikat BIM
Ass TA SKA Ahli Arsitek Madya,
2 Arsitektur S1 Arsitektur 3 Sertifikat BIM 5 tahun

Ass TA Desain S1 Desain SKA Ahli Madya Desain


3 Interior Interior/ Arsitek 1 Interior 5 tahun

Ass TA S1 T. Mesin SKA Ahli Madya Mekanikal,


4 Mekanikal 1 Sertifikat BIM 5 tahun

Ass TA K3 S1 Semua SKA Ahli Madya K3


5 Konstruksi Jurusan Teknik 1 Konstruksi 5 tahun

Ass TA S1 T. Elektro/ SKA Ahli Madya Elektronika


6 Elektroda Mesin/ Fisika 1 dan Telekomunikasi Dalam 5 tahun
Gedung
SKA Ahli Madya Teknik
7 Ass TA Landscape S1 Arsitektur 1 Bangunan Gedung 5 tahun

Ass TA SKA Ahli Madya Teknik


8 Estimator S1 T. Sipil 2 Bangunan Gedung 5 tahun

C. TENAGA PENDUKUNG
Operator
1 D3/S1 Teknik 6 5 tahun
CAD
2 Surveyor D3/S1 Teknik 6 5 tahun
Operator D3 Semua
3 2 3 tahun
Komputer Jurusan
Administrasi / D3 Semua
4 2 3 tahun
Keuangan Jurusan
Pengemudi SMK/Sederajat
5 2 3 tahun
Pesuruh Kantor SMK/ Sederajat
6 2 3 tahun
*Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli di atas harus memiliki Sertifikat tenaga
ahli SKA dari Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman
dilengkapi dengan referensi/surat keterangan), NPWP, ijazah.

2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan Tahapan
Tugas Perencana
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:

9
1) Tahap Konsepsi Perancangan
a) Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, metodologi pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu
perencanaan.
b) Konsep skematik rencana teknis, termasuk rencana ruang, organisasi
hubungan ruang, dan lain-lain.
c) Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah, pemetaan
dan keterangan rencana pengembangan lingkungan sekitar lokasi kegiatan, dan
lain-lain.

2) Tahap Pra-Rancangan
a) Gambar-gambar rencana tapak.
b) Gambar-gambar pra-rancangan bangunan.
c) Perkiraan biaya pembangunan.
d) Laporan pra-rancangan.
e) Hasil konsultasi rancangan dengan Pemda setempat.
f) Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
g) Membantu mengurus rekomendasi persetujuan anggaran dari PUPR.

3) Tahap Pengembangan Rancangan


a) Rencana arsitektur, beserta uraian konsep Arsitektur.
b) Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
c) Rencana mekanikal-elektrikal termasuk IT, beserta uraian konsep
dan perhitungannya.
d) Garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications).
e) Perkiraan biaya.

4) Tahap Rencana Detail, Rencana Kerja dan Syarat dan Rencana AnggaranBiaya
a) Membuat gambar-gambar detail.
b) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ).
d) Rencana anggaran biaya pekerjaan (RAB) konstruksi berdasarkan
Analisa Biaya Konstruksi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
e) Menyusun laporan perencanaan, struktur, utilitas, lengkap
dengan perhitungan-
perhitungan yang bisa dipertanggungjawabkan.
f) Hasil desain menerapkan konsep Building Information Modelling (BIM)

5) Tahap Pelelangan
a) Gambar rencana beserta detail pelaksanaan arsitektur, struktur, mekanikal
dan elektrikal, pertamanan dan tata ruang,
b) Rencana kerja dan syarat-syarat administratif, syarat umum dan syarat
teknis (RKS)
c) Rencana Anggaran Biaya (RAB),
d) Rincian volume pekerjaan/billofquatity (BQ),
e) Laporan pelelangan;

6) Tahap Pengawasan Berkala


a) Laporan Pengawasan Berkala; seperti memeriksa kesesuaian pelaksanaan
10
pekerjaan dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar
dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan
penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa konstruksi,
memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan
akhir pengawasan berkala;
b) Menyusun laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk penggunaan,
pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang
menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.

