PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kedokteran
dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta
merupakan penyakit keganasan yang bisa mengakibatkan kematian pada
penderitanya karena sel kanker merusak sel lain. Sel kanker adalah sel
normal yang mengalami mutasi/perubahan genetik dan tumbuh tanpa
terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker
(karsinogenesis) merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga
disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang
menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler
perkembang biakan sel. Perubahan genetik tersebut dapat berupa aktivasi
proto-onkogen dan atau inaktivasi gen penekan tumor yang dapat memicu
tumorigenesis dan memperbesar progresinya
Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang
memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan
diagnosis penyakit ini membutuhkan ketrampilan dan sarana yang tidak
sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran. Penyakit
ini membutuhkan kerja sama yang erat dan terpadu antara ahli paru dengan
ahli radiologi diagnostik, ahli patologi anatomi, ahli radiologi terapi dan
ahli bedah toraks, ahli rehabilitasi medik dan ahli-ahli lainnya (PDPI,
2003).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kanker paru?
2. Apa etiologi dan factor resiko kanker paru?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi kanker paru
2. Mengetahui etiologi dan factor resiko kanker paru
3. Mebngetahui patofisiologi kanker paru
4. Mengetahui pathway kanker paru
5. Mengetahui klasifikasi kanker paru
6. Mengetahui gambaran klinis kanker paru
7. Mengetahui manifestasi kanker paru
8. mengetahui cara pencegahan kanker paru
9. Mengetahui cara pengobatan kanker paru
10. Mengetahui pemeriksaan diagnostik kanker paru
11. Mengetahui penatalaksanaan kanker paru
12. Mengetahui asuhan keperawatan kanker paru
b. Perokok pasif
Semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan
antara perokok pasif, atau mengisap asap rokok yang ditemukan
oleh orang lain di dalam ruang tertutup, dengan risiko terjadinya
kanker paru. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada
orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang
lain, risiko mendapat kanker paru meningkat dua kali (Wilson,
2005).
c. Polusi udara
Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi
udara, tetapi pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan
1. Pencegahan Primordial
b) Pencegahan Khusus :
Pencegahan keterpaparan
Pemberian kemopreventif
b.Kemoterapi
Penderita SCLC terutama diobati dengan kemoterapi dan
radiasi karena tindakan pembedahan biasanya tidak terpengaruh
besar terhadap survival (kelangsungan hidup). Kemoterapi primer
biasanya juga diberikan paada kasus NSCLC yang sudah
bermetastasis atau menyebar.
Penggunaan kombinasi obat-obatan kemoterapi pada jenis
tumor yang diderita. Pada penderita NSCLC biasanya diobati
b) Palpasi
- Adanya fremitus taktil
c) Auskultasi
- Adanya penurunan aliran udara melalui jalan nafas.
- Adanya perubahan bunyi nafas
Pemeriksaan Diagnostik
- Sinar X (PA dan lateral), tomografi dada: menggambarkan bentuk,
ukuran dan lokasi lesi.
- Pemeriksaan sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe) dilakukan
untuk mengkaji adanya/tahap karsinoma.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Aktivitas/istirahat: Kelemahan, ketidakmampuan, mempertahankan
kebiasaan rutin, dispnoe karena aktivitas , kelesuan biasanya tahap lanjut.
b. Sirkulasi Peningkatan Vena Jugularis, Bunyi jantung: gesekan perikordial
(menunjukkan efusi ), takikardia, disritmia.
c. Integritas Ego: Ansietas, takut akan kematian, menolak kondisi yang berat,
gelisah, insomnia, pertanyan yang diulang-ulang
d. Eliminasi: Diare yang hilang timbul (ketidakseimbangan hormonal),
peningkatan frekuensi/jumlah urine.
e. Makanan/cairan : Penurunan Berat badan, nafsu makan buruk, penurunan
masukan makanan, kesulitan menelan, haus/peningkatan masukan cairan
Kurus, kerempeng, atau penampilan kurang bobot ( tahap lanjut 0, edema
wajah, periorbital ( ketidakseimbangan hormonal ), Glukosa dalam urine .
