PENDAHULUAN
ke dalam hati Nabi Muhammad SAW, dengan lafadz bahasa Arab beserta
artinya. Agar menjadi hujjah bagi Rasulullah SAW bahwa dia adalah
Bagi umat Islam, Al-Qur’an ialah kitab suci sebagai dasar serta
Islam mempunyai banyak sekali manfaat, mulai dari manfaat bagi fisik,
1
Ragam interaksi dengan Al-Qur’an banyak sekali macamnya, mulai
yang biasa dikenal dengan istilah tilawah atau tartil, menafsirkan Al-
sebagainya.
dalam hati berupa gelisah, ragu, hasad, ujub, dengki serta yang lain.
Sebab salah satu peranan Al-Qur’an ialah sebagai obat, yang bisa
ayat- ayat Al-Qur’an ada pula yang dijadikan sebagai bacaan zikir harian.
2
Imam Hasan Al-Banna merupakan ulama yang juga tokoh
sahabat dan salafus shalih. Oleh karena itu, beliau berusaha agar jamaah
para santri.
3
Dalam kaitan ini peneliti tertarik pada Pondok Pesantren Ibnu
dimulai sejak tahun 1992 yang telah merutinkan para santriuntuk membaca
zikir pagi ( yakni di waktu subuh) serta petang ( sehabis ashar). Mereka
rutin membaca zikir yang di dalamnya tercantum ayat- ayat Al-Qur’an serta
mereka memakai al- Ma’tsurat al-Sughro yang merupakan salah satu karya
dari Imam Hasan Al-Banna. Kegiatan tersebut terus dilakukan hingga pada
saat ini. Dalam hal ini, peneliti lebih berfokus kepada santriwan dan
Q.S Al-Baqarah : 1-5, 255-257, dan 284-286, Q.S Al-Ikhlas : 1-3, Q.S Al-
Falaq : 1-5, Q.S An-Nas : 1-6, Q.S Ash-Shaffat : 180-182, dan Q.S Ali
Imran : 26-27.
4
kegiatan pembacaan Al-Ma’tsurat Al-Sughro bagi santri setiap sebelum
2016: 64).
B. Fokus Penelitian
Singkawang Selatan?
5
2. Apa latar belakang pelaksanaan tradisi al-Ma’tsurat di Pondok
Singkawang Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
Singkawang Selatan.
D. Manfaat Penelitian
6
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
7
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Living Qur’an yang relevan dengan penelitian ini yaitu, seperti penelitian
santri yang dimulai sejak tahun 2012. Adapun proses rangkaian tradisi
sebanyak 3x, lalu membaca Laa haula wala quwata illa billah 3x dan
8
semangat dalam beribadah serta mempunyai fungsi untk mendekatkan
tilawah, dhuha, puasa sunnah, zikir al-M’atsurat pagi dan sore, sedekah,
olahraga, baca buku Islam dan rawatib. Adapun kandungan zikir al-
SWT. Kemudian efek yang dirasakan para kader dari tradisi zikir al-
perubahan positif.
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Fathir Akbar (tahun 2019) yang
9
yakni pada siswa SDIT Ulul Albab Kertosono. Hasil penelitian ini
dilaksanakan pada pagi hari setelah apel di lapangan pukul 07.00. Setelah
dalam menerima pelajaran. Tidak hanya itu, siswa juga merasa hilangnya
Pesantren Ibnu Taimiyah, serta yang menjadi objek penelitian ini adalah
10
Tradisi Al-Ma’tsurat di Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah. Sedangkan
B. Kajian Teori
A. Tradisi
1. Pengertian Tradisi
ratusan atau ribuan tahun yang lalu tetapi masih hadir dan tetap
norma dan adat kebiasaan yang berbau lama, dan yang lama
11
menginformasikan, bahwa tradisi berasal dari kata traditum, yaitu
penilaian bahwa cara yang sudah ada merupakan cara yang terbaik
saja dianggap sebagai cara atau model terbaik selagi belum ada
alternatif lain.
