Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Kanker Paru
Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang
dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen, terutama asap rokok. Menurut World Health
Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok
kanker. Kanker paru memerlukan penanganan yang tepat. Buruknya diagnosis penyakit ini
berkaitan dengan jarangnya penderita datang ke dokter karena penyakitnya masih berada pada
stadium awal (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003:1). Menurut Zhou, et al (2002: 2)
hanya 15% kasus kanker paru yang ditemukan sejak stadium awal. Deteksi dini dan penanganan
yang tepat pada pasien yang menderita kanker paru diharapkan mampu mengurangi angka
kematian yang diakibatkan oleh kanker paru dan dapat meningkatkan angka harapan hidup.

1. Penyebab Kanker Paru


Penyebab pasti kanker paru belum diketahui, tetapi paparan zat yang bersifat karsinogen
merupakan faktor penyebab utama. Kejadian kanker paru sangat berkaitan dengan merokok.
Asap rokok yang telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker dengan 63 jenis bersifat
karsinogen dan beracun (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003: 2). Menurut American
Cancer Society (2013) kasus kanker paru disebabkan oleh rokok (perokok aktif) sebesar 80%,
dimana perokok pasif 20% sampai 30% beresiko terkena kanker paru. Selain faktor utama
penyebab kanker paru, terdapat faktor lain seperti polusi udara, paparan radon, genetik dan
lingkungan (Urman & Hosgood, 2015: 491).

2. Jenis Kanker Paru


Terdapat dua jenis kanker paru, yaitu (Varalakhsmi, 2013: 63):
a. Small Cell Lung Cancer (SCLC)
SCLC adalah jenis kanker paru yang tumbuh lebih cepat daripada jenis kanker NSCLC, akan
tetapi pertumbuhan SCLC lebih dapat terkendali dengan kemoterapi. Sekitar 20% kasus kanker
paru adalah SCLC, atau sekitar 30.000 pasien setiap tahunnya terdiagnosis penyakit tersebut.
b. Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC)

Sekitar 75%-80% kasus kanker paru adalah NSCLC. Terdapat 3 tipe NSCLC, yaitu:
1) Adenokarsinoma
Adenokarsinoma adalah jenis dari NSCLC yang paling umum dari kanker paru dan lebih
banyak muncul pada wanita. Kanker tipe ini berkembang dari sel-sel yang memproduksi lendir
pada permukaan saluran udara.
2) Karsinoma skuamosa
Jenis ini paling umum dari kanker paru serta paling banyak terjadi pada pria dan orang tua.
Karsinoma skuamosa berkembang dalam sel yang mengisi saluran udara, dan kanker ini tumbuh
relatif lambat.
3) Karsinoma sel besar
Pertama kali muncul biasanya di saluran pernapasan yang lebih kecil dan dapat menyebar
dengan cepat. Tipe ini sering disebut juga karsinoma tidak berdiferensiasi karena bentuk sel
kanker ini bundar besar.
3. Tahapan Klasifikasi Stadium Kanker Paru
Menurut Global Bioscience (2013) tahapan kanker paru adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perkembangan SCLC

1) Tahap terbatas merupakan tahapan kanker yang hanya ditemukan pada satu bagian paru-paru
saja dan pada jaringan di sekitarnya.

2) Tahap ekstensif merupakan tahapan kanker yang ditemukan pada jaringan dada di luar paru-
paru ataupun ditemukan pada organ-organ tubuh yang jauh.

b. Tahap Perkembangan NSCLC

1) Tahap tersembunyi merupakan tahap ditemukannya sel kanker pada dahak (sputum) pasien di
dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapi tidak terlihat adanya tumor di paru-paru.

2) Stadium 0 merupakan tahap ditemukannya sel-sel kanker hanya pada lapisan terdalam paru-
paru dan tidak bersifat invasif.

3) Stadium I merupakan tahap kanker yang hanya ditemukan pada paru-paru dan belum
menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.

4) Stadium II merupakan tahap kanker yang ditemukan pada paru-paru dan kelenjar getah bening
di dekatnya.

5) Stadium III merupakan tahap kanker yang telah menyebar ke daerah di sekitarnya, seperti
dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar getah bening di sisi yang sama atau pun
sisi berlawanan dari tumor tersebut.

6) Stadium IV merupakan tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus paru. Sel-sel
kanker telah menyebar juga ke organ tubuh lainnya, misalnya ke otak, kelenjar adrenalin, hati,
dan tulang.

SUMBER ( PDF eprintas.uny.ac.id )


1. Etiologi Kanker Paru
Seperti umumnya kanker yang lain penyebab pasti belum diketahui, Merokok diduga
menjadi penyebab utama kanker paru. Sehingga 80% dari kematian akibat kanker paru-paru
disebabkan oleh merokok. Namun, tidak semua orang yang terkena kanker paru-paru adalah
perokok. Banyak orang dengan kanker paru adalah mantan perokok, tetapi sebagian lain tidak
pernah merokok sama sekali.
Kanker paru pada orang yang tidak merokok dapat disebabkan oleh polusi udara, paparan zat
karsinogenik di tempat kerja, perokok pasif, atau faktor lainnya. Perokok pasif adalah orang yang
menghirup asap rokok dari orang lain. Hal ini dapat meningkatkan risiko kanker paru sekitar
30%.17 Anak-anak yang terpapar asap rokok selama 25 tahun pada usia dewasa akan terkena
risiko kanker paru dua kali lipat dibandingkan dengan yang tidak terpapar.(Sumber
eprints.undip.ac.id. Auliya Husen).
2. Penatalaksanaan Kanker Paru di Indonesia
Berdasarkan pedoman dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, penatalaksanaan penyakit
kanker paru terdiri tiga modalitas utama yaitu kemoterapi, radioterapi dan pembedahan yang
masing-masing memiliki hasil keluaran yang berbeda-beda.

1. Pembedahan
Pembedahan merupakan penatalaksanaan kanker paru yang cukup umum dilakukan di Indonesia.
Beberapa teknik pembedahan dilakukan untuk mengeradikasi sel kanker pada paru-paru pasien
mulai dari pembedahan terbuka maupun pembedahan melalui endoskopi. Pembedahan biasanya
dilakukan untuk kanker paru stadium lanjut akan tetapi pembedahan juga memiliki keuntungan
untuk pengobatan kanker paru stadium awal (1&2) yaitu kemampuannya untuk melihat getah
bening secara invasive sehingga dapat memutuskan untuk memulai kemoterapi adjuvant apabila
terdeteksi dimulainya metastasis melalui getah bening.

2. Radioterapi
Pengobatan kanker paru stadium awal biasanya tidak memungkinkan untuk dilakukan
pembedahan dikarenakan ukuran kanker yang masih terlalu kecil. Kebanyakan penatalaksanaan
pada penyakit kanker paru stadium awal adalah dengan menggunakan radioterapi. Salah satu
jenis radioterapi yang dapat digunakan sebagai modalitas adalah stereotactic body radiotheraphy
(SBRT) yang sekarang lebih dikenal dengan stereotactic ablative radiotherapy (SABR) yang
merupakan teknologi noninvasive dengan ketepatan yang tinggi sehingga dapat mentarget tumor
dengan lebih baik tanpa meningkatkan kadar toksik pada tubuh pasien.

3. Kemoterapi
Kemoterapi untuk pasien kanker merupakan modalitas yang cenderung paling sering digunakan
pada penderita kanker paru. Kemoterapi kerap kali dianggap sebagai modalitas yang tidak efektif
serta memiliki toksik yang tinggi terhadap penggunanya, akan tetapi beberapa studi menyatakan
bahwa kemoterapi merupakan modalitas yang dapat meningkatkan survival pasien, menurunkan
gejala serta meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Sumber pdf https://sinta.unud.ac.id.com

4. Terapi target
Terapi target di berikan pda pederita dengan stadium 5 KPKBSKEGFR mutasi positif yag
sensitive terhadap EGFR-TKI. Terapi EGFR-TKIyang tersesia yaitu Gefitibn,Erlotinib atau
Afatinib.
5. Terapi kombinasi
Terapi radiasi dan kemoterapi dapat diberikan pada kasus-kasus tertentu,terutama yang tidak
memenuhu syarat untuk menjalani pembedahan, selain itu kombinasi dapat di berikan dengan
tujuan pengobatan pada pasien degnan tampilan umum baik egimen kemoterapi dan terapi
radiasi dapat di berikan. pdf kanker.kemkes.go.id
Potensi komplikasi
1. Walaupun obat kemoterapi bisa membunuh sel-sel kanker, namun obat yang selama ini juga
bisa menghancurkan sel-sel normal di dalam tubuh dam mengakibatkan efek samping pasien
mungkn akna mengalami rasa mual,muntah, rambut rontok, luka di bagi mulut, anemina,
resitensi rendah terhadap infeksi bakteri, dan pendarahan internal.
2. Terapi yang ditargetkan bisa menyebabkan efek samping seperti ruam kulit,luka di mulut
atau diare

Anda mungkin juga menyukai