Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEBIDANAN

SISTEM INFORMASI EKSTERNAL RUMAH SAKIT (SIRS)


EKSTERNAL

Disusun Oleh :

Dian Widyawati (2310101197)


Iqoh Ulil Istianatun N (2310101198)
Isnur Pratiwi Qusrinie (2310101200)
Krairunnisa (2310101203)
Ika Lutfiah Fadil (2310101206)
Aprilia Ayu Wulan M. (2310101211)
Agus Dewi Probowati (2310101212)

PRODI SARJANA KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS A’ISYIYAH

2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
A. Pengertian SIRS ........................................................................................................................ 6
B. Manfaat SIRS ............................................................................................................................ 7
D. Rekapitulasi Pelaporan Eksternal ........................................................................................... 9
E. Prosedur Pelaporan Eksternal............................................................................................... 10
F. Faktor Penghambat Pelaporan Eksternal Rumah Sakit ..................................................... 11
BAB III................................................................................................................................................. 12
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................... 12
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

inap, rawat jalan, dan gawat darurat (KEMENKES RI, 2019). Rumah sakit melakukan

pelayanan secara menyeluruh mulai dari pelayanan promotif (promosi kesehatan),

preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitatif (pemulihan). Rumah

sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti-diskriminasi,

dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan

rumah sakit (KEMENKES RI, 2018). Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem

Informasi Rumah Sakit (SIRS) untuk proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian

data rumah sakit. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan aplikasi sistem

pelaporan rumah sakit kepada Kementerian Kesehatan yang meliputi data identitas

rumah sakit, data ketenagaan yang bekerja di rumah sakit, data rekapitulasi kegiatan

pelayanan, data mplikasi penyakit/morbiditas pasien rawat inap dan data komplikasi

penyakit/morbiditas pasien rawat jalan. Kemudian pelaporan yang sudah dibuat oleh

pihak rumah sakit dengan Sistem Informasi Kesehatan (SIRS) akan disampaikan oleh

rumah sakit kepada melalui SIRS secara periodik atau saat dibutuhkan secara online

(KEMENKES RI, 2011).

Menurut Dirjen Yanmed (2006) Pelaporan rumah sakit merupakan alat organisasi

yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat,tepat dan akurat.

Pencatatan dan pelaporan tentang semua penyelenggara rumah sakit dalam bentuk

sistem informasi manajemen rumah sakit. Pencatatan dan pelaporan rumah sakit

3
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pembinaan dan pengawasan rumah

sakit di Indonesia (KEMENKES RI, 2011). Permasalahan yang terjadi apabila terdapat

keterlambatan pada saat melakukan pelaporan data eksternal maka akan mempengaruhi

rumah sakit untuk pertimbangan manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan

dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan. Dimana dapat diakibatkan

karena sistem informasi kurang mendukung data-data yang dibutuhkan pada pelaporan

eksternal, pengentrian data yang berulang serta tidak tersedianya sumber data (Sari,

2013).

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)?

2. Apa saja tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)?

3. Apa saja manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)?

4. Bagaimana rekapitulasi pelaporan eksternal Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

eksternal?

5. Bagaimana prosedur pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) eksternal?

6. Apa saja factor penghambat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) eksternal?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).

2. Untuk mengetahui tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).

3. Untuk manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).

4. Untuk mengetahui rekapitulasi pelaporan eksternal Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) eksternal.

5. Untuk mengetahui prosedur pelaporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

eksternal.

4
6. Untuk mengetahui faktor penghambat Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

eksternal.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian SIRS

1. Pengertian SIRS Internal

Sistem informasi rumah sakit merupakan tahapan pengumpulan, pengolahan dan

penyajian data pada sarana pelayanan kesehatan yang dapat dibuat sebagai sumber

data untuk pelaporan internal rumah sakit dan terutama digunakan untuk pelaporan

ke Kementerian Kesehatan. Laporan internal rumah sakit disesuaikan dengan

kebutuhan rumah sakit. Jenis laporannya meliputi pasien masuk, keluar, meninggal,

lama dirawat pasien, hari perawatan pasien, persentasi penggunaan tempat tidur,

kegiatan persalinan, kegiatan pembedahan, kegiatan rawat jalan. Data dasar dalam

pembuatan pelaporan rumah sakit yaitu data sensus harian yang kegiatannya

dihitung mulai jam 00.00 sampai jam 24.00 setiap harimya.

2. Pengertian SIRS Eksternal

Pembuatan laporan internal rumah sakit untuk rawat jalan maupun rawat inap belum

ada ketetapan khusus dari Dinas Kesehatan maupun dari Departemen Kesehatan

tentang bentuk formulir pelaporannya, karena didalam pembuatan laporan internal

rumah sakit menyesuaikan dengan rumah sakit itu sendiri. Laporan eksternal rumah

sakit yaitu laporan yang dibuat dan ditujukan kepada pihak luar seperti Departemen

Kesehatan RI, Kanwil Depkes, Dinkes Dati I (Propinsi), dan Dinkes Dati II yaitu

Kabupaten/Kota(Rahayu et al., 2021).

6
B. Manfaat SIRS

1. Pengelolaan Rumah Sakit Lebih Efektif dan Efisien

Membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengelola rumah sakit.

Mengingat, data pasien, data obat-obatan, data alat medis, hingga data tenaga medis

begitu banyak. Tentu, diperlukan sistem yang dapat mengurusnya secara lebih

teratur. Pengelolaan data yang lebih efisien dan efektif tidak membuat rumah sakit

menjadi kewalahan, sehingga lebih dapat berfokus pada hal-hal yang lebih penting.

2. Data Tersajikan Secara Real Time

Membantu dalam penyajian data secara real time dengan menggunakan sistem

informasi yang akurat. Hal ini sangat memudahkan tenaga kesehatan untuk

mengelola maupun mengatasi kendala sistem dengan lebih cepat.

3. Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi Satu Sama Lain

Proses manajemen rumah sakit dapat menjadi satu kesatuan atau terhubung satu

sama lain. Mengingat, banyak rumah sakit yang memiliki beragam cabang. Tentu,

sesama manajemen harus saling mengkoordinasi. Pasalnya, sistem manajemennya

tidak tertata, pasti akan muncul berbagai masalah yang mengganggu kinerja rumah

sakit. Untuk itu, sistem informasi rumah sakit sangat wajib dimiliki guna mencegah

terjadinya masalah yang dapat mengganggu kemudian hari.

4. Lebih Mudah Memantau Proses Pelaporan Data

Pelaporan menggunakan komputer tidak akan memakan waktu banyak saat

melakukan analisa, sehingga lebih efektif dan efisien. Alhasil, semua yang

diperlukan dan dibutuhkan akan mudah diatasi.. Salah satunya, contoh sistem

informasi rumah sakit berbasis website yang bertujuan mempermudah aktivitas

manusia.

7
5. Proses Pelayanan Lebih Cepat

Semua bentuk pelayanan dan akses informasi kesehatan bisa dilakukan secara

online, cukup melalui bantuan aplikasi saja. Hal ini berdampak pada proses

pelayanan, yakni pasien mendapatkan perawatan dan penanganan yang lebih cepat.

6. Memperoleh Informasi Jauh Lebih Cepat

Sistem informasi juga mempermudah para pasien memperoleh hasil diagnosa

penyakit. Dengan adanya SIRS, kecepatan informasi diharapkan dapat

menyelesaikan proses administrasi rumah sakit. Hal ini dapat menjadi tolak ukur

profesional dari sebuah rumah sakit mengenai kualitas pelayanan.

7. Data Lebih Akurat

Adanya sistem manajemen rumah sakit yang baik, tentu proses akurasi akan

mempengaruhi pemeriksaan data saat transaksi. Tentu, data akan lebih mudah

terkontrol dan lebih sistematis. Proses pelaporan antar unit atau tenaga medis dapat

terhindar dari duplikasi data(SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT, n.d.).

C. Tujuan SIRS

Menurut Mukhtar (2008), tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit adalah untuk

menyiapkan informasi sebagia kepentingan pelayanan rumah sakit, untuk sistem

informasi itu sendiri, dan subsitem antara lain subsistem pengembangan dan subsistem

lainnya.

Lalu, menurut peraturaan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

117/MENKES/PER/VI/2022 pasal 3 penyelenggaraan SIRS bertujuan untuk :

a. Merumuskan kebijakan di bidang perumahsakitan

b. Menyajikan informasi rumah sakit secara nasional

c. Melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit

secara nasional(Rahayu et al., 2021).

8
D. Rekapitulasi Pelaporan Eksternal

1. Pelaporan Eksternal

Laporan eksternal rumah sakit merupakan pelaporan yang wajib dibuat oleh

rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku, ditujukan kepada Direktorat

Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan

Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pelaporan eksternal rumah sakit

sebagaimana dimaksud pada Permenkes RI No.1171/MENKES/PER/VI/2011

ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan terdiri dari 5 (lima)

Rekapitulasi Laporan (RL), diantaranya :

a. RL 1 Data Dasar Rumah Sakit

b. RL2 Data Ketenagaan

c. RL 3 Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit

d. RL 4 Data Morbiditas dan Mortalitas Pasien

e. RL 5 Data Bulanan

2. Periode Laporan

a. RL 1 Data Dasar Rumah Sakit

1) RL1.1 Formulir Data Dasar Rumah Sakit adalah formulir untuk data dasar

rumah sakit yang dilaporkan setiap waktu apabila ada perubahan data rumah

sakit. Data ini bersifat terbarukan setiap saat (update)

2) RL 1.2 Formulir Indikator Pelayanan Rumah Sakit

3) RL 1.3 Formulir Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap

b. RL 2 Data Ketenagaan

Formulir RL 2 merupakan data rekapitulasi semua tenaga yang ditetapkan resmi

bekerja di suatu rumah sakit (full time). Data ini dilaporkan satu kali dalam

9
setahun paling lambat tanggal 15 bulan Januari tahun setelah tahun periode

pelaporan.

c. RL 3 Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit

Formulir RL 3 adalah formulir yang berisikan data kegiatan pelayanan rumah

sakit, yang dilaporkan satu kali dalam setahun, paling lambat tanggal 15 Januari

tahun setelah tahun periode pelaporan.

d. RL 4 Data Morbiditas dan Mortalitas Pasien

1) RL 4a Formulir Data Keadaan Morbiditas dan Mortalitas Pasien Rawat Inap

Rumah Sakit

2) RL 4b Formulir Data Keadaan Morbiditas Paisen Rawat Jalan Rumah Sakit

Data dalam laporan ini dikumpulkan dari tanggal 1 Januari sampai dengan

31 Desember setiap tahunnya. Dilaporkan paling lambat tanggal 15 Januari

tahun setelah tahun periode pelaporan.

e. RL 5 Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit

Laporan ini dilaporkan secara periodik setiap bulan.

1) RL 5.1 Formulir Pengunjung Rumah Sakit

2) RL 5.2 Formulir Kunjungan Rawat Jalan

3) RL 5.3 Formulir 10 Besar Penyakit Rawat Inap

4) RL 5.4 Formulir 10 Besar Penyakit Rawat Jalan (Graham & Craig B. Fryhl,

2011)

E. Prosedur Pelaporan Eksternal

Proses Pelaporan Eksternal dilakukan secara manual dan komputerisasi. Dari cara

manual petugas analising reporting mengumpulkan data dengan datang ke setiap unit

dan dilakukan sebulan sekali dan petugas merekapitulasi data ke Microsoft excel dan

10
data di link kan ke SIMRS, hal ini mengakibatkan petugas harus bekerja dua kali.(Rini

& Pujihastuti, 2015) .

F. Faktor Penghambat Pelaporan Eksternal Rumah Sakit

Faktor penghambat pelaporan ekternal rumah sakit diantaranya yaitu tenaga kerja dari

segi manusia, yaitu tenaga kerja pimpinan maupun operasional/pelaksana. Methods

yaitu tahapan atau cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan. Materials

yaitu bahan yang diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan. Machines yaitu mesin atau

alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan.

11
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida

dimana lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi,

penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber

informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri

dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan

pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen, dan lapisan puncak terdiri

dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan

kebijakan oleh manajemen tingkat puncak.

B. Saran

Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca lebih

mengetahui tentang sistem informasi manajem Rumah Sakit. Makalah yang di buat

oleh penulis jauh dari sempurna maka penulis meminta saran dari para pembaca

makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Penyelenggaraan Rekam


Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Jakarta: Depkes RI.
Kementerian Kesehatan RI .2011. ‘Juknis SIRS 2011: Sistem Informasi Rumah Sakit’,
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, pp. 1–48.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Peraturan Nomor 82 Tahun 2013 Tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit.
Sari, D. 2013. Deskripsi Penyebab Keterlambatan Pelaporan Eksternal Rumah Sakit di
Rumah Sakit Islam Kendal Periode Tahun 2013, Eprints.Dinus.Ac.Id, 13, pp. 1–11.
Graham, S., & Craig B. Fryhl. (2011). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011. 2–5.
Rahayu, S. W. P., Sari, D. P., & Cahyaningrum, N. (2021). Studi Literature Pelaporan
Internal Dan Eksternal Rumah Sakit. Sikesnas, 316–321.
Rini, N. S., & Pujihastuti, A. (2015). Tinjauan Proses Pelaporan Eksternal Di Bagian
Pelaporan Rumah Sakit Umum Daerahpandan Arang Boyolali. Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan Indonesia, 3(2), 21–26. https://doi.org/10.33560/.v3i2.80
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT. (n.d.). https://omnicare.co.id/blog/sistem-informasi-
rumah-sakit-sirs-definisi-peranan-dan-manfaat/
Molly, R., & Itaar, M. (2021). Analisis Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) Pada RRSUD DOK II Jayapura. In Journal of Software Engineering
Ampera (Vol. 2, Issue 2). https://journal-computing.org/index.php/journal-sea/index

13

Anda mungkin juga menyukai