Warisan masa lalu itu dapat berupa nilai, norma sosial, pola
lainnya, atau peralihan dari satu kelompok yang lain yang saling
12
berinteraksi. Tradisi merupakan sebuah karya cipta manusia yang
2. Macam-macam Tradisi
13
Tuhannya, beradab dan manusiawi yang sangat berbeda dengan
14
kelangsungan hidup manusia. Upacara dalam kepercayaan lama
3. Fungsi Tradisi
dalam kesadaran, keyakinan, norma dan nilai yang kini kita anut
lampau.
15
dilakukan sebab orang lain melakukan hal yang sama di masa
terdahulu yang menulis tentang kumpulan doa dan zikir serta bacaan
ulama yakni Imam Nawawi. Buku ini berisi tentang doa dan zikir
16
Tidak hanya itu, karya Imam Nawawi ini juga berisikan bacaan
awal ini berisi ayat-ayat Al-Qur’an yakni surah Thaha ayat 130,
surah Al-Mu’min ayat 55, surah Al-‘Araf ayat 25, surah Al-An’am
ayat 52, surah An-Nur ayat 36-37, dan surah Shad ayat 18.
yang berisi kumpulan doa dan zikir yang diambil dari Al-Qur’an
Buku ini berisi doa-doa harian seperti doa ketika bangun tidur, doa
makan, doa masuk dan keluar wc, doa masuk dan keluar masjid,
17
pagi dan petang, beberapa adab serta keutamaan-keutamaan dalam
berzikir.
Pada bagian zikir pagi dan petang dalam kitab Hisnul Muslim
ayat 1-3, surah Al-Falaq ayat 1-5, dan surah An-Nas ayat 1-6.
18
mengaharapkan selain diri-Nya adalah sempurna, merupakan
adalah risalah kecil berupa wirid, doa (zikir), diambil dari sejumlah
1) Al-Ma’tsurat Kubra
Ma’tsurat.
19
284-286, kemudian surah Ali Imran ayat 1-2, surah Thaha
surah An-Nasr ayat 1-3, surah Al-Ikhlas ayat 1-3, surah Al-
doa bangun tidur, doa memakai dan melepas baju, doa masuk
dan keluar masjid, doa masuk kamar kecil, doa wudhu, doa
mandi, doa setelah adzan, doa makan, doa tahajud, doa sulit
tidur, doa mimpi, doa tidur, doa penutup shalat, dan doa
doa istikharah yang syar’i, doa shalat hajat, doa safar, doa
20
menjelang wafat, doa shalat tasbih (Hasan Al-Banna, 2016 :
330-343).
2) Al-Ma’tsurat Sughra
surah Al-Falaq ayat 1-5 dan surah An-Nas ayat 1-6 (Hasan
21
Dalam buku Majmu’atu Rasa’il (Risalah Pergerakan)
ّ ٰ ت َو
َ ِدقِ ْينQالص ِ ت َو ْال ٰقنِتِ ْينَ َو ْال ٰقنِ ٰت ِ ْؤ ِم ٰنQ ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمQت َو ْال ُم ِ ٰلِمQلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسQاِ َّن ْال ُم ْس
َ ِّدقِ ْينQQQَص َ ت َو ْال ُمت ِ ٰعQQQ ِع ْينَ َو ْال ٰخ ِشQQQت َو ْال ٰخ ِش ّ ٰ بِ ِر ْينَ َوQQQالص
Qِ بِ ٰرQQQالص
ۤ
ّ ٰ ت َو ِ ِد ٰقQQQالص
ّ ٰ َو
ٰ ۤ
ْنQَ ذ ِك ِريQّ Qت َوالِ رُوْ َجهُ ْم َو ْال ٰحفِ ٰظQ ُت َو ْال ٰحفِ ِظ ْينَ ف ِ ٰص ِٕىم ّ ٰ ت َوالصَّا ِٕى ِم ْينَ َوال Qِ صد ِّٰقَ ََو ْال ُمت
هّٰللا
ت اَ َع َّد ُ لَهُ ْم َّم ْغفِ َرةً َّواَجْ رًا َع ِظ ْي ًما ّ هّٰللا َ َكثِ ْيرًا َّو
ٰ
ِ الذ ِك ٰر
“Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan
perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk,
laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan
perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka
ampunan dan pahala yang besar”.