11
BAB 2
KEGIATAN
PERENCANAAN

A. Kriteria
1) Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada
KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
1. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dantata
bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan;
2. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya;
3. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
1. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah,
sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan
budaya);
2. menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan
dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya;
3. menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
c. Persyaratan Struktur Bangunan
1. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia (gempa, dan lain lain);
2. menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan;
3. menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur;
4. menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
oleh kegagalan struktur.
d. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
1. Menjamin terwujudnya sistem proteksi pasif dan aktif pada bangunan gedung.
2. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia,
3. menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga:
 cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman,
 cukup waktu dan mudah bagi pasukan pemadam kebakaran
memasukilokasi untuk memadamkan api,
 dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.
e. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar
1. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang
layak,aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamya,
2. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka
saat evakuasi pada keadaan darurat,
3. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
bangunan fasilitas umum dan sosial,
f. Persyaratan Transportasi dalam Gedung
12
1. menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman, dan nyaman di
dalam bangunan gedung,

13
2. menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial,
g. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem Peringatan Bahaya
1. menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan
gedung apabila terjadi keadaan darurat,
2. menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman,
apabilaterjadi keadaan darurat,
h. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi:
1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya satuan kerja di dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya,
2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari
bahaya akibat petir,
3. menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya satuan kerja di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
i. Persyaratan Sanitasi Bangunan Gedung dan Lingkungan
1. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang pada
bangunan gedung dan lingkungan sesuai dengan fungsinya;
2. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi penghuni bangunan dan lingkungan;
3. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
j. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya,
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik,
k. Persyaratan Pencahayaan:
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya satuan kerja dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan
secara baik,
l. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
1. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan
getaran yang tidak diinginkan,
2. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau satuan kerja yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan.

B. Data Umum
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan

C. Data Penunjang
1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala Satuan Kerja termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja, maupun yang
dicari sendiri. Kesalahan kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
14
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
di antaranya mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi tentang lahan, meliputi:
i. kondisi fisik lokasi seperti: luasan, batas-batas, dan topografi,
ii. kondisi tanah(hasil soil test),
iii. keadaan air tanah,
iv. peruntukan tanah,
v. koefisien dasar bangunan,
vi. koefisien lantai bangunan,
vii. perincian penggunaan lahan, perkerasan jalan, penghijauan dan lain-lain.
b. Pemakai bangunan:
i. struktur organisasi,
ii. jumlah personil-personil sekarang dan satuan kerja pengembangan untuk 10
tahun mendatang,
iii. kegiatan utama, penunjang, pelengkap,
iv. perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c. Kebutuhan bangunan:
i. program ruang,
ii. keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang,
d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan
pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut.
e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.
f. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti:
i. Air bersih:
 Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang),
 sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
 Air hujan dan air buangan;
– letak saluran kota,
– cara pembuangan keluar tapak.
 Air kotor dan sampah;
– Letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
– Cara pembuangan keluar dari TPS
 Tata Udara/A.C.
– Beban (Tonref) atau KW
– pembagian beban,
– sistem yang diinginkan.
 Transportasi verfikal dalam bangunan;
– tipe dan kapasitas yang akan dipilih,
– interval dan waktu tunggu (Waiting Time),
– penggunaan elevator
 Penanggulangan bahaya kebakaran;
– detector (jenis, tipe),
– fire alarm (jenis),
– peralatan permadam kebakaran(jenis, kemampuan).
 Pengaman dari bahaya pencurian dan;
– alarm (jenis, tipe),
– sistim yang dipilih.
 Jaringan listrik:
– kebutuhan daya,
15
– sumber daya dan spesifikasinya,
– cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi).
 Jaringan Komunikasi telepon, telex, radio, intercom);
– kebutuhan titik pembicaraan,
– sistim yang dipilih.
 Dan lain-lain sesuai keperluannya.
g. Program alih teknologi.
D. Ruang Lingkup Penugasan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman
pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018 yang dapat
meliputi tugas- tugas perencanaan lingkungan atau site atau tapak bangunan dan
perencanaan fisik bangunan gedung negara. Kegiatan perencanaan teknis terdiri atas:
1. Lingkup
tugas
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah), membuat interpretasi secara garis besar terhadap
KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan
daerah/perijinan bangunan.
b. Penyusunan Prarencana seperti rencana tapak, pra-rencana bangunan termasuk
program dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus perijinan sampai
mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan, dan IMB pendahuluan dari Pemerintah Daerah Setempat.
2. Persiapan dan Penyusunan konsepsi
perancangan
a. mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah).
b. membuat interpretasi secara garis besar terhadap kerangka acuan kerja (KAK).
c. konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah
atau perizinan bangunan.
d. membuat program perencanaan dan perancangan yang merupakan batasan
sasaran atau tujuan pengembangan dan ketentuan atau persyaratan pengembangan
hasil analisis data dan informasi dari pengguna jasa maupun pihak lain.
e. Program perencanaan perancangan berupa laporan yang mencakup:
i. program rencana kerja, menjelaskan rencana penanganan
pekerjaan perencanaan perancangan.
ii. program ruang, menjelaskan susunan kebutuhan, besaran dan jenis
ruang serta analisa hubungan fungsi ruang.
iii. program Bangunan Gedung Hijau (BGH).
f. membuat gagasan dan interpretasi terhadap program perencanaan dan
perancangan sebagai landasan perencanaan dan perancangan diwujudkan dalam
uraian tertulis, diagram-diagram dan/atau gambar.
g. membuat sketsa gagasan merupakan gambar sketsa dalam skala yang
memadaiyang menggambarkan gagasan perencanaan dan perancangan yang
jelas tentang pola pembagian ruang dan bentuk bangunan.
h. Persetujuan Konsepsi Perancangan dari pengguna jasa untuk dijadikan dasar
perencanaan perancangan tahap selanjutnya.
3. Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain
membuat:
a. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket
16
yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
b. Perhitungan struktur harus ditandatangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai
Ijin Sertifikat.
c. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
d. Rencana utilitas, dan Tata Hijau/landscape beserta uraian konsep dan
perhitungannya.

