Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka Konseptual

Model Asuhan Keperawatan Profesional

Ketenagaan Metode Pemberian


Keperawatan Asuhan Keperawatan Pendokumentasian INPUT
- Lingkunga - Timbang terima Asuhan
n Kerja - Ronde Keperawatan
- SDM - Supervisi
- Sarana/pra Keperawatan

Faktor Internal :
Faktor Eksternal : Kinerja - Pengetahuan
- Kebijakan RS Perawat - Sikap
- Dana - Usia PROSES
- Prasarana - Jenis Kelamin
- Kebudayaan - Pendidikan
- Kepemimpinan Asuhan Keperawatan - Pengalaman /
- Job Description Masa Kerja
- Struktur - Status
Organisasi Kinerja Kepegawaian
- Norma Aturan Pendokumentasian - Kemampuan
- Sangsi dan Asuhan Keperawatan dan ketrampilan
- Kelengkapan - Persepsi
- Akurasi - Pembelajaran
- Relevansi dan kepribadian

Peningkatan Kualitas OUTPUT


Pelayanan

Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Penelitian hubungan pengetahuan dan


sikap dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Samarinda.

Keterangan :
: Diukur
: Tidak diukur
46

Perawat dalam Kinerjanya pada saat memberikan pelayanan asuhan

keperawatan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Untuk faktor

internal terdiri dari yaitu pengetahuan yang terdiri dari 6 domain kognitif

(pengetahuan, pemahaman, penerapan / aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi),

sikap,usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman / masa kerja, status

kepegawaian, kemampuan dan ketrampilan, persepsi, pembelajaran dan

kepribadian individu. Sedangkan untuk faktor eksternal terdiri dari kebijakan

rumah sakit, dana, prasarana, kebudayaan, kepemimpinan, job description,

struktur organisasi, norma aturan, sangsi dan hukum, stres. Asuhan

keperawatan yang dilaksanakan meliputi 5 (lima) tahapan – tahapan, yaitu

tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan asuhan keperawatan,

pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang

telah disusun dan melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan

apakah berhasil atau tidak. Jika tindakan berhasil, maka tindakan dihentikan

dan jika tidak berhasil, maka ada dua alternatif yaitu kembali dilakukan

pengkajian ulang atau memodifikasi tindakan yang telah dilakukan. Segala

yang dilakukan oleh perawat tersebut untuk dapat sebagai bukti legal

tanggung jawab dan tanggung gugat, maka proses tersebut (pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan, evaluasi)

dilakukan pendokumentasian. Untuk syarat sebagai bukti legal tanggung

jawab dan tanggung gugat, maka dalam pendokumentasian harus memenuhi

syarat Kelengkapan, Akurasi dan Nyata serta Relevansi. Sehingga pada

akhirnya akan terjadi peningkatan kualitas pelayanan asuhan keperawatan.


47

3.2. Hipotesis Penelitian


Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada hubungan antara pengetahuan perawat terhadap kelengkapan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
2. Ada hubungan antara pengetahuan perawat terhadap akurasi dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
3. Ada hubungan antara pengetahuan perawat terhadap relevansi dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
4. Ada hubungan antara sikap perawat terhadap kelengkapan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
5. Ada hubungan antara sikap perawat terhadap akurasi dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
6. Ada hubungan antara sikap perawat terhadap relevansi dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai