Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM-HUKUM DAKWAH

Diajukan untukTugas kelompok dalam Mata Kuliah Pemgantar Ilmu Dakwah


Semester I Jurusan KPI-B

Oleh :
Kelompok 3
Rian Hadi Putra 2312010064
M.Faizul Zuhdi 2312010053
Muhammad Rizki Aditia 2312010073
Yaumil Baid 2312010055

Nama Dosen:
Dr.Zainal,M.Ag

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1445 H/2023 M

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang
telah memberikan Nikmat dan Karunia-Nya sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan makalah sebagai tugas mata kuliah “Pengantar Ilmu Dakwah”.
Sholawat dan salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad Saw. Yang telah
membawa kita dari zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh akan ilmu
alamiah dan islamiah.

Semoga apa yang telah pemakalah bahas sebagai bahan tugas mata
kuliah Pengantar Ilmu Dakwah dengan tema pembahasan “Hukum-Hukum
Dakwah” dapat berguna bagi pemakalah dan kita semua.

Akhir kata dari pemakalah yang menyadari bahwa dalam penulisan


makalah masih banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu pemakalah
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Terimakasih

Padang, 2 September 2023

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………... 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………...... 3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...... 4
A. Latar Belakang…………………………………………….................. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..... 5
C. Tujuan………………………………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………... 6
A. Hukum-hukum dakwah………………………………………………. 6
B. Landasan hukm dakwa menurut para tokoh…………………………. 7
BAB III PENUTUP…………………………………………………….... 10
A. Kesimpulan………………………………………………………… 10
… 10
B. Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di kalangan masyarakat, kata dakwah sendiri bukan menjadi
sesuatu yang asing. Para alim ulama biasa mengaplikasikan metode dakwah
kepada sekelompok masyarakat melalui karakteristik ceramahnya yang berbeda
satu sama lain. Dakwah merupakan salah satu media yang dapat dilakukan untuk
menuntun masyarakat kepada jalan yang benar, jalan yang diridhoi oleh Allah
SWT. dan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dakwah adalah
penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat; seruan untuk
memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. Sedangkan definisi
dakwah secara komprehensif adalah menyampaikan ajaran agama kepada
masyarakat dengan bijaksana menuju jalan yang lurus demi mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Adapun Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang
berisi cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut,
mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau
pekerjaan tertentu.
Dalam pembahasan makalah kali ini yang menjadi tema kajian kami
adalah mengenai “Dasar Hukum Dakwah”. Untuk melakukan metode dakwah, tak
lupa disertai dengan dalil aqli (Al-Qur’an) maupun naqli (sunnah Rasulullah
SAW) yang menjadi landasan hukum berdakwah.
Allah SWT menyampaikan firman-Nya melalui Q.S An-Nahl ayat 125,
bahwa dalam penyampaian dakwah sesuai dengan kondisi sasaran dakwah. Agar
sasaran dakwah yang disampaikan materi dapat memahami dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan, tentu tidak mudah bagi da’i atau

4
pendakwah untuk menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan masyarakat
setempat.

B.Rumusan Masalah

1.Apa saja hukum-hukum dakwah


2.Bagaimana Landasanan hukum dakwah menurut para tokoh
C. Tujuan
1.Mengetahui apa saja hukum-hukum dakwah

2.Mengetahui landasan penetapan hukum dakwah menurut tokoh-tokoh

5
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hukum- Hukum Dakwah


Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist-hadist nabi, seluruh ulama
sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib. Yang masih dipersoalkan adalah
apakah kewajiban itu dibebankan pada setiap individu muslim (fardhu ‘ain) atau
kewajiban itu hanya dibebankan pada sekelompok orang saja dari umat Islam
secara keseluruhan (fardhu kifayah). Oleh karena itu berikut ini akan disebutkan
masing-masing pendapat beserta alasannya mengenai hukum berdakwah.
Perbedaan pendapat ulama’ mengenai hukum berdakwah disebabkan
perbedaan cara pemahaman mereka terhadap dalil-dalil naqli (Al-qur’an dan Al-
Hadist) kenyataan kondisi tiap-tiap muslim yang berbeda-beda pengetahuan
kemampuannya. Ayatyang menjadi pangkal perbedaan pendapat itu adalah surat
Ali-Imron ayat 104, “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung
Prof. A. Hasmi berkata : Sesungguhnya dakwah bukanlah tugas
kelompok khusus, dimana orang lain terbebani dari tanggung jawab. Seperti
halnya tiap-tiap muslim dibebankan tugas shalat, zakat, bersikap benar dan jujur,
maka setiap muslim juga diwajibkan memindahkan keimanan ke dalam hati yang

1
Al-Bayanuni, Muhammad Abu Al-Fath.(2010). Pengantar studi ilmu dakwah. Dar Ar-Risalah
Al-‘Alamiah. Hlm 31
Ilham, Choirul Anwar.(2022). Dakwah Dalam Islam. Diakses pada 2 September 2023

6
kosong dan berpulang kejalan Allah yang lurus,menuntun orang yang bingung
dan berpulang ke jalan Allah yang lurus.
Karena itu dakwah ke jalan Allah sama dengan sama dengan sejumlah
keutamaan jiwa dan tugas-tugas syariah yang tidak khusus dengan seorang
muslim saja, tetapi mencakup semua muslim. Memang sebagian manusia
memiliki minat khusus serta pengetahuan dan keterampilan yang lebih dari yang
lain. Akan tetapi kelebihan ini tidaklah membatasi keumuman dakwah bagi tiap-
tiap muslim (A. Hasymi, 1974, 161-162).
Dari beberapa pendapat tentang hukum dakwah yang telah diuraikan,
maka dapat disimpulkan berdakwah hukumnya wajib secara kolektif bagi yang
mempunyai kemampuan dalam berdakwah, dan dakwah wajib secara individu
dalam menuntut ilmu agar mempunyai kemampuan untuk berdakwah, karena 2
tidak dapat secara menyeluruh umat Islam hanya berdakwah disebabkan selain
dakwah juga banyak aspek yang harus dipenuhi oleh umat Islam.
Selain itu, tidak dapat dikatakan bahwa dakwah hanya sekedar untuk
orang-orang tertentu, akan tetapi pada dasarnya kewajiban dakwah berada pada
bagian yang menjadi prioritas untuk umat Islam secara menyeluruh. Nabi
Muhammad SAW mewajibkan kepada semua umat Islam untuk saling mengajak
kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran sesuai dengan kemampuannya
masing-masing, sehingga dalam perilaku yang baik sudah termasuk dalam
kategori berdakwah.
Al-Imran ayat 104

َ ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۚ َوُأو ٰلَِئ‬


‫ك هُ ُم‬ ِ ‫َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم ُأ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ ِإلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
‫ْال ُم ْفلِحُون‬
Artinya: ‘’Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar
. merekalah orang-orang yang beruntung’’

B. Landasan penetapan hukum dakwah menurut para tokoh


2
Ilham, Choirul Anwar.(2022). Dakwah Dalam Islam. Diakses pada 2 September 2023.
Agus,Riyadi.(2020). .Dasarhukumdakwah. Diakses pada 2 September 2023

7
1. Ibn Taimiyah menyatakan bahwa dakwah merupakan kewajiban secara kolektif
(fardhu kifayah), karena apabila sekelompok umat telah melaksanakan aktivitas
dakwah, maka kewajiban dakwah sudah terlepas bagi kelompok umat yang
lainnya. Ditambahkan oleh Muhammad Ghozali yang juga menyatakan bahwa
umat Islam harus saling membantu untuk tercapainya tujuan dakwah.
2. Menurut Asmuni Syukir, hukum dakwah adalah wajib bagi setiap muslim,
karena hukum Islam tidak mengharuskan umat Islam untuk selalu memperoleh
hasil yang maksimal, akan tetapi usaha yang diharuskan maksimal sesuai dengan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki.sedangkan berhasil atau tidak dakwah
merupakan urusan Allah, hal ini berlandaskan kepada firman Allah di dalam
Alquran surah at-Tahrîm (66) : 6
3 .Landasan Hukum.menurut para penulis, hukum Dakwah adalah aturan-aturan
3
yang memuat Tentang kewajiban dan tata-cara dakwah Sesuai dengan hukum
Islam. Ditinjau dari segi fiqh hukum itu sendiri Terdiri dari beberapa pembagian
yaitu: Hukum akli,dan hukum syar’i . Mengenai pembagiannnya diterangkan
Berikut ini:

a.Hukum Akli. Yaitu hukum Yang berkaitan dan dapat dipahami Melalui
pendekatan pikiran.
b.Hukum Syar’i. Yaitu seperangkat Peraturan berdasarkan ketentuan Allah
Tentang tingkah laku manusia yang Diakui dan diyakini berlaku serta Mengikat
untuk semua umat yang Beragama Islam.
Menurut penulis ada dua macam Hukum dakwah yaitu hukum secara
umum Dan hukum dan secara khusus. Hukum secara Umum adalah bahwa
pelaksanaan kegiatan Dakwah ditetapkan sebagai kewajiban yang Hukumnya
fardu kifayah. Hal ini disebabkan Karena tidak mungkin semua orang memiliki
Potensi sebagai muballigh dan dapat Melaksanakan dakwah dengan baik.
Sedangkan hukum secara khusus adalah Ketetapan hukum yang dijatuhkan
kepada Seseorang yang keluar dari hukum fardu Kifayah, disebabkan oleh
tingkatan kemampuan dan ketidak mampuan seseorang.

3
Agus,Riyadi.(2020). .Dasarhukumdakwah. Diakses pada 2 September 2023
Nurholiza,Siti. HadistTentang Dakwah. Diakses pada 2 September 2023

8
4.Landasan Hukum dakwah dalam Hadist
Selain al-Qur’an, di dalam hadits Juga terdapat perintah atau suruhan
untuk Melakukan dakwah
‫ إن لم يقدر على ذلك )ألنه ليس له قوة‬، (‫من رأى الشر بينكم فليمنعه بيده )عنف أو قوة‬
‫ )بلسانه( ضعيف مثل اإليمان‬.‫ ثم بلسانه وإن لم يقدر‬، (‫ال قوة‬

Artinya: ‘’Barangsiapa diantara kamu melihat Kemungkaran, maka


hendaklah ia mencegah Dengan tangan (kekerasan atau kekuasaan), Jika ia tidak
sanggup dengan demikian (sebab tidak memiliki kekuatan dan Kekuasaan), maka
dengan lidahnya, dan jika Tidak mampu (dengan lidahnya) yang Demikian itu
adalah selemah-lemah iman”. (HR. Muslim)
Hadist kewajiban dakwah :
1. “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya
4
pahala seperti orang yang melaksanakannya”
2. Hadist Sahih Muslim
‫الدعوة إلى هللا مبتغاها والجهاد في سبيل هللا كل‬

“Dakwah kepada Allah adalah tujuannya, dan berjihad di jalan Allah adalah
keseluruhannya “
3. Hadits Shahih Bukhari tentang Dakwah

‫َبلِّ ُغوا َع ِّني َولَ ْو آ َي ًة‬

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.”

4. Hadits Shahih Muslim tentang Dakwah

‫َمنْ َد َّل َعلَى َخي ٍْر َفلَ ُه م ِْث ُل َأجْ ِر َفاعِ لِ ِه‬

“Barang siapa yang menunjukkan jalan kebaikan, maka ia akan mendapatkan


pahala seperti pahala orang yang melakukannya.”

4
Nurholiza,Siti. HadistTentang Dakwah. Diakses pada 2 September 2023
Alfaen,Roby. Hadist-hadist tentang hukum dakwah. Diakses pada 2 September 2023

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat penulis Ambil kesimpulan sebagai berikut: Al-
Qur’an dan hadits menyuruh Umat muslim dan muslimat untuk Berdakwah.
Menurut kebanyakan ulama secara Umum hukum dakwah adalah fardu kifayah,
Artinya apabila telah dilakukan oleh Sekelompok orang, beban kewajiban itu
Gugur dari yang lain.
Menurut penulis hukum dakwah Adalah fardu ‘ain agar setiap muslim
berbuat, Menegakkan dan menyampaikan kebenaran. Karena dakwah juga
merupakan kewajiban Bagi setiap muslim untuk menyampaikan Risalah baik
yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadis.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bayanuni, Muhammad Abu Al-Fath.(2010). Pengantar studi ilmu dakwah.
Dar Ar-Risalah Al-'Alamiah
Ilham, Choirul Anwar.(2022). Dakwah Dalam Islam. https://tirto.id/gpTf?
utm_source=CopyLink&utm_medium=Share
Agus,Riyadi.(2020). .Dasarhukumdakwah.https://www.studocu.com/id/n/455553
70?sid=01693635283
Nurholiza,Siti. HadistTentang Dakwah.student@uinbanten.ac.id
Alfaen,Roby. Hadist-hadist tentang hukum dakwah. https://osf.io/v4ekz/download

11

Anda mungkin juga menyukai