Dalam ayat lain, Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’ad ayat
28:
ْ َط َم ِٕى ُّن قُلُوْ بُهُ ْم بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ۗ اَاَل بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ت
ۗ َُط َم ِٕى ُّن ْالقُلُوْ ب ْ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوت
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan
mengingat Allah hati akan selalu tenteram”.
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a Rasulullah SAW
bersabda :
َت ِم ْث َل
ْ ت َع ْنهُ خَ طَايَاهُ َوِإ ْن َكان
ْ َ ُسب َْحانَ هلَّلا ِ َوبِ َح ْم ِد ِه ِماَئةَ َم َّر ٍة ُحط: َم ْن قَا َل
زَ بَ ِد ْالبَحْ ِر
“Barangsiapa mengucapkan: Subhaanallah wa bihamdihi
(Mahasuci Allah dan segala puji hanya milik-Nya) sebanyak
seratus kali, maka dosa-dosanya akan berguguran meskipun
banyaknya seperti buih di lautan”. (Muttafaq ‘alaih).
22
Dari Abu Darda r.a berkata, “Bersabda Rasulullah SAW:
‘Barangsiapa membacakan shalawat untukku di pagi hari sepuluh
kali dan ketika sore sepuluh kali, maka ia akan mendapati
syafa’atku pada hari kiamat kelak” (H.R Ath-Thabrani).
Dari Tsauban r.a ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :
1. Pengertian al-Qur’an
rapi dan benar (Anshori, 2013: 17). Oleh karena itu Al-qur’an harus
23
pilihan Allah yang tepat, karena tiada suatu bacaan pun sejak
manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat
satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Al-
Qur’an, yang pasti adalah Al-Qur’an berasal dari Kalam Ilahi yang
24
bahwa al-Qur’an sebagai pembeda antara yang benar (al-haq) dan
Al-Furqan ayat 1 :
ۙ ك الَّ ِذيْ نَ َّز َل ْالفُرْ قَانَ ع َٰلى َع ْب ِد ٖه لِيَ ُكوْ نَ لِ ْل ٰعلَ ِم ْينَ نَ ِذ ْيرًا
َ ت َٰب َر
“Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an)
kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)”.
Kedua, Al-Qur’an juga disebut sebagai al-Dzikr. Kata ini
ini juga murni berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti sesuatu
25
Muhammad SAW menjadi penyampai, pengamal serta penafsir
Al-Qur’an
Qur’an
Allah bukan ciptaan nabi. Hal ini didukung dengan firman Allah
َْأتُوْ نQ َرْ ٰا ِن اَل يQQُ َذا ْالقQ ِل ٰهQ ت ااْل ِ ْنسُ َو ْال ِج ُّن ع َٰلٓى اَ ْن يَّْأتُوْ ا بِ ِم ْث
ِ لْ لَّ ِٕى ِن اجْ تَ َم َعQQُق
ْض ظَ ِه ْيرًا
ٍ ضهُ ْم لِبَع ُ بِ ِم ْثلِ ٖه َولَوْ َكانَ بَ ْع
“Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul
untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka
tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun
mereka saling membantu satu sama lain”.
26
d. Sebagai hidayat/petunjuk. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada
Baqarah ayat 2 :
27
ٰ ُدQ ْؤ من ْي ۙنَ واَل يز ْيQ ةٌ لِّ ْلمQفَ ۤا ٌء َّورحْ مQو شQُا هQQرْ ٰان مQQُونُن َِّز ُل منَ ْالق
الظّلِ ِم ْينَ اِاَّل ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ
٨٢ َخ َسارًا
“Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-
orang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian”.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa Al-Qur’an
28
dinamai ayat-ayat Madaniyah. Namun disini akan dibagi sejarah
dalam pengklasifikasiannya.
a. Periode Pertama
29
seperti yang digambarkan oleh Abu Sufyan “kalau sekiranya
b. Periode Kedua
selama 8-9 tahun. Pada masa ini terjadi pertikaian hebat antara
Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 125 (M. Quraish Shihab,
2006: 37) :
ُ ۗنQQم بِالَّتِ ْي ِه َي اَحْ َسQُْك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْله
َ ِّع اِ ٰلى َسبِي ِْل َرب ُ اُ ْد
َض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ٖه َوه َُو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين
َ اِ َّن َربَّكَ هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih
30
mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.
Sementara di lain pihak, ayat-ayat kecaman dan ancaman
Fussilat ayat 13 :
ayat 3 :
31
sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk
berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam
(anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka,
tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan
nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai
agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan
karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang”.
Dan ayat terakhir turun secara mutlak, adalah surat Al-Baqarah
D. Living Qur’an
dari dua kata yang berbeda, yaitu Living yang berarti “hidup” dan
32
“Qur’an”, yaitu kitab suci umat Islam. Secara sederhana, istilah
selama ini ada kesan bahwa tafsir dipahami harus berupa teks grafis
(kitab atau buku) yang ditulis oleh seseorang, maka makna tafsir
teks. Pada wilayah Living Qur’an ini kajian tafsir tidak lagi hanya
33
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
di lapangan.
Penggunaan metode ini dengan alasan bahwa fokus dalam penelitian ini
ingin mengetahui makna dari pengalaman yang dialami oleh para santri
fenomenologi ini.
34
B. Lokasi Penelitian
Kalimantan Barat.
rutin dari awal berdirinya Pondok Pesantren ini hingga sekarang masih
terus dilakukan.
C. Sifat Penelitian
kata-kata dan bahasa suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
adalah bahwa penelitian ini berusaha menggali secara dalam dan detail
dari fenomena tradisi Al-Ma’tsurat ini yang tidak akan terjawab jika
pendekatan yang intens dari peneliti bahkan dari personal untuk menggali
35
informasi sehingga bisa mendapatkan informasi yang detai dan akurat
D. Sumber Data
Data yang akan penulis gunakan untuk penelitian ini berasal dari
orang Ustadz, 1 orang Ustadzah, 2 orang santri putri dan 2 santri putra
dokumen, artikel, jurnal dan lainnya (Nazir, 1988: 58). Sumber data
ini sebagai pelengkap dari sumber data primer. Dalam hal ini, yang
36
profil pondok pesantren, dokumentasi, foto dan laporan-laporan yang
tersedia di lapangan.
a. Observasi (pengamatan)
pada situasi sosial, yang akan melibatkan tempat, pelaku dan aktivitas.
Sehingga nantinya akan memperoleh data yang murni dari apa yang
terjadi di lapangan.
b. Interview (wawancara)
37
Teknik yang akan digunakan adalah teknik wawancara terfokus
Ustadz, Ustadzah dan para santri. Teknik ini digunakan dengan tujuan
c. Dokumentasi
38
Peneliti menggunakan metode dokumentasi ini dikarenakan
ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
39
111). Langkah yang peneliti lakukan disini adalah mengumpulkan hasil
tetap dan memunculkan sesuatu yang esensial dari realitas yang ada.
pengetahuan.
40
BAB IV
pesantren.
41
Ismail Laha dan disambut baik oleh beliau serta bersedia mewakafkan
tanahnya.
pada tanggal 18 Juli 1994 resmi berdiri Madrasah Aliyah dengan jumlah
2. Letak Geografis
42
Berdasarkan observasi peneliti pada hari Jum’at, 11 Februari 2022
mudah di akses, dan tidak jauh dari jalan raya. Pondok Pesantren Ibnu
Taimiyah memiliki luas tanah 6,2064 ha. Suatu tempat yang sangat
sebagai berikut :
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan
43
- Berakhlak mulia.
2021)
berikut :
Kota Singkawang.
44
5. Pendidikan yang Diselenggarakan
2021)
Tabel 1
Susunan Kepengurusan Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah
45
Tabel 2
Mata Pelajaran Diniyah dan Umum Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah
No Diniyah Umum
1 Bahasa Arab Matematika
2 Fiqih Bahasa Indonesia
3 Ilmu Kalam Bahasa Inggris
4 Sejarah Kebudayaan Islam Ilmu Pengetahuan Alam
5 Aqidah Akhlak Ilmu Pengetahuan Sosial
6 Khot PKN
7 Al-Qur’an Hadits Sejarah Indonesia
8 Ilmu Hadits Seni Budaya
9 Tafsir Prakarya
10 Hadits BK
11 Ilmu Tafsir
12 Akhlak
13 Ushul Fiqh
Sumber : Dokumentasi Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah Tahun 2022
Tabel 3
Data Ustadz dan Ustadzah Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah
45
10 M. Machrush CP, SE Bandung, 7 Mei 1993
11 Suriatin, S. Pd Sempadian, 30 Maret 1975
12 Mujahid Nashiruddin, S.Pd Singkawang, 30 November 1992
13 Simai, S. Pd Jungkung, 12 Juni 1990
14 Windi Anggraini, S. Pd Singkawang, 23 November 1991
15 Yekti Atisah, S. Pd Anjungan, 29 Oktober 1996
Sumber : Dokumentasi Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah Tahun 2022
Tabel 4
Jumlah Santri Putri Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah
Tabel 5
Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah
46
Tabel 6
Jadwal Kegiatan Santri Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah
No Waktu Kegiatan
1 03.30 04.00 Bangun pagi, shalat tahajjud
2 04.00 04.30 Muraja’ah hafalan
3 04.30 05.20 Shalat subuh, baca Al-Ma’tsurat
4 05.20 06.00 Kebersihan pagi dan aktivitas pribadi
5 06.00 07.00 Mengambil nasi dan makan pagi
6 07.00 09.30 Belajar formal di kelas
7 09.30 10.00 Shalat dhuha dan istirahat
8 10.00 11.55 Masuk kelas kembali
9 11.55 14.00 Shalat zuhur dan kembali belajar formal di
kelas
10 14.00 15.30 Makan siang dan tidur siang
11 15.30 16.15 Shalat ashar dan baca Al-Ma’tsurat
12 16.15 18.00 Aktivitas pribadi
13 18.00 19.30 Shalat maghrib, tahsin
14 19.30 20.30 Shalat isya, khotiroh (latihan pidato)
15 20.30 21.00 Makan malam
16 21.00 22.00 Aktivitas pribadi
17 Kamis malam Muhadhoroh
18 Jum’at pagi Baksos
19 Sabtu sore Silat
Sumber : Dokumentasi Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah Tahun 2022
Tabel 7
Daftar Informan dalam Penelitian
47
2 Dede Hidayat, S.Pd. M.Pd 33 Th Pembina Asrama Putra
3 Rizki Kunia Amanah 20 Th Pembina Asrama Putri
4 Ridwan 18 Th Santri Putra
5 Ahmad Zaki Al-fauzi 18 Th Santri Putra
6 Ummi Kalsum 18 Th Santri Putri
7 Afifah Nur Azizah 16 Th Santri Putri
Sumber : Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah Tahun 2022
B. Paparan Data
pimpinan pondok, pembina dan para santri. Data yang disajikan berikut
putri pada hari Rabu, 16 Februari 2022 selama kegiatan tradisi al-
dilaksanakan pada waktu pagi dan sore. Pada waktu pagi dilakukan
48
“al-Ma’tsurat ini dibaca pada waktu pagi yakni selesai shalat
subuh dan diwaktu sore setelah shalat ashar, tepatnya dibaca
setelah membaca zikir harian sesudah shalat wajib”.
(Wawancara pada 20 Februari 2022 pukul 14.30 WIB)
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ahmad Zaki al-Fauzi dan
menjawab :
salah satu bentuk adab kita terhadap kalamullah dan hadits Nabi
49
Pesantren Ibnu Taimiyah ini yang membaca al-Ma’tsurat di waktu
yang tepat yakni setelah shalat subuh dan shalat ashar. Dengan
50
peneliti lakukan pada hari Rabu, 16 Februari 2022 pukul 15.55-16.15
mengamalkannya.
51
Ma’tsurat ini. Hal ini diungkapkan oleh pembina putra yakni ustadz
bahwa kegiatan tersebut harus ada yang mengawasi. Karena jika tidak
ada yang mengawasi, bisa jadi santri akan banyak yang main-main
kegiata rutin tersebut harus diawasi oleh pembina dan pihak OPPPIT
52
Pendapat yang sama juga dibenarkan oleh Ridwan yang juga
53
Hasan al-Banna. Para santri membaca al-Ma’tsurat diawali dengan
ayat 284-286, lalu membaca surat al-Ikhlas, surat al-Falaq dan surat
an-Nas serta wirid-wirid yang berupa doa pilihan dan shalawat lalu
menjawab :
bahwa rutinitas wajib tersebut sudah sangat lama diadakan yakni dari
tahun 1992 sampai saaat ini sehingga sudah menjadi sebuah tradisi di
54
segala macam gangguan. Karena dengan membaca al-Ma’tsurat
sendiri.
hanya berisi ayat-ayat al-Qur’an, tetapi juga berisi hadits serta doa-doa
55
diamalkan, tetapi membaca al-Ma’tsurat juga termasuk dalam bagian
dari ibadah.
aktivitas sehari-hari.
Selain itu, hal lain juga diungkapkan oleh Ahmad Zaki al-
Fauzi dan Ridwan yang merupakan santri putra kelas XII Aliyah yakni
56
Dari penjelasan di atas bahwa membaca al-Ma’tsurat
Lc yaitu :
Azizah yang merupakan salah satu santri putri kelas XII Aliyah :
M.Pd yakni :
57
“tujuan dari kegiatan ini salah satunya adalah melaksanakan
perintah Allah SWT dan mendapat pahala serta zikir ini kan
merupakan bagian dari ibadah”. (Wawancara pada 20 Februari
2022 pukul 14.30 WIB)
Allah SWT. Dengan demikian proses belajar ilmu agama yang sedang
58
Selain itu juga, fadhilah dari al-Ma’tsurat ini adalah sebagai
mengingat Allah hati kita akan jauh lebih tenang dan dengan
Aliyah, yaitu :
Afifah Nur Azizah yang juga merupakan santri putri kelas XII
Aliyah :
59
Jadi dari ungkapan keempat santri tersebut adalah bahwasanya
media untuk mengingat serta mendekan diri kepada Allah. Maka jika
bagi pembacanya, seperti merasa lebih dekat kepada Allah SWT dan
Berkaitan dengan hal ini salah satu santri putra kelas XII
60
membentengi kita dari gangguan setan”. (Wawancara pada 20
Februari 2022 pukul 12.30 WIB)
Lalu kemudian Ridwan santri putra kelas XII Aliyah juga
Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah ini adalah hati mereka jauh lebih
61
hadits serta doa-doa pilihan yang mana dapat membentengi para santri
dan doa (zikir)yang diambil dari sejumlah surat pilihan di dalam al-
62
Dalam hal ini, Imam Hasan Al-Banna membuat sebuah risalah
ayat dan doanya lebih banyak, dan al-Ma’tsurat Sughro yang jumlah
kegiatan ini dilaksanakan pada waktu pagi dan sore. Pada waktu pagi
al-Ma’tsurat.
63
dibaca dengan diawali membaca ta’awuz, lalu dilanjutkan membaca
surat al-Fatihah, surat al-Baqarah ayat 1-5, surat al-Baqarah ayat 255-
257, al-Baqarah ayat 284-286, lalu membaca surat al-Ikhlas, surat al-
Falaq dan surat an-Nas serta wirid-wirid yang berupa doa pilihan dan
Singkawang Selatan
subuh dan ashar. Kegiatan rutin ini wajib diikuti oleh seluruh santri
64
pernah dibaca oleh Rasulullah SAW. Apabila al-Ma’tsurat tersebut
dibaca secara rutin maka akan menimbulkan pengaruh baik bagi yang
secara langsung kita telah mengerjakan salah satu amalan sunnah Nabi
beliau. Karena kita adalah umat beliau maka sudah menjadi keharusan
SAW bersabda :
َم ْن َأحْ يَا ُسنَّةً ِم ْن ُسنَّتِى فَ َع ِم َل بِهَا النَّاسُ َكانَ لَهُ ِم ْث ُل َأجْ ِر َم ْن َع ِم َل بِهَا
ُأ
ِ الَ يَ ْنقُصُ ِم ْن ج
ُور ِه ْم َش ْيًئا
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-
sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan
mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang
mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka
sedikitpun” (H.R Ibnu Majah).
Dalam riwayat lain Nabi SAW juga bersabda :
َو َم ْن َأ َحبَّنِي َكانَ َم ِعي فِي ْال َجنَّ ِة،َم ْن َأحْ يَا ُسنَّتِي فَقَ ْد َأ َحبَّنِي
“Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah
mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka
aku bersamanya di surga” (H.R At-Tirmidzi).
Dari hadits di atas menandakan bahwa jika kita membaca al-
Ma’tsurat maka telah melakukan salah satu sunnah Nabi SAW. Selain
65
berzikir dan semua urusan santri baik dalam hal belajar, menghafal
berfirman :
ٗهQQُت َعلَ ْي ِه ْم ٰا ٰيت ْ َ َر هّٰللا ُ َو ِجلQQوْ نَ الَّ ِذ ْينَ اِ َذا ُذ ِكQQُا ْال ُمْؤ ِمنQQاِنَّ َم
ْ َم َواِ َذا تُلِيQُْوْ بُهQQُت قُل
٢ َنQۙ ْزَا َد ْتهُ ْم اِ ْي َمانًا َّوع َٰلى َربِّ ِه ْم يَت ََو َّكلُو
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang
jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan
hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal”. (Q.S Al-Anfal :
2).
Dan orang yang beriman kepada Allah tentu akan mendapatkan
Nahl ayat 99 :
٩٩ َْس لَهٗ س ُْل ٰط ٌن َعلَى الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوع َٰلى َربِّ ِه ْم يَت ََو َّكلُوْ ن
َ اِنَّهٗ لَي
66
“Sesungguhnya ia (setan) tidak memiliki pengaruh terhadap
orang-orang yang beriman dan bertawakal hanya kepada
Tuhan mereka”.
Singkawang Selatan
dalam dada manusia. Yakni seperti penyakit hati, iri, dengki, amarah,
tepat agar terhindar dari penyakit yang seperti itu. Karena salah satu
penawar/obat penyembuh dari segala penyakit baik fisik dan jiwa, dan
Nabi SAW serta doa-doa pilihan, maka hal tersebut bisa dijadikan
67
menterapi diri dari penyakit jasmani dan rohani. Dan apabila kita
rohani.
faedah bagi orang yang membaca ayat kursi, sedangkan ayat kursi
Ma’tsurat.
ا َحتَّىQQص ْيرُ) َوآيَةَ ْال ُكرْ ِس ِّي ِح ْينَ يُصْ بِ ُح ُحفِظَ بِ ِه َم
ِ َم ْن قَ َرَأ حم ْال ُمْؤ ِمنَ ِإلَى (ِإلَ ْي ِه ْال َم
يُ ْم ِس َي َو َم ْن قَ َرَأهُ َما ِح ْينَ يُ ْم ِسي ُحفِظَ بِ ِه َما َحتَّى يُصْ بِ َح
“Barangsiapa membaca Haa Miim (dalam surat) al-Mu’min sampai
ayat (Ilaihi Mashiir) dan membaca ayat kursi pada waktu pagi, maka
ia akan dijaga hingga tiba waktu sore, dan barangsiapa membaca
keduanya pada waktu sore maka ia akan dijaga hingga tiba waktu
pagi” (HR. Tirmidzi no 2804).
Di dalam hadits pun sudah jelas menganjurkan kita untuk
68
untuk melakukan kebaikan. Seperti itu juga kegiatan rutin yang
diri dari segala gangguan setan. Hal ini diperkuat dengan hadits Nabi
SAW yakni :
tidak mudah gelisah, dan langkahnya pun jadi lebih terarah. Tekad
69
Temuan yang peneliti dapatkan di lapangan diketahui bahwa
70
6. Diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan pahala yang besar
merupakan salah satu bentuk ketaatan kita terhadap perintah Allah dan
Selain itu, berzikir juga termasuk mengerjakan salah satu sunnah Nabi
dalam firman-Nya :
dari Allah SWT yakni menjadikan hati merasa tenang dan tentram dan
71
juga mengerjakan salah satu sunnah Nabi SAW. Kondisi yang seperti
sunnah Nabi SAW dalam hal zikir. Dan yang menghidupkan sunnah
beliau maka akan memperoleh balasan yang mulia dari Allah ‘Azza
wa Jalla.
72
73