Anda di halaman 1dari 6

p-ISSN 2623-2111

e-ISSN 2623-212X

PENINGKATAN PENGGUNA ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM


MELALUI EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS ATURAN MUMPO BENGKULU TENGAH

Wulan Angraini1)*, Bintang Agustina Pratiwi2), Oktarianita3), Henni Febriawati4),


Riska Yanuarti 5)
1,2,3,4)
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

*Corresponding author: wulanangraini@umb.ac.id

ABSTRAK

Informasi Artikel Masih rendahnya pengguna alat/cara Keluarga Berencana (KB) yaitu
Terima : 19/06/2021Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dibandingkan pengguna
Revisi : 25/11/2021alat/cara KB lainnya. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu
Disetujui : 27/11/2021
Tengah tahun 2019 jumlah peserta KB aktif 36.644 akseptor.
Kata Kunci:
Pengguna suntik 51,3%, pil 9,8%, implant 15,8%, AKDR 10,6%,
AKDR, Audiovisual, kontap 2,1% dan kondom 0,4%. AKDR bertujuan menunda
kehamilan dalam jangka panjang, menjarangkan kelahiran,
Edukasi, WUS
mensukseskan program pemerintah dan BKKBN yaitu melahirkan
generasi yang berencana sehingga terwujudnya sumber daya manusia
yang unggul dan maju. Kabupaten Bengkulu Tengah di Wilayah
Kerja Puskesmas Aturan Mumpo menunjukkan pengguna AKDR
paling rendah yaitu 2 orang dan tidak ada pengguna kondom.
Wilayah kerja Puskesmas Aturan Mumpo dipilih karena pengguna
AKDR dan kondom tidak satu orangpun menggunakannya sehingga
dipilih sebagai lokasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
Keadaan ini dapat dijadikan sasaran dalam penggunaan AKDR
kurangnya edukasi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas.Pengabdian
kepada masyarakat bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat
khususnya wanita usia subur tentang alat/cara AKDR/IUD, tata cara,
kelebihan dan kekurangan dari AKDR/IUD. Kelompok sasaran
adalah wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Aturan Mumpo
Kabupaten Bengkulu Tengah. Kegiatan dilakukan dari rumah ke
rumah dengan menemui langsung sasaran dengan metode video dan
leaflet. Metode ini di anggap lebih efektif karena peserta dapat
memahami penjelasaan tim melalui media audio visual dan leaflet,
yang berisi penjelasan tentang AKDR/IUD, kelebihan dan
kekurangannya. Untuk mengetahui pemahaman peserta dilakukan
pretest dan posttest. Hasil dari kegiatan pengabdian adanya
peningkatan pemahaman wanita usia subur terkaitpenggunaan
AKDR/IUD sendiri melalui metode video dan leaflet. Kesimpulan
wanita usia subur memiliki pemahaman terkait kelebihan dan
kekurangan AKDR/IUD.

http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Desember 2021, Vol 4 No.3 634


p-ISSN 2623-2111
e-ISSN 2623-212X

PENDAHULUAN menggunakan IUD sebesar 1,4% dibawah


Masalah yang dihadapi adalah masih persentase nasional sebesar 3,6%. Peserta
rendahnya pengguna alat/cara Keluarga KB aktif MKJP bulan Desember 2018 di
Berencana Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar
sedangkan kecenderungan penggunaan 21,9% atau dari target 17,85% (BKKBN,
jenis alat/cara Keluarga Berencana (KB) 2019) data dari Dinas Kesehatan
yang lainnya meningkat. Angka pengguna Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2019
AKDR yang masih rendah dapat jumlah peserta KB aktif 36.644 akseptor
disebabkan banyak faktor baik internal dengan 51,3%, pil 9,8%, implant 15,8%,
maupun eksternal. Faktor internal yang IUD 10,6%, kontap 2,1% dan kondom
mempengaruhi yaitu pendidikan yang 0,4% (Dinas Kesehatan Kabupaten
rendah pasangan usia subur (PUS), Bengkulu Tengah, 2019).
pengetahuan atau pemahaman yang salah Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
tentang IUD, pengalaman, takut, malu dan Rahim (AKDR) Puskesmas Aturan
risi, penyakit dan persepsi yang kurang Mumpo Kabupaten Bengkulu Tengah
baik terhadap IUD (Saifuddin et al., 2006) Tahun 2018 menunjukkan paling rendah
Kurangnya pengetahuan, karena ada yang sama dengan wilayah kerja
rasa malu dan rishi, kurangnya Puskesmas Pagar Jati yaitu 2 orang yang
pengalaman menggunakan IUD, persepsi menggunakan AKDR dan penggunaan
yang salah tentang IUD, prosedur kondom 0 orang, kemudian dengan
pemakaian IUD yang rumit, ada riwayat melakukan wawancara kepada petugas
penyakit, adanya pengaruh akseptor IUD, Puskesmas bahwa terdapat ibu yang
dan adanya faktor sosial ekonomi. mengalami kehamilan ektopik yang
(Surinati et al., 2014). IUD memiliki merupakan kehamilan biasanya di dalam
kekurangan seperti siklus haid yang tuba falopi masuk berkembang di luar
berubah (pada 3 bulan pertama dan setelah Rahim, , siklus menstruasi tidak teratur
itu akan berkurang), menstruasi lebih serta adanya gejala PMS berat, ini adalah
banyak dan lebih lama, antar menstruasi salah satu dampak pemilihan AKDR yang
terjadi perdarahan (spotting), menstruasi menjadi alasan masih rendahnya
lebih sakit, tidak dapat mencegah infeksi penggunaan AKDR di wilayah Puskesmas
menular seksual (IMS) termasuk Aturan Mumpo. Sebagian besar WUS
HIV/AIDS serta pada wanita yang sering belum mau menggunakan alat kontrasepsi
bergonta-ganti pasangan tidak baik terkait dengan keinginan untuk menambah
digunakan, namun dibalik kekurangan ada jumlah kelahiran, takut akan efek yang
kelebihan IUD adalah dapat digunakan akan dialami setelah menggunakan
sampai menopause, 1 tahun atau lebih AKDR. Kurangnya dukungan dari
setelah menstruasi terakhir. AKDR jenis keluarga terhadap penggunaan AKDR
Cut-380A untuk produksi dan kualitas ASI serta kurangnya sosialisasi tentang jenis
tidak terpengaruh, tidak terdapat efek alat kontrasepsi termasuk kekurangan dan
samping hormonal. Kehamilan ektopik kelebihannya, selain itu juga karena tidak
dapat dicegah dengan segera dipasang IUD mengerticara dan sistem penggunaan alat
setelah abortus bila tidak ada infeksi kontrasepsinya. Namun, petugas kesehatan
(Pitriani, 2015). sudah pernah melakukan promosi
SKAP 2018 capaian Metode kesehatan tentang alat kontrasepsi, namun
Kontrasepsi Janka Panjang (MKJP) telah belum meratanya sosialisasi dan fokus
mencapai target yaitu 23,1% dengan target AKDR sehingga masih banyaknya sekali
22,3%. Bnegkulu menunjukkan wanita ibu-ibu yang tidak mengerti cara
yang berumur 15-49 tahun yang menggunakan AKDR yang kebanyakan
http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Desember 2021, Vol 4 No.3 635
p-ISSN 2623-2111
e-ISSN 2623-212X

dari mereka menggunakan suntik, implant, kelahiran serta menunda kehamilan WUS
dan pil. Peningkatan pengetahuan dalam jangka waktu panjang. Untuk
seseorang tentang AKDR melalui menambah pemahaman WUS kegiatan
informasi yang di sajikan secara audio diakhiri dengan mengukur sejauh mana
visual (Setiawati & Dermawan, 2016). pemahaman peserta dari pendidikan
Penyuluhan kesehatan berpengaruh kesehatan yang telah dilakukan
terhadap motivasi yang kuat dalam
memilih alat kontrasepsi (Ulle et al., HASIL DAN PEMBAHASAN
2017). Dengan edukasi kesehatan metode Pengabdian kepada masyarakat
video efektif dalam meningkatkan stimulus ini mulai dilakukan dengan
pemahaman serta pengetahuan dan sikap observasi lapangan untuk menganalisis
wanita usia subur terhadap AKDR situasi pada kelompok sasaran. Tim juga
(Kartikawati et al., 2020). melakukan pertemuan dengan pihak
Kegiatan pengabdian kepada puskesmas Aturan Mumpo untuk
masyarakat ini bertujuan untuk menyampaikan jalannya kegiatan yang
meningkatkan pemahaman masyarakat akan dilaksanakan. Observasi ini
khususnya wanita usia subur tentang diharapkan agar Wanita Usia Subur
perencanaan dan penggunaan alat (WUS) dapat menerima dengan baik
kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)/IUD kedatangan tim pengabdi nantinya.
untuk menjarangkan kelahiran serta
menunda kehamilan dalam jangka Pendidikan Kesehatan dengan Metode
panjang. Video
Pelaksanaan kegiatan pendidikan
METODE KEGIATAN kesehatan dilakukan dari rumah kerumah
Pengabdian kepada masyarakat ini dengan menemui langsung kelompok
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas sasaran yang diawali dengan penyampaian
Aturan Mumpo Kabupaten Bengkulu maksud dan tujuan kegiatan dan
Tengah pada 10 Februari sampai dengan 6 melakukan penilaian sejauh mana
April 2021. Sasaran dalam kegiatan ini pemahaman peserta tentang jenis alat/cara
adalah Wanita Usia Subur (WUS). KB, AKDR/IUD, manfaat, tata cara, serta
Kegiatan pengabdian ini ini kekurangan dan kelebihan dari alat/cara
dilakukan dari rumah ke rumah dengan KB.
menemui langsung Wanita Usia Subur Sebelum penyampaian materi
yang dimulai dengan melakukan observasi dilakukan penilaian pretest untuk
untuk menganalisis situasi pada kelompok mengukur sejauh mana pemahaman
sasaran. Selanjutnya dilakukan penilaian peserta tentang alat/cara KB dan
untuk mengetahui sejauh mana AKDR/IUD. Dari hasil pengukuran
pemahaman wanita usia subur tentang menunjukkan bahwa peserta masih belum
alat/cara Keluarga Berencana khususnya memahami dengan jelas kelebihan dari
AKDR/IUD. penggunaan AKDR/IUD.
Kegiatan dilanjutkan dengan Tahap selanjutnya tim
pendidikan kesehatan dan pelatihan menyampaikan materi tentang
dengan metode video. Metode ini di AKDR/IUD, manfaat, tata cara, kelebihan
anggap lebih efektif karena peserta dapat serta kekurangan dari penggunaan
memahami penjelasaan tim melalui media AKDR/IUD. Selanjutnya dilakukan
audio visual yang berisi penjelasan tentang pemutaran video yang berisi tentang tata
proses pemasangan AKDR/IUD, ini cara pemasangan alat/cara KB
merupakan upaya untuk menjarangkan AKDR/IUD. Pemilihan metode video ini
http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Desember 2021, Vol 4 No.3 636
p-ISSN 2623-2111
e-ISSN 2623-212X

dipilih agar peserta dapat melihat langsung AKDR/IUD, karena media audio visual
bagaimana proses pemasangan merupakan media yang menyajikan
AKDR/IUD. Apabila ada hal yang masih informasi atau pesan secara audio visual
belum dipahami, peserta mengajukan yang dapat meningkatkan pengetahuan
pertanyaan wanita usia subur (Azijah et al., 2020).

Gambar 1. Penyampaian Materi dengan


Pemutaran Video Gambar 3 : Evaluasi untuk Menilai
Pemahaman Peserta
Tim melakukan penilaian post test
kepada peserta untuk mengukur sejauh
mana pemahaman peserta setelah kegiatan
dilakukan. Hasil kegiatan ini adanya
peningkatan pemahaman wanita usia subur
tentang kelebihan dan kekurangan dari
penggunaan AKDR/IUD.
Edukasi yang dilaksanakan (Mandira
et al., 2020) didapatkan dari pengabdian
Gambar 2. Penyampaian Materi dengan kepada masyarakat yang dilakukan adanya
Lembar Balik peningkatan pemahaman WUS tentang
Penyuluhan media video bertujuan program KB serta dengan pengabdian
untuk meningkatkan pengetahuan tentang tersebut dapat meningkatkan kesadaran
AKDR/IUD pada pasangan usia subur, masyarakat akan pentingnya
artinya metode edukasi kesehatan melalui mensukseskan program keluarga
media video dianggap efektif berencana (KB).
meningkatkan pengetahuan pasangan suia Ada pengaruh media audiovisual
subur terhadap AKDR/IUD(Amelia et al., tentang AKDR/IUD terhadap pengetahuan
2020). Dampak penggunaan media video usia subur artinya dengan media
pada pendidikan kesehatan lebih menarik audiovisual efektif sebagai salah satu
perhatian, pesan yang disampaikan mudah upaya dalam peningkatan pengetahuan
dan cepat diingat serta dapat WUS terhadap IUD (Marizi et al., 2019).
mengembangkan pikiran karena Penyuluhan yang dilaksanakan (Rokhimah
mengandalkan pendengaran dan et al., 2019) dengan menggunakan
penglihatan dari sasaran, dan pemberian pre dan post test, video serta
mengembangkan imajinasi seseorang. Hal leaflet adanya peningkatan pengetahuan
ini menunjukkan media audio visual yang WUS terhadap penggunaan alat/cara
digunakan saat melakukan promosi kontrasepsi sehingga dapat dikatakan
kesehatan tentang AKDR/IUD dapat penyuluhan ini efektif dalam upaya
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman WUS tentang alat/cara
pemahaman seseorang tentang kontrasepsi.
http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Desember 2021, Vol 4 No.3 637
p-ISSN 2623-2111
e-ISSN 2623-212X

Pengabdian ini sejalan dengan kompak dan bantuan dari tenaga lapangan
penagbdian sebelumnya yang dilakukan (mahasiswa) merupakan faktor pendukung
(Perwitasari, 2020) dengan edukasi kegiatan dapat terselenggara dengan baik
kesehatan denagn pemberian informasi dan sukses.
kepada ibu hamil dan wanita usia subur Dari kegiatan pengabdian tentang
sehingga dapat memberikan informasi pemeriksaan payudara sendiri ini, rencana
dengan sasaran yang teapat terkair tindak lanjut yang akan dilakukan tim
keuntungan mengguakan IUD serta adalah dengan membuat leaflet tentang
pemahaman dan kesadaran ibu untuk alat kontrasepsi yang tersedia. Rencana
menggunakan alat kontrasepsi jangka selanjutnya yang dibuat adalah diharapkan
panjang yang lebih aman. pihak puskesmas memiliki tim khusus
Dalam pengabdian ini evaluasi yang yang memonitoring WUS serta
dilakukan pada tahap awal, proses dan pendampingan kepada ibu hamil secara
akhir. Evaluasi awal dilakukan melalui rutin dengan harapan tim ini dapat
pre-test kepada peserta yang berisi melanjutkan pendidikan dan pelatihan
pertanyaan tentang AKDR/IUD. Pada kepada masyarakat secara lebih luas guna
tahap proses, evaluasi dilakukan dengan mensuksekan program keluarga berencana
melihat tanggapan dan umpan balik 2 anak cukup.
peserta dalam menjawab pertanyaan yang
tim ajukan. Diakhir kegiatan, evaluasi PENUTUP
dilakukan dengan memberikan post-test Kesimpulan
kepada peserta yang berisi Pelaksanaan pengabdian kepada
pertanyaantentang materi yang diberikan masyaraka di Wilayah Kerja Puskesmas
dan melihat kemampuan peserta dalam Aturan Mumpo Kabupaten Bengkulu
memahami proses penggunaan Tengah menggunakan metode leaflet dan
AKDR/IUD. video. Dari hasil kegiatan dapat
Pada PKMS ini tidak dilakukan disimpulkan adanya peningkatan
dengan mengumpulkan warga karena pemahaman masyarakat khususnya wanita
adanya bencana Covid 19 yang melanda usia subur dengan metode video tentang
dunia termasuk Indonesia. Bengkulu pun AKDR/IUD, Wanita Usia Subur
masih membatasi kegiatan yang memahami tata cara serta kelebihan dan
mengumpulkan banyak orang untuk kekurangan dari AKDR/IUD
mencegah kerumunan sampai dengan
diadakannya pengabdian ini. Belum Saran
meningkat pengetahuan responden Pihak puskesmas diharapkan memiliki tim
disebabkan kemampuan menyerap khusus yang memonitoring WUS dalam
informasi yang berbeda-beda pada setiap meningkatkan penggunaan AKDR/IUD
orang serta intensitas kemauan perhatian secara rutin dengan harapan tim ini dapat
responden mendengarkan informasi yang melanjutkan pendidikan dan pelatihan
diberikan oleh tim menjadi alasan pada kepada masyarakat secara lebih luas.
faktor responden. Tersedianya media informasi di Puskesmas
Berkat dukungan dan peran serta yang dapat di akses oleh masyarakat secara
aktif dari pihak puskesmas, kepala luas yang berisis tentang AKDR/IUD.
puskesmas, dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Aturan Mumpo mulai DAFTAR PUSTAKA
dari survey, persiapan, pelaksanaan sampai Amelia, R., Maryati, & Hardjanti, T. S.
penutupan dari pelaksanaan pengabdian (2020). Pengaruh Penyuluhan Media
kepada masyarakat. Peran tim yang sangat Video terhadap Peningkatkan
http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Desember 2021, Vol 4 No.3 638
p-ISSN 2623-2111
e-ISSN 2623-212X

Pengetahuan dan Sikap tentang di Kelurahan Bagan Pete Kota Jambi.


Kontrasepsi Intra Uterine Devices Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK),
(IUD) pada Pasangan Usia Subur di 2(2), 104–108.
Kecamatan Gunung Pati Semarang. Pitriani, R. (2015). Hubungan Pendidikan,
Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal Pengetahuan dan Peran Tenaga
of Ners and Midwifery), 7(1), 024– Kesehatan dengan Penggunaan
029. Kontrasepsi Intra Uterine Device
Azijah, I., Ambarwati, K., & Ariyanti, I. (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas
(2020). Pengaruh Pemberian Promosi Rawat Inap Muara Fajar Pekanbaru.
Kesehatan Tentang Penggunaan KB Jurnal Kesehatan Komunitas, 3(1),
IUD Terhadap Tingkat Pengetahuan 25–28.
Wanita Usia Subur. Jurnal Kesehatan Rokhimah, A. N., Sari, D. P., Nurlaila, O.,
Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Siswanto, Y., & Pranowawati, P.
Keperawatan, Analis Kesehatan dan (2019). Penyuluhan Alat Kontrasepsi
Farmasi, 20(1), 79–85. terhadap Tingkat Pengetahuan Usia
BKKBN. (2019). Survei Kinerja dan Subur. Higeia Journal of Public
Akuntabilitas Program KKBPK Health Research and Development,
(SKAP) Keluarga. BKKN. In BPS. 3(2), 243–251.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Saifuddin, A. B., Affandi, B., Baharuddin,
Tengah. (2019). Laporan M. S., & Bd, S. (2006). Buku
Penggunaan Alat Kontrasepsi panduan praktis pelayanan
Kabupaetn Bengkulu Tengah. kontrasepsi (2nd ed). In Yayasan Bina
Kartikawati, D., Pujiastuti, W., Masini, & Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rofi’ah, S. (2020). Efektivitas Setiawati, & Dermawan. (2016). Proses
Pendidikan Kesehatan dengan Media Pembelajaran Dalam Pendidikan
Video Untuk Meningkatkan Sikap Kesehatan. Trans Info Media.
dan Niat Penggunaan AKDR. Surinati, I. D. A. K., Mayuni, I. G. A. O.,
Midwifery Care Journal, 1(3), 1–11. & Paramartha, K. A. (2014).
Mandira, T. M., Fitriani, D., Andi, N. B., Gambaran Faktor Dominan Penyebab
Veri, & Selvia, A. (2020). Edukasi Rendahnya Akseptor IUD pada
Program Keluarga Berencana (KB) Pasangan Usia Subur (PUS). Jurnal
Pada Wanita Usia Subur Selama Gema Keperawatan Poltekkes
Masa Pandemi Covid 19. JAM: Denpasar, 1–4.
Jurnal Abdi Masyarakat, 1(1), 108– Ulle, A. J., Utami, N. W., & Susmini.
112. (2017). Pengaruh Penyuluhan
Marizi, L., Novita, N., & Setiawati, D. Kesehatan Tentang KB Terhadap
(2019). Efektivitas Media Motivasi Dalam Memilih ALat
Audiovisual Tentang Kontrasepsi Kontrasepsi di Desa Bera Dolu
Intra Urine Devide Terhadap Sumba Barat Nusa Tenggara Timur
Pengetahuan Wanita Usia Subur. (NTT). Nursing News, 2(3), 1–9.
JPP: Jurnal Kesehatan Palembang,
14(1), 7–12.
Perwitasari, T. (2020). Edukasi tentang
keuntungan Menggunakan KB IUD

http://jurnal.umb.ac.id/index.php/pengabdianbumir, Desember 2021, Vol 4 No.3 639

Anda mungkin juga menyukai