Anda di halaman 1dari 28

PEMBERDAYAAN REMAJA TENTANG BAHAYA

MEROKOK BAGI KESEHATAN REPRODUKSI DI DESA


KALIREJO UNGARAN TIMUR
(Satu Hari Tanpa Asap Rokok)

Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat


Dosen Pengampu : 1. Sigit Ambar W, SKM, M Kes
2. Sri Wahyuni, SKM, M Kes

DISUSUN OLEH :
1. Alfian Nisa Rokhimah (020116A002)
2. Lulu Luthfiya (020116A017)
3. Mirnawati (020116A018)
4. Nandito Mapian Magai (020116A020)
5. Salma Maulyda (020116A025)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2017

1
PEMBERDAYAAN REMAJA TENTANG BAHAYA MEROKOK
BAGI KESEHATAN REPRODUKSI DI DESA KALIREJO
UNGARAN TIMUR
Alfian Nisa Rokhimah1), Lulu Luthfiya1), Mirnawati1), Nandito Mapian Magai1),
Salma Maulyda1)
1)
Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Ngudi Waluyo

ABSTRAK
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 jumlah perokok aktif di Indonesia
menduduki peringkat 3 didunia yaitu dimulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah
58.750.592 orang dari seluruh penduduk Indonesia. Dengan proporsi tertinggi
perokok aktif terdapat pada wilayah Nusa Tenggara Timur (55,6%) dari seluruh
penduduk Indonesia (RI, 2013). Jumlah perokok aktif di Desa Kalirejo sendiri
sebesar 60% dari seluruh penduduk Desa Kalirejo yang berjumlah 3.893 jiwa atau
kira-kira sebesar 2.335,8 jiwa menjadi perokok.
Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan pada 10 remaja karang taruna Desa
Kalirejo dengan tujuan untuk Mengubah perilaku konsumsi rokok pada remaja
dengan mengurangi jumlah batang rokok yang dikonsumsi. Dan dilakukan dengan
program yang telah kami buat yaitu dengan penerapan program KTR Setiap
Pertemuan Karang Taruna, Mengganti Rokok Dengan Permen, dan Menyediakan
Buah Untuk Perbaikan Gizi.
Hasil kegiatan dari pemberdayaan masyarakat yang telah kami lakukan pada
tanggal 10 Desember 2017 di Desa Kalirejo yaitu 10 remaja anggota karang
taruna yang sebelumnya menjadi perokok aktif dan mampu menghabiskan 1
bungkus rokok selama sehari setelah kami sampaikan bahaya merokok baik dari
video maupun gambar, perlahan mereka perlahan-lahan berhenti merokok terbukti
dari hasil evaluasi selama yang kami lakukan selama 10 hari bahwa hampir
seluruh responden tidak merokok sebanyak sebelum dilakukan pemberdayaan.
Keywords : Rokok , Pemberdayaan, Remaja Karang Taruna Desa Kalirejo

ABSTRACT
Based on the results of Riskesdas 2013 the number of active smokers in
Indonesia ranked 3rd in the world starting from the age of 10 years upwards
amounted to 58,750,592 people from the entire population of Indonesia. With the
highest proportion of active smokers in East Nusa Tenggara (55.6%) of the total
population of Indonesia (RI, 2013). The number of active smokers in Kalirejo
Village alone is 60% of the total population of Kalirejo village which amounts to
3,893 people or approximately 2,335.8 souls to become smokers.
This community empowerment was conducted on 10 teenage youths of Kalirejo

2
Village with the aim to change the behavior of cigarette consumption in
adolescents by reducing the number of cigarettes consumed. And done with the
program we have made that is with the implementation of KTR program Each
Meeting Coral Reef, Replace Cigarettes With Candy, and Provide Fruit For
Nutrition Repair.
The results of our community empowerment activities on 10 December 2017 in
Kalirejo Village are 10 teenage youth group members who previously became
active smokers and were able to spend 1 pack of cigarettes during the day after we
delivered the dangers of smoking both from videos and pictures, slowly they
smoking cessation is evident from the results of our 10-day evaluation that almost
all respondents did not smoke as much before the empowerment.
Keywords: Cigarette, Empowerment, Youth Karang Taruna Kalirejo Vil