f. Ketidaknyamanan/nyeri: nyeri dada, dimana tidak/dapat dipengaruhi oleh
perubahan posisi. Nyeri bahu/tangan, nyeri tulang/sendi, erosi kartilago
sekunder terhadap peningkatan hormon pertumbuhan. Nyeri abdomen
hilang/timbul.
g. Pernafasan : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya ,
peningkatan produksi sputum, nafas pendek, pekerja terpapar bahan
karsinogenik, serak, paralisis pita suara, dan riwayat merokok.Dsipnoe,
meni gkat dengan kerja, peningkatan fremitus taktil, krekels/mengi pada
inspirasi atau ekspirasi (gangguan aliran udara). Krekels/mengi yang
menetap penyimpangan trakeal (area yang mengalami lesi) Hemoptisis.
h. Keamanan : Demam, mungkin ada/tidak, kemerahan, kulit pucat.
3. Intervensi Keperawatan
Terapi oksigen
Intervensi :
Manajemen Asam Basa
1) Dapatkan / pertahankan jalur intravena
2) Pertahankan kepatenan jalan nafas
3) Monitor AGD dan elektrolit
4) Monitor status hemodinamik
Keperawatan Medikal Bedah| 23
5) Beri posisi ventilasi adekuat
6) Monitor tanda gagal nafas
7) Monitor kepatenan respirasi
Intervensi :
a. Monitoring Gizi
1) Timbang berat badan pasien pada interval tertentu
2) Amati kecenderungan pengurangan dan penambahan berat badan
3) Monitor jenis dan jumlah latihan yang dilaksanakan
4) Monitor respon emosional pasien ketika ditempatkan pada suatu
keadaan yang ada makanan
5) Monitor lingkungan tempat makanan
6) Amati rambut yang kering dan mudah rontok
7) Monitor mual dan muntah
8) Amati tingkat albumin, protein total, hemoglobin dan hematokrit
9) Monitor tingkat energi, rasa tidak enak badan, keletihan dan kelemahan
10) Amati jaringan penghubung yang pucat, kemerahan, dan kering
11) Monitor masukan kalori dan bahan makanan
b. Manajemen Nutrisi
4. Implementasi Keperawatan
Melaksanakan seluruh Asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit
kanker paru-paru agar di peroleh kondisi klien yang optimal.
Keperawatan Medikal Bedah| 25
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang dilakukan sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan
dan melanjutkan merencanakan kembali intervensi keperawatan.
A. Kesimpulan
Kanker paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh diparu,
sebagian besar kanker paru berasal dari sel-sel didalam paru tapi dapat
juga berasal dari bagian tubuh lain yang terkena kanker. Faktor
penyebab kanker paru yaitu merokok, perokok pasif, polusi udara, diet,
ginetik, paparan zat karsinogen, dan penyakit paru. Ada beberapa
pengobatan pada penderita kanker paru yaitu pembedahan, kemoterapi,
radioterapi, dan target terapi.
B. Saran
1. Perlunya Upaya Kesehatan bagi Penderita penyakit paru yakni
melaksanakan upaya promotif, perilaku hidup sehat, upaya
preventif, upaya kuratif, dan upaya rehabilitatif.
2. Perlunya Program alternatif yang lebih memperhatikan aspek
psikologis penderita penyakit paru dengan cara mengintegrasikan
dengan program pemerintah yang lainnya.
3. Perlunya sosialisasi terhadap seluruh kelompok umur masyarakat,
agar lebih memahami karakteristik penderita penyakit paru serta
faktor resiko dan juga karakterisitik penyakit pada lansia.
http://makalahkeperawatan.wordpress.com/2012/07/24/makalah-kanker-paru-
paru/
http://contohmakalah-lengkap.blogspot.com/2014/01/makalah-kanker-paru-
paru.html?m=1
http://lieediana.blogspot.com/2013/09/askep-kanker-paru-paru.html?m=1