17
e. Perkiraan biaya (Rencana Anggaran Biaya).
4. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:
a. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui. Semua gambar arsitektur, struktur,
dan utilitas harus ditandatangani oleh Penanggung Jawab Perusahaan dan
Tenaga Ahli yang mempunyai Ijin Sertifikat.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi/Engineering Estimate (EE).
d. Implementasikan Produk Rancangan dengan BIM (Building Information Modeling)
e. Laporan akhir perencanan.
5. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kepala Satuan Kerja di
dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.
6. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun
berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang
ulang.
7. Mengadakan pengawasan berkala serta melaksanakan konstruksi fisik dan
melaksanakan satuan kerja seperti:
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selamamasa pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan
bahan.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
8. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-dan
elektrikal bangunan.

E. Uraian Tugas, Tanggung Jawab


1. Tugas
a) Team Leader
mengkoordinasikan proses kerja dengan Tenaga Ahli (struktur, arsitek, mekanik,
elektrik, estimator biaya) dan staf asisten ahli;
1) Mempersiapkan pertemuan/konsultasi rutin dengan PPK, dan tim teknis
dalam urusan teknis dan rencana administratif;
2) Menghasilkan konsep bangunan pendidikan tinggi;
3) Menganalisis kurikulum dan menerjemahkan menjadi kebutuhan ruang
dan organisasi kegiatan;
4) Menentukan ruang, kebutuhan ruang, dan spesifikasinya;
5) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan;
6) Memandu pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan data,
pengolahan dan penyajian hasil akhir dari pekerjaan secara keseluruhan;
7) Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang tercantum dalam
lingkup pekerjaan yang meliputi perencanaan dan memberikan masukan para ahli
lain yang relevan;
8) Merencanakan jadwal pelaksanaan dan kebutuhan sumber daya;
18
9) Merencanakan, pelaksanaan dan pengendalian dan pengorganisasian personel yang

19
terlibat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan mencapai hasil yang
diharapkan;
10) Memantau kemajuan, mengevaluasi hasil dan identifikasi dan solusi kendala;
11) Menyiapkan laporan termasuk laporan awal, laporan kemajuan dan laporan akhir
dengan Tenaga Ahli;
12) Memastikan bahwa dokumen lelang selesai dalam setiap aspek;
13) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
b) Tenaga Ahli Sipil/ Struktur
1) Menghitung struktur bagunan, termasuk bangunan tahan gempa, sejalandengan
peraturan yang terkait untuk perencanaan bangunan tahan gempa;
2) Merancang dan menghasilkan gambar kerja struktur, dokumen gambar, dengan
skala 1: 200/1: 100/1: 50;
3) Memberikan deskripsi pada rencana pelaksanaan struktur bangunan;.
4) Memilih bahan yang paling tepat dalam desain dan perkiraan anggaran;
5) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.
c) Tenaga Ahli Arsitektur
1) Merancang dan menghasilkan gambar kerja desain Arsitektur;
2) Menghasilkan gambar arsitektur rinci dari semua bangunan, infrastruktur dan
fasilitas dalam kaitannya dengan Detailed Engineering Design;
3) Memilih bahan yang paling tepat untuk desain dan anggaran;
4) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.

d) Tenaga Ahli Desain Interior


1) Melaksanakan pekerjaan secara cepat, yang merinci ruangan yang akandigunakan, dan
menemukan gagasan-gagasan pengguna perseorangan dan persyaratannya;
2) Melaksanakan penelitian dan memastikan bahwa rancangan layak secara teknis;
3) Menghasilkan sketsa kasar dan a mood board- koleksi antaragambar, warna dan
bahan yang cocok;
4) Mengembangkan desain rinci di dalam bangunan, baik interior tetap dan semi-
tetap, sering menggunakan komputer-aided software desain atau model skala kecil;
5) Memilih bahan yang paling tepat untuk desain dan anggaran;
6) Memberikan masukan tentang kemajuan pekerjaan, dan menyediakan contoh cat serta
bahan lain yang akan digunakan;
7) Menghasilkan gambar kerja disain interior;
8) Mengawasi pekerjaan yang sedang dilakukan;
9) Melakukan tugas-tugas yang dapat ditugaskan dari waktu ke waktu.

e) Tenaga Ahli Teknik Mekanikal


1) Merancang dan menghasilkan gambar/sistem kerja instalasi mekanik, baik di
dalam maupun di luar gedung;
2) Merancang jaringan persiapan layanan teknologi informasi dan komunikasi;
3) Merancang pipa dalam rencana bangunan air dan limbah air bersih;
4) Memberikan saran dan solusi untuk memecahkan masalah mekanik selama
proses desain dan konstruksi;
5) Memastikan bahwa pembangunan gedungdan fasilitas penunjangnya memenuhi
peraturan keselamatan mekanikal dan konstruksi;
6) Memilih bahan yang paling tepat untuk desain dan anggaran;
7) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.

f) Tenaga Ahli Teknik Elektrikal


1) Merancang dan menghasilkan gambar/ sistem kerja instalasi listrik, baik di
dalam maupun di luar gedung;
2) Merancang jaringan persiapan layanan teknologi informasi dan komunikasi
(termasuk jaringan fiber optic);
3) Merancang pipa dalam rencana bangunan air dan limbah air bersih;
4) Memberikan saran dan solusi untuk memecahkan masalah listrik selama proses
desain dan konstruksi;
5) Memastikan bahwa pembangunan gedungdan fasilitas penunjangnya memenuhi
peraturan keselamatan elektrikal dan konstruksi;
6) Memilih bahan yang paling tepat untuk desain dan anggaran;
7) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan.

g) Tenaga Ahli K3 Konstruksi


1) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
2) Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
3) Mengelola program K3
4) Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
5) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3
6) Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
7) Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
8) Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat

h) Tenaga Ahli Teknik Elektroda


1) Bertanggung jawab atas hasil perencana pada bidang teknik elektronika dan
telekomunikasi dalam gedung
2) Memecahkan problem desain, memberikan masukan untuk perbaikan desain system
elektronika dan telekomunikasi dalam gedung
3) Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada team leader

i) Tenaga Ahli Landscape


1) Bertanggung jawab dalam membuat konsep desain landscape sesuai dengan tahapan
pekerjaan
2) Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan landscape berdasarkan acuan
yang berlaku dan relevan
3) Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada team leader

j) Tenaga Ahli Transportasi Dalam Gedung


1) Bertanggung jawab atas hasil perencana pada bidang transportasi dalam gedung
2) Berkolaborasi dan bekerja sama dengan ahli teknik lainya dalam menyusun desain sistem
bidang transportasi dalam gedung
3) Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada team leader.

k) Tenaga Ahli Geodesi


1) Bertanggung jawab dalam pekerjaan survei awal, menentukan batas-batas pengukuran,
dan pemakaian titik referensi.
2) Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan pengolahan, data ukur dan
menyusun laporan topografi
3) Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada team leader.
l) Tenaga Ahli Geoteknik
1) Bertanggung jawab dalam membuat konsep desain struktur bawah atau pondasi sesuai
dengan tahapan pekerjaan
2) Mendeskripsikan, memprakirakan, dan mengevaluasi jadwal waktu pelaksanaan,
pengendalian mutu, rencan kerja, dan hal hal lain yang berkaitan dengan masalah struktur
bawah atau pondasi dan pekerjaan lainya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan.
3) Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada team leader.

m) Tenaga Ahli Lingkungan


1) Bertanggung jawab dalam membuat konsep desain sanitasi dan limbah sesuai dengan
tahapan pekerjaan
2) Merekomendasikan metode pekerjaan sanitasi dan limbah yang telah lolos uji kepada
team leader.
3) Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada team leader.

n) Estimator
1) Mempelajari gambar arsitektur dan gambar teknik beserta spesifikasi teknisnya;
2) Menghasilkan daftar kuantitas, estimasi anggaran dan estimasi biaya rinci untuk
konstruksi bangunan, infrastruktur dan utilitas terkait dengan pembangunan gedung;
3) Menghasilkan spesifikasi teknis untuk konstruksi bangunan, infrastruktur dan utilitas
terkait dengan pembangunan gedung.

o) Tenaga Ahli Proteksi Kebakaran


1) Bertanggungjawab atas hasil perencana pada bidang Sistem Proteksi Kebakaran
2) Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada team leader

p) Tenaga Ahli Sanitasi dan Limbah


1) Menerapkan SMM, SMK3L, dan Peraturan Perundang-undangan dalam kegiatan
pengelolaan sanitasi dan limbah
2) Mengkaji data hasil survey dan pengumpulan data limbah dan sampah kawasan
3) Melaporkan secara berkala hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kepada team leader.

2. Tanggung Jawab
a. Konsultan Perencana bertanggungjawab secara professional atas jasa
perencanaan yang berlaku dilandasi Undang-undang Nomor 2 tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi.
b. Secara umum tanggung jawab konsultan perencana adalah minimal sebagai berikut:
1) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
hasil karya perencanaan yang berlaku mekanisme pertanggungan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku
2) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh kegiatan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
3) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.
4) Konsultan perencana bertanggung jawab terhadap hasil desain sekurang-
kurangnya sampai produk desain tersebut selesai dilaksanakan pembangunannya,
sepanjang lingkup dan/atau kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain
awal.
5) Konsultan perencana yang tidak cermat sehingga hasil desain tidak dapat
dilaksanakan, dikenakan sanksi berupa keharusan menyusun kembali perencanaan
dengan beban biaya dari konsultan perencana yang bersangkutan, apabila tidak
bersedia dikenakan sanksi masuk daftar hitam atau sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

F. Standar Biaya Perencanaan


1. Untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp
2.350.000.000 (dua milyar tiga ratus lima puluh juta rupiah) dan mengikuti Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor: 22/PRT/M/2018 yaitu:
a. untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum sesuai yang tercantum dalam
Tabel A sampai dengan Tabel D, dan dihitung dengan billing rate sesuai ketentuan
yang berlaku;
b. bila terdapat pekerjaan nonstandar, maka dihitung secara orang-bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku;
c. pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) di atas adalah dipisahkan
antara bangunan standar, serta dan nonstandard dan harus terbaca dalam suatu
rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf;
d. besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti;
e. ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan
yang dibuat oleh Kepala Satuan Kerja dan Konsultan Perencana;
2. Biaya pekerjaan konsultan Perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai
peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian bahan dan ATK;
d. Biaya penyelidikan tanah sederhana;
e. Pembelian dan atau sewa peralatan,
f. Sewa kendaraan;
g. Biaya rapat-rapat;
h. Perjalanan (lokal maupun luar kota);
i. jasa dan overhead Perencanaan;
j. pajak dan iuran daerah lainnya.
3. Pembayaran biaya konsultan Perencana didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan
perencanaan, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
22/PRT/M/2018. Tahapan pembayaran konsultan DED dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
a. Tahap Konsepsi Rancangan : 10%
b. Tahap Pra-Rancangan : 20%
c. Tahap Pengembangan Rancangan : 25%
d. Rancangan Detail, RKS, dan RAB : 25%
e. Pelelangan : 5%
f. Pengawasan Berkala : 15%
Total :100%
BAB 4
KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan dari kegiatan ini adalah produk yang jelas dan
konsisten yang disajikan dalam format sistematis dan baik.
1. Laporan Konsep Rancangan
2. Laporan Pra Rancangan
3. Laporan Pengembangan Rancangan
4. Laporan Detail Rancangan
5. Bill of Quantity (BQ)
6. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
7. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
8. Laporan Penyelidikan Tanah
9. Laporan Perhitungan Struktur
10. Gambar DED (A3)
11. Gambar Perspektif Berpigura (A2)
12. Animasi Video 3D
13. Executive Summary
14. Maket
15. SSD 1T
BAB 5
PENUTUP

Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa perubahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Berdasarkan
bahan- bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan
Kepala Satuan Kerja.

Anda mungkin juga menyukai