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk
menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu
maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya
peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.
Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari
perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan
kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai. Inti
pengertian pemberdayaan masyarakat merupakan strategi untuk mewujudkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang.
Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, di Indonesia persoalan
mengenai kesehatan masyarakat masih menjadi kendala tersendiri. Masalah
kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut dua aspek yang meliputi
aspek fisik dan aspek non fisik. Aspek fisik seperti misalnya tersedianya
sarana kesehatan dan pengobatan penyakit sedangkan yang kedua adalah
aspek non-fisik yang menyangkut perilaku kesehatan masyarakat. Kesehatan
adalah sesuatu yang sangat vital sekali bagi kehidupan manusia, disamping
kebutuhan sandang, pangan dan papan, karena kesehatan merupakan sarana
dalam mencapai kehidupan yang bahagia. Kebutuhan hidup yang tersedia
tidak akan berguna dan menjadi hambar apabila tidak diiringi dengan
kesehatan badan.
Masalah kesehatan reproduksi kini menjadi perhatian bersama dan
bukan hanya individu yang bersangkutan, karena dampaknya luas
menyangkut berbagai aspek kehidupan dan menjadi parameter kemampuan
negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Dengan demikian kesehatan alat reproduksi sangat erat kaitannya dengan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

4
Merokok sudah menjadi budaya masyarakat dunia, dan hal ini sudah
menjadi pemandangan umum jika berpapasan dan melihat orang merokok.
Merokok adalah kebiasaan yang mengganggu kesehatan. Kenyataan ini tidak
dapat dipungkiri, banyak penyakit telah terbukti terutama penyakit pada
organ reproduksi akibat dari rokok.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 jumlah perokok aktif di Indonesia
menduduki peringkat 3 didunia yaitu dimulai dari usia 10 tahun ke atas
berjumlah 58.750.592 orang dari seluruh penduduk Indonesia. Dengan
proporsi tertinggi perokok aktif terdapat pada wilayah Nusa Tenggara Timur
(55,6%) dari seluruh penduduk Indonesia (RI, 2013). Sedangkan menurut
Bappeda Kab Semarang jumlah perokok aktif di Desa Kalirejo sendiri sebesar
60% dari seluruh penduduk Desa Kalirejo yang berjumlah 3.893 jiwa atau
kira-kira sebesar 2.335,8 jiwa menjadi perokok (Semarang, 2015).
Permasalahan kesehatan reproduksi yang muncul akibat kebiasaan
merokok pada perokok aktif pria yaitu pada disfungsi ereksi dari ringan
sampai berat, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan disfungsi ereksi
sebagai gangguan ereksi yang terjadi selama minimal 3 bulan dan rokok pada
perokok pria aktif juga menyebabkan kualitas dan kuantitas sperma menurun
yang dapat menyebabkan kemandulan, pada kasus ini bahan toksik dari rokok
ada didalam sperma sehingga kemampuan sperma untuk membuahi sel telur
rendah.
Sedangkan pada perokok aktif yaitu gangguan haid pada kasus ini
nikotin pula yang menjadi biang kerok timbulnya gangguan haid pada wanita
perokok. Zat yang menyebabkan seseorang ketagihan merokok ini, ternyata
mempengaruhi metabolisme estrogen. Sebagai hormon yang salah satu
tugasnya mengatur proses haid, kadar estrogen harus cukup dalam tubuh.
Gangguan pada metabolismenya akan menyebabkan haid tidak teratur.
Bahkan dilaporkan bahwa perokok wanita akan mengalami nyeri perut yang
lebih berat saat haid tiba. dan infertilitas terjadi karena nikotin dalam rokok
menyebabkan gangguan pematangan ovum (sel telur), Selain itu, nikotin juga
menyebabkan gangguan pada proses pelepasan ovum dan memperlambat

5
motilitas tuba, sehingga risiko seorang wanita perokok untuk mengalami
kehamilan di luar kandungan menjadi sekira 2-4 kali lebih tinggi
dibandingkan wanita bukan perokok. Disamping itu, perokok wanita juga
rentan terserang Kanker Serviks atau kanker leher rahim yang terjadi pada
serviks uterus, kanker ini juga bisa disebabkan oleh nikotin (zat racun yang
terdapat dalam tembakau atau rokok) yang dikandung dalam darah, menjadi
pemicu munculnya kanker mulut rahim. Proses nikotin dalam memicu kanker
mulut rahim ini sangat sederhana. Setiap asap rokok yang masuk ke dalam
tubuh akan segera merasuk ke dalam aliran darah. Dalam aliran darah yang
menyebar ke seluruh tubuh, akan menyinggahi seluruh bagian tubuh,
termasuk mulut rahim yang sangat peka terhadap zat nikotin. Zat nikotin
tersebut memicu pertumbuhan sel tidak normal. Sel tidak normal inilah yang
menjadi biang munculnya kanker mulut rahim.
Pada perokok pasif menyebabkan gangguan kehamilan dan janin,
melahirkan bayi BBLR, melahirkan bayi yang meninggal, gangguan sistem
saraf janin karena metabolisme protein dalam tubuh janin yang sedang
berkembang, dan detak jatung janin berdenyut lebih lambat, ketuban pecah
sebelum waktunya (KPSW) dan gangguan pada plasenta (ari-ari).

B. Permasalahan
Banyaknya remaja putra yang merokok menyebabkan timbulnya
permasalahan kesehatan reproduksi.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengubah perilaku konsumsi rokok dalam pada remaja dengan
mengurangi jumlah batang rokok yang dikonsumsi.
2. Tujuan khusus
a) Meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya rokok terhadap
kesehatan reproduksi.
b) Meningkatkan praktik dalam mengurangi konsumsi rokok.

6
c) Fokus Pemberdayaan
Fokus pemberdayaan pada program ini adalah remaja.

d) Sasaran
Sasaran dalam pemberdayaan ini adalah remaja usia 16-19 tahun di wilayah
desa kalirejo sejumlah 10 orang.
Sasaran kegiatan pemberdayaan remaja tentang bahaya rokok bagi kesehatan
reproduksi meliputi :
a. Sasaran Primer
Remaja usia 16-19 tahun di desa kalirejo, ungaran timur, Kabupaten
Semarang.
b. Sasaran Sekunder
Keluarga dari remaja di desa kalirejo.
c. Sasaran Tersier
Tenaga kesehatan dan karang taruna.

7
LANDASAN TEORI DAN STRATEGI

A. Landasan Teori :
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10
mm yang berisi daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
2. Kandungan Atau Racun Yang Terdapat Dalam Rokok
a. Karbon monoksida (CO)
Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini
dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang
atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai
3 – 6%.
b. Nikotin
Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3
ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma
antara 40 – 50 ng/ml.
c. Tar
Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar
merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada
jalan nafas dan paru-paru.
d. Kadmium
Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama
ginjal.
e. Akrolein
Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti
aldehid.

8
f. Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari
nitrogen dan hydrogen.
g. Asam Format
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang
bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan
menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang seperti merasa
digigit semut.
h. Hidrogen Sianida/HCN
Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak memiliki rasa.
i. Nitrous Oxid
Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan
bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan
menyebabkan rasa sakit.
j. Formaldehid
Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau
tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi hama. Gas
ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme hidup.
k. Fenol
Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi
beberapa zat organic seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar
arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena fenol ini terikat ke
protein dan menghalangi aktivitas enzim.
l. Asetol
Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak
berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.
m. Hidrogen sulfide
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang
terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim
(zat besi yang berisi pigmen).

9
n. Piridin
Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam.
Zat ini dapat digunakan mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan
pembunuh hama.
o. Metil Klorida
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu
antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang utama. Zat ini
adalah senyawa organic yang beracun
p. Metanol
Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan
mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol mengakibatkan
kebutaan dan bahkan kematian.
3. Bahaya Merokok
a. Secara Umum : Kanker Paru, Kanker Kandung Kemih, Kanker
Payudara, Kanker Serviks, Kanker Kerongkongan, Kanker
Pencernaan, Kanker Ginjal, Kanker Mulut, Kanker Tenggorokan,
Serangan Jantung, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Aterosklerosis,
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Impotensi, dan Gangguan
medis lainnya (hipertensi, gangguan kesuburan, memperburuk asma
dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi
makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi
lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dan gusi,
mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan)
b. Bagi perokok pasif :
1) Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung
2) Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang
paru-paru dan bronkhitis
3) Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih
4) Bersin dan batuk-batuk karena alergi
5) Sakit pada tekak, esofagus, kerongkongan dan tenggorokan
6) Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin

10
c. Bagi ibu hamil dan janin :
1) Keguguran pada janin yang dikandung
2) Kematian janin di dalam kandungan
3) Pendarahan pada plasenta dan terjadi pembesaran lebih dari 30
persen
4) Berat badan janin berkurang sekitar 20-30 persen dari normal
5) Bayi yang lahir prematur dalam keadaan kesehatan yang tidak
stabil
d. Bagi bayi :
1) Mengalami gangguan dan penyakit pernafasan
2) Terganggunya perkembangan kecerdasan anak, baik motorik
maupun kognitif
3) Terjangkitnya penyakit telinga
4) Bisa meningkatkan resiko penyakit leukimia sebanyak dua kali
lipat
5) Meningkatkan resiko kanker otak hingga 22 persen
6) Bayi akan lebih mudah lelah karena oksigen yang tidak terserap
sempurna
7) Sindrom kematian secara mendadak
e. Bagi kesehatan Reproduksi :
1) Pada perokok aktif pria : disfungsi ereksi dari ringan sampai
berat, dan kuantitas sperma menurun yang dapat menyebabkan
kemandulan.
2) Pada perokok aktif wanita : gangguan haid, mempengaruhi
metabolisme estrogen, mengalami nyeri perut yang lebih berat
saat haid tiba, infertilitas, gangguan pada proses pelepasan ovum,
memperlambat motilitas tuba, dan Kanker Serviks atau kanker
leher rahim.
3) Pada perokok pasif wanita : menyebabkan gangguan kehamilan
dan janin, melahirkan bayi BBLR, melahirkan bayi yang
meninggal, gangguan sistem saraf janin karena metabolisme

11
protein dalam tubuh janin yang sedang berkembang, dan detak
jatung janin berdenyut lebih lambat, ketuban pecah sebelum
waktunya (KPSW) dan gangguan pada plasenta (ari-ari).
4) Upaya Pencegahan Merokok
Berikut cara mengatasi agar terhindar dari rokok.
1. Ganti permen nikotin dengan permen karet atau permen mints
sehingga menghilangkan aroma rokok pada mulut. Hilangnya rasa
rokok pada mulut akan membuat kita melupakan rokok untuk
seterusnya.
2. Buatlah kegiatan lain untuk mengisi waktu luang. Misal sehabis
makan, kita bisa mengunyah permen atau makanan penutup. Saat
ngeblog, kita bisa makan kudapan. Saat antre kendaraan, kita bisa
browsing atau membaca buku. Tidak mudah memang, tetapi bila
dilakukan dengan tekad penuh maka akan mudah untuk dilakukan.
3. Berolahraga dan minum cukup air akan membantu kita melupakan
rokok. Aktivitas ini akan membuat tubuh kita tambah sehat dan
membantu mengeluarkan toksin serta zat beracun lain dari tubuh.
Olahraga bisa dilakukan dilingkungan yang banyak orang sehingga
kita juga bisa bergaul.
4. Jauhi material terkait rokok. Jauhi segala macam material (bahan)
yang menggugah selera merokok seperti korek api, asbak. Karena jika
benda-benda tesebut berada di sekitar, bukan tidak mungkin akan
memicu kembali gairah untuk merokok.
5. Bulatkan tekad
6. Begitu berencana untuk berhenti merokok, buatlah sebuah harapan
dan target dalam sebuah catatan pribadi. Setiap kali merasa menyerah
pada godaan, buka kembali catatan pribadi untuk mengingat akan
tujuan awal.
7. Berpikir positif

12
B. Strategi Pelaksanaan
1. Strategi Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilakukan dalam pemberdayaan ini dengan
PAR (Participatory Action Research). PAR merupakan kegiatan yang
melibatkan partisipasi masyarakat untuk memberikan kesempatan dan
kepercayaan terhadap kemampuan dan kemauan masyarakat khususnya
remaja dalam melaksanakan pembangunan di wilayahnya. Pembangunan
yang dimaksud disini adalah pembangunan remaja yang sehat dari segi
kesehatan reproduksi untuk menjadi aset bagi majunya suatu bangsa.
Adapun teknik PRA yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
1) Pemetaan di wilayah kaitannya dengan angka perokok aktif yang
masih tinggi khususnya di desa Kalirejo.
2) community self survey (CSS). Remaja diminta untuk kumpul dan
diberi kesempatan untuk mengutarakan alasan mengkonsumsi rokok.
Langkah-langkah pemberdayaan yang akan dilakukan sebagai berikut :
b. Mengumpulkan anggota karang taruna yang aktif merokok
sebanyak 10 orang.
c. Melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap
kesehatan reproduksi di desa kalirejo.
d. Melakukan diskusi tentang alasan merokok.
e. Melakukan diskusi tentang manfaat (keuntungan) dan kerugian
antara merokok dan tidak merokok.
f. Pemaparan program untuk mengganti kebiasaan merokok dengan
permen.
g. Pemaparan program pengurangan konsumsi batang rokok dengan
menyediakan buah setiap pertemuan karang taruna.
h. Pemaparan program bebas asap rokok pada setiap pertemuan
karang taruna.
i. Evaluasi program

13
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat mengenai bahaya rokok bagi
kesehatan reproduksi dengan Judul Satu Hari Sehat Tanpa Asap Rokok
yang dilakukan di Desa Kalirejo, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini
pelaksanaannya menggunakan alur kegiatan sebagai berikut;
Mapping/Assessment, menentukan masalah, analisis masalah, prioritas
masalah, perencanaan aksi, aksi, refleksi/evaluasi.
2. Rapat Koordinasi
Rapat Kordinasi ini dilakukan pada Tanggal 26 Oktober 2017, Hari
Kamis malam jum’at jam 18.00 WIB, sebagai rapat kordinasi awal
dengan ketua dan anggota karang taruna gerak maju Desa Kalirejo
Kabupaten Semarang. Rapat kordinasi ini adalah sebagai langkah
Mapping/Assessment yaitu dilakukan untuk mengadakan pemetaan dan
penggalian informasi tentang kegiatan yang selama ini dilakukan oleh
remaja karang taruna.
Pada rapat kordinasi yang dilakukan adalah mapping/assessment
terhadap hal-hal yang terkait dengan kegiatan yang kami laksanakan serta
kelanjutan dari kegiatan pemberdayaan yang akan diteruskan oleh
seluruh anggota karang taruna dengan didampingi Kepala Desa Kalirejo,
menetukan masalah-yang timbul dari diadakanya kegiatan pemberdayaan
masyarakat tersebut, analisis terhadap masalah-masalah yang timbul,
prioritas masalah dan perencanaan aksi yang diawali dengan Analisis
Sumber Daya baik sumber daya manusia mapun Sumber Dananya. Dan
terakhir adalah penentuan Aksi beberapa kegiatannya.
Adapun hasil dari rapat kordinasi ini telah diputuskan atau dihasilkan
beberapa hal sebagai berikut:
1) Waktu Kegiatan, waktu kegiatan disepakati; Kegiatan dilaksanakan
pada Bulan Desember 2017 hari Minggu pukul 16.00 WIB. Kami

14
mengambil waktu disela-sela liburan sekolah karena anggota karang
taruna sebagian besar masih duduk dibangku sekolah dan sebagian
ada yang bekerja, sedangkan kegiatan evaluasi dilaksanakan pada
Tanggal 16 Desember 2017 sampai 26 Desember 2017 dan untuk
selanjutnya keberlangsungan kegiatan ini tanggung jawab diserahkan
pada pengurus Karang Taruna Desa Kalirejo Kabupaten Semarang.
2) Tempat kegiatan dipusatkan di Gedung LKMK Desa Kalirejo,
Kabupaten Semarang.
3) Materi Pemberdayaan Masyarakat, setelah dilakukan penggalian
informasi kebutuhan kegiatan ditetapkan materi pemberdayaan
bahaya merokok bagi kesehatan reproduksi dengan judul “Satu Hari
Bebas Asap Rokok” dengan narasumber dari Tim mahasiswa
Universitas Ngudi Waluyo
Pembiayaan kegiatan ini telah disepakati mengunakan dana dari
mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo.
3. SGD dan Idenfikasi Kebutuhan Pelatihan
Setelah dilakukan rapat kordinasi telah teridentifikasi kebutuhan-
kebutuhan dan juga permasalahan-permasalahan maka langkah
selanjutnya tim bersama pengurus terbatas untuk melakukan pendalaman
melalui SGD sehingga dapat diperoleh kesepakatan dan hasilnya sebagai
prioritas masalah dan proiritas kebutuhan untuk dapat ditindaklanjuti
sebagai prioritas masalah, perencanaan aksi, aksi. Adapun perencanaan
secara menyeluruh dapat disusun jadwal pemberdayaan sebagai berikut :

15
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan/
Time Schedule Pengabdian
Bulan-Ke
Jenis 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pelaksanaan
Kegiatan
Evaluasi
Pembuatan
Laporan

Untuk selanjutnya pelaksanaan kegiatan mengacu pada jadwal dan


Time Schedule yang telah diputuskan bersama antara tim dan pengurus karang
taruna terbatas pada SGD.
4. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan pemberdayaan ini mengacu pada apa yang dihasilkan pada
pemetaan kebutuhan dan permasalah yang muncul dan telah di olah pada
SGD, sehingga kegiatan-kegiatan peyuluhan yang dilakukan pada
pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan
baik dari pihak tim mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo maupun pihak
remaja terutama mengacu pada kesiapan dan kemungkinan waktu pada
anggota remaja karang taruna Desa Kalirejo, dan secara serimonial
dengan manual acara sebagai berikut:

16
RUNDOWN ACARA
ACARA (10 Desember 2017) WAKTU
REGISTRASI
Pengisian absensi peserta 15.00 – 15.30
Pembagian snack

PEMBUKAAN
Sambutan Lurah Kalirejo 15.30-16.00
Sambutan ketua kelompok

ACARA INTI
Penyuluhan dan pemutaran video oleh tim kesmas
Penyampaian program pemberdayaan 16.00-17.00
Tanya Jawab
Pemberian Doorprize

PENUTUP
Pemberian kenang-kenangan kepada lurah Kalirejo 17.00-17.10
Salam penutup oleh MC

Pada kegiatan pemberdayaan ini ada dua hal yang ditekankan


yaitu penyampaian materi secara umum dan selanjutnya lebih banyak
porsinya untuk praktek tentang program yang telah kami buat sampai
peserta pemberdayaan betul-betul bisa untuk melakukan atau
mempraktekkannya.
5. Kegiatan Evaluasi
Evaluasi akan dilaksanakan pada akhir bulan saat dilakukan
pemberdayaan dengan melihat perubahan remaja yang semula merokok
aktif misalnya 1 bungkus perhari dapat mengurangi jumlah konsumsi
rokoknya menjadi 5 buah perhari. Evaluasi juga akan dilakukan dengan
melihat bagaimana program yang kami buat tentang perbaikan gizi
dengan cara menyediakan buah dari hasil uang yang seharusnya

17
dibelikan rokok pada setiap pertemuan karang taruna. Evaluasi akan
dilakukan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat dengan dibantu oleh
kepala desa kalirejo
Kegiatan evaluasi ini dilakukan sebagai bentuk refleksi dalam
semua kegiatan yang telah direncanakan dalam perencanaan aksi dan
telah dilaksananakan pada aksi, adapun kegiatan evaluasi ini dilakukan
selama 10 hari dimulai dari tanggal 16 Desember 2017 sampai tanggal 26
Desember 2017.
6. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan
didapatkan hasil bahwa Peserta Pemberdayaan yang berstatus Anggota
Karang Taruna Desa Kalirejo Kabupaten Semarang setelah dilakukan
penyuluhan pada kegiatan pemberdayaan masyarakat tentang bahaya
merokok bagi kesehatan reproduksi dengan judul “Satu Hari Bebas Asap
Rokok” mereka perlahan-perlahan mengurangi jumlah batang rokok yang
dikonsumsi seperti pada tabel berikut :
Hasil Kegiatan Pemberdayaan
Desember 2017
No Nama Sebelum Sesudah
9 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26
1 Hakim 1-4 - - - - - - - - - -
2 Niam 1-4 - - - - - - - - - -
3 Yusuf 1-4 - - - - - - - - - -
4 Sanana 1-4 - - - - - - - - - -
5 Zildan 5-14 2 - - - - - - - - -
6 Wahyu 5-14 3 6 2 4 2 - 1 - - -
7 Rendi 5-14 2 3 - - 1 - - - - -
8 Aufa 1-4 - - - - - - - - - -
9 Imam 1-4 - - - - - - - - - -
10 Rauf 1-4 1 - - - - - - - - -

18
Dari hasil kuesioner yang telah kami bagikan, didapatkan hasil
bahwa seluruh peserta pemberdayaan yang kami wawancarai
menunjukkan bahwa mereka aktif merokok terbukti dari tabel diatas
sebelum dilakukan pemberdayaan pada tanggal 9 Desember 2017 bahwa
sebanyak 10 peserta pemberdayaan semuanya aktif merokok sedangkan
setelah dilakukan kegiatan pemberdayaan dan evaluasi seluruh peserta
perlahan-lahan mengurangi jumlah batang rokok yang dikonsumsi.
Sebagian besar peserta pemberdayaan masyarakat memulai
mencoba merokok pada jenjang pendidikan SD dengan usia sekitar 9-11
tahun. Adapun faktor penyebab mereka mencoba merokok pada 50%
peserta pemberdayaan dikarenakan ikut-ikutan teman dan 50% peserta
pemberdayaan karena diajak teman. Sedangkan faktor lain yang
mempengaruhi seluruh peserta pemberdayaan mencoba merokok karena
mereka melihat orang-tua atau sanak saudara merokok dilingkungan
rumah.
7. Program Pemberdayaan
a) Menerapkan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) pada saat pertemuan
karang taruna.
b) Mengurangi konsumsi rokok dan menggantinya dengan permen
apabila mulut terasa asam.
c) Menyediakan buah setiap pertemuan karang taruna dengan uang yang
didapat dari pengumpulan uang yang biasanya untuk membeli rokok
senilai 2 batang rokok/minggu.

19
EVALUASI

Dari hasil kegiatan pemberdayaan di atas bersama-sama dengan seluruh


tim Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo dilakukan monitoring
perkembangan pelaksanaan program tersebut apakah sudah terjadi perubahan atau
belum pada remaja yang merokok aktif. Evaluasi dengan menghitung jumlah
batang rokok yang dikonsumsi oleh peserta pemberdayaan yang tergolong aktif
dan mengganti rokok dengan permen serta apakah sudah menjalankan KTR pada
pertemuan karang taruna.
Berdasarkan kegiatan pemberdayaan yang telah dilakukan terdapat
beberapa kendala pada saat pelaksanaan yaitu :
a. Susahnya mengumpulkan peserta untuk kegiatan pemberdayaan
b. Susahnya penerapan KTR dan pembayaran untuk pembelian buah karena
karang taruna Desa Kalirejo sedang Re-Organisasi
c. Saat diadakannya acara pemberdayaan masyarakat, pengurus karang taruna
tidak dapat hadir di acara pemberdayaan masyarakat dikarenakan ada acara
lain.
d. Kurangnya koordinasi dengan pembina karang taruna Desa Kalirejo.

20
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Kegiatan pemberdayaan masyarakat tentang bahaya merokok bagi
kesehatan reproduksi dengan judul “Satu Hari Bebas Asap Rokok” di Desa
Kalirejo Kabupaten Semarang, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Desember
2017 dengan evaluasi dilaksanakan tanggal 16-26 Desember 2017, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan kami telah berhasil meskipun terdapat beberapa
masalah. hal ini dapat dilihat dari peserta pemberdayaan yang berjumlah 10
orang awalnya seorang perokok aktif kemudian setelah dilakukan
penyuluhan mereka perlahan-perlahan mengurangi jumlah batang rokok yang
dikonsumsinya serta pada hari terakhir evaluasi didapatkan hasil bahwa
seluruh peserta pemberdayaan tidak merokok.

B. Rekomendasi
Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian ini dapat direkomendasikan
beberapa hal, diantaranya :
1) Untuk puskesmas, sebaiknya membuat program kesehatan reproduksi di
wilayah Desa Kalirejo dan mengadakan kegiatan penyuluhan.
2) Untuk remaja, sebaiknya peduli terhadap kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat untuk menambah pengetahuan mereka.
3) Untuk tim pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Universitas Ngudi
Waluyo, sebaiknya lebih aktif dalam melakukan pendekatan dengan
berbagai tokoh masyarakat contohnya dengan pembina karang taruna
Desa Kalirejo maupun bidan desa.
4) Untuk karang taruna, sebaiknya ikut berpartisipasi saat pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dan berpartisipasi untuk melakukan
pendekatan kepada anggotanya agar bersedia datang ke acara
pemberdayaan karena bermanfaat untuk dirinya sendiri.

21
DAFTAR PUSTAKA

Amarudin,2012.Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Sperma Pada Pria


Dengan Masalah Infertilitas Studi Kasus Kontrol di Jakarta 2011.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Program PascaSarjana Depok.Hlm:--
Bappeda Kabupaten Semarang. 2015. Data Strategis Kecamatan Ungaran Timur
Tahun 2015.
Dinkes Banten. (2017, 31 Juli). Pengertian Merokok Dan Akibatnya. Diperoleh 01
November 2017, dari https://dinkes.bantenprov.go.id/read/berita/488/
PENGERTIAN-MEROKOK-DAN-AKIBATNYA.html
Julianty PradonodanCh. M.Ristanti,2003.Perokok Pasif Bencana Yang
Terlupakan. Bul. Penel. Kesehatan. 4(31): 211-222
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013.
Muslam, Fatkuroji, danMuntoli’ah, 2016. Pemberdayaan Pemuda Karang Taruna
Melalui Program Remaja Pintar Berbasis Agama Desa Wisata Kandri
Kota Semarang. DIMAS 1(16): 147-164
Nurbaiti M.S.Hasan, Lydiatendean danBenny Wantouw, 2015.Pengaruh Merokok
Terhadap Fungsi Ereksi Pria. Jurnal E-Biomedik (Ebm),1(3):180-182
Sri Astuti,Ari Indra SusantidanRica Elista, 2016. Gambaran Paparan Asap Rokok
Pada Ibu Hamil Berdasarkan UsiaKehamilan di Desa Cintamulya
Kecamatan JatinangorKabupaten Sumedang.JSK. 1(2):22-17
Yudi Dharma,Wongso. (2014, 30 Juli). Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh.
Diperoleh 01 November 2017, dari http://bliherbal.com/bahaya-
merokok-bagi-kesehatan-tubuh/
Yuni Lestari, 2010. PerilakuKesehatan ReproduksiPada Perokok Wanita di Kota
Surakarta. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Sebelas
Maret Surakarta.Hlm:--

22
Lampiran :

Jadwal Kegiatan :
No Tanggal Jam Kegiatan
1 01 Oktober 2017 13.00-selesai Pembuatan surat ijin
2 03 Oktober 2017 13.00-selesai Survey ke desa
3 04 Oktober 2017 13.00-selesai Pengambilan data ke Kelurahan
4 18 Oktober 2017 13.00-selesai Survey ke puskesmas
5 20 Oktober 2017 08.00-selesai Pengambilan data ke puskesmas
6 26 Oktober 2017 18.00-selesai Pertemuan dengan ketua dan anggota
karang taruna
7 01 November 2017 – 12.00-selesai Pembuatan materi dan program
15 November 2017 pemberdayaan
8 21 November 2017 11.00-selesai Pengambilan surat ijin kesbangpol
9 30 November 2017 08.00-selesai Konsul materi, buku evaluasi, proposal
ke Bu Yuni dan ijin melakukan
pemberdayaan
10 07 Desember 2017 13.00-selesai Ijin untuk kegiatan pemberdayaan dan
penggunaan gedung LKMK ke lurah
Kalirejo
11 08 Desember 2017 11.00-selesao Konsul materi, buku evaluasi, proposal
ke Bu Ambar dan ijin melakukan
pemberdayaan
12 09 Desember 2017 12.00-selesai Pembagian undangan ke peserta dan
pendekatan serta ijin kegiatan ke
pembina remaja
13 10 Desember 2017 15.00-selesai Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
14 16 Desember 2017 – 08.00-selesai Evaluasi Program
26 Desember 2017

23
Peta Wilayah Kegiatan

Gambar 1 Peta Wilayah Jawa Tengah

Gambar 2 Peta Wilayah Kabupaten Semarang

24
Gambar 3 Peta Wilayah Ungaran Timur

Lokasi
Pemberdayaan

Gambar 4 Peta Wilayah Kalirejo

25
Anggaran Biaya Kegiatan

No Rincian Banyak Satuan Subtotal


1 Undangan 24 @500 13.000
2 Permen 1 @4.900 4.900
3 Snack 30 @5.000 150.000
4 Snack Bu Lurah 1 @11.000 11.000
5 Aqua botol 1 @3.000 3.000
6 DoorPrize 4 @3900 15.600
7 Transpot 2 @15.000 30.000
8 Buku Evaluasi 15 @3.500 52.500
9 Pembuatan Proposal 1 @15.000 15.000
10 Print SAP dan daftar hadir 1 @5.500 5.500
11 Map 1 @500 500
12 Print Kuesioner 20 @400 8.000
13 Kertas Kado 1 @1.200 1.200
14 Uang OB 2 @15.000 30.000
15 Kenang-Kenangan Lurah 1 @37.600 37.600
Jumlah 377.800

26
Foto hasil kegiatan :

Pembagian undangan Sambutan

Penyuluhan Penyuluhan

Tanya Jawab Tanya Jawab

27
Pemberian DoorPrize Pemberian Kenang-kenangan

Foto Bersama Foto Bersama

28

Anda mungkin juga menyukai