Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

( TERM OF REFERENCE – TOR)

DESAIN PERENCANAAN UNTUK KEGIATAN KONTRAKTUAL


SMP (DAK FISIK)

A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan Pendidikan di Kota Gorontalo tidak semata-mata
ditentukan oleh hasil kerja keras dari sektor pendidikan, tetapi sangat
di pengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif dari
berbgai sektor pembangunan lainnya.Sekolah sebagai salah satu
fasilitas pelayanan pendidikan merupakan bagian yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaran pendidikan. Pada
hakekatnya Dinas Pendidikan memiliki tanggung jawab penuh demi
keberhasilan pendidikan, di samping peningkatan SDM yang
memadai diperlukan juga fasilitas pendukung lainnya diantaranya
bangunan Sekolah yang sesuai dengan standar bangunan pendidikan
demi terciptanya lingkungan yang efisien dan memenuhi standar
layanan pendidikan. Kondisi Sekolah-sekolah yang berada di Kota
Gorontalo saat ini, dirasa tidak memenuhi syarat lagi dalam
menunjang kesuksesan pelayanan pendidikan di Kota Gorontalo,
sehingga sangat dibutuhkan bangunan sekolah yang memadai dan
memenuhi suasana pembelajaran yang lebih nyaman bagi peserta
didik

B. MAKSUD DAN TUJUAN :


a. Maksud :
Maksud Seleksi jasa konsultansi Perancangan ini adalah
mengadakan pemilihan penyedia (badan usaha) jasa
konsultansi untuk membuat Dokumen Perancangan
(Perencana Teknis) Sekolah Penerima Dana Alokasi Khusus
Fisik Tahun 2021.
b. Tujuan
Tujuan pengadaan seleksi jasa konsultansi adalah
menghasilkan Detail Design sebuah perancangan teknis
yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis,
perhitungan anggaran, metode kerja dan Keselamatan
Kerja.
Secara rinci tujuan Perencanaan Teknis DED ini adalah:
1. Tersedianya gambar rencana dan spesifikasi teknis
Perencanaan Teknis DED SMP

1
2. Tersedianya Engineer Estimate (EE) untuk rujukan
perhitungan Owner Estimate (OE) dan/atau Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) Rencana Anggaran Biaya (RAB).
3. Tersedianya data survey pasar terhadap harga
material/barang/jasa terkini sekitar daerah pembangunan.
4. Tersedianya dokumen tender untuk melaksanakan kegiatan
fisik Pembangunan Gedung SMP.
5. Tersedianya kajian SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi)
C. Sasaran
Sasaran dari perencanaan ini adalah:
1. Tersedianya dokumen Perencanaan Teknis DED Gedung SMP
untuk penanganan/pelaksanaan fisik.
2. Tersedianya dokumen pengadaan termasuk dokumen analisa
harga satuan, spesifikasi teknik dan gambar rencana sebelum
jadwal penanganan/pelaksanaan fisik.
3. Tersedianya dokumen spesifikasi bahan, spesifikasi
pelaksanaan, spesifikasi peralatan, spesifikasi personil dan
spesifikasi baku mutu/uji mutu.
4. Tersusunnya dokumen Perencanaan Teknis DED Gedung
SMP Gorontalo yang memenuhi kriteria teknis bangunan
yaitu layak dari segi mutu, biaya serta termanfaatkan dengan
baik yang akan menjadi dokumen pelaksanaan fisik.
5. Tersedianya dokumen tender yang siap ditenderkan.
D. Lokasi Pekerjaan :
Sekolah Menengah Pertama Penerima Dana Alokasi Khusus
Fisik Tahun 2021
E. Ruang Lingkup Pekerjaan
1. Rehabilitasi Ruang Kelas,Rehabilitasi ruang perpustakaan,
Rehabilitasi Toilet (Jamban), Rehabilitasi Ruang
Laboratorium Ilmu pengetahuan Alam (IPA) SMP NEGERI 1
GORONTALO
2. Rehabilitasi Ruang Kelas Dengan Tingkat Kerusakan Minimal
Sedang Beserta Perabotnya SMP NEGERI 5 GORONTALO
3. Rehabilitasi Ruang Kelas,Rehabilitasi ruang
perpustakaan,Rehabilitasi Ruang Laboratorium Ilmu
pengetahuan Alam (IPA) SMP NEGERI 4 GORONTALO
4. Rehabilitasi Ruang Kelas, Rehabilitasi Toilet (Jamban),
Pembangunan Ruang Laboratorium SMP NEGERI 2
GORONTALO

2
5. Rehabilitasi Ruang Kelas, Rehabilitasi Toilet (Jamban),
Rehabilitasi ruang perpustakaan SMP NEGERI 14
GORONTALO
6. Rehabilitasi Ruang Kelas,Rehabilitasi ruang perpustakaan,
Rehabilitasi Guru, Rehabilitasi Ruang Tata Usaha SMP
NEGERI 13 GORONTALO
7. Rehabilitasi Ruang Kelas, Rehabilitasi Ruang Kepala Sekolah,
Rehabilitasi Ruang Laboratorium IPA, Rehabilitasi Ruang
Guru, Rehabilitasi Jamban, Rehabilitasi Ruang Tata Usaha
SMP NEGERI 11 GORONTALO
8. Rehabilitasi Ruang Kepala Sekolah/ Pimpinan,Pembangunan
Ruang Tata Usaha SMP NEGERI 7 GORONTALO
F. Sumber Pendanaan:
Sumber pendanaan dari keseluruhan pekerjaan perencanaan
ini dibebankan pada Anggaran Dinas Pendidikan Kota Gorontalo
Tahun Anggaran 2021 dengan alokasi
1. Pagu anggaran sebesar Rp. 327.000.000,- (Tiga Ratus
Dua Puluh Tujuh Juta Ribu Rupiah).
2. Niai HPS Sebesar Rp. 326.546.000,- (Tiga Ratus Dua
Puluh Enam Juta Lima Ratus Empat Puluh Enam Ribu
Rupiah.)
G. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan pengadaan
jasa konsultasi :

 K/L/D/I : Pemerintah Kota Gorontalo


 Satker : Dinas Pendidikan Kota Gorontalo
 Program : Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
 PA : Lukman Kasim, M.Pd
 KPA : Herni Yuliman Suratinoyo, S.Pd, M.Pd
H. DATA PENUNJANG KEGIATAN PERENCANAAN
a. Data dasar
Kegiatan Perencanaan Teknis yang akan dilaksanakan oleh
konsultan perencana sebagaimana dimaksud dalam
kerangka acuan penugasan harus memperhatikan kriteria
umum penataan bangunan dan lingkungan disesuaikan
berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan. Persyaratan
umum kegiatan perencanaan teknis bangunan gedung
mengikuti ketentuan persyaratan teknis bangunan gedung
negara /daerah yang diatur dalam :

3
 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun
2002 tentang Bangunan Gedung;
 Keputusan Menteri PU No.468/KPTS/M/1998 Tentang
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
 Peraturan Menteri PU No. 06/KPTS/M/2007 tentang
Pedoman Umum Perencanaan Tata Bangunan dan
Lingkungan
 Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor
10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan
Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
 Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor
11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Aksebilitas dan
Fasilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
 Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
 Permen Menteri PUPR Nomor. 14 Tahun 2020 Tentang
Standar dan pedoman pengadaan jasa konstruksi melalui
penyedia.
 Peraturan Pemerintah Nomor : 123 Tahun 2021 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Alokasi Khusus
 Permendikbud Nomor 5 tahun 2021 Tentang Petunjuk
Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Reguler Bidang
Pendidikan Tahun Anggaran 2021
Persyaratan teknis bangunan gedung negara / daerah harus
tertuang secara lengkap dan jelas pada Rencana Mutu
Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dalam dokumen perencanaan,
yang secara garis besar harus memperhatikan persyaratan-
persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan
Persyaratan RTBL meliputi persyaratan peruntukan lokasi
dan intensitas bangunan gedung, arsitektur bangunan
gedung, dan persyaratan pengendalian dampak lingkungan
sesuai dengan yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

4
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
Persyaratan arsitektur dan lingkungan dengan menjamin
terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan, dan
budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras
dengan lingkungannya (fisik, sosial dan budaya),
terwujudnya tata ruang hijau yang memberikan
kesimbangan dan keserasian bangunan terhadap
lingkungannya, serta menjamin bangunan gedung
dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan
Struktur bangunan gedung harus memenuhi persyaratan
keselamatan (safety) dan kelayanan (serviceability) serta
standar SNI konstruksi bangunan gedung, yang dibuktikan
dengan analisis struktur sesuai ketentuan. Spesifikasi
teknis bangunan gedung berupa struktur pondasi dalam
(end-bearing), struktur lantai, strukur kolom, struktur
beton pracetak, basement (jika ada) harus memenuhi
ketentuan persyaratan teknis struktur bangunan yang
berlaku.
4. Persyaratan Bahan Bangunan
Bahan bangunan untuk bangunan gedung harus
memenuhi standar SNI yang disyaratkan, diupayakan
menggunakan bahan bangunan setempat / produksi
dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian
dari komponen bangunan system fabrikasi. Bahan
bangunan untuk bahan penutup façade luar, penutup
lantai, bahan dinding, bahan langit-langit, bahan penutup
atap, bahan kosen/daun pintu/jendela, bahan struktur
harus memenuhi persyaratan teknis bangunan gedung
untuk bangunan perkantoran.
5. Persyaratan Utilitas Bangunan
Utilitas yang bertersedia di luar dan di dalam bangunan
gedung harus memenuhi standar SNI yang dipersyaratkan.
Spesifikasi teknis utilitas bangunan Gedung Negara yang
harus memenuhi ketentuan tersebut meliputi: utilitas air
minum, utilitas pembuangan air kotor, utilitas
pembuangan limbah, pembuangan sampah, saluran air
hujan, sarana pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran, utilitas instalasi listrik, penerangan dan
pencahayaan, penghawaan dan pengkondisian udara,
sarana transportasi dalam bangunan gedung, sarana
komunikasi, system penangkal petir, instalasi gas,
kebisingan dan getaran, aksebilitas, ruang menyusui,

5
mushola dan fasilitas bagi penyandang cacat yang
berkebutuhan khusus.
6. Persyaratan Sarana Penyelamatan
Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan sarana
penyelamatan dari bencana atau keadaan darurat, serta
harus memenuhi persyaratan standar sarana
penyelamatan bangunan sesuai standar SNI yang
dipersyaratkan. Spesifikasi teknis sarana penyelamatan
bangunan yang harus memenuhi persyaratan teknis
tersebut seperti: tangga darurat, pintu darurat,
pencahayaan darurat, dan tanda penunjuk arah EXIT,
koridor /selasar, Sistem peringatan bahaya, dan fasilitas
penyelamatan yang harus disediakan.

b. Kriteria Khusus
Selain kriteria umum bangunan tersebut mencakup juga
kriteria khusus yang dimaksudkan untuk memberikan
syarat-syarat khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan
gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus
bangunan, maupun segi teknis lainnya, misalnya: dikaitkan
dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan atau,
kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang
ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan
bangunan dan lingkungan. Juga termasuk krtiteria khusus
yaitu berupa solusi dan batasan-batasan kontekstual seperti
faktor sosial budaya setempat, geografi dan topografi
klimatologi

I. URAIAN TUGAS
1. Perencanaan Teknis DED Sekolah Menengah Pertama
merupakan Perencanaan Bangunan Sederhana, Bangunan
dengan Materi Arsitektural dan Nilai Estetika yang dapat
mencerminkan Karakter Pendidikan
2. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan
informasi lapangan meliputi :
 membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK,
dan konsultasi dengan dinas teknis dan pemerintah
daerah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan
bangunan
 Orientasi lapangan, mengenai posisi blok massa
bangunan dan zoning kawasan terhadap lokasi secara
keseluruhan.
 Melakukan pengukuran site dengan alat ukur yang
sesuai, dan melakukan penggambaran peta situasi

6
 Melakukan penyelidikan daya dukung tanah berupa
sondir, untuk tipe dukungan “end bearing” dan
melakukan uji laboratorium untuk karakteristik tanah
yang memuat hasil uji konsolidasi yang dilakukan di
laboratorium
 Membuat kerangka konsep master plan kawasan, dan
 Membuat sketsa awal konsep tapak bangunan dan
tampilan bangunan.
3. Penyusunan Pra Rencana/konsepsi desain, meliputi :
 Identifikasi dan penerapan program bangunan dan
lingkungan untuk penyusunan DED, terkait perijinan
setempat, RDTRK Kota Gorontalo, dan dokumen tata kota
lain yang relevan
 Membuat program blok massa bangunan di dalam
kawasan
 Membuat program pola sirkulasi manusia, barang dan
kendaraan dalam kawasan
 Membuat program pola hubungan antar kegiatan dalam
kawasan dan separasinya
 Membuat konsep program ruang pada bangunan gedung
yang direncanakan
 Membuat rencana tapak, dan rencana penampilan
bangunan.
 Membuat perkiraan biaya sementara (raw estimate),
 Melakukan intepretasi berdasarkan data sekunder seperti
data dari rencana detiail tata ruang kota, perda tentang
persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB
Pendahuluan dari Pemerintahan Daerah Setempat.
4. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat
a. Rencana arsitektur beserta uraian konsep dan visualisasi
yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas. Komponen
arsitektural yang digunakan harus sesuai dengan standar
Gedung Pendidikan, utamanya adalah untuk keselamatan
dan kesehatan pengguna bangunan. Motif / corak / rona
bangunan harus bisa mencerminkan sebuah bangunan
Sekolah.
b. Rencana struktur, dibagi menjadi sub structure (pondasi)
dan upper structure (portal gedung). Rencana pondasi
harus berdasar hasil penyelidikan daya dukung tanah dan
tipe pondasi yang diusulkan sesuai dengan karakteristik
batuan (tanah dasar).
c. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan
perhitungannya, meliputi :

7
 System Elektrikal umum dan Tata cahaya yakni
pencahayaan alami dan buatan, system pembagian
daya untuk setiap ruang.
 Instalasi khusus lainnya, sesuai kebutuhan pengguna.
d. Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan
jenis, tipe dan karakteristik material/bahan yang
digunakan.
e. Perkiraan Anggaran Biaya
5. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:
a. Gambar-gambar pelaksanaan meliputi siteplan, detail
arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui
b. Spesifikasi Teknis (bahan, materil, peralatan, personil dan
ujimutu)
c. Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi biaya) Pekerjaan
Fisik
d. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana
anggaran biaya pekerjaan konstruksi. (BQ/Bill of
Quantity).
e. Perhitungan struktur konstruksi beton bertulang
f. Laporan Perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan
perencanaan teknis secara lengkap digandakan sesuai
dengan yang tercantum pada BoQ (dukumen tender).
6. Mengadakan persiapan tender pekerjaan konstruksi, seperti
membantu KPA/Pejabat Pembuat Komitmen di dalam
menyusun dokumen persiapan tender.
7. Membantu Pokja Pemilihan pada waktu pemberian
penjelasan pekerjaan, termasuk membantu menyusun
Berita Acara penjelasan pekerjaan yang bersifat teknis,
membantu evaluasi teknis penawaran fisik (bila dibutuhkan)
dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
tender ulang.
8. Mengadakan pendampingan teknis selama pelaksanaan
konstruksi fisik dan dengan melaksanakan kegiatan seperti
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan berkoordinasi dengan
konsultan pengawas.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
perencanaan yang timbul selama masa pelaksanaan
konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi
tentang penggunaan bahan.

8
J. KELUARAN

Penyedia jasa harus memberikan hasil keluaran pekerjaan


berupa dokumen hasil pekerjaan dengan susunan dokumen
sebagai berikut:

1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Laporan ini berisi kesanggupan dan jaminan mutu


pekerjaan bagi Konsultan, sehingga hasil pekerjaan
benar-benar sesuai dengan standar perencanaan.
Laporan ini dibuat sebanyak 8 (delapan) buku 1 buku
asli dan 7 (tujuh) buku copy kepada direksi pekerjaan.

2. Laporan Pendahuluan

Laporan ini berisi mengenai hasil–hasil pengumpulan


data sekunder, hasil kajian dan analisis data sekunder,
program kerja konsultan, metode pelaksanaan pekerjaan
yang akan dilaksanakan, hasil yang akan diperoleh dari
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut, serta masalah
yang perlu didiskusi. Laporan ini dibuat sebanyak 8
(delapan) buku 1 buku asli dan 7 (tujuh) buku copy
kepada direksi pekerjaan

3. Laporan Perhitungan Struktur

Laporan ini berisi mengenai perhitungan struktur teknis


pekerjaan bangunan. Hasil perhitungan struktur yang
dikonsultasikan atau didiskusikan dengan Direksi
Pekerjaan. Laporan ini dibuat sebanyak 8 (delapan) buku
1 buku asli dan 7 (tujuh) buku copy kepada direksi
pekerjaan.

4. Laporan Akhir Sementara (Draft Laporan Akhir)

Laporan ini merupakan draft laporan akhir mengenai


kegiatan dan hasil pekerjaan yang berisikan tentang
pendahuluan, Kajian data sekunder, metologi penelitian,
hasil penelitian, saran pemnfaatan potensi air tanah,
kesimpulan dan saran, untuk dipresentasikan di depan
panelis. Laporan Akhir Sementara diserahkan paling
lambat 2 (dua) minggu sebelum selesainya kontrak dan
dipresentasikan di depan panelis. Laporan ini dibuat
sebanyak 8 (Delapan) buku 1 buku asli dan 7 (Tujuh)

9
buku copy. Pada waktu presentasi Konsultan wajib
membagikan resume draf laporan akhir sementara yang
akan dipresentasikan.

5. Laporan SMKK (Sistem Manajemen Keselamatam


Kerja)

Laporan ini berisi mengenai penyelenggaraan pekerjaan


lapangan yang sesuai dengan ketentuan K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja). Laporan SMKK diserahkan
paling lambat 2 (dua) minggu sebelum selesainya
kontrak. Laporan ini dibuat sebanyak 8 (delapan) buku 1
buku asli dan 7 (tujuh) buku copy

6. Dokumen Tender

Penyusunan dokumen tender digunakan bagi keperluan


pelelangan pekerjaan atau pengadaan barang maupun
jasa. Dokumen tender terdiri dari Laporan Volume
Pekerjaan Dan RAB, Spesifikasi Teknis, dan Gambar
Teknis. Hal–hal yang perlu di perhatikan dalam
penyusunan dokumen tender harus meliputi ketentuan –
ketentuan, komponen bahan dan spesifikasi konstruksi
secara pekerjaan serta syarat pengendalian mutu sesuai
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor 14
tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstuksi melalui Penyedia.

a. Laporan Volume Pekerjaan Dan RAB

Laporan ini merupakan hasil analisa volume


pekerjaan yang berisi harga satuan dan volume
pekerjaan yang selanjutnya digunakan untuk
penyusunan anggaran biaya proyek (RAB) dari hasil
perencanaan desain masterplan drainase. Laporan
Volume pekerjaan dan RAB diserahkan paling lambat
2 (dua) minggu sebelum selesainya kontrak. Laporan
ini dibuat sebanyak 8 (delapan) buku 1 buku asli dan
7 (tujuh) buku copy

b. Spesifikasi Teknis

Laporan ini merupakan hasil analisa yang


dipergunakan untuk menentukan spesifikasi
pelaksanaan pekerjaan Masterplan Drainase.

10
Laporan spesifikasi teknis diserahkan paling lambat 2
(dua) minggu sebelum selesainya kontrak. Laporan ini
dibuat sebanyak 8 (delapan) buku 1 buku asli dan 7
(tujuh) buku copy.

c. Metode pelaksanaan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang disampaikan


dalam dokumen penawaran teknis sebaiknya harus
memberikan metoda pelaksanaan yang layak,
realistis dan tahapannya dapat dilaksanakan sesuai
jadwal pelaksanaan yang ditawarkan untuk
penyelesaian pekerjaan utama dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan, tahapan dan cara pelaksanaan yang
menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal
sampai dengan akhir dan dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis. metode
pelaksanaan harus konsisten dengan penggunaan
peralatan utama yang ditawarkan, lokasi
pelaksanaan pekerjaan, dan Jadwal pelaksanaan
berdasarkan jadwal pelaksanaan yang ditawarkan
dalam dokumen penawaran. Laporan ini dibuat
sebanyak 8 (delapan) buku 1 buku asli dan 7 (tujuh)
buku copy.

d. Gambar Teknis

Gambar teknis terdiri atas:

- Gambar Hasil Survey Pengukuran


- Gambar Hasil Desain.

Album gambar diserahkan paling lambat 8 (delapan)


hari sebelum selesainya kontrak. Laporan ini dibuat
sebanyak 8 (delapan) buku 1 buku asli dan 7 (tujuh)
buku copy.

e. Laporan Akhir

Laporan ini berisikan perbaikan dan penyempurnaan dari


laporan akhir sementara yang telah presentasikan, berisi
tentang pendahuluan, Kajian data sekunder, metologi
penelitian, hasil penelitian, saran pemanfaatan potensi
air tanah, kesimpulan dan saran. Jumlah laporan akhir

11
yang harus diserahkan sebanyak 8 (delapan) buku 1
buku asli dan 7 (tujuh) buku copy.

f. Penggandaan File ke hardisk external 1 TB

Konsultan harus menyerahkan seluruh hasil laporan ke


dalam hardisk external kapasitas 1 Terabyte.

K. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 30
(Tiga Puluh ) hari kalender.
L. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, didalam melaksanakan tugasnya
konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas- azas
bangunan gedung negara sebagai berikut :
a. Bangunan Pendidikan hendaknya fungsional, efisien,
menarik tetapi tidak berlebihan.
b. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada
kelatahan gaya dan kemewahan material, tetap pada
kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik
dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan
pelayanan Pendidikan
c. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya
investasi dan pemeliharaan bangunanan sepanjang
umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.
d. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan
kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan
lingkungan di sekitarnya.

M. TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan tugas ini Penyedia Jasa harus
menyediakan Tenaga AhIi yang kompeten dan dapat memenuhi
kebutuhan pekerjaan yang terikat selama pelaksanaan
pekerjaan. Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini adalah :
N POSISI/ KUALIFIKASI PENGALAMAN JUMLAH Ket
O JABATAN
1 Team Leader S1Jurusan 2 Tahun 1 Orang Diusulkan
dalam
Teknik Sipil

12
penawaran
sesuai LDP
2 Ahli Arsitektur S 1 Teknik 2 Tahun 1 Orang Diusulkan
dalam
Arsitek
penawaran
sesuai LDP
3 Ahli K3 Sarjana 1 Tahun 1 Orang Diusulkan
dalam
Konstruksi
penawaran
sesuai LDP
4 Juru Hitung Minimal SMK 2 Tahun 12 Orang Tidak di
usulkan
Jurusan
dalam
Bangunan penawaran
, namun di
penuhi
dan di
finalisasi
dalam
kontrak
5 Juru Ukur Minimal SMK 2 Tahun 12 Orang Tidak di
usulkan
Kuantitas Jurusan
dalam
Bangunan Bangunan penawaran
, namun di
penuhi
dan di
finalisasi
dalam
kontrak
6 Juru Gambar Minimal SMK 2 Tahun 12 Orang Tidak di
usulkan
Jurusan
dalam
Bangunan penawaran
, namun di
penuhi
dan di
finalisasi
dalam
kontrak

13
Uraian Tugas & Persyaratan Umum Tenaga Ahli
1) Tenaga Ahli
Ketua Tim / Team Leader (1 OB), OB = orang-bulan
Ketua Team / Team Leader disyaratkan minimal seorang
Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil,
berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di
atas, sekurang-kurangnya 2 (Dua) tahun sebanyak 1
(satu) orang. Memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik
Bangunan Gedung dengan Kompetensi Madya. Sebagai
ketua tim, tugas utamanya adalah:
1. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja / tenaga perencana dalam
pelaksanaan pekerjaan selama waktu pelaksanaan
sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai;
2. Membagi tugas / pekerjaan kepada para ahli
dibawahnya sesuai dengan kriteria keahlian masing-
masing
3. Memimpin rapat koordinasi dengan pihak dinas dan
Instansi yang terkait;
4. Menetapkan metode kerja untuk menyesuaikan waktu
konstruksi;
5. Menyelaraskan desain arsitektural dengan
perhitungan struktur;
6. Memastikan progres perencanaan sesuai dengan
jadwal.
2) Ahli Arsitektur (S1 Teknik Arsitek) (1 OB)
Ahli Arsitektur disyaratkan minimal seorang Sarjana
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Arsitek, berpengalaman
sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-
kurangnya 2 (Dua) tahun sebanyak 1 (satu) orang.
Memiliki Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Arsitek dengan
Kompetensi Muda, tugas utamanya

1. Menata letak bangunan-bangunan yang memiliki


keterikatan fungsi dalam sebuah site dan
mendesain site tersebut.
2. Mengolah tata ruang sebuah bangunan.
3. Menentukan konsep desain interior sebuah
bangunan.
4. Mengolah bentuk luar dan tampak sebuah
bangunan.

14
5. Menentukan jenis dan letak sistem struktur pada
bangunan.
6. Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada
bangunan.
7. Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan
jalur sirkulasi udara.
8. Menentukan jenis dan letak alat-alat transportasi
dalam bangunan.
9. Menghitung biaya konstruksi sebuah bangunan
10. Menentukan jenis dan material bangunan yang
dibutuhkan.
3) Ahli K3 Konstruksi (1 OB)
(K3) disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik,
berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di
atas, sekurang-kurangnya 1 (Satu) tahun sebanyak 1
(satu) orang. Memiliki Sertifikat Keahlian Ahli (K3
Konstruksi) dengan Kompetensi Muda. Sebagai Tenaga
Ahli K3, tugas utamanya adalah:
1. Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan
keselamatan kerja dalam konstruksi
2. Membuat Analisa resiko setiap pekerjaan.
3. Membuat penilaain tingkat resiko pekerjaan
4. Membuat pekerjaan dan identifikasi bahaya resiko
masing-masing pekerjaan.
5. Membuat JSA terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan
4) Juru Hitung (OB)
Juru Hitung disyaratkan minimal SMK Jurusan
Bangunan , berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya
tersebut di atas, sekurang-kurangnya 2 (Dau) tahun
sebanyak 12 (Dua Belas) orang. Memiliki Sertifikat SKTK
TS 047 Juru Hitung Kuantitas. tugas utamanya adalah
1. Mengidentifikasi Pekerjaan Yang akan dihitung
2. Menghitung Quantity (Kuantitas) Bahan Yang
diperlukan
3. Menghitung Peralatan-Peralatan, Tenaga Kerja Dan
Waktu Yang Diperlukan
4. Menghitung Biaya Total Pekerjaan
5) Juru Ukur Kuantitas Bangunan (OB)
Juru Ukur Kuantitas Bangunan disyaratkan minimal
SMK Jurusan Bangunan , berpengalaman sesuai bidang
pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 2

15
(Dau) tahun sebanyak 12 (Dua Belas) orang. Memiliki
Sertifikat SKTK TA 027 Juru Ukur Kuantitas bangunan .
6) Juru Gambar (OB)
Juru Gambar disyaratkan minimal SMK Jurusan
Bangunan , berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya
tersebut di atas, sekurang-kurangnya 2 (Dau) tahun
sebanyak 12 (Dua Belas) orang. Memiliki Sertifikat SKTK
TA/TS 003 Juru gambar/Draftman .
N. STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang harus dilaksanakan oleh konsultan
perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya No.
295/KPTS/Ck/1997, Tanggal 1 April 1997 yang dapat meliputi
tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak, dan
Perencanaan Fisik Bangunan Negara dan Produk Hukum lain
yang terkait dengan Pekerjaan.
1. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan
informasi lapangan (termasuk penyelidikan gedung
sederhana), membuat interpretasi secara garis besar terhadap
Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan konsultansi dengan
lingkungan setempat mengenai kondisi bangunan.
2. Penyusunan prarencana seperti Rencana Pembangunan,
prarencana termasuk program dan konsep ruangan,
perkiraan biaya, dan konsep Pembangunan gedung sampai
finishing, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan.
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
- Rencana Arsitektur, beserta uraian konsep dan fisualisasi.
Rencana struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
- Rencana Pembangunan gedung, utilitas, beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
- Perkiraan biaya.
4. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
- Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui.
- Spesifikasi Teknis
- Rincian Volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran
biaya Pembangunan gedung
- Laporan Akhir Perencanaan

16
5. Mengadakan Persiapan Pelelangan, seperti membantu
Pemimpin Proyek di dalam menyusun dokumen pelelangan
dan membantu Panitia Pelelangan menyusun program
pelaksanaan pelelangan.
6. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan
pekerjaan, termasuk menyusun berita acara penjelasan,
evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan
dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
tender ulang.
7. Mengadakan Perencanaan berkala selama Pembangunan fisik
dan melaksanakan kegiatan seperti :
- Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan.
- Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa pelaksanaan Pembangunan
gedung.
- Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi
tentang penggunaan bahan
- Membuat Laporan Akhir Perencanaan berkala.

O. MASUKAN
Guna mencapai keinginan user / pemakai dengan mencakup
hal tersebut diatas maka konsultan perencana agar
memperhatikan hal-hal dibawah ini
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus
mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi
yang diberikan Pemberi Tugas dalam Kerangka Acuan Kerja
/ Pengarahan Penugasan ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi
yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang
berasal dari Pemberi Tugas, maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus
diperoleh untuk bahan perencanaan diantaranya mengenai
hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
1. kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan
topografi, status legalitas lahan
2. kondisi tanah permukaan, terhadap peil bangunan
sekitarnya

17
3. keadaan air tanah permukaan / banjir dan limpasan air
hujan
4. peruntukan tanah / lahan sesuai master plan /
dokumen yang sesuai
5. koefisien dasar bangunan, koef lantai bangunan dan
koef daerah hijau
6. perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan
dan lain-lain
b. Pemakai Bangunan :
1. Struktur organisasi
2. Jumlah personil-personil sekarang dan proyeksi
pengembangan untuk 5 tahun mendatang
3. Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
4. perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan
dimensinya
c. Kebutuhan Bangunan :
1. Program ruang
2. Keinginan organisasi / user
d. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang
/ bagian bangunan.
e. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti:
1. Air bersih
- Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
- Sumber air dan kapasitasnya
- Jaringan air dan kapasitasnya
2. Air hujan dan air buangan ;
- Letak saluran kota
- Cara pembuangan air kotor / hujan keluar
bangunan
- Pengelolaan Sampah biasa / sampah medis
3. Air kotor dan sampah
4. Tata udara / A.C. dan HVAC
- Beban (Ton ref)
- Pembagian beban (btu/hr)
- Desain HVAC dan clean room (bila ada)
5. Penanggulangan bahaya kebakaran
- Kebutuhan (sekarang dan mendatang)
- Fire Alarm (jenis)
- Peralatan Pemadam Kebakaran (jenis,
kemampuan)
6. Jaringan listrik
- Kebutuhan daya
- Sumber daya dan spesifikasinya
- Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan
spesifikasi)

18
P. PELAPORAN DAN SISTEM PEMBAHASAN
Laporan yang diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah :
1. Laporan Pendahuluan, diserahkan pada akhir bulan
pertama dari masa pelaksanaan pekerjaan sebanyak 8
(delapan) eksemplar. Isi dari laporan ini adalah uraian
ringkas mengenai kerangka pikir, rencana kerja, juga
dimasukkan metodologi serta pendekatan teknis
pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi tenaga ahli dan jadwal
penyelesaian pekerjaan.
2. Laporan Perhitungan Struktur, dibuat sebanyak 8
(delapan) eksemplar.
Laporan ini berisi Konsep Desain Struktur Bangunan,
Rencana dan Perhitungan struktur. Laporan ini berisi
tentang rincian mengenai perhitungan struktur termasuk
analisis struktur yang diperlukan berkaitan dengan kondisi
tanah di lokasi perencanaan, output momen, geser dan torsi
dari software struktur harus dicetak lengkap dan jelas
beserta gambar ilustrasinya, dan laporan hasil perhitungan
baja / beton sesuai SK-SNI harus tertulis dengan jelas
lengkap dengan gambar ilustrasi penampang elemen-
elemen struktur yang dipakai. Laporan perhitungan
struktur dibuat dalam rangkap 8 (delapan) dan jilid dalam
bentuk buku Ukuran A4.
3. Metode pelaksanaan adalah metode yang menggambarkan
penguasaan penyelesaian pekerjaan yang sistimatis dari
awal sampai akhir meliputitahapan/ urutan pekerjaan
utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis
4. Laporan SMKK, dibuat sebanyak 8 (delapan) eksemplar
berisi mengenai penyelenggaraan lapangan yang sesuai
dengan ketentuan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja
5. Laporan Draft Akhir, berisikan bentuk draft akhir dari
keseluruhan rangkaian pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini
dibuat sebanyak 8 (delapan) eksemplar dan diserahkan
pada akhir pelaksanaan pekerjaan.
6. Laporan Akhir, berisikan bentuk akhir dari keseluruhan
rangkaian pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini dibuat
sebanyak 8 (delapan) eksemplar dan diserahkan pada akhir
pelaksanaan pekerjaan. Laporan akhir ini mencakup

19
laporan utama, executive summary dan dokumen penting
lainnya.
7. Gambar Perencanaan 2D dan 3D, Buku Gambar ini
merupakan bagian Hasil Akhir dari Perencanaan Teknis
DED berupa Gambar dan Detail : Master Plan, Arsitektur,
Struktur, Mekanikal Elektrikal, Utilitas, Infrastruktur,
Lansekap, dan Prasarana yang telah melalui proses diskusi
terhadap tim teknis UPR dan tim teknis Dinas Pekerjaan
Umum, dan dilengkapi peta lokasi. Gambar yang dimuat
adalah gambar kerja (2D) dan gambar perspektif (3D). Selain
gambar 3D, konsultan perencana diwajibkan untuk
membuat animasi video dariperspektif kawasan dan gedung
tersebut. Jumlah buku Gambar Bestek / Detail ukuran
kertas A3 sebanyak 8 (delapan) buku dan diserahkan pada
saat berakhirnya kontrak.
8. Rencana Anggaran Biaya (RAB)Laporan ini berisi tentang
rincian anggaran biaya Engineering Estimate disusun
denganukuran kertas A4 sebanyak 8 (delapan) buku dan
diserahkan pada saat berakhirnya kontrak.
9. Spesifikasi Teknis Laporan ini berisi tentang spesifikasi
pekerjaan. Spesifikasi teknis disusun denganukuran kertas
A4 sebanyak 8 (delapan) buku dan diserahkan pada saat
berakhirnya kontrak
10. Animasi ,berupa video animasi 3D yang disajikan secara
professional.
11. Hardisk Eksternal 1 Tera, Seluruh data dan laporan
dimuat kedalam Hardisk Eksternal sebanyak 1 (satu) buah
diserahkan bersamaan dengan penyerahan Laporan Akhir.
Q. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat
dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.

Gorontalo, 19 April 2021


Kuasa Pengguna Anggaran

HERNI YULIMAN SURATINOYO, S.Pd M.Pd


NIP. 19750805 200313 1 009

20
21

Anda mungkin juga menyukai