Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Topik: Bahaya Merokok

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Kelurahan
Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur

disusun oleh :
Sarah Picadela, dr.

Program Dokter Internsip Indonesia Puskesmas Kelurahan Pulogebang,


Kecamatan Cakung, Kota Administrasi Jakarta Timur
DKI Jakarta
Halaman Pengesahan

Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat


Laporan F2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Topik: Bahaya Merokok

disusun oleh :
Sarah Picadela, dr.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 19 Oktober 2021

Oleh

Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Kelurahan Pulogebang

Magda Mariana Batubara


LATAR Rokok merupakan penyebab kematian terbesar di
BELAKANG dunia yang sebenarnya dapat dicegah. Lebih dari 4,9
juta orang meninggal akibat rokok pada tahun 2000,
dimana 50% kasus terjadi di negara berkembang dan
diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun
2020 dengan persentase 70% kasus akan terjadi di
negara berkembang. Di seluruh dunia terdapat 1,25
miliar perokok dimana 800 juta prokok berada di
negara berkembang. Menurut WHO, terdapat 1,1
miliyar manusia di dunia yang merupakan seseorang
yang berpredikat atau memiliki kebiasaan merokok dan
sebesar 4 juta jiwa mengalami kematian akibat
merokok setiap tahunnya.
Di Indonesia,jumlah perokoknya menduduki
peringkat ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan
India. Terdapat lebih dari 50 juta perokok aktif dengan
angka kematian sebesar 427.948 kematian / tahun. Data
tahun 2010 menunjukkan prevalensi perokok saat ini
sebesar 34,7% dimana dari jumlah tersebut terdapat
76,6% perokok yang merokok di dalam rumah bersama
anggota keluarga yang lain.
Terdapat banyak dampak negatif merokok bagi
kesehatan, yaitu sebanyaklebih dari 50 gangguan
kesehatan dan 20 kondisi fatal. Resiko anak-anak untuk
menderita asma lebih tinggi jika Ibunya merokok pada
masa kehamilan. Selain itu, asap sampingan dari ayah
pada masa kehamilan juga mempunyai dampak pada
anak dimana anak tersebut cenderung untuk menderita
asma yang lebih serius.
PERMASALAHAN 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
kandungan kimia apa saja yang terkandung dalam
rokok dan membahayakan kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang resiko
kesehatan apa saja yang dapat terjadi pada seorang
perokok aktif dan perokok pasif.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya
asap rokok bagi diri sendiri dan orang lain di
sekitarnya.
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
bagaimana cara agar perokok dapat berhenti
merokok.
PERENCANAAN Pada hari Selasa, 19 Oktober 2021, direncanakan
DAN PEMILIHAN penyuluhan kesehatan tentang kandungan berbahaya
INTERVENSI dalam rokok, dampak asap rokok terhadap kesehatan,
serta cara bagi perokok agar dapat berhenti merokok
bagi pasien yang datang berobat ke Puskesmas
Kelurahan Pulogebang dan masih merokok.
PELAKSANAAN Pada hari Selasa, 19 Oktober 2021, telah
dilaksanakan penyuluhan kesehatan tentang kandungan
berbahaya dalam rokok, dampak asap rokok terhadap
kesehatan, serta cara bagi perokok agar dapat berhenti
merokok bagi pasien yang datang berobat ke Puskesmas
Kelurahan Pulogebang dan masih merokok dari jam
08.00 s/d jam 10.00 dan penyuluhan dilaksanakan oleh
dr. Sarah Picadela.

MONITORING Tanya jawab berjalan lancar, tanya jawab ini lebih


DAN EVALUASI dari 80% peserta mampu menjawab pertanyaan dari
dokter tentang materi yang telah disampaikan. Hal ini
membuktikan bahwa peserta memperhatikan materi
yang disampaikan.
Komentar/Umpan Balik:

Jakarta, 19 Oktober 2021


Peserta Pendamping

Sarah Picadela, dr. Magda Mariana Batubara

Anda mungkin juga menyukai