2. Tujuan Menulis :
• Tujuan penugasan
Tujuan penulisan jenis ini berkaitan dengan tugas yang diberikan kepadanya. Para penulis
tidak melakukan aktivitas menulisnya itu atas kehendaknya sendiri, melainkan atas tugas dari
pihak lain. Sebagai contoh oh si siswa yang menulis rangkuman hasil baca yang ditugaskan
gurunya, para notulen dalam sebuah rapat, diskusi atau seminar, atau para mahasiswa yang
membuat laporan atau makalah yang ditugaskan oleh dosennya. Pada dasarnya, tujuan
penugasan tidak didasari oleh kemauan penulisnya, melainkan didasari oleh penugasan dari
pihak lain.
• Tujuan Alturistik
Tujuan Alturistik erkaitan dengan keinginan penulis untuk menyenangkan, menolong,
menghargai perasaan para pembaca dengan karyanya itu. Penulis tidak menempatkan
pembaca sebagai lawan atau musuhnya. Oleh karena itu, tulisan yang dihasilkannya itu tidak
dimaksudkan untuk membuat pembacanya berduka, tidak memahami, atau bahkan tidak dapat
mencernanya
• Tujuan persuasif
Tulisan ini dimaksudkan untuk meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan, ide,
pikiran, dan konsep yang diutarakan penulisnya. Penulis berusaha untuk membujuk, mengajak
dan meyakinkan pembaca agar mereka sepaham dan setuju terhadap gagasan penulis nya
• Tujuan informatif
Tulisan jenis ini bertujuan untuk memberikan informasi atau penjelasan kepada pembaca
tentang sesuatu sehingga pembaca memperoleh pengetahuan atas informasi yang diterimanya
itu. Tulisan berisi informasi-informasi, fakta-fakta, konsep-konsep, yang secara sengaja
disampaikan penulis nya untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan pembacanya.
• Tujuan pernyataan diri
Tuliskan jenis ini bertujuan untuk perkenalan atau pernyataan diri sang penulis kepada para
pembacanya. tulisan bersifat netral, tidak dibumbui oleh unsur-unsur estetis yang bernilai
sastra
• Tujuan kreatif
tujuan ini berkaitan erat dengan tujuan pernyataan diri namun lebih menonjolkan keinginan
kreatif si penulisnya. Norma-norma artistik dan norma-norma estetik memainkan peranan
pada saat penulis manualkan karya kreatif nya. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai nilai
artistik tergolong ke dalam tujuan kreatif.
• Tujuan pemecahan masalah
Tulisan ini dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, si
penulis berusaha untuk menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti pikiran-
pikirannya dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dipahami dan diterima oleh para
pembacanya.
3. Aspek-aspek kebahasan seperti diksi, kalimat, ejaan, dan tanda baca harus diperhatikan
dalam menulis karena :
• adanya potensi konotatif yang terkandung dalam kata-kata tertentu menyebabkan seorang
penulis tidak dapat menggunakan kata secara serampangan dalam berbagai situasi. Dalam
kaitan inilah pentingnya pilihan kata. Apalagi terdapat pula sejumlah kata yang
pemakaiannya ditentukan oleh struktur kalimat, sehingga penulis juga tidak dapat memilih
secara asal-asalan. Pilihan kata pada hakikatnya nya merupakan salah satu unsur kebahasaan
yang membentuk gaya, disamping struktur kalimat. Tulisan yang baik juga memerlukan
pilihan kata yang cermat dan tepat. suatu pilihan kata dinyatakan tepat apabila kata itu
mengungkapkan maksud penulis dengan secermat cermatnya. Pilihan tersebut menunjukkan
jangkauan makna dengan batas-batas yang jelas, sehingga kegandaan tafsir terhadapnya
dapat dihindari.
• Hakikat kalimat adalah suatu pikiran atau perasaan yang dinyatakan melalui susunan subjek
dan predikat secara logis. Tata kalimat merupakan seperangkat kaidah yang
mendeskripsikan pemakaian kalimat. kalimat yang secara gramatikal sudah baik belum tentu
memuaskan jika dipertimbangkan dari sudut retorik. Untuk itu, unsur kalimat harus
dikendalikan dan dikelompokkan, kata-kata harus dipilih secara tepat dan ditata sehingga
menunjukkan keserasian. tujuannya ialah agar kalimat itu benar-benar efektif dan kalimat
tersebut mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan penulis tergambar lengkap
dalam pikiran pembaca.
• Dalam kegiatan tulis menulis, penulis dituntut untuk menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Hal tersebut perlu ditunjang oleh penerapan ejaan yang berlaku dalam bahasa
Indonesia, yaitu Ejaan Yang Disempurnakan. Agar gagasan dan pesan yang disampaikan
oleh penulis dapat diterima secara jelas, ejaan dan tanda baca sangat besar peranannya.
Penulis harus memperhatikan penulisan huruf yang sudah dituangkan dalam Pedoman
Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Penulisan kata yang tertuang pada Pedomam Ejaan
Yang Disempurnakan juga perlu diperhatikan. Penulis harus menyadari bahwa penulisan
kata dasar dan kata berimbuhan. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia banyak
menyerap kata-kata dari bahasa lain. Unsur serapan tersebut ada yang sudah disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia, baik penguasaan maupun penulisannya, tetapi ada pula
yang belum sepenuhnya disesuaikan. Itulah perlunya penulis, memperhatikan cara penulisan
kata serapan yang sudah dituangkan dalam Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan.
2) Tahap Pendrafan
Tujuan pembelajaran pada tahap ini adalah: (a) kerincian pengembangan gagasan
kedalam kalimat/paragraf, dan (b) kejelasan pengembangan objek tulisan. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran diatas pada pertemuan ke II sebagai berikut.
• Murid kembali menyatu dengan kelompoknya.
• Setiap murid melakukan kegiatan berbagai pengalaman tentang draf cerita yang
dibuat dirumah. Murid yang lain mendengarkan cerita temannya.
• Masukan yang di terima oleh kelompoknya di pergunakan untuk memperbaiki draf
yang dibuat.
• Setelah murid menulis cerita, pekerjaan murid dikumpul untuk di cermati. “Adakah
perubahan, perbaikan yang dilakukan murid saat sumbangan saran yang dilakukan
tadi?”. kemudian pekerjaan murid dikembalikan setelah dicermati ada tidaknya
perubahan. Lalu murid melanjutkan atau meneruskan menulis cerita dirumah dengan
memperhatikan unsur-unsur kebahasaan dan teknik penulisannya.
Langkah-langkah :
• Siswa diberi tugas mengamati lingkungan sekolah misalnya: kebun, halaman sekolah,
taman baca, perpustakaan sekolah dan sebagainya.
• Masing- masing siswa menulis dalam bentuk kata-kata apa yang ia amati, dialami,
didengar, diraba , bahkan dirasa.
• Kata – kata tersebut di susun dalam bentuk kalimat-kalimat.
• Kalimat-kalimat dari hasil pengamatan di susun dalam bentuk puisi atau karangan
sederhana
• Beberapa siswa, membacakan puisi atau karangan hasil karyanya sendiri.
• Salah satu anak atau beberapa anak memberi komentar, tanggapan atau saran
• Guru memberi umpan balik terhadap hasil karya siswa, bagaimana cara menulis puisi
atau karangan bebas dengan baik.
• Guru memberi tindak lanjut dan tugas kepada siswa untuk menulis puisi bebas dua
bait atau karangan dua paragraf.
5. Contoh paragraf deduktif :
“Letak geografis ternyata mempengaruhi maraknya peredaran narkoba di negeri ini. Secara
geografis, negara Indonesia berada di antara dua benua dan negara, serta berbatasan langsung
dengan sejumlah negara. Belum lagi, negara ini juga terdiri dari berbagai macam pulau. Kondisi
ini membuat Indonesia begitu terbuka untuk dimasuki siapa pun, termasuk pengedar narkoba.
Para pengedar bisa dengan mudah masuk ke Indonesia dan menyebarkan barang dagangannya
berupa narkoba”.
Kegiatan awal :
Kegiatan Inti :
Kegiatan